Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 72 Pergi ke Rumah Yeni

Setelah makan malam, Bastian dan Adelia sepertinya jatuh cinta kepada pekerjaan menanam bunga. Setelah membereskan dapur, mereka pergi lagi ke halaman untuk menanam bunga.

Tak lama kemudian, telepon Bastian berdering. Ia mengangkat teleponnya dan menemukan Yeni yang menghubunginya.

Bisa dikatakan dua hari ini ia tidak berkontak dengan Yeni. Ia baru saja berhubungan fisik dan tidak peduli kepadanya, hati Bastian juga merasa bersalah kepada Yeni.

“Apakah ada sesuatu terjadi kantor? Kamu cepatlah angkat, jangan menganggu pekerjaanmu.”

Melihat Bastian berkerut alis dan ragu, Adelia mengira apakah ia tidak ingin menganggu suasana hangat sekarang. Oleh karena itu, Adelia sibuk menyuruhnya angkat panggilan.

Bastian tersenyum canggung dan mengangguk, lalu berjalan ke ruang tamu dan masuk ke ruangan kecil untuk mengangkat panggilan.

“Yeni...”

Setelah panggilan terangkat, Bastian merasa takut.

“Bastian, dimanakah kamu sekarang...”

Suara Yeni terdengar lemah, ditemani beberapa kali batuk.

Setelah mendengar itu, Bastian dengan peduli bertanya.

“Aku berada di rumah. Ada apa denganmu? Apakah kamu sedang sakit?”

Di dalam panggilan, Yeni berdehem pelan, lalu dengan genit berkata.

“Aku merindukanmu. Kalau kamu berada di rumah, aku yang datang saja ke rumahmu.”

Tangan Bastian seketika bergetar medengar ucapan Yeni.

Yeni mau datang kesini? Bagaimana mungkin? Semuanya akan menjadi seru jika ia melihat Adelia tinggal disini.

“Hah! K-kamu...sedang sakit, bagaimana boleh pergi sembarangan?” Bastian tentu tidak boleh membiarkannya datang, lalu sibuk berkata, “Begini saja. Aku datang ke rumahmu, sekalian membawamu ke rumah sakit. Kamu tunggu di rumah. Jangan asal pergi, apakah kamu mengerti?”

Yeni di seberang sana berdehem pelan, lalu berkata.

“Aku akan menunggumu di rumah dengan baik.”

Lalu Yeni memutuskan panggilan.

Bastian terdiam lama di dalam ruangan dan terus merasa lelah.

Menipu sana sini, rasanya sama sekali tidak baik. Hatinya terus ditempati Adelia, tapi juga ada sebagian ditempati oleh Yeni. Ia ingin memutuskan hubungannya dengan Adelia dan menjalin hubungan baik dengan Yeni.

Tapi saat menghadapi Adelia yang sekarang, ia tidak bisa mengatakan kata-kata buruk dan sama sekali tidak ingin Adelia pergi dari sini.

Bastian merasa dirinya seperti lelaki bajingan yang selingkuh, bukanlah manusia yang baik.

Setelah menghela nafas, Bastian hanya bisa berjalan ke halaman. Setelah menipu Yeni, ia menipu Adelia lagi. Ia dengan canggung berkata kepada Adelia.

“Maaf, Adelia. Padahal aku bilang tidak sibuk untuk dua hari ini. Tapi kantor tiba-tiba ada pejabat tinggi yang terjadi sesuatu.”

“Aku harus pergi sekarang. Mungkin aku tidak kembali malam ini.”

Adelia terdiam dan tidak ingin Bastian pergi. Tapi ia juga tidak mungkin tidak membiarkan Bastian pergi. Oleh karena itu, ia mengangguk dan tersenyum berkata.

“Cepat pergilah. Kamu adalah bos, kantor tidak boleh tidak ada dirimu.”

Bastian menganguk dan menyuruh Adelia segera beristirahat, lalu ia berjalan ke garasi, menyetir mobil menuju rumah Yeni.

......

Sejak kemarin keluar dari hotel, Bastian mengantar Yeni hingga bawah rumahnya. Yeni juga pernah memberitahu Bastian alamat rumah lengkapnya, jadi Bastian tahu dimanakah rumah Yeni berada.

Perumahan disini tidak terlalu mahal, tapi juga tidak terlalu buruk, tapi cocok dengan pemasukkan Yeni.

“Tok! Tok! Tok!”

Bastian sudah tiba di depan rumah Yeni dan mengetuk pintu rumahnya.

Setelah selesai mengetuk, pintunyalangsung terbuka dan ia hanya menemukan Yeni memakai kaos tanpa lengan, celana yang sangat pendek dan sandal jepit berwarna merah muda. Ia seperti sudah menunggu kedatangan Bastian di depan pintu.

“Kamu sudah sakit, mengapa pakaianmu begitu sedikit? Cepat, aku bawa kamu ke rumah saki...”

Melihat pakaian Yeni yang sedikit, Bastian tidak memikir kearah lain, melainkan khawatir Yeni kedinginan. Rasa peduli ini cukup membuat hati Yeni yang dingin beberapa saat ini menjadi lebih hangat.

Tidak menunggu Bastian selesai berkata, ia langsung memeluk leher Bastian, bahkan sepasang kakinya juga diatas tubuh Bastian, bagai seekor oktopus.

“Aku merindukanmu!” Ia berbisik di samping telinga Bastian dengan nada genit.

“Aku juga merindukanmu.” Bastian menepuk punggungnya dan berkata, “Cepat ganti pakaianmu. Kapan kamu mulai sakit? Seharusnya kamu segera menghubungiku.”

Meskipun Yeni yang menyuruhnya datang, tapi rasa peduli Bastian kepada Yeni muncul dari dalam hatinya.

Yeni berkata, “Tidak perlu ganti pakaian. Kalau aku tidak bilang aku sakit, apakah kamu bisa datang?”

Mendengar ini, Bastian seketika diam dan dengan kesal berkata.

“Kamu tidak sakit?”

“Kamu ini terlalu bandel. Kukira penyakitmu sangat parah, membuatku khawatir saja, bahkan aku menyetir dengan tujuh puluh kilometer per jam. Kalau kecelakaan terjadi padaku, kamu lah pelakunya.”

Melihat Bastian yang begitu peduli, hati Yeni kembali menghangat dan berkata.

“Kalau begitu, aku bayar saja kepadamu.”

Kalimat ini membuat Bastian merinding, tapi juga merasa semangat.

Tanpa menunggu Bastian bereaksi, bibir merah Yeni sudah mengecupnya dengan ramah.

Bastian merasa dirinya cukup kuat dalam mengontrol diri, tapi berada di hadapan Yeni, ia seketika jatuh pesona dan memeluk Yeni erat.

Tak lama kemudian, akal sehatnya kembali lagi dan ia berkata kepada Yeni.

“Jangan seperti ini. Bukankah sepupu perempuanmu berada di rumah? Tidak baik jika ia melihat ini.”

Bastian jadi teringat saat Yeni mabuk di rumahnya dan bertanya membawa ia pulang atau ke hotel, Yeni bilang di rumahnya ada sepupu perempuan dan takut sepupunya salah paham, jadi menyuruh Bastian untuk membawanya ke hotel.

“Sepupuku yang mana? Sepupuku sudah pulang!”

Ucap Yeni genit dan tidak mengatakan apapun lagi, lalu mendekat kepada Bastian.

Hati Bastian berdetak cepat, lalu ia mendorong Yeni dan menarik nafas berkata.

“Meskipun aku dapat mengontrol diriku, tapi aku juga tidak kuat menahan dirimu. Bagaimanapun aku juga berada dalam usia muda yang kuat. Lebih baik kamu jangan keterlaluan, kalau tidak aku...”

Belum selesai terucapakan, Yeni memeluk lagi leher Bastian.

Seketika nafsu keinginan Bastian muncul karena Yeni. Ia seperti binatang buas kehilangan kontrol dan langsung merobek baju Yeni.

Ia baru teringat bahwa mereka berdua masih berdiri di depan pintu, bahkan pintu saja belum ditutup.

Tubuh Bastian penuh keringat dingin, untung saja tidak ada orang yang lewat di lorong. Ia segera menutup pintu, lalu kembali memeluk tubuh Yeni dan masuk ke kamar. ‘Bang’ suara pintu kamar tertutup.

Meskipun pintu kamar telah tertutup, tapi suara desahan masih saja terdengar dari dalam.

Lagi-lagi malam yang penuh nafsu dan gairah.

Subuh pukul satu, Yeni terbaring lemah di dalam pelukan Bastian, dengan wajah yang memerah.

“Bastian, apa yang sedang kamu pikirkan?”

Tanya Yeni dengan lemas.

Bastian asal membalasnya. “Tidak ada apa-apa, hanya terlalu lelah beberapa hari ini.”

Mendengar ini, Yeni terdiam beberapa detik dan berkata.

“Aku tidak ingin pisah denganmu. Bagaimana kalau kamu pindah kesini dan tinggal bersamaku? Atau aku pindah kesana dan tinggal bersamamu.”

Awalnya Bastian memang takut. Setelah mendengar Yeni mengatakan ini, seketika ia kembali gugup.

Ia sibuk menyembunyikan kegugupannya dan berkata.

“Hah! R-rumahku juga kedatangan saudara. Mereka harus tinggal di rumahku untuk selama beberapa hari. Mereka lelaki semua, kamu wanita sendiri disana, seperti kurang baik.”

Sebenarnya alasan ini sungguh terlalu buruk.

Yeni tentu tahu siapa yang tinggal di rumah Bastian. Ia menoleh kearah Bastian dan dengan serius berkata.

“Kamu tidak menyembunyikan...wanita di dalam rumah?”

Mendengar ini, sekujur tubuh Bastian menjadi kaku dan hatinya berdetak cepat.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu