Unplanned Marriage - Bab 73 Hampir Patah (2)

Hal sepenting ini malah terlupakan olehnya.

Tapi siapa juga yang tahu akan basah kuyup karena kehujanan!

Ini menandakan setidaknya hari ini dia tidak bisa keluar makan dengan Charles, Veronica pun meraba perutnya dan memasang muka kasihan.

Charles berjalan ke arah telepon hotel, "Aku telepon restoran hotel, suruh mereka antarin makanan ke atas.

Tapi hotel yang mereka tinggali adalah hotel yang ada di pinggiran kota dan sangat sederhana, tidak ada fasilitas apapun, saat menoleh dan melihat Veronica tidak memakai apapun selain handuk, dia pun mengubah perkataannya, "Aku pergi beli saja di bawah"

"Tidak perlu." Veronica seperti sedang memikirkan sesuatu, dia pun membalikkan badannya dan berjalan ke samping dinding, menemukan koper Charles.

Dia yang menyusun koper Charles, oleh karena itu dia tahu di dalamnya ada apa saja.

Dia menemukan sebuah kemeja, kemeja ini lebih panjang dari yang dipakainya saat di kota Shanghai, kebetulan sampai di bagian lutut, bisa menutup bagian yang paling penting.

Charles melihatnya sibuk disana, sebentar mengambil baju dan di peragakan di tubuhnya, sebentar lagi melepaskan handuknya dan mulai memakai baju.

Celana dalam, kemeja, dan dasinya dipakai semua di tubuh Veronica.

Sekujur tubuhnya memakai pakaian Charles.

Charles Tsi merasakan nafasnya mulai cepat, keadaan yang terlihat di depan matanya ini membuatnya mulai bergairah kembali.

Veronica Gu menunduk, setelah selesai dia baru sadar dan malu.

Kemeja Charles menjadi gaun pendek, lalu dia mengikat dasi sebagai tali pinggangnya, menampakkan pinggulnya yang ramping, tentu saja, celana dalamnya, juga punya Charles Tsi.

Seketika dibalur oleh aromanya, Veronica melihatnya, lalu berkata pelan: "Kalau seperti ini boleh turun ke bawah bukan?"

Walaupun rasanya aneh, tapi setidaknya lebih baik dari pada memakai pakaian yang basah.

Apalagi jam segini, orang di restoran hotel seharusnya juga sudah tidak banyak lagi, Charles akhirnya pun mengangguk setuju.

…………………………

Ternyata benar tidak ada lagi tamu di restoran hotel, hanya ada pelayan yang ngantuk dan bersandar di dinding, melihat mereka berdua datang, dia pun segera berjalan kesana, sepertinya dia tidak merasa aneh dengan pakaian Veronica, dia hanya menyodorkan menu.

"Kamu yang pesan saja." Veronica pun menyodorkan menu kepada Charles.

Charles menyodornya kembali, dan berkata: "Aku tidak terlalu lapar, kamu pesan saja yang kamu mau."

Veronica memang sudah sangat lapar, dia pun tidak sungkan-sungkan lagi, memesan dua steak sapi dan beberapa makanan pembuka, makanan pembuka itu hanya untuk menahan laparnya saja.

Charles pun menanyakan beberapa jenis wine, dan memesan sebotol wine.

Veronica berkata pelan: "Kamu tahu aku tidak bisa minum..."

"Aku tentu tahu."

Veronica pernah minum dan mabuk saat bersama Charles, tapi jujur saja, Charles tidak pernah merasa jengkel dengan keadaan mabuknya itu, justru dia suka Veronica yang terlihat sedikit bodoh dan lugu saat mabuk.

Keadaan seperti itu tidak sering terlihat di saat-saat biasa.

Pelayan pun mengantar sebotol wine, restoran seperti ini, tidak terlalu banyak aturan seperti restoran barat, yang duluan ada pun akan diantar duluan.

Charles berkata kepada pelayan itu kalau dia akan menuangnya sendiri, lalu mengambil wine itu dari tangannya.

Dia hanya menuang wine untuk dirinya sendiri, "Perutmu tidak enak, nanti saja."

"Bukan tidak enak, tapi aku lapar..." Veronica berpikir dalam hati untung saja saat ini perutnya tidak berbunyi lagi, kalau tidak benar-benar memalukan.

Charles pun berkata: "Tidak baik minum wine kalau perut kosong."

"Perutmu juga kosong." Veronica bukan memaksa untuk meminum wine, dia hanya ingin beradu mulut dengan Charles saja.

Charles menjawabnya lagi, "Aku beda, aku laki-laki."

"Ini tidak ada hubungannya dengan laki-laki dan perempuan..."

"Ya sudah, aku beda, aku tidak bisa mabuk. Kalau perut kosong kamu akan mudah mabuk." Sambil berkata, dia pun menuang sedikit wine untuk Veronica.

Veronica mengangkat dagunya dan berpikir, lalu bertanya: "Boleh tidak aku temani kamu saat negosiasi proyek Sunday Life?"

Pandangan matanya seperti mengatakan "Kalau dia bisa, aku juga bisa", setelah ragu sejenak, Charles akhirnya mengangguk setuju.

Makan malam kali ini berlangsung lancar dan damai.

Saat kembali ke kamar dan ingin melihat apakah bajunya sudah kering, dia pun ditarik Charles ke depan cermin kamar mandi, Charles melepaskan dasi yang ada di pinggangnya, dan menarik ujung kemejanya, menampakkan celana dalam pria yang sedikit kebesaran itu, penjepit yang digunakannya tidak jatuh.

Charles meminum lebih banyak wine, kedua tangannya pun mulai meraba pinggulnya dan berkata: "Kamu berpakaian seperti ini membuatku merasa kita sangat dekat, dan lebih ingin menidurimu."

Ekspresi Veronica pun berubah, dia ingin bilang kalau dia kasar, tapi untunglah tidak jadi, kalau tidak habislah dia.

Tapi inilah diri seorang Charles, seberapa tidak bisa diterimanya, dia tetap harus mengaku, dirinya yang seperti ini juga cukup memikatnya.

Charles mencubit pinggulnya dan berkata, "Lain kali kamu harus ikut aku olahraga."

"Hmm... Aku tidak ingin bangun pagi." Veronica pun cepat-cepat melepaskan kemejanya, dia merasa malam ini pasti akan susah menghindar darinya, tapi dia harus segera meninggalkan kamar mandi.

Orang seperti Veronica, posisi normal saja dia masih belum terbiasa, apalagi yang aneh-aneh, dia pasti tidak bisa menerimanya!

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu