Mendadak Kaya Raya - Bab 400 Tidak Masalah Kan

“Kalian cepat lihat, yang didalam mobil series 7 itu, teman sekelas kita juga kah?”

di tempat parkir, ada sepasang mata menatap mobil BMW series 7 Desta yang perlahan-lahan mendekat, sambil berkata.

Yang lain langkahnya ikut terhenti, terdiam menatapi mobil mewah tersebut.

“Tidak tahu, lihat dari luar penampilan mobilnya sih series 7 dengan spek terbaik, itu harganya bermiliaran loh, emang teman sekelas kita ada yang sekaya gitu?”

”Jangan-jangan ketua kelas kita Jens, dengar-dengar dia sebelum lulus kuliah sudah direkrut sebagai manager senior oleh satu perusahaan kota Yunhai, penghasilan tahunannya sampai semiliaran katanya!”

“Wis... Hebat juga ya ketua kelas, apa daya kita yang gajinya perbulan hanya jutaan, sama sekali tidak bisa dijadikan perbandingan dengan mereka.”

Semua orang tertawa menyindir diri sendiri, mereka lantas serentak jalan menghampiri mobil BMW tersebut, mereka pengen lihat apakah benar yang turun dari mobil adalah ketua kelas mereka, bila iya maka target yang dijilat malam ini sudah pasti adalah ketua kelas.

Tapi ternyata, yang turun dari mobil adalah sepasang pria wanita yang tidak mereka kenali, semua orang tercenung ditempat.

Ini siapa ?

Disaat mereka mengira, dua orang ini hanya tamu yang kebetulan datang ke Kind Hotel untuk bermalam, sebuah teriakan terkejut muncul dari mulut wanita cantik yang disamping mobil tersebut.

“Sanni, Tarina!”

Ditengah keramaian, kedua orang yang dipanggil tertengun sesaat, lalu pandangan matanya memandang ke wanita cantik sebelah mobil.

“Kamu...Vero?!”

Akhirnya ada yang mengenali identitas wanita tersebut, terdengar sebuah teriakan suara kaget yang tak tertahan.

Sebenarnya, dulu Vero dikenali dengan panggilan wanita tercantik dikelas, namun kebanyakan dari mereka hanya dengan niat mengejeknya saja.

Lagipula, anak-anak pada masa SMA waktu itu sama sekali tidak ada pikiran untuk bertata rias, ditambah lagi Vero tidak diperdulikan oleh keluarganya, setiap hari bisa makan 3 kali saja sudah beruntung sekali, mana ada lagi duit lebih untuk membelanjakan baju yang bagus dan cantik untuk dirinya.

Yang bikin orang terkaget-kaget, ini baru saja melewati beberapa tahun, perubahan Vero begitu drastis, dia yang sekarang, tidak hanya sekedar wanita tercantik dikelas, bahkan dia pantas mendapat julukan wanita tercantik disekolah!

“Vero, kamu berubah banget, kami hampir tidak mengenalimu!”

Sanni dan Tarina jalan kedepan Vero, berseru kepadanya.

Lalu mereka melihat kearah Desta, bingung dan bertanya:”Vero, ini siapa?”

”Sini aku kenalin dulu ke kalian, ini pacar aku Desta!”

Vero dengan bangga berjalan kesamping Desta, bergandeng lengannya sambil memperkenalkan.

Mendengar kata tersebut, wajah orang-orang terlihat aneh.

Bukan mereka merendahkan Desta, tapi lihat dari penampilan luar Desta, bener-bener tidak sepadan dengan Vero yang sekarang, kalau bilang Desta adalah supir dari Vero, mereka baru mungkin percaya.

Pada waktu yang sama, sebuah mobil AUDI A4 melaju secara perlahan dari jauh, lalu berhenti disamping orang-orang.

Pintu kebuka, yang turun duluan adalah Davia yang baru ketemu kemarin.

Terlihat hari ini dia mempersiapkannya dengan baik, tertata rias dengan elok, mengenakan rok panjang setengah renda yang tertahtakan berlian kecil, menampilkan bodynya dengan sosok mempersona.

Kalau tidak ada Vero, maka Davia pasti adalah pusat perhatian dimalam ini, namun orang-orang baru habis mengagumi kecantikan Vero, sekarang ketemu Daviai yang cantik mengandalkan make-up saja, tentu tidak ada terlalu banyak rasa menabjubkan lagi.

Ini membuat Davia sangat merasa tidak senang, dia dalam hati menantikan pujian dari orang-orang, namun ternyata orang-orang hanya meliriknya 1 pandangan saja, menyapa dengan acuh tak acuh, lalu tidak ada kelanjutannya lagi.

“Kok bisa begini?!”

Davia kebingungan, matanya memandang kearah sekitar, dan dia menemukan Vero.

Alisnya sedikit mengernyit, dengan suasana hati sangat tidak senang, namun wajahnya tetap tersenyum ceria berjalan mendekati Vero.

“Vero, aku tidak menyangka kamu datangnya awal banget, seingat aku rumah kamu kan jauh ya dari sini, kalian datangnya pakai apa, naik bis apa mrt?” Davia pura-pura bertanya dengan tidak sengaja, namun dari kata-katanya bikin orang merasa tidak nyaman.

Vero setelah merasakan kejahatan dari Vina dan Estrada, dia sudah bukan gadis polos zaman dulu lagi, dia tentunya mendengarkan kebencian Davia yang diungkapkan melalui kata-katanya.

Tetapi dia masih ingat dengan identitasnya, seakan-akan tidak peduli dengan omongan Davia, hanya membalasnya dengan tertawa pelan.

Kalau dia adu mulut dengan Davia, pertama kelihatan terlalu gampang baperan, yang kedua tidak sepandan dengan status dia yang sekarang.

Bagaimanapun, dia sekarang adalah nyonya muda dari perusahaan Tianmendasha

Davia lihat Vero hanya diam saja, kiranya dia malu untuk ngomong, dengan angkuhnya dia mengatakan:”Kalau tahu kalian berangkat dari jauh, pasti sudah aku suruh Jens jemput kalian dulu.”

“Oyah, kalian mungkin belum tahu ya, aku sekarang pacarnya Jens, baru kemarin jadiannya, jadi hari ini aku datangnya bareng dia.”

Sambil berbicara Davia berbalik badan memandang mobil AUDI A4, terlihat seseorang pria muda tampan dengan kacamata bingkai emas turun dari pintu stir mobil.

Semua orang berekspresi tertegun sehabis melihat dia, setelah itu segera maju menghampirinya, terdengar pujian dan sanjungan yang tiada hentinya.

Jens memasang sikap yang sedikit agak dingin, responnya hanya mengganguk membalas sapaan dari teman-teman lamanya.

Ketika tatapannya tertuju pada Vero, biar seberapa baik dia menutupinnya, tetap kelihatan jelas dia terbengong sebentar.

Davia dengan camburu memberi kode, Jens baru nyadar, dengan senyum terpaksa sambil berkata:”Vero, baru beberapa tahun tidak ketemu, kamu jadi cantik sekali.”

“Makasih untuk pujiannya, Davia juga jadi cantik banget.”

Vero tersenyum simpul, secara tidak langsung mengarahkan topik pembicaraan ke Davia.

Lagipula, sekarang Davia adalah pacar dari Jens, perhatian Jens harusnya ke pacar sendiri bukan malah ke wanita lain.

Tapi Davia tidak perpikir begitu, dia mengira Vero kodein Jens biar memperbandingkan kecantikan dari mereka berdua.

“Dasar si licik!”

Sekilas tatapan mata Davia terlihat tajam, lalu tersenyum sambil berkata:”Aku mana ada secantik Vero, hanya saja Jens baik pada ku, rela buang duit buatku, kalau tanpa ada kosmetik-kosmetik mahal dan gaun ini, aku sama sekali tidak pantas dibilang cantik.”

Dengan cepat, topik pembicaraan Davia mengarah ke Desta yang sama sekali belum berkata, “Kelihatannya Tuan Chu juga sering ya beliin barang-barang mahal buat Vero, biar Vero bisa tampil cantik, sendiri lebih memilih pakai baju oblong murahan dipasar malam, ini pasti cinta sejati!”

Setelah selesai bicara, Davia ketawa sambil menutup mulut, biar kelihatan omongan dia yang tadi hanya sebatas candaan.

Ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi dia, teman yang lainnya sama sekali tidak ikut menertawakan Desta, hal ini membikin suara ketawanya Davia terdengar amat jelas dan sangat munafik.

Disaat yang sama, Jens memandang ke arah Desta, dengan nada dingin ia berkata:”Kamu pacarnya Vero?”

Desta mengganguk serta terseyum sopan kepadanya

“Aku dengar-dengar tadi kalian datang pakai kendaraan umum? Kamu seorang pria mepet-mepetan disana sih enggak apa-apa, cuman wanita cantik kayak Vero kan kasian”

Jens meletakkan tangannya dibelakang, lantas berkata:”Atau nggak gini deh, nanti tunggu acara selesai, biar aku aja yang antar Vero balik, kamu sendiri aja balik naik kendaraan umum, enggak apa-apa kan?”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu