Unplanned Marriage - Bab 101 Nyonya Tsi bukan kamu (2)

Veronica Gu teringat sebenarnya dirinya tidak pernah menyentuh teritori ruang pribadi Charles Tsi, yang pertama karena ingin menjaga jarak, memberikan ruang bagi mereka berdua, yang kedua Charles Tsi tidak pernah mengundangnya, Veronica Gu yang sejak kecil memiliki didikan yang baik, juga tidak memiliki kebiasaan mengintip.

Di ruang baca sudah tidak ada laptop Charles Tsi, Charles yang membawanya pergi.

Tapi barangnya yang lain semuanya ada di ruang baca, Veronica Gu berdiri dan berjalan masuk ke ruang baca, Cathy mengikutinya dan berjalan dengan pelan di samping kakinya.

“Cathy.....” Veronica Gu menggendong Cathy, dengan pelan mengelus kepala Cathy dengan dagunya, “Menurutmu, apakah ayahmu memiliki orang yang dia sukai....”

Sebenarnya tidak seharusnya dia curiga.

Sebuah buku La Porte étroite, sebuah telepon dari Ines, membuatnya memiliki perasaan yang tidak jelas..

Saat Charles Tsi menghadapi Ines, mungkin sikapnya lebih buruk daripada saat menghadapinya, tapi ada dua ucapannya yang sama persis.

Pokoknya tidak mengatakan apa-apa, tidak peduli apa pun masalahnya tidak akan mengatakan apa-apa.

Atau mengatakan, dibicarakan nanti saja.

Dibicarakan nanti dan dibicarakan sekarang, apa bedanya? Veronica Gu dan Charles Tsi sudah cukup dekat, biarpun Charles memberitahunya, dia juga tidak akan memberitahu orang lain.

Bagian mana dari dirinya yang membuatnya tidak dapat dipercaya?

Atau memang dikarenakan pengalaman yang tidak mengenakkan ini, sehingga membuatnya menjadi tidak tenang.

Di dalam diri Veronica Gu dia merasa sedikit sensitif, tapi perasaan sensitif ini bukan tanpa sebab, dia dan Charles Tsi bersama juga bisa dianggap sudah beberapa saat, kebaikan dan kelembutan Charles terhadapnya, dia dapat merasakannya, tapi dengan aneh dia kembali kalang kabut, jika benar-benar suka, kenapa tidak memberi tahu apa pun kepadanya, dan memperlakukannya sama seperti Ines? Bahkan....masih kalah?

Veronica Gu tidak menyukai perasaan ini, jadi dia ingin memastikannya.

Ruang baca sangat bersih dan rapi, juga sangat simpel, rasanya mirip dengan Charles.

Veronica Gu duduk di kursi yang biasa Charles duduki, lalu menjulurkan tangan membuka lacinya.

Tentu saja dia tahu tidak seharusnya dirinya melakukan hal ini, tapi dia tidak bisa menahan diri, di dalam laci ada buku catatan dengan sampul kulit berwarna hitam yang biasanya dia gunakan dulu, tebal, berat dan besar, saat membukanya ada beberapa catatan yang biasa di catat Charles Tsi, tiba-tiba mata Veronica Gu berhenti pada sebuah memo.

Memo itu berwarna hijau muda, kelihatannya memo seorang wanita, tulisan yang indah tergores di atas kertas ini, membuat hati Veronica Gu tiba-tiba sesak.

“Charles, kapan kamu datang menjemputku?”

Akhir bulan ini, adalah rapat perencanaan proyek besar Perusahaan Tsi, di rapat perencanaan, akan ada dua kelompok yang memperkenalkan perencanaan parfum yang ada di naungan mereka, dan diberi penilaian oleh khalayak umum, kelompok yang akhirnya menang akan mendapatkan bonus yang besar, dan kelompok yang satunya akan di berhentikan semuanya.

Bisa dikatakan, rapat perencanaan ini sangat penting bagi kedua tim.

Hari ini Veronica Gu mengunakan rok panjang organza, dan atasan tradisional berbahan satin satin dan menunjukkan pinggangnya yang ramping , rambutnya yang panjang disanggul dengan jepit rambut berbahan kayu, dia duduk di bawah dengan tenang, di tangannya adalah desain akhir yang mereka peroleh setelah besusah payah dan dalam waktu yang cukup lama.

Veronica menunduk, dia mendapatkan pesan dari orang tidak dikenal, “Bagaimana, bagaimana persiapanmu.”

Tangan Veronica Gu sedikit mengerat, setelah ragu beberapa saat dia membalas: “Lumayan, serahkan pada takdir.”

Dia menyimpan kembali HPnya kedalam tas, matanya melihat ke arah Charles Tsi, benar, serahkan pada takdir....

Di atas pentas Ines sedang memberikan penjelasan, gaya internasional dan metropolitan, model yang sangat stylish dan simpel, dia bahkan mengundang peracik parfum internasional untuk membantu mereka, dari bahan baku hingga konsep produk mereka, mungkin mendekati jenis parfum yang sedang populer belakangan ini.

Setelah Ines selesai bicara, orang-orang di bawah pentas bertepuk tangan dengan meriah, dia menutup laptopnya dan tersenyum kearah Veronica Gu, lalu duduk di sebelah Charles Tsi.

Veronica Gu tersenyum, tapi tidak bergerak, dia menyerahkan laptopnya kepada Adeline Shen, menyuruhnya membawanya ke pentas, sedangkan Corrine Lin dan yang lainnya sedang mendekor lokasi.

Suasana yang sengit membuat banyak orang membicarakannya dengan suara pelan, tidak tahu apa yang akan dilakukan tim Veronica Gu.

Cahaya di pentas berubah, dua orang wanita cantik memeluk Pipa (alat musik tradisional tiongkok), dan dua orang wanita cantik membawa kecapi naik ke atas pentas, di belakang menampilkan band musik, dan juga peralatan teh dan peralatan wewangian, tak lama, keseluruhan suasana pentas penuh dengan gaya tradisional.

“Dua gadis yang sibuk dengan peralatan wewangian adalah adik seperguruan Veronica.” kali ini Chandra Gu juga khusus datang ke lokasi, yang duduk di sebelahnya adalah Andri Xie

“Hmm. Sejak awal sudah mendengar kamu dan Veronica adalah murid master budaya tiongkok, Yohanes Liu, ternyata sesuai dengan reputasinya, teknikmu ini berbeda dengan orang pada umumnya. “Andri Xie yang memang menyukai budaya tradisional, melihat dengan terobsesi, dia bahkan memukul kakinya sendiri dengan pelan, “Wanita, seharusnya cantik seperti ini.”

Chandra Gu tersenyum, menggeleng dan tidak mengatakan apa-apa.

“Wewangian, bukan hanya aroma harum yang menyenangkan hidung, juga dapat merawat jasmani dan rohani, menghilangkan polusi dan terapi penyakit, memelihara jiwa. Ilmu dan budaya wewangian yang diwariskan beribu-ribu tahun dapat dipelajari dari puisi,Suasana yang tenang dan permai belakangan ini berbeda dengan sebelumnya, seperti bunga anggrek yang subur bermandikan di bawah matahari muncul setelah hujan berlalu; Seperti datang ke negara Buddhist yang penuh wewangian, tidak kalah dengan pohon cassia di Gunung Hai An; Aroma bunga yang bermekaran membuat orang mabuk, duduk dengan tenang berkomunikasi dengan wewangian.;Apakah perlu membawa anggrek yang mekar di musim gugur, hanya perlu jalan dan duduk di tempat yang wangi. Saat kita berurusan dengan parfum, seperti sudah lupa, arti wewangian, tidak hanya mencium aroma permukaannya semudah itu, juga bisa dapat dengan cermat merasakan lima aroma utama yang ada di dalamnya.” suara wanita yang lembut keluar dari mic, dan membuat semua audiens diam.

Jika memgatakan tadi menjalani konferensi pers yang modern, suasana saat ini seperti membawa mereka ke tiongkok pada zaman ribuan tahun yang lalu.

“Wewangian adalah warisan budaya, aku berharap tim kami, saat membuat merek parfum yang baru, juga dapat membuat semuanya menghargai budaya yang baru. Parfum yang pertama, kebaikan seperti air--kelahiran bunga teratai.”

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu