Habis Cerai Nikah Lagi - Bab 19 Mengusir Orang

"Andy, apakah kamu sedang bercanda denganku?!"

Ricky berdiri dari tempat duduknya dan bertanya dengan nada kesal.

Hari ini adalah hari pentingnya. Ia baru saja bersiap untuk menyatakan perasaannya, tinggal menunggu jawaban Adelia. Alhasil Andy tiba-tiba sekarang menyuruh mereka untuk segera pergi dari sini. Tokoh besar macam apa berani menyuruhnya mengosongkan tempat.

Bukankah ia sedang membuat lelucon kepadanya?!

Tidak hanya ia, bahkan Adelia pun juga agak tidak senang. Meskipun hari ini Ricky adalah pemeran utama dan apapun diatur olehnya, tapi ia jugalah tamu yang diundang. Sekarang mengusir mereka pergi, sunggulah membuat orang tidak merasa enak.

"Maaf, teman. Sungguh maaf."

"Maaf. Jika bukan ada tokoh besar yang mau datang, aku sungguh tidak ingin menganggu kalian. Tokoh besar itu juga berkata bahwa mereka akan membayar sepuluh kali lipat sebagai kerugian kalian."

Andy sibuk membungkuk untuk meminta maaf kepada Ricky dan Adelia, hampir saja ia mau berlutut. Orang lain manapun pasti akan marah juga akan masalah seperti ini.

Tapi ia juga tidak ada cara lain. Siapa yang datang? Keluarga Yue yang kaya! Apalagi mereka satu keluarga datang!

Bahkan Patrick yang kaya di Kota Cumarun juga hanyalah tokoh kecil di hadapan Keluarga Yue. Apalagi manajer kecil sepertinya.

"Tokoh besar macam apa!"

Ricky menepuk keras mejanya dan juga tidak bertindak baik kepada Andy. Ia berkata dengan sikap adil.

"Aku tidak peduli siapakah ia. Aku hari ini tidak akan mengosongkan tempat ini."

"Ini adalah kencan pertamaku dengan Adelia. Siapapun yang datang juga harus tunggu dibawah."

Adelia mengerutkan dahinya pelan dan menasehati Ricky.

"Sudahlah, Ricky. Bagaimana kalau itu sunggub tokoh besar? Tidak baik mencari masalah dengan mereka."

Ricky tertawa dingin dan berkata.

"Jangan takut, Adelia. Tokoh besar apa itu? Aku kenal dengan banyak tokoh besar kok."

"Bahkan aku pernah makan bersama dengan pemimpin besar Kota Cumarun. Aku tidak percaya kalau tokoh besar ini tidak bisa dikalahkan."

Adelia seketika juga agak kesulitan melihat Ricky yang tidak mendengar masuk kata-katanya. Ia sangat tidak berani. Ia paling takut mendapat masalah dengan tokoh-tokoh besar.

Andy seketika tertawa dingin di dalam hati, setelah mendengar Ricky yang begitu angkuh.

Ia tidak lagi menasehatinya dengan kata-kata sopan. Ia langsung berkata.

"Aku menganggapmu sebagai teman, jadi aku menyuruh kamu segera pergi dari sini."

"Dengarkan baik-baik, Ricky. Tamu yang mau datang adalah Keluarga Yue, salah satu dari Empat Keluarga Besar Hadaswradoko."

"Tuan Besar, Nyonya Besar, Tuan Muda Keluarga Yue, serta tokoh besar Kota Cumarun alias Pak Patrick."

"Terserah kamu mau memberikan tempat ini atau tidak."

Andy tidak mengatakan apapun lagi setelah itu. Jika Ricky tetap tidak ingin pergi, ia hanya bisa memanggil petugas keamanan untuk mengusir mereka berdua.

Raut wajah Ricky dan Adelua seketika berubah setelah mendengar kalimat Andy yang terakhir.

"K-keluarga Yue..."

"P-pak Patrick..."

Adelia langsung bangun dari kursinya dan tubuh langsingnya gemetar.

Tidak hanya ia, bahkan Ricky gemetar lebih parah darinya.

"B-bagaimana mungkin Tuan Besar Keluarga Yue mereka...bisa datang ke kota kecil seperti ini?"

Ricky masuh tidak dapst percaya.

"Ricky, kalau kamu tidak percaya, ini adalah nomor telepon Pak Patrick. Ia baru saja menghubungiku. Kamu telepon saja lagi jikak kamu tidak percaya."

"Aku lihat dirimu berani atau tidak untuk menghubunginya."

Andy merasa kesal dan langsung memperlihatkan nomor telepon Patrick kepada Ricky.

Adelia sibuk melirik sekilas. Itu memanglah nomor telepon Patrick. Ia bisa dikatakan sangat hafal dengan nomor teleponnya.

"Benar, ini memanglah nomor telepon Pak Patrick!" ujar Adelia pasti.

Seketika Ricky juga harus percaya.

"Bagaimana, Ricky? Apakah kamu mau menghubunginya?"

Andy menatap sinis kepada Ricky dan mulai menyindirnya.

"Aku ingin lihat apakah dirimu sungguh begitu hebat, bisa membuat Tuan Besar Keluarga Yue menunggumu di lantai satu."

Wajah Ricky memerah. Ia seperti melompat ke lubang yang ia gali.

Bagaimanapun ia juga harus pergi sekarang. Kalau tidak mengangguk Keluarga Yue makan, ia mana bisa menanggung amarah Fendy.

"Ayo pergi, Adlia!"

Ricky menoleh kearah Adelia dan menggunakan seluruh tenaga untuk mengeluarkan beberapa kata itu.

Adelia juga sangat tidak puas. Ia mengerutkan dahinya dan langsung pergi setelah membawa tasnya.

"Kamu tidak mau mengambil uang?" Melihat kondisi ini, Andy tambah lagi satu kalimat lagi.

"Tidak mau!" Siara Ricky yang terdengar dari lantai bawah.

"Bodoh. Kamu tidak mau, aku masih mau..."

Andy mendengus pelan dan sibuk memanggil seluruh pelayan Restoran Top Cloud keatas untuk membereskan semuanya. Mereka membereskan seluruh tempat yang hangat dengan cepat, bahkan manajernya pun ikut turun tangan, takut Keluarga Yue tiba sebelum mereka selesai.

Akhirnya Andy masih merasa gugup. Kedatangan Keluarga Yue ke restoran mereka, mungkin saja bisa menjadi berita hiburan Kota Cumarun esok hari. Kalau tidak memberi tahu masalah besar ini kepada Bos, Bos tidak mungkin marah kan?

Setelah berpikir lama, Andy akhirnya menghubungi Bosnya.

"Bos, a-ada masalah besar. Tuan Besar Kekuarga Yue mau datang makan di restoran kita, ada Nyonya Besar dan Tuan Muda juga, serta Pak Patrick."

Bos Restoran Top Cloud menarik nafas dan marah besar setelah mendengar ini.

"Sial! Mengapa kamu tidak cepat memberitahu?!"

"Cepat! Segera usir seluruh tamu, agar Tuan Besar Keluarga Yue memiliki suasana makan yang tenang."

"Gaji seluruh pelayan dan juru masak dinaikkan tiga kali lipat hari ini. Kalian harus melayani mereka dengan baik!"

"Kudengar Tuan Besar suka makan hidangan bagian utara. Kalau Tuan Besar sangat puas terhadap makanan dan layanan kita, ia hanya perlu asal menginvestasi kita, agar kita membuka beberapa cabang di Kota Juragan. Aku bisa menghasilkan uang dari beberapa cabang itu. Apakah kamu tahu itu, Andy?"

Andy agak takut dan mengangguk.

"Aku tahu! Tenang saja, Bos. Hari ini aku akan melayani mereka bagai keluargaku. Aku jamin mereka semua pasti akan puas!"

Setelah memutuskan panggilan, Andy segera turun dan mulai mengusir pelanggan.

......

Saat ini di lantai dasar mall, banyak pengusaha dan orang-orang pemerintah langsung terusirkan.

Hal yang terpenting adalah mereka semua tidak ada yang berani marah dan mengoceh.

Telah ada banyak orang yang berkumpul di lantai dasar. Seluruh petugas keamanan turun dan berdiri menjadi dua baris, menunggu kedatangan Keluarga Yue.

Ricky dan Adelia masih belum pergi. Melihat adegan ini, mereka berdua seketika terdiam.

"Sial. Mereka bahkan mengusir Kepala Biro Li di distrik barat..."

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu