Mendadak Kaya Raya - Bab 119 Uangnya dibekukan

"Ada apa?"

Desta mengerutkan kening, melihat orang itu berlari dengan paniknya.

Orang yang datang kebetulan adalah wanita yang awalnya tidak ingin menjual rumah ini kepadanya. Sepertinya namanya Domi. Pada saat inilah, tatapan wajahnya sangat cemas dan panik. lalu dia melirik ke Gito dan Wulan, dia pun berkata dengan pelan, “Tuan Desta, apa bisa bicara sebentar dengan anda sendiri?”

“Kenapa harus bicara sendiri dengannya. Ada hal apa yang tidak bisa dibicarakan di depan banyak orang. Kami ini mertuanya jadi bukan orang luar!” kata Wulan dengan nada suara yang begitu sombong sambil meliriknya dengan sinis.

Dia sudah memutuskan untuk menjalin hubungan baik dengan Desta, jadi jelas harus mengatakan hal yang manis untuk Desta.

Dan benar sekali, begitu ucapannya ini keluar, wajah Vero seketika itu memerah malu, Mertua? Panggilan ini apa berarti ibu sudah sejutu dia berhubungan dengan Desta? Trik ini juga sangat efektif digunakan kepada Desta. Tapi melihat ekspresi Domi yang cemas sepertinya ini bukanlah masalah kecil.

“Tante Wulan, lebih baik aku tetap bicara berdua dulu dengannya. Kalian dan Vero masuk saja dulu dan lihat-lihat dekorasi vila ini. Jika ada yang kurang atau tidak puas nanti tinggal menyuruh orang untuk merenovasinya.”

Perintah Desta, lalu barulah dia berjalan keluar dengan Domi.

Wulan melirik tajam ke Domi. Berbalik dan berkata kepada Vero, “Anakku, kamu harus hati-hati ya. Pinggang wanita itu sangat ramping dan pantatnya besar sekali. Pasti hatinya sangat licik dan mesum. Jangan membiarkan Desta terlalu sering bergaul bersama rubah wanita itu. Kalau tiba-tiba dia tergoda, kamu sendiri yang hancur kan?”

Ada kata-kata lagi yang belum disampaikan Wulan, yaitu begitu kamu hancur maka Keluarga Chen kami juga ikut hancur kan?

Vero menundukkan kepala lalu berkata dengan pelan, “Bu, tidak seserius yang kamu pikirkan. Desta tidak akan seperti itu. Tidak perlu bicara lagi, ayo kita masuk dan melihat-lihat saja!”

Wulan menghela napas, dia merasa tidak enak kalau bicara lebih banyak lagi. Kalau tidak, nanti tujuannya malah terlihat jelas dan dirinya tidak bisa memainkan permainannya lagi.

Dia dan Gito pun mengikuti di belakang Vero dan langsung masuk ke dalam Vila pusat, Wulan sangat kesal dan marah ketika melihat orang-orang tadi yang menghina dan mencibirnya, sekarang malah seenaknya masuk dan keluar kamar-kamar dan berfoto dengan berbagai macam lukisan dan guci.

“Apa yang kalian lakukan. Siapa yang menyuruh kalian masuk ke kamar-kamar itu. Jika ada barang yang rusak, apa kalian bisa membayar ganti ruginya?!”

Begitu melihat Wulan, Segerombol orang itu satu persatu menunjukkan senyum sinis dan menghina, “Wulan, apa yang kamu bicarakan ini. Orang Desta yang mengijinkan kami untuk masuk dan melihat-lihat vila ini. Pemilik vila saja tidak keberatan, lalu atas dasar apa kamu tidak setuju?”

“Benar sekali, bukannya tadi ada seseorang yang bilang dengan sombongnya kalau dia telah memutus hubungan apapun dengan Desta ya. Kenapa sekarang dengan tidak malunya dia ikut masuk. Dan sekarang malah tidak membiarkan kita masuk dan melihat-lihat. Dasar tidak tahu malu. Vila ini apa ada hubungan sepeserpun uang denganmu?!”

“Orang itu harus tahu malu dan tahu diri. Sepertinya setelah melihat kalau Desta sekarang sudah kaya, barulah dia langsung mengembalikan hubungan yang tadi diputuskan! Paling dia juga memohon-mohon untuk mengembalikkan hubungan itu. Kalau tidak, Desta mana mungkin memedulikannya?”

Semua orang di sana satu persatu mencibir Wulan. Wulan pun sangat marah dan tekanan darah tingginya naik. Dia pun mengangkat kunci remot yang ada di tangannya lalu berkata dengan keras, “Apa kalian sudah lihat. Kunci remot vila ini ada di tanganku, sekarang akulah yang jadi pemilik vila ini. Aku tidak mengijinkan kalian melihat-lihat vila ini jadi kalian harus pergi sekarang juga. Siapa yang berani bicara lagi, coba saja!”

Diteriaki seperti itu, orang-orang di dalam Vila itu pun langsung diam dan tidak berani bicara lagi. Walaupun Wulan tidak tahu malu tapi memang kunci remot vila itu sekarang ada di tangan Wulan. Jadi mereka juga tidak bisa apa-apa. Takutnya kalau Wulan yang sudah gila itu tiba-tiba semakin emosi maka mereka sudah tidak punya kesempatan berfoto lagi.

Dengan berpikir seperti ini, segerombol orang ini pun tidak punya pilihan dan hanya bisa turun dan tidak masuk ke kamar-kamar yang ada. Mereka tidak berani masuk ke kamar atau ruangan lain dan hanya berjalan-jalan mengitari ruang tamu dan aula saja.

Sedangkan Vero tidak peduli dengan orang-orang itu. Dia hanya menatap tajam ke dinding aula. Foto dirinya dan Desta itu, membuat hati Vero terasa manis seperti makan madu. Tidak perlu melihat kebodohan dan kepolosan pria itu, di waktu yang tepat benar-benar bisa meluluhkan hati Vero.

Sedangkan di luar vila, Desta mendengarkan penjelasan dari Domi. Wajah Desta langsung membeku, “Apa yang kamu katakan. Uang empat ratus milyar dari kartuku yang aku kirim dibekukan?”

“Benar sekali, pihak finance hari ini menelepon dan mengatakan kalau uang empat ratus milyar untuk pembayaran vila ini dibekukan. Mereka bertanya alasannya kepada bank lalu bank bilang kalau nominal dari pembayaran terlalu besar sekali. Jadi pihak yang mentransfer butuh tiga hari kerja untuk menyelesaikan pembekuan ini dan mengembalikan uangnya.”

Wajah Domi sangat kusut ketika menjelaskan. Dia awalnya sangat senang sekali karena bisa menjual dua rumah, Khususnya salah satu rumah adalah vila seharga empat ratus milyar ini. Ini memberikannya bonus yang lebih berkalilipat dari pada gajinya beberapa tahun. Ketika dia berniat untuk mengambil cuti dan pergi keluar kota jalan-jalan, di tidak menyangka hari ini malah menerima kabar buruk ini.

“Tapi aku tidak meminta bank untuk membekukan pembayaran kok.” Gumam Desta sambil mengerutkan kening merasa sangat bingung, “Kamu tunggu aku dulu. Aku telepon seseorang dan menanyakannya.”

Desta berjalan ke sisi lain lalu langsung menelepon Paman Ding.

“Tuan muda kedua, ada apa mencari hamba?” terdengar suara Paman Ding yang sangat sopan.

“Paman Ding, aku baru membeli vila pusat di Eling Bening yang seharga empat ratus milyar. Kenapa uang empat ratus milyar itu tiba-tiba dibekukan?” kata Desta begitu tenang seolah empat ratus milyar itu bagaikan uang senilai empat ribu di matanya.

Tapi memang jika terlahir di keluarga Chu yang begitu terpandang dan kaya raya itu, dia jelas memiliki kepercayaan diri ini.

Paman Ding ragu sejenak lalu berkata, “Tuan muda kedua, keluarga Chu memang mengambil tindakan untuk menangani masalah ini. Saya awalnya mau memberitahu anda nanti tapi tidak disangka anda sudah menelepon duluan. Kalau begitu aku langsung memberitahu hal ini pada anda saja.”

"Keluarga Chu berpikir sejak tuan muda terlepas dari perintah dan larangan itu, ada terlalu banyak pengeluaran yang tidak punya arti pada rekening keluarga seperti beberapa pembelian mobil dan rumah mewah. Perilaku ini tidak memenuhi evaluasi dan ujian keluarga terhadap keturunannya, sehingga untuk uang empat ratus milyar pembelian vila pusat kali ini langsung dibekukan."

"Apa yang kamu katakan, bukankah ujianku sudah selesai? Kenapa masih ada tes yang lain?”

Desta mengerutkan kening dan merasa bingung.

Paman Ding tersenyum lalu berkata, "Tuan muda kedua, anda adalah tuan muda sah dari keluarga Chu. Ujian dan evaluasi keluarga terhadap anda tidak terbatas pada tiga tahun. Itu juga akan disesuaikan sesuai dengan beberapa perilaku anda. Oh iya, karena sikap dan perilaku tuan muda akhir-akhir ini, keluarga juga meminta hamba untuk memberitahu anda untuk membatasi terus menggunakan kekuasaan dan kekuatan keluarga. Lebih tidak mengijinkan lagi anda untuk mengungkapkan identitas asli anda. Kalau tidak, silahkan menyerah dan melepaskan hak sebagai pewaris keluarga!”

Mendengar semua ini, Desta rasanya mau meledak dan emosi. Dia akui memang akhir-akhir ini, dia telah menghabiskan cukup banyak uang. Tapi semua uang itu bagi Keluarga Chu hanyalah uang receh saja.

Tidak perlu empat ratus milyar, bahkan jika dia menghabiskan empat triliun lagi, di situasi normal biasa, itu tidak akan berpengaruh dan menarik perhatian keluarganya. Pasti di belakang ini semua ada orang yang sedang mencari masalah dengannya sehingga membuatnya dalam situasi yang tidak menguntungkan seperti ini.

Tapi pada saat ini, bukan waktunya untuk mengeluh dan emosi. Desta menarik napas dalam-dalam lalu kembali tenang lagi, “Kalau begitu bagaimana caraku untuk lolos dan terbebas dari larangan ini?”

“Maksud keluarga adalah meminta tuan muda membangun kekuatan dan kekuasaannya sendiri dalam waktu satu bulan, setidaknya bisa mencapai level Grup Diamond Blink, maka bisa lolos dan mencabut larangan pada anda,” jawab Paman Ding dengan rendah hati.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu