Mendadak Kaya Raya - Bab 149 Mencari Bantuan

"Bee.. berapa? 1 Trilliun?!"

Golden terkejut, ia hanya terdiam di tempat tak dapat mengatakan sepatah kata pun.

orang-orang yang ada disekeliling mereka pun ikut terkejut, mereka memandang Paman Ding dengan tatapan tak menyangka.

mereka tahu bahwa Paman Ding memiliki uang, hanya saja mereka tidak menyangka bahwa Paman Ding begitu kaya hingga sekalinya mengeluarkan uang mencapai taraf 1 trilliun, gagasan apa itu 1 Trilliun, bahkan keluarga besar seperti Keluarga Dong, total kekayaannya kira-kira hanya mencapai 2 Trilliun, sedangkan dana yang dapat digunakan, mungkin hanya 600 hingga 800 milyar.

Piero pun tertegun, sesaat ia lupa untuk mengetuk palunya.

Sampai Paman Ding mengingatkannya dengan tatapan yang lembut, barulah ia mulai mengetuk palunya.

Seperti yang telah diduga oleh semua orang, liontin " Bintang Laut" ini akhirnya menjadi milik Paman Ding, seluruh hadirin yang hadir ditempat satu per satu berdiri untuk memberikan tepuk tangan, meratapi kemampuan finansial Paman Ding yang mengerikan, tentu saja yang membuat mereka lebih terkejut lagi, masihlah Gedung Sky.

Semua orang mengetahui bahwa Paman Ding hanyalah perwakilan dari Gedung Sky, sedangkan ada rumor mengatakan bahwa Gedung Sky merupakan salah satu industri milik sebuah keluarga yang sangat berkuasa.

Sekarang bahkan orang yang hanya mewakili Gedung Sky pun sudah begitu luar biasa, sebenarnya seberapa menakutkannya keluarga besar yang ada dibalik Gedung Sky? orang-orang tidak berani memikirkannya lebih jauh lagi, mereka hanya ingin lebih banyak menjalin hubungan yang baik dengan Paman Ding, baik-baik membangun hubungan dengan kapal induk dari Gedung Sky.

Sedangkan Desta dan Vero, mereka sudah pergi dari awal meninggalkan tempat itu sejak pelelangan selesai.

Keduanya berada di depan Grand Hotel Rosa, saat sedang bersiap memanggil mobil untuk pulang, dari belakang mereka tiba-tiba terdengar suara yang familiar, " yo, bukankah ini Desta dan Vero? Apakah kalian sekarang sedang ingin memanggil mobil untuk pulang?"

Setelah mendengar suara tersebut, Desta dan Vero pun membalikkan badan, mereka melihat Wendi dan Estrada.

Hanya saja pada saat itu, mereka berdua sedang berada di dalam mobil, Wendi tersenyum samar dan berbicara : "Desta, bukankah kamu sangat berpartisipasi dalam pelelangan tadi, masih bersaing harga pula dengan aku? kamu begitu kaya, kenapa tidak membeli mobil !"

"aku sudah beli, hanya saja masih dalam proses pembuatan." Desta berbicara datar sambil tersenyum.

Dia sebelumnya telah memesan sebuah mobil balap Ferrari, hanya saja pada saat keluarganya membekukan keuangannya, pemesanan terhadap perusahaan Ferrari pun ditunda, saat ini meskipun melanjutkan pemesanan, akan tetapi waktunya pun mengalami penundaan, maka dari itu juga tidak akan dikirim dalam waktu yang cepat pula.

"Hahaha, Desta, kamu benar-benar sungguh konyol!"

Wendi tertawa terbahak-bahak, menganggap bahwa semua ini hanyalah bualan dari Desta.

"Kamu tidak mungkinkan mengira bahwa di pelelangan dapat membeli dua tiga macam barang untuk menghibur gadis kecil, maka semuanya merasa kamu benar-benar sudah menjadi kaya? Meskipun tidak tahu dari mana kamu bisa mendapatkan dua lembar undangan, tetapi dimata aku, kamu masihlah sebuah kotoran!"

"Memangnya kamu telah membeli apa? Apakah kamu mempersiapkan guci jelek itu untuk diberikan kepada Estrada? Inginnya dia menggantungkan guci itu di lehernya atau di telinganya? Tren apakah ini, aku tidak pernah melihat sebelumnya. "Desta melirik kearah Estrada yang duduk disamping kursi pengemudi, lalu ia bertanya sambil tertawa ringan.

Ketika dia tidak membahas hal ini keadaan masih membaik, sekalinya ia membahas hal ini, Wendi seketika menjadi marah.

Dia pun membuka pintu mobil, dengan langkah besar ia berjalan ke hadapan Desta, ia berbicara sambil menekuk wajahnya : "Keparat, hal ini aku belum membuat perhitungan denganmu, kamu masih berani membahasnya? Jika hari ini aku tidak memukul mu hingga babak belur, maka kamu tidak akan mengerti bahwa dirimu telah melakukan kesalahan!"

Setelah mengatakan hal itu, Wendi pun melayangkan tinjunya kearah wajah Desta.

Vero yang ada disampingnya pun berteriak, pada saat ia ingin menarik Desta untuk mundur ke belakang, Desta secepat kilat telah menendangnya, ia menendang perut Wendi dengan keras.

"Aw" pekikan yang menyedihkan.

Wendi pun melayang keluar, ia pun terjatuh dengan memalukan, dia menatap Desta dengan tatapan yang penuh kebencian, ia menggertakan giginya kemudian berbicara : "Desta, sampah sepertimu beraninya memukulku, matilah kamu!"

Keluarga Chen yang sekarang dengan yang dahulu, sudah tidak berada dalam tingkat yang sama lagi, Desta tak disangka masih berani memukul dia, benar-benar suatu tindakan yang sangat gegabah!

Wendi pun mengeluarkan ponselnya, dan langsung menghubungi sebuah nomor, tidak terdengar begitu jelas apa yang sedang dikatakannya, hanya terlihat ia meletakkan ponselnya dengan wajah yang puas, "Anak kurang ajar, tunggu saja kamu, sebentar lagi kamu akan menerima akibatnya!"

"Kakak Desta, ayo kita pergi."

Vero secara diam-diam menarik-narik lengan baju Desta, dan berbicara dengan suara yang pelan.

Meskipun saat ini dia sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Keluarga Chen, akan tetapi ia masih mengetahui sedikit mengenai perubahan Keluarga Chen.

Kalau terdahulu Keluarga Chen hanyalah sebuah keluarga yang biasa saja, Keluarga Chen yang sekarang, di Wilayah Sanbaku telah memiliki reputasi dan kedudukan yang pasti, saat ini Wendi terlihat begitu berbangga diri, pasti ia telah mencari bantuan dari orang yang tak biasa.

Jikalau orang tersebut memiliki latar belakang yang terpandang, dia takut bahwa Desta akan kalah.

Desta dengan ringan menepuk-nepuk punggung tangan Vero, mengisyaratkan kepadanya agar ia tidak perlu gelisah : "Tenang saja, ada aku disini, tidak ada orang yang dapat menyakiti kita."

"He he, anak muda sangat bisa membual, hanya saja takutnya ketika wajahmu terkena pukul, jangan menangis memohon ampun! " setelah Desta selesai mengatakan perkataan itu, dari samping terdengar suara bernada rendah.

Wajah Wendi terlihat gembira, ia tergesa-gesa berkata : " Direktur Wang, akhirnya anda tiba!"

Mendengar nama panggilan itu, Desta pun membalikkan kepala untuk melihat, ia baru menyadari kalau bantuan yang dicari oleh Wendi, diluar dugaan adalah Golden Wang yang bersaing harga "Bintang Laut" dengan Paman Ding.

Hanya saja pada saat itu, raut wajah Golden terlihat begitu tidak baik.

Terlihat setelah ia gagal memperebutkan Bintang Laut, perasaannya sungguh tidak enak, yang lebih membuat Desta merasa tak terduga adalah, pada saat di dalam acara pelelangan tadi, gadis muda yang menjerat Golden dan memanggilnya "sayang", sudah tidak ada.

"Wendi, lelaki ini memiliki latar belakang apa, sampai memerlukan aku untuk memberikan dia hukuman, kalian Keluarga Chen tidak mungkin bahkan pemuda seperti ini saja tidak dapat menanganinya kan?"

Golden berdiri di sisi Wendi, ia memandang Desta dengan pandangan merendahkan.

Wendi Chu tertawa dengan canggung, tidak menjelaskan apa pun, hanya berkata : "Direktur Wang, koneksi dan latar belakang anda luas, dan yang bukan dapat disandingkan dengan keluarga kecil seperti kami Keluarga Chen, walaupun aku turun tangan sendiri pun dapat menanganinya, akan tetapi memerlukan usaha yang tidak sedikit, dengan begini bukannya malah akan menyia-nyiakan waktu?"

"Anda bekerja sama dengan kami Keluarga Chen, nenek aku ingin agar aku melayani anda dengan baik, dan bukannya membiarkan waktu anda yang berharga, terbuang sia-sia pada sampah semacam ini!"

Mendengar perkataan tersebut, Golden barulah menganggungkan kepala dengan perasaan puas, "ada benarnya juga, aku masih menunggu Wendi untuk membawa aku melihat-lihat kondisi dan kebudayaan lokal orang-orang di Wilayah Sanbaku, baiklah, aku bantu kamu untuk membereskan orang ini."

Sambil berbicara, Golden pun mengeluarkan ponselnya, mulai mencari orang untuk turun tangan.

Desta yang berdiri di samping, ia tertawa kecil melihat kedua badut ini sedang berkolaborasi, dia ingin melihat, Golden ini mampu mendatangkan iblis macam apa untuk membereskan dirinya.

"Kakak Desta, sebaiknya kita cepat pergi!"

Melihat Golden menelepon, Vero pun merasa sangat cemas.

Pada saat di acara pelelangan tadi, Dia mendengar penilaian orang lain terhadap Golden, dia adalah boss besar dari Wilayah Kota Chong An, jika dia ingin turun tangan, apakah Desta dapat menanganinya?

Ketika dia mengeluarkan suara kali ini, ia langsung menarik perhatian Golden.

"Yo, disini masih ada gadis kecil yang begitu cantik!" Golden pun meletakkan ponselnya, ia menatap Vero dengan pandangan yang penuh gairah kemudian ia tertawa.

"Gadis cantik, siapa namamu?"

Pada saat di acara pelelangan tadi, gadis muda yang ada disisinya itu adalah seorang gadis yang menyandang tingkat ratu kecantikan di sebuah universitas yang ada di Wilayah Kota Chong An, awalnya telah berjanji akan memberikan "Bintang Laut" untuknya, dia pun menjadi kekasih kecil dari Golden.

akhirnya Bintang Laut pun tidak didapatkan, tak disangka gadis muda itu pergi begitu saja tanpa menolehkan kepalanya, hal ini membuat Golden sangat marah.

Tepat waktu itu Wendi meneleponnya, ingin dia membantunya untuk memberi pelajaran kepada seseorang, dia pun menyetujui hal tersebut, saat bersiap-siap untuk melampiaskan amarahnya sesaat, tak disangka ia bertemu dengan Vero gadis yang begitu cantik.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu