Unplanned Marriage - Bab 304 Apa Kamu Akan Mati Jika Menciumku?

Tidak ada lagi yang ingin di bicarakan oleh Wenny Gu dengan Dennis Zhou, sudah membuat janji dengan Dennis Zhou, pria itu berkata akan menjemputnya besok pagi, Wenny Gu menolaknya, supaya Dennis Zhou tidak bicara lebih banyak lagi, dia buru-buru mematikan sambungan telepon, dan malam ini dia akan bermimpi indah.

Wenny Gu segera mandi saat terbangun di pagi hari, mengganti gaun berwarna putih gadingnya, dan membawa pakaian Dhea Meng, melirik pada waktu di dinding, mereka membuat janji jam 9, jam 7 dia sudah bangun.

Wenny Gu berlari ke pintu Dennis Zhou dan menekan ulang tahunnya pada kunci sandi, ketika dia mendengar bunyi klik, pintu terbuka seperti yang diharapkan.

Wenny Gu tiba-tiba merasa sangat nyaman, setidaknya Dennis Zhou tidak demi membujuknya, pada hari itu, dia mengatur kata sandi dan kemudian mengubahnya, dia menyelinap ke rumahnya, dia menghela nafas iri dengan rumah yang luas, dibandingkan dengan rumah kecilnya, sungguh tidak adil.

Setelah meletakkan kantong kertas di samping lemari sepatu, Wenny Gu masuk dengan hati-hati dan membuka pintu kamar tidur utama.

Tepat setelah melangkah masuk, angin kencang menyelinap di telinganya, dengan tangan yang ganas mematahkan pergelangan tangannya, Wenny Gu menjerit dan didorong ke lantai.

“Ini aku ini aku ini aku!!” Wenny Gu berteriak kesakitan, dan lengannya tiba-tiba tampak seperti patah, air matanya tiba-tiba keluar karena sesakitan.

Dennis Zhou baru sadar salah ketika dia sudah melakukannya.

Sentuhan gadis itu sangat lembut, meskipun itu hanya pergelangan tangannya.

Mendengar suara Wenny Gu Xuanxuan, Dennis Zhou menyesal setengah mati, dan buru-buru menariknya berdiri, suaranya lebih mendesak dari biasanya, "Bagaimana kamu pagi-pagi …..."

Wenny Gu menggosok pergelangan tangannya yang merah dan air matanya jatuh, “Aku akan datang jika aku mau, apa urusanmu!”

Dia berkata dengan kasar tanpa ragu, itu adalah keluhan dari hatinya, kapan paman kecil tampan menyakitinya, kali ini benar-benar ganas, “Kamu keterlaluan! Aku tahu kata sandimu, masih adakah orang lain yang tahu? Kamu jelas-jelas sengaja melakukannyaa……”

Dennis Zhou buru-buru membujuk Wenny, “Jangan menangis, aku tidak bermaksud melakukannya.”

Naluri hormonal prianya sangat ketara, detak jantung Wenny Gu berdetak kencang karena kedewasaannya, dia diam-diam membuka matanya yang penuh air mata dan melirik Dennis Zhou dengan hati-hati.

Bangun pagi membuatnya sedikit lebih berkabut daripada biasanya, dan jubah mandi di tubuhnya membuatnya tampak mewah namun terlihat malas.

Wenny Gu menutup matanya dengan gugup, kesedihan karena diabaikan dan dipukuli membuatnya menangis lagi, masih adakah yang lebih menyedihkan daripada dia? Cinta bertepuk sebelah tangan pada Dennis Zhou, datang pagi-pagi dan malah di pukuli.

Dijaga dari kecil oleh orang tua serta paman kecilnya, tak disangka dia malah dipukuli paman kecilnya sendiri!

Wenny Gu menangis hebat membuat Dennis Zhou menjadi panik, dia dari dulu tidak terbiasa menghibur orang, sehingga tidak tahu harus bagaimana menghibur Wenny Gu, seorang gadis yang menangis hebat di hadapannya, selain mengambil tisu dan mengelap air mata serta meminta maaf, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Melihat Wenny Gu yang masih sangat menderita, Dennis Zhou yang gelisah segera memeluknya, membawanya ke dalam pelukannya, seperti saat kecil dulu.

Wenny Gu yang dipeluk menjadi linglung, air matanya menggennag di leher Dennis Zhou, dia menghentikan tangisannya dengan malu, “Dasar bodoh.”

“Jangan menangis lagi. Kamu menangis sangat……” tangisanmu membuat hatinya sakit.

Wenny Gu berkata: “Bukan begini caranya menghibur orang.”

Dia berbicara dengan suara sengau, dan wajahnya merah karena menangis, dia berbisik pelan: “Aku tidak akan menangis lagi jika kamu menciumku.”

Dennis Zhou menatap Wenny Gu dengan sedikit malu.

Melihat bahwa Dennis Zhou menolak untuk mencium dirinya, Wenny Gu langsung memberi perlawanan dan berkata dengan marah: “Kalau begitu aku tidak mau menemui investor lagi, aku akan mencari pekerjaan sendiri, aku tidak akan datang mencarimu lagi nanti.”

Dennis Zhou yang melihat Wenny Gu akan beranjak pergi, dengan cepat menahan tangannya, kembali membawanya ke hadapannya, dia memiringkan badan menatap gadis rapuh yang menggemaskan ini, awalnya ia ingin berkata sikap Wenny Gu yang seperti ini tidak tepat, dan menggunakan status nya sebagai alasan.

Sebenarnya Dennis Zhou tahu bahwa Wenny Gu tidak rela mengabaikannya sama sekali, seperti ketika dia mendengar Wenny Gu mengatakan untuk tidak akan melihatnya lagi, dia masih sangat panik.

Dennis Zhou membelai wajah merahnya yang lembut, dan akhirnya mencium pipinya perlahan, “Sudah, kan?”

Wenny Gu tidak menyukainya, jadi dia menutup mata dan tidak bergerak, dia menganggap aksinya ini hanya formalitas saja.

Tidak sampai sentuhan lembut pria itu mengecap di bibir yang lembut dia kemudian tahu bahwa paman kecilnya akhirnya menciumnya lagi, Wenny Gu langsung mengulurkan tangan dan melingkarkan lengannya di pinggangnya, dan dua kali mengelus dadanya yang terbuka, keduanya menghela nafas.

Wenny Gu melepasnya perlahan, Dennis Zhou bertanya tak berdaya: “Begini sudah cukup, kan?”

Wenny Gu mengangguk malu, “Hmm. Aku sudah memaafkanmu!”

“Lain kali telepon dulu jika mau datang.” Dennis Zhou tetap memperingatinya, jangan sampai dia kembali di pukul sampai jatuh begini.

Wenny Gu menggigit bibirnya dan berkata: “Maka dari itu kamu jangan memberitahu kata sandi kepada orang lain. Memangnya masih ada orang lain yang tahu?”

“Tidak ada.” Jawaban Dennis Zhou membuat Wenny Gu tersenyum cantik dan mempesona, dia berkata: “Kalau begitu paman cepat bangun, aku akan memasakkan omelet dan sandwich kesukaanmu.”

Wenny Gu berbalik pergi.

Dennis Zhou malah berdiri di tempat yang sam dengan khawatir, dia menggosok rambutnya yang sedikit berantakan, sebenarnya dia benar-benar tidak seharusnya memanjakan gadis ini, tetapi ketika memanjakannya sudah menjadi sebuah kebiasaan, semuanya berada di luar kendalinya.

Wenny Gu berdiri di dapur dan menggoreng telur, hari ini dia sudah merias diri, hasilnya masih juga dibuat berantakan oleh Dennis Zhou.

Meskipun dia seperti pemicu terjadinya insiden pagi ini, tapi Wenny Gu tidak merasa dia telah melakukan kesalahan sama sekali.

Bagaimanapun juga, Dennis Zhou akan selalu memaafkan Wenny Gu terlebih dahulu.

Setelah selesai membuat omelet dan 2 buah sandwich, serta menyeduh dua gelas kopi panas, Wenny Gu merasa dirinya sangat baik dan pengertian.

Di umurnya yang baru menginjak 19 tahun, dia sudah pergi ke luar negeri untuk menuntut ilmu dan selalu sangat terbiasa mengurus dirinya sendiri, jika hidup bersama dengan Dennis Zhou, dia percaya dia tidak akan lalai dalam mengurus Dennis Zhou hanya karena usianya yang masih muda.

Sayangnya…… Dennis Zhou tidak menyukainya.

Wenny Gu berusaha keras melupakan 4 kata tersebut, dia menyusun sarapan di meja, Dennis Zhou sudah siap dan sedang membaca koran di meja, dia menggunakan kacamata berbingkai emas di matanya, dia elegan dan juga berkarisma, dia adalah pria yang luar biasa tampan, saliva Wenny Gu menggenang melihatnya.

Dennis Zhou merupakan kualitas terbaik diantara semua lelaki.

Melihat Wenny Gu yang terus menatap dirinya, Dennis Zhou membereskan korannya dan bertanya dengan ekspresi aneh, “Ada apa?”

Wenny Gu membungkuk dan menunjuk pada bibirnya, “Paman kecil kamu sangat tampan seperti ini, aku sangat suka melihatmu memakai kacamata.”

“Jangan mulai.” Dennis Zhou menahan jari Wenny Gu, dia baru menyadari ada bercak merah di jarinya.

Itu adalah lipstick Wenny Gu.

Wajah Dennis Zhou memanad, dia mengambil tisu dan menyekanya, dan mengalihkan perhatian kepada sarapan yang dibuat oleh Wenny Gu, “Ayo makan.”

“Hmm.” Wenny Gu tidak mengatakan apa-apa lagi, kembali ke tempat duduknya dan makan dengan elegan, hanya saja lengannya masih sakit, dia melirik Dennis Zhou dengan sedikit kebencian, dan kemudian bertanya, “Investor itu kenapa sebenarnya?”

“Tidak kenapa-napa. Sepupu jauh Paman Mu, sudah lama di luar negeri dan sangat menyukai seni yang elegan seperti ini.”

“Paman Mu?” ternyata masih ada hubungannya dengan Ryan Mu, Wenny Gu langsung lega, kalau begitu Via Belle Dance Company ini seharusnya masih bisa diandalkan.

Investornya juga bermarga Koo, namanya Arnold Koo, dia adalah orang yang sangat beretika, suaranya sangat halus saat berbicara dengan Wenny Gu.

Sebelum pergi meninggalkan rumah Dennis Zhou, dia masih menambah riasan wajahnya secara khusus, sekarang dia sangat yakin dirinya sudah sangat cantik.

Dennis Zhou mengenalkan Wenny Gu sebagai keponakannya kepada Arnold Koo, kembali dari German Imperial Orchestra, pulang untuk mencari pekerjaan sebagai penari terkemuka.

“Via Belle Dance Company masih harus mengikuti banyak test jika ingin memandu tariannya, aku selaku investor bisa membantu merekomendasi kalian.”

Tempat makan kali ini adalah ide dari Dennis Zhou, selesai makan Dennis Zhou dan Arnold Koo akan pergi bersama melihat rumahnya itu, Wenny Gu juga akan mengikuti.

Dia sangat mengagumi sikap hati-hati Arnold Koo, yang sangat cocok dengan nama keluarganya, Wenny Gu dengan yakin berkata dirinya pasti akan mengikuti ujiannya, tapi dia perlu tahu apakah Via Belle Dance Company masih ingin merekrut orang atau tidak.

Biasanya Via Belle Dance Company tidak merekrut orang dari luar, biasanya hanya mengandalkan rekomendasi orang, ataukah Dennis Zhou memperkenalkan Arnold Koo padanya.

Arnold Koo mengambil sapu tangan dari atas meja, dia menjawab setelah mengelap tangannya, “Ada. Aku akan memberimu nomor telepon, kamu hubungi dia nanti. Aku akan memberitahunya terlebih dahulu, kamu harus menyiapkan semua bahan, gambar, dan tarian pilihan kamu sendiri. Ada masalah?”

Wenny Gu tersenyum, “Tentu saja tidak ada.”

Setelah makan Arnold Koo menyetir mengantar Wenny Gu terlebih dahulu, lalu dia pulang bersama Dennis Zhou.

Di dalam mobil, Wenny Gu mendengar percakapan Dhea Meng dan Dennis Zhou melalu telepon, dia sangat kesal dan cemburu.

Setelah membahas beberapa hal, mereka membahas perihal memilih cincin .

Wenny Gu menunduk memegang ujung jarinya, sakit, sangat sakit, hatinya sangat sakit, apakah dia tidak memikirkan perasaannya sama sekali.

Kemudian dia tidak tahu bagaimana dia bisa turun dari mobil, wajahnya suram.

Dennis Zhou mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil, “Telepon aku jika ada apa-apa.”

Wenny Gu memelototinya, “Siapa yang ingin berbicara denganmu, bersenang-senanglah dengan istrimu! Bukannya aku menyuruhmu mengembalikan bajuku?”

Dennis Zhou tidak berdaya, dia menjawab, “Aku sudah memberikannya padamu tadi pagi, kamu tidak mengambilnya.”

“Lupa. Dan lagi.” Wenny Gu melambaikan tangan kepada Arnold Koo dan tersenyum, “Kakak Koo, terima kasih atas rekomendasimu.”

“Sama-sama.” Jawab Arnold Koo ramah, untungnya mood Arnold Koo tidak berubah, dia mengembangkan senyum tipis, dan mengulurkan tangan untuk mengibaskan abu di antara jari-jarinya, “Hati-hati ,ya.”

Wenny Gu mengangkat dagunya, ketika mobil Arnold Koo sudah pergi jauh, dia berbalik dan berencana untuk naik taksi pulang kerumah sebelah Dennis Zhou.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu