Unplanned Marriage - Bab 174 Menyia-nyiakan tenagaku pada dirimu

Ricky Shen tertawa, "Sudah selesai bicara, aku datang kemari untuk minum sedikit"

Adeline Shen sungguh tidak tahu harus mengatakan apa, lalu dia bertanya dimana keberadaan Ricky Shen, kemudian Adeline pergi ke rumah Ricky untuk mengambil mobil, dan pergi ke tempat yang dikatakan Ricky tadi.

Baru menghentikan mobil, pupil mata Adeline Shen perlahan menggelap, sebelah tangan Ricky Shen sedang merangkul seorang gadis sambil bicara dan tertawa, matanya kabur karena mabuk, tidak tahu dia sedang membicarakan dan menertawakan apa.

Adeline Shen berdiri ditempat untuk beberapa menit, setelah menagmbil nafas panjang dia berjalan kesana dan bertanya: "Masih mau pulang?"

"Pulang." Ricky Shen menjulurkan tangan menyentuh wajah gadis itu, kemudian membebankan tubuhnya di pundak Adeline Shen, "Sayangku sudah datang menjemputku, bagaimana mungkin aku tidak pulang."

Adeline Shen tertawa sinis, "Aku lihat sepertinya kamu sangat tidak ingin pulang."

"Ck ck, kamu cemburu?" meskipun sedikit pusing, tapi hidung Ricky Shen masih tajam, dia membaui disekitar rambut Adeline Shen, "Aroma cemburu yang sangat pekat."

Dibelakang gadis itu masih tersenyum, "Ricky, ingat telepon aku."

Adeline Shen meliriknya dengan dingin, lalu berbalik dan memapah Ricky Shen ke mobil.

Dengan bersusah payah Adeline Shen memasukkan Ricky Shen ke kursi penumpang belakang, Adeline sendiri duduk di kursi kemudi, tatapan matanya langsung hampa.

Sebenarnya Ricky Shen juga tidak gimana gimana, tapi hati Adeline sedikit kalut.

Yang ibu katakan benar, jika Ricky Shen benar-benar ingin menikahinya, tidak akan masih seperti ini...

Tiba-tiba dia merasa sedikit sedih.

Di tengah perjalanan, sambil tertawa Ricky Shen mengeluarkan HPnya untuk menelepon, dia juga berteriak kepada orang dibalik telepon, "Charles Tsi, cepat keluar dan temani aku minum sedikit!"

————————————————————————————

Charles Tsi yang berada di balik telepon menuntup teleponnya tanpa mengatakan apa-apa, dia berdiri di dapur melanjutkan memasak untuk Veronica Gu.

Ricky Shen ini, selesai membahas masalah bersikeras ingin pergi ke bar untuk minum, dia mengatakan dia tidak pergi, Ricky Shen malah mengatainya sekarang dia adalah budak istri.

Charles Tsi sangat tidak berdaya, budak istri apanya, Veronica Gu sama sekali tidak mengungkit soal menikah kembali dengannya.

Setengah digantung seperti ini untuk sementara Charles Tsi juga tidak bisa apa-apa, dia menanyakan saran Ricky Shen, Ricky juga tidak bisa memberikan saran yang membangun.

Dua hari ini sibuk merencanakan bagaimana menyelamatkan Caroline Ren tanpa Albert Du membuat penjagaan.

Hanya saja setiap orang berbeda memiliki pemikiran yang berbeda.

Andre Du beranggapan Caroline Ren sudah berada di kubu Albert Du, lebih baik jangan terburu-buru menyentuhnya ; Charles Tsi dan Ricky Shen memilih menyelamatkan wanita ini dari bahaya, tapi dengan syarat wanita ini mau bekerja sama.

Sebelumnya saat menyelamatkan Caroline Ren sudah sangat menghabiskan tenaga, kondisi tubuh Caroline sangat buruk, jika tidak sebelumnya tidak akan membuat keputusan menyelamatkan Caroline Ren duluan baru menyelamatkan Veronica Du.

Jadi setelah dipikirkan, mereka merasa harus memikirkan cara mempertemukan Charles Tsi dengan Caroline Ren, setidaknya harus memberitahukan dengan jelas kepadanya keuntungan dan kerugian dalam hal ini.

Bertemu Caroline Ren bukan masalah, tapi Charles Tsi harus memikirkan perasaan Veronica Gu

Dia merasa suasana hatinya belakangan ini sedikit demi sedikit mulai berubah, dulu dalam mengambil keputusan apa pun dia tidak pernah bimbang, tapi belakangan ini, malah memiliki banyak pertimbangan.

Bagi Charles Tsi perubahan seperti ini, bukanlah hal yang baik, jika bisa, dia tidak ingin dirinya menjadi orang seperti ini.

Dalam kebanyakan situasi, pria, seharusnya bisa membuat pilihan dengan tegas, dan bukan terlalu banyak mempertimbangkan sesuatu.

"Aku mencium bau gosong." Veronica Gu bersandar di sisi pintu, berusaha membaui.

Malam hari jam sepuluh tiga puluh, Veronica tiba-tiba mengatakan dia lapar, dan kembali membangunkan Charles Tsi menyuruhnya pergi membeli hamburger dan paha ayam, mengatakan tiba-tiba dia ingin makan junk-food, Charles Tsi tidak mau pergi, Veronica mulai mengambek, akhirnya Charles Tsi mengalah dan pergi.

Setelah dia pulang dari membeli makanan, Veronica Gu tiba-tiba mawas diri, mengatakan banyak makan junk-food memang tidak baik terhadap anak, jadi dia ingin Charles Tsi memasakkan sesuatu untuknya.

Akhirnya dia tidak jadi makan junk-food, tentu saja Charles Tsi tidak keberatan sama sekali, dan langsung menggulung lengan bajunya dan pergi ke dapur untuk memasak.

Karena sedang memikirkan sesuatu, akhirnya menjadi gosong.

Melihat Charles Tsi tidak mengatakan apa-apa dan bersiap membuatkan yang baru, Veronica Gu tiba-tiba berjalan menghampirinya, memeluk Charles Tsi dari belakang, lalu menghela nafas, "Kenapa sekarang kamu baik sekali terhadapku "

Charles Tsi langsung berhenti, "Kenapa harus jahat terhadapmu."

"Kamu sering jahat kepadaku." Veronica Gu tertawa, “Sudah, tidak menyusahkanmu lagi, aku sudah tidak begitu ingin makan lagi, ayo tidur.”

Tangan Charles Tsi pelahan-lahan menyentuh punggung tangan Veronica Gu, “Veronica, hari ini kami mendiskusikan sebuah keputusan.”

“Hmm. Katakanlah.” Veronica Gu menggesekkan pipinya dengan lembut di punggung Charles Tsi.

“Aku perlu mencari waktu untuk bertemu sekali dengan Caroline Ren.” Charles Tsi memberitahunya, “Ingin mengatakan dengan jelas keuntungan dan kerugian dalam hal ini, mengetahui dengan jelas wujud asli Albert Du.”

Veronica Gu terdiam, “Baik, bukankah sejak awal aku sudah memberitahumu, harus secepatnya menyelamatkan Caroline Ren, persoalan kita bisa dibicarakan belakangan.”

Charles Tsi langsung mematikan kompor, lalu berbalik dan mengandeng tangan Veronica Gu ke arah jendela, di luar jendela mobil berlalu lalang, seluruh pemandangan Kota Shanghai, yang indah terpapang didepan mata.

“Kamu masih beranggapan ada sesuatu antara aku dan dia?”

“Apakah tidak ada sesuatu diantara kalian?” jawaban Veronica Gu membuat Charles Tsi kehilangan kata-kata, melihatnya tidak bicara, Veronica Gu tertawa getir, “ Aku tahu sebelumnya, kamu dan dia juga sudah memutuskan akan membicarakannya dengan jelas. Jadi mengenai hal ini kamu...”

Tiba-tiba Charles Tsi memotong ucapannya, menariknya kedalam pelukannya, sebelah tangannya mengelus perutnya dengan lembut, “Anak kita sudah hampir dua bulan, kita masih belum memikirkan nama untuknya?”

Mendengar ucapan ini pikiran Veronica Gu teralihkan, dia menunduk melihat perutnya yang belum begitu membuncit, sebenarnya sebelumnya dia merasa sangat ajaib, tidak tahu kapan, di dalam perutnya tumbuh seorang bayi, dia berasal dari buah cinta antara dirinya dan seorang pria, dikarenakan hal ini, hatinya sedikit tersentuh, sedikit tidak percaya ada sesuatu yang sedang tumbuh di dalam perutnya.

“Masih belum tahu laki-laki atau perempuan.” Veronica Gu duduk di sofa ruang tamu bersamanya, sambil mengambil cemilan yang ada di meja ruang tamu dia berkata: “Apakah kamu pernah memikirkannya?”

“Kalau anak laki-laki bernama Aaron?” jawab Charles Tsi setelah berpikir.

“Aaron? Dalam dan tenang bagaikan air, tinggi bagaikan gunung.” Veronica Gu mengucapkan nama itu dua kali, Aaron Tsi, semoga anak mereka memikili karakter yang dalam dan tenang bagaikan air, tinggi bagaikan gunung, nama ini sangat bermakna. Bagimana kalau anak perempuan? “

Melihat Veronica Gu melihatnya dengan serius, Charles Tsi mengenggam telapak tangannya, menuliskan sebuah nama di telapak tangannya.

Dulu Veronica Gu paling suka dengan tangan Charles Tsi, panjang dan memiliki tulang yang tegas, terlihat sangat kuat, ujung jarinya menuliskan sebuah nama di telapak tangannya, Veronica Gu tidak bisa memungkiri, Charles Tsi ini, biarpun dalam memilihkan nama, sangat sesuai dengan cocok dengan yang dirinya inginkan.

Angelica. Bunga angelica juga melambangkan salah satu bunga yang paling harum. Nama ini memiliki makna yang elegan.

"Kalau begitu kamu suka anak laki-laki atau anak perempuan?" Veronica Gu bertanya dengan bersemangat

Charles Tsi mengambil kesempatan ini untuk menariknya kedalam pelukannya dengan lembut, "Semuanya boleh. Anak laki-laki atau perempuan juga boleh."

Aaron Tsi dan Angelica Tsi, Veronica Gu berulang kali mengucapkan nama yang sangat bermakna itu, ada semacam kebahagaiaan yang perlahan memenuhi hatinya, dia menjulurkan tangan merangkul leher, "Charles Tsi, kamu tenang saja, aku akan menyayangi dan melindungi anak kita dengan baik."

"Ayo kita menikah kembali."

Veronica Gu tidak mendengar dengan jelas beberapa kata yang diucapkan Charles Tsi di telinganya, saat dia baru ingin melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba dia berhenti, dia melihat tv yang bergantung diatas dinding dengan tatapan kosong, setelah beberapa saat dia baru bertanya: "Tadi kamu mengatakan apa?"

"Ayo kita menikah kembali." Charles Tsi mengenggam telapak tangannya, di jari itu sudah tidak ada lagi cincin yang menandakan dia sudah menikah, Charles Tsi menyentuh tempat yang semulanya bersematkan cincin berlian, setelah ragu untuk beberapa saat Charles berkata, "Aku tahu aku kurang romantis, juga tidak pandai bicara. Tapi Veronica, aku harap anak kita bisa memiliki keluarga yang utuh, dan bukan seperti sekarang ini. Kejadian dulu tidak akan terulang lagi, bisakah kamu menyetujuinya?"

Veronica Gu melihat tangannya, di bagian tangan kedua orang yang bertautan itu, perlahan terasa kehangatan yang membuatnya sadar, setelah beberapa saat Veronica baru bertanya: "Kamu sedang memikirkan masa depan anak kita, kan"

"Benar." mata Charles Tsi yang intens bertemu dengan mata Veronica, "Menurutmu bagaimana."

Veronica Gu melepaskan diri dari pelukannya, "Tidak bagaimana. Kamu lupa aku hanya mengikuti rencanamu? Sekarang waktunya sudah tiba, kenapa Tuan Tsi masih tinggal di tempatku? "

Dia kembali di buat kesal oleh Charles Tsi, jelas-jelas di saat seperti ini tidak seharusnya dia mengatakan hal seperti ini.

Tapi setiap dia memikirkan persatuan antara dirinya dan Charles Tsi, selalu di karenakan faktor ketiga, Charles mengatakan dia memikirkan anak mereka, tentu saja Veronica juga memikirkan anak mereka , dia adalah ibu dari anak mereka, apakah dia tidak ingin anaknya bisa bersama dengan ayah kandungnya?

Dia memang berhati lembut, dan dalam ketegangan antara dirinya dan Charles Tsi beberapa hari ini, selain menyuruh-nyuruh Charles membuat dirinya merasa menang sedikit, kapan dirinya tidak hampir menyerah.

Jika dia membenci Charles Tsi, maka dia masih akan berada di posisi menang. Tapi kenyataanya bukan sepertii itu, dirinya memiliki perasaan yang sangat mendalam terhadapnya, ada beberapa hal yang direncanakan jauh hari malah berubah dengan cepat--saat dia berusaha menyusahkan Charles, kapan dia tidak berkali-kali malah menjadi tersentuh karena perbuatan Charles Tsi; saat sedang merencanakan bagaimana bicara dari hati ke hati dengan Charles Tsi, kapan sandiwaranya malah menjadi bersungguh-sungguh, semakin melakukannya semakin bersungguh-sungguh.

Saat berurusan dengan Elvian Lu, tidak peduli bagaimana pun dia tidak mungkin kehilangan kendali seperti ini.

Tapi dengan Charles Tsi, dia tidak bisa tenang seperti itu. Dia berkali-kali melawan, tapi pada akhirnya selalu membuat dirinya takut dan gentar, selalu membuat dirinya kalang kabut.

Kedua tangan Charles Tsi menggenggam pundaknya dengan erat, "Veronica, kamu jangan keras kepala."

"Aku tidak keras kepala." dia menatap lurus ke kedua mata Charles Tsi, "Sudah saatnya kamu pergi dari rumahku, Tuan Tsi. Waktunya sudah tiba. Aku tahu kamu orang yang rasional, kalau begitu sekarang aku akan bicara secara rasional kepadamu, aku tidak menikah kembali denganmu, bukan berarti anakku tidak mengenalimu sebagai ayahnya, kelak kamu tetap akan menjadi ayah anakku ini, kalau anak laki-laki bernama Aaron Tsi, kalau anak perempuan bernama Angelica Tsi, tapi antara kita berdua, banyak sekali hal yang yang tidak bisa kamu pahami, sehari kamu tidak memahaminya, aku juga tidak mungkin menikah kembali denganmu.

"Kalau tidak ingin menikah kembali juga boleh." Charles Tsi mulai mengalah, "Tapi aku harus menjagamu."

Veronica Gu memelototi Charles Tsi, tiba-tiba Veronica mengambil guling yang ada di lantai, lalu melemparnya dengan kuat ke dada Charles Tsi, "Charles Tsi kamu sangat berengsek!"

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu