Unplanned Marriage - Bab 125 Kamu Hanya Boleh Membawa Satu Orang Pergi (2)

Pikiran Veronica tiba-tiba menjadi kosong, dari awal didalam pilihan ini, dia selalu berada diposisi yang paling merugikan, maka dari itu dia memilih untuk bercerai, dia juga ingin mengeluarkan dirinya sendiri dari pilihan ini.

Namun dia tidak menyangka bahwa Andre akan membawakan dia kehadapan pilihan ini, membiarkan Charles memberitahunya, memberitahu mereka, siapa yang dia inginkan.

Veronica merapatkan bibirnya, badannya sedikit gemetaran.

Angin digunung sangat kencang, dia juga merasa sedikit dingin, lalu dia merapatkan selimut.

Menghadapi ini semua, dari awal hingga akhir, Veronica sama sekali tidak berkata.

Dia tentu saja peduli, namun sampai detik ini jika dia memohon itu malah menjadi sebuah tindak mengalah.

Andre melihat Charles diam, "Ada apa? Tuan Charles punya ide lain dengan saran aku ini?"

Charles mengerutkan keningnya dan menjawab, "Cara ini menurutku kurang baik, mereka adalah manusia, bukan benda."

"Oh, Tuan Charles juga tahu mereka adalah manusia, bukan barang?" Andre tersenyum, tangannya masih saja mengelus tangan Caroline, "Jadi jika hari ini kamu membawa Nona Veronica pulang, maka baik-baiklah dengan Nona Veronica, tidak ada hubungannya Caroline ku dengan kamu lagi."

Veronica melirik Caroline.

wanita kurus yang badannya lemah ini bersandar di kursi roda, mukanya pucat, tatapannya juga tidak menentu, jelas bahwa suasana hatinya berbeda dengan Veronica, mungkin ada harapan mungkin ada rasa tegang, bahkan mungkin adalah kekhawatiran.

Seketika, tatapan Caroline bertemu dengan tatapan Veronica.

Tatapan Caroline yang bersinar seolah mempunyai banyak hal untuk diucapkan, seketika Veronica seolah merasa dirinya mengerti.

Ini mungkin adalah satu-satunya kesempatan bagi Caroline untuk bisa kabur dari sini, mungkin selain kali ini dia tidak akan punya kesempatan kedua lagi.

Belasan tahun ini terlalu tersiksa bagi Caroline, bahkan hingga dia sering merasa tidak kuat, jika bukan karena masih berpendirian seperti itu, dia bahkan tidak tahu bagaimana caranya dia bisa hidup hingga hari ini.

Caroline menatapi Charles, tatapannya seolah musim semi kembali lagi, ini membuat Veronica merasa dirinya berada didalam sungai yang airnya deras.

Jika hal ini adalah hal yang tidak bisa diubah, dia terntu saja tidak berharap Charles mencampakkannya, tapi ketika melihat ekspresi Caroline yang menantikan penolingan itu, dia tiba-tiba merasa sedih.

"Maksudku bukan itu." Charles kembali tenang, Andre menyuruh orang untuk memberikannya kursi, namun dia tidak duduk, melainkan terus saja berdiri ditempat semula dan negosiasi dengan Andre, "Hal ini adalah hal antara kita berdua, tolong jangan membawa orang ketiga, aku memang ingin menolong Caroline, namun aku telah mempertimbangkan bahwa jika Caroline hidup bahagia denganmu, maka aku tidak akan ikut campur, sedangkan Veronica, aku sudah bercerai dengannya, apakah Tuan Andre memang tidak seharusnya membawanya ikut dalam hal ini?"

"Kalau begitu mudah sekali, kamu bawa Veronica pergi, dan tinggalkan Caroline tinggal bersamaku aku sangatlah menyukai Caroline." Seusai berkata, dia kembali mencubit Caroline.

Caroline berdiri disana dan akhirnya tidak tahan dan menangis.

Charles mengerutkan keningnya dan maju kedepan, dia menangkap tangan Andre, "Tuan Andre tolong sopan sedikit, untuk apa membully seorang wanita."

Andre tertawa, "Tuan Charles merasa sayang dengan Caroline? aku memberi pelajaran kepada istriku, apa hubunganya denganmu?"

Sambil berkata, dua orang berpakaian hitam sudah membawa Charles berjalan ketempat semula.

Veronica tiba-tiba berdiri, angin berhempas di mukanya, dia mengatakannya dengan susah, "Biarkan dia memilih, pilih satu dan bawa pergi."

Andre tercengang, lalu menyuruh orang berpakaian hitam untuk melepaskannya, lalu berkata, "Ada apa, Nona Gu merasa sayang? Kamu takut kami main kasar dengan Tuan Charles?"

"Bukan." Veronica mengelak, suaranya kecil, namun karena angin, suaranya terdengar dengan jauh, "Aku hanyalah bosan dengan kehidupan seperti ini, pillihlah setelah pilih maka semuanya juga akan berakhir."

Andre menoleh dan menatapi Caroline, "Caroline, apa yang kamu pikirkan? aku beritahu kamu, jika Tuan Charles membawa kamu, aku akan langsung bercerai denganmu, tapi jika Tuan Charles memilih Veronica, maka simpan semua pikiranmu itu, dan berkehidupan dengan baik denganku."

Caroline menjawab, "Aku setuju, biarkanlah dia pilih."

"Baik sekali, baik sekali." Andre mulai menepuk tangannya, "Dua orang wanita ini menginginkan pilih, ini adalah kesepakatan pertama yang terjadi."

Andre mengisyaratkan agar kursi rodanya didorong lebih mundur sedikit.

"Aku mengizinkan kalian mengobrol dengan Tuan Charles sebentar." Andre seolah sedang menonton film, dan Caroline hanyalah salah satu pemain dalam lombanya, sekalipun akan pergi, dia juga harus melihatnya dengan senang.

Albert terus saja bersandar pada sebuah pohon yang tidak jauh dari sana, tatapannya tidak peduli, seolah semuanya tidak ada hubungannya dengannya.

Caroline menatapi Charles dengan tatapan penuh air mata, "Charles, sudah begitu lama, akhirnya aku bisa mengobrol denganmu, aku tidak menyangka hal ini akan membawa Nona Veronica, tapi Andre tidak akan mempersulit Nona Gu, dia sengaja begini.....untuk memalukanku.....Charles, bawalah aku pergi, aku benar-benar sudah hampir tidak bisa bertahan lagi, kamu tidak tahu, jika bukan pendirianku tetap, mungkin saja aku sudah lama mati bersama dengan orang itu."

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu