Unplanned Marriage - Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (1)

Tidak tahu trik apa yang dipakai wanita ini, membuat Marco Tsi sangat turut kepadanya.

Tentu saja, di dalam perutnya ada keturunan keluarga Tsi, ini juga yang harus diperhatikan James Tsi.

Selama ini Marco Tsi selalu berkeliaran di luar, sebelumnya James dan Tina sudah pernah menasehatinya, jangan sampai terjadi hal seperti ini, tapi akhirnya, ini terjadi juga.

Untung saja keluarga Tsi adalah keluarga baik-baik, walaupun kesal, tapi akhirnya mereka mau menerima Eliana.

"Oyah, aku dengar rumah baru Charles dan Veronica sudah selesai, Charles ini, tidak tahu sudah berapa banyak uang yang dia ambil dari keluarga Tsi, rumah di Royal King Garden, pasti harganya miliaran juga bukan." Kata Tina dengan jengkel.

James mengerutkan alisnya, dan menghempas koran di tangannya, "Cukup, jangan terus-terusan ngatain Charles, beberapa tahun ini Charles sudah banyak berjasa untuk perusahaan Tsi, dia juga tidak bilang apa-apa kalau kita tidak membagikan saham untuknya, masa sedikit uang pun tidak boleh diambilnya? Rumah itu, aku yang beli untuknya!"

Kalaupun memang Charles yang memakan uang perusahaan, James juga tidak berharap Tina mencari keributan dengannya, makanya dia pun membeli rumah ini atas namanya.

"Kamu!" Ekspresi Tina berubah, dia pun berdiri, membuat Marco Tsi dan Eliana melihat kesana.

"Dasar tua bangka!" Tina memarahi James, "Rumah miliaran, malah kamu kasih ke Charles Tsi..."

"Memangnya kenapa!" James melempar koran itu kembali, dan ikut berdiri, "Kamu tidak memikirkan apa yang kamu lakukan selama ini. Saat aku tidak di rumah, kamu mengusir Charles dan Veronica, dan mencampuri urusan perusahaan, apakah kamu tahu, sudah berapa tahun Charles bekerja di perusahaan kita? Dia sudah mendarah daging di perusahaan ini, memangnya kalian pikir kalian bisa mengusirnya? Apalah artinya uang miliaran itu. Sebenarnya ini adalah cara yang paling tepat untuk mempertahankannya, kalian wanita ngerti apa!"

Perkataan James membuat Tina kaget, suaminya yang biasanya hangat dan lembut itu tiba-tiba menjadi marah, membuatnya tidak tahu harus bagaimana.

Mungkin perkataan James membuat Eliana dan Marco terpancing, Eliana pun berjalan kesana dan melanjutkan: "Ibu, apa yang ayah katakan itu benar. Jangan lihat Charles itu orangnya pendiam, tapi dia itu licik, kalau tidak mana mungkin Marco dikalahkannya, sementara ini kita tahan dia dulu, nanti baru direncanakan lagi."

"Jangan ikut campur." Tina menjulingkan mata, Eliana pun terdiam.

Tapi Eliana sama sekali tidak keberatan, walaupun Tina tidak memberinya muka, dia tetap tersenyum dan berkata, "Ayah, ibu melakukan itu juga demi kebaikan perusahaan Tsi, kalau suatu hari nanti Charles ingin menguasai perusahaan Tsi, menurutku Marco pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi."

Pekataannya sangat mengena di hati Tina, ada beberapa hal, yang membuktikan kalau tujuan mereka berdua itu sama, yaitu mengeluarkan Charles dari keluarga Tsi.

"Kalian pikir ini mudah?" James berteriak, "Charles itu anak asuhku, bagaimanapun juga dia itu kakakmu! Selama bertahun-tahun, bukannya Charles selalu mengalah padamu, Marco. Kita tidak boleh keterlaluan, melupakan kebaikan orang! Kalaupun dibicarakan baik-baik, dan hanya memberinya anak perusahaan Tsi, dia juga tidak akan berkata apa-apa, kenapa kalian masih tidak mengerti?"

Tina melihat Marco, "Menurutmu? Selamanya aku tidak akan mengerti apa yang kamu katakan ini."

"Kamu juga, Eliana, sudah hamil jangan ikut campur masalah perusahaan, kamu tidak tahu kalau hamil tidak boleh terkena radiasi?" James beralih ke Eliana, menegurnya dengan serius.

Eliana memurungkan mulutnya, "Ayah, itu sudah cerita kuno, radiasi tidak akan mempengaruhi anak. Lagi pula, aku ke kantor juga untuk membantu Marco. Aku tidak memakai komputer, semuanya dokumen kertas, kalau tidak percaya tanya saja Marco."

Tidak tahu apa yang sedang dilakukan Marco, dia sedang melamun, saat dipanggil Eliana dan tersadar, dia pun mengangguk setuju.

James sama sekali tidak melihat Marco, dia pun menghela nafas dan berjalan naik ke atas.

Untung saja keluarga Tsi masih ada dia yang bisa mengontrol ini semua, kalau saja dia sudah tiada nanti... Keluarga ini...

James naik ke atas dan kembali ke kamar, dia mengambil hpnya dan menelepon, setelah berdering lama, telepon itu pun di angkat, "Halo."

"Charles, kapan kalian pulang lihat ayah?" Tanya James.

Tidak tahu apakah sudah bosan dan jengkel dengan keadaan ini, bahkan tidak ingin melihat kakak adik ini saling bermusuhan lagi, dia ingin sekali melihat kakak adik ini bisa saling menyayangi seperti dulu.

Tapi James juga tahu, dalam pernikahan istri memberikan peran yang sangat penting, Marco dan Charles sudah tidak bisa kembali lagi seperti dulu.

Tapi sebagai ayahnya, dia tahu Charles bukan orang yang jahat, setelah membesarkannya hingga berumur tiga puluh tahun, dia tahu sifat aslinya.

"Nanti kita atur waktu kesana." Setelah beberapa saat Charles pun menjawab: "Bukannya kami tidak mau pulang, tapi rumah itu tidak mengharapkan kedatangan kita."

"Ayah tahu." James menghela nafas, "Ayah tahu masalah ini sudah menyusahkan kalian. Kalau ada waktu, kamu tidak keberatan kan kalau ayah pergi ke rumah barumu?"

"Tidak keberatan."

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu