Mendadak Kaya Raya - Bab 223 Telepon Minta Bantuan

Tapi jika karena situasi semacam ini lalu membiarkan kekuatan jahat bebas dan seenaknya saja, dan kita hanya diam tak bersuara dan hanya melihatnya begitu saja maka cepat atau lambat kita sendiri yang akan jadi sasaran kejahatan itu!

Desta tidak secara langsung menjawab pertanyaan Lalisa , tapi dia malah berkata, “Sebenarnya aku merasa aneh kenapa kamu bisa merasa bingung melihat cara orang membantu orang lain dari masalah yang tidak adil untuk mereka.”

“Apa mungkin karena begitu banyak orang yang sengaja diam selama ini, jadi ketika ada orang yang berpihak dan berdiri dengan sepenuh hati dan begitu ramah, kamu merasa sangat asing dan tidak tenang. Kamu merasa mungkin orang itu punya tujuan sendiri mendekatimu atau mungkin kamu merasa kalau dia punya niat buruk kepadamu?”

“Aku tidak punya pikiran semacam itu, aku hanya penasaran saja.” Lalisa segera menggelengkan kepalanya tapi dalam hati dia merasa tidak enak seolah salah satu ucapan Desta ini benar sekali.

Desta telah melihat jawaban itu, dari wajah tidak tenang dan gugup wanita itu. Tapi dia tidak terlalu mempermasalahkannya, dia malah bertanya, “Kalau begitu aku akan memberitahumu jawabannya.”

Begitu ucapan ini keluar, wajah Desta berubah jadi sangat serius, dia pun berkata, “Jika seluruh langit itu gelap maka hanya akan ada keberadaan kegelapan itu saja. Jika bersuara dan keluar sangat berbahaya maka tetap diamlah. Jika diri sendiri merasa tak punya kemampuan untuk memancarkan sinar maka meringkuhlah di sudut dinding.”

“Tapi jangan sampai membiasakan diri dalam gelap hanya untuk melindungi diri dari kegelapan. Jangan bangga dengan dirimu sendiri akan hal itu dan jangan mengejek mereka yang lebih berani dan lebih ramah darimu.”

“Kita boleh saja begitu merendahkan diri sendiri sampai sekecil debu, tapi jangan sampai mendistorsi bagai belatung!”

Ketika ucapan Desta ini terucap, Lalisa langsung tertegun di bangkunya.

Ucapan Desta ini bagai pisau tajam yang langsung menghancurkan dan memotong seluruh kebingungan dan tidak tenang dalam hati Lalisa .

Memang, Desta jelas tidak suka melihat cara dan sikap Sekijo melakukan sesuatu. Karena itulah, dia mau membantu mereka.

Dia tidak menginginkan imbalan apapun tapi, dia Lalisa hanya curiga dengan latar belakang Desta yang sebenarnya. Dia curiga Desta melakukan ini karena ada motif dan tujuan lain!

Bahkan sampai sengaja menyamar ke samping Desta untuk mematai-mataiya, ingin menjebaknya.

Tapi kalau dipikir sekarang, bukannya malah Lalisa yang merupakan belatung yang mendistorsi dan begitu rendah diri itu ya?

Karena takut dengan kekuatan jahat, dia tidak mau melawannya. Karena takut dibalas dendam, jadi memilih untuk diam. Kehidupan yang seperti ini barulah kehidupan yang salah kan!

Tapi sejak kapan, dia jadi orang yang membenarkan kesalahan fatal ini?

“Aku tahu, maaf sekali tuan Desta. Aku yang terlalu menganggap orang lain sebagai orang yang buruk dan jahat. Tapi tidak disangka orang yang sangat buruk dan jahat itu sebenarnya adalah diriku sendiri!” kara Lalisa bersinar dengan cahaya terang dan nadanya perlahan-lahan terdengar tenang.

Pada saat itulah, host di atas panggung mengangkat mikrofon dan mengumumkan dengan keras, "Teman-teman yang aku sayangi, selanjutnya kita persilahkan kepada Black Pink yang akan membawakan lagu dan tarian yang sangat indah. Mereka datang kesini untuk memberikan semangat untuk para peserta yang tampan dan cantik disini!”

Begitu ucapan itu selesai, musik dengan irama yang kuat tiba-tiba terdengar di atas panggung.

Pada saat yang sama, di belakang panggung Rose dan Jisoo tampak cemas, lalu berkata, "Kakak sebenarnya pergi kemana. Kenapa teleponnya tidak dapat dihubungi. Bukannya dia bilang dia pergi ke toilet sebentar ya? bagaimana ini, pertunjukan kita akan segera dimulai ini!”

Pada saat ini, Lupin juga baru mendengar kabar itu kalau Lalisa tiba-tiba menghilang. Dia tanpa sadar mengira ini semua adalah cara Sekijo balas dendam.

Tepat ketika wajahnya pucat karena cemas dan bersiap menelepon Paman Ding minta bantuan, tiba-tiba terdengar hiruk pikuk seruan yang sangat kencang.

Dia pun menjulurkan kepalanya mengintip ke luar dan menemukan kalau cahaya lampu panggung entah sejak kapan sudah tersorot ke salah satu bangku penonton!

Lalisa yang ada di samping Desta, telah melepas kacamata hitam dan maskernya. Dia melambaikan tangan kepada penggemar di sekitarnya.

Para penggemar itu tidak menyangka kalau idola yang telah lama mereka kagumi itu duduk di antara mereka. Para penggemar pun langsung melambaikan tongkat bercahaya yang ada di tangan mereka dan bersorak-sorai memanggil namanya hingga rasanya suara-suara itu memekakkan telinga.

Desta tidak menyangka kalau Lalisa akan benar-benar muncul secara langsung. Dia mengira, wanita itu akan mengambil kesempatan untuk menyelinap kembali ke balik layar dulu lalu baru ganti pakaian untuk mempersiapkan pertunjukannya.

Tapi pada akhirnya, adegan selanjutnya yang sangat mengejutkan dan mencengangkan terjadi!

Lalisa tiba-tiba mengambil tangan Desta dan meletakkannya di dadanya.

Pada saat itu, Desta merasakan mata yang tak terhitung jumlahnya langsung jatuh pada dirinya, tatapan mata yang bagai pedang. Jika tatapan mata bisa membunuh seseorang, maka Desta jelas pasti telah ditebas.

"Robeklah."

Ketika Desta masih tertegun bingung, suara serak dan aneh Lalisa tiba-tiba terdengar.

Desta melirik wanita itu dan mendapati kalau Lalisa sedang menatapnya saat ini, dengan senyum licik di sudut bibirnya.

Yang dimaksudnya adalah gaun panjang bermotif bunga di tubuhnya.

“Cepat, robeklah bajuku.” kata Lalisa lagi, dengan nada suara yang mulai gelisah.

Mendengarkan sorakan di sekitar dan semua macam tatapan mata yang rumit, Desta menggertakkan giginya dan meletakkan tangannya langsung di dada Lalisa , lalu menariknya dengan keras!

"Srieett"!

Gaun panjang bermotif bunga di tubuh Lalisa langsung robek. Saat itu juga semua penonton berteriak histeris, tapi mereka tiba-tiba melihat di balik gaun panjang Lalisa itu, dia masih mengenakan baju kulit hitam dan rok pendek!

"Ternyata sudah diatur sebelumnya toh, Ya Tuhan, mengagetkan saja!"

"Sialan, aku juga mengira kalau Lalisa akan berjalan telanjang, Ya Tuhan!”

"Gaya pertunjukan ini terlalu cerdik sekali, mengasyikkan!"

Ada banyak pembicaraan tentang ini dari para penonton, Desta mengerti mengapa Lalisa berani melakukannya, karena dengan begini maka ini tidak akan mengganggu jalannya acara ini. Di saat bersamaan juga membuat para penonton menganggapnya sebagai staf sehingga tidak akan terlalu memperhatikannya.

Pada akhirnya, ini bisa menggunakannya sebagai cara muncul di pertunjukkan dan meningkatkan keindahan penampilan yang belum pernah ada sebelumnya.

Sulit untuk tidak mengakui kalau otak Lalisa benar-benar cerdik. Dalam waktu yang singkat, dia sudah terpikirkan cara yang serumit ini. Ini bukanlah reaksi yang bisa dilakukan oleh orang biasa.

Setelah itu, Lalisa berjalan cepat menuju panggung di bawah irama musik yang dinamis.

Rose dan Jisoo juga menghela napas lega, keluar dari belakang panggung dan bertemu Lalisa di atas panggung.

Program dimulai dengan lancar.

Saat menonton pertunjukan, Rosimin dan yang lainnya memberi acungan jempol kepada Desta dan berkata, "Desta, hebat sekali kamu hah. Bahkan Lalisa juga harus bersandar di pundakmu, kamu ini hebat dan luar biasa sekali hah!”

Desta tersenyum canggung dan benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Tapi dia benar-benar melakukan ini hanya untuk membantu Lalisa menutupi identitasnya.

Pada saat ini, Linka tiba-tiba tersenyum menggoda, "Tapi kelihatannya, foto yang kami ambil sepertinya tidak akan berguna. Adegan Desta yang merobek baju Lalisa secara langsung tadi sudah difoto oleh fotografel profesional. Takutnya, itu akan segera menjadi pembicaraan di Internet, dan semua hal-hal ini pasti akhirnya akan diketahui oleh Vero! "

Begitu mendengar ini, hati Desta langsung tercengang dan berkata aduh, buruk ini!

Jika Vero melihat ini, aku khawatir dia tidak akan sedih lagi.

Vero tidak akan menunjukkannya dan hanya akan menyimpan kesedihannya dalam hati. Tapi justru ini yang malah membuat orang lain sangat khawatir.

Takut apa, yang muncul benar-benar apa yang ditakuti. Ketika Desta gugup tiba-tiba ponselnya yang dari tadi diam, berdering begitu saja.

Ketika mengeluarkan untuk melihat siapa yang menelepon, ternyata yang menelepon adalah Vero!

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu