Unplanned Marriage - Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (2)

"Baik." Charles berpikir sejenak, "Kamu jauhi dia."

"Kecuali aku tidak melakukan projek ini." Veronica berkata dengan sedikit tidak senang, "Kamu dulu ingin aku harus melakukan projek ini, sepenuh hati demi kebaikan perusahaan Tsi, sekarang dilihat-lihat, semuanya hanyalah perbuatan yang sia-sia. "

Charles tidak bersuara lagi, pandangannya tenang seperti air.

Veronica sudah sangat terbiasa dengan dia yang sangat tenang dan datar di luar hal pekerjaan, Veronica pun dengan ringan menarik tangan Charles di bawah selimut, "Charles, rumah ini masih kurang sesuatu."

"Apa?" Charles menyimpan pikirannya, mengamati seluruh kamar, kamar ini adalah hasil desain Veronica, masih kurang apa?

Veronica diam-diam mendekati telinga Charles dan berkata: "Kamar baru, masih kurang foto pernikahan."

Berkata soal foto pernikahan, Veronica pun merasa sedikit bersalah dan tidak tahu harus berkata apa.

Foto pernikahannya diambil bersama Marco Tsi, akhirnya hanya digantung hari itu dan langsung diturunkan kembali, sekarang tidak tahu sudah dibuang kemana.

Masa lalunya dengan Marco, menurut Veronica, adalah sesuatu yang memalukan.

Sebentar saja, dia sudah pernah bercerai, memikirkan hal ini dia merasa sedikit bersalah terhadap Charles.

Veronica ingin memfoto foto pernikahan karena merasa sedikit kekurangan, mereka berdua berdiskusi menanti beberapa saat, setidaknya setelah masalah sekarang ini selesai baru dibicarakan lagi.

Musim panas yang penuh masalah ini, memang tidak cocok untuk melakukan hal seperti ini.

Beberapa hari selanjutnya, Sharlene tidak pulang ke kediaman keluarga Gu, dan tinggal di rumah baru Veronica dan Charles ini, sekalian membantu mereka memasak, berharap mereka bisa pulang makan.

Dia malah tidak panik, Billy Gu kalau ingin menikah dengan wanita itu, pasti akan datang mencarinya.

Sharlene ada kesempatan berlebih untuk membuat lelaki ini kesusahan dan kehilangan wajah, untuk menenangkan hatinya yang penuh kemarahan.

Sedangkan Chandra, bertengkar dengan Ricky Shen.

Toko barang antiknya untuk sementara tidak diurusinya, kalau mau membuat Billy Gu memperhatikannya, dia harus menyerah dengan hobinya, menghadapi kenyataan.

Kemajuan pekerjaan Veronica di perusahaan masih lumayan, peracik wewangian yang direkomendasi Andri kemarin, di beberapa standar, sangat mirip dengan Veronica, mereka berdua sangat cocok mengobrol.

Veronica merasa gadis ini sepertinya sedikit menyukai Andri.

Kalau tidak berdasarkan keberhasilan dan posisinya sekarang, tidak akan setuju membantu Veronica.

Gracia Xia--Peracik wewangian berstandar internasional, sekarang tinggal di kota Shanghai, sering keluar masuk negeri, memiliki jabatan sebagai reviewer di banyak perusahaan parfum terkenal, namun tidak menjadi peracik wewangian hanya untuk satu perusahaan. Terlebih lagi, dia adalah bagian dari tim penasehat khusus.

Masih semuda itu sudah begitu berhasil, membuat Veronica sedikit kaget.

Gracia Xia dan Janet Xia adalah kakak adik.

Desainer yang mendesain interior rumah mereka.

Hal ini adalah kebetulan yang diketahui ketika mereka makan bersama, namun, hal ini terjadi belakangan.

Setelah selesai membuat kesimpulan terakhir dari material di tangannya, Victoria menelepon Charles, dua hari ini Charles lagi-lagi dinas keluar kota, oleh karena itu Veronica pulang sendirian.

Baru saja berjalan keluar dari gedung perkantoran, Veronica pun melihat sebuah mobil familiar di depan.

Matanya menyipit sedikit, mobil itu milik Billy Gu.

Veronica langsung berbalik badan, ingin menuju ke jalan yang berbeda dengan mobil ini, namun, bagaimanapun mobil lebih cepat daripada kaki, hanya seketika mobil itu sudah melewati dia, dan menghadang jalannya.

Di mata Veronica penuh dengan kemarahan, baru saja membuka mulut mau marah-marah, dia pun melihat jendela mobil diturunkan, dari dalam muncul kepala Elvian Lu.

Kemarahan di mulut Veronica langsung terhenti, merasa sedikit aneh, "Kak Elvian, kamu kenapa ada disini?"

Elvian lebih dulu mengamati Veronica sekian lama, akhirnya menghela nafas, "Veronica, bisakah kita berbicara sejenak?"

Veronica ragu-ragu sejenak, kemudian membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang.

Meskipun Charles tidak suka Elvian, bahkan pernah dengan jelas memintanya tidak boleh berhubungan dengan Elvian lagi, tapi Elvian dan Elena adalah temannya dari kecil, tidak mungkin putus hubungan semudah itu.

Veronica menutup pintu mobil, Elvian berkata: "Veronica, apakah kamu tahu sudah berapa lama kamu tidak menghubungi kita?"

Veronica terdiam sejenak, "Tidak selama itu, beberapa saat yang lalu masih bertelepon dan berganti pesan dengan Elena."

"Kamu sudah dihasut oleh Charles Tsi sepenuhnya?" Elvian berpaling melihat Veronica, "Benar-benar mau putus hubungan denganku?"

Mengatakan hal ini, Veronica menunjukkan ekspresi minta maaf, "Tidak, aku tidak pernah berpikir seperti itu, Kak Elvian, aku selalu menganggapmu sebagai abang kandung, kamu dan abangku sama pentingnya."

"Aku tidak ingin menjadi seorang abang." Elvian lagi-lagi mengutarakan pemikirannya.

Wajahnya dingin menatapi Veronica, matanya seperti penuh dengan angin kencang, sama sekali tidak menyembunyikan suasana hatinya saat ini.

Tiba-tiba, Elvian mengulurkan tangan dan menggenggam pergelangan tangan Veronica, menarik Veronica mendekati dirinya, secara paksa mencium bibir Veronica.

Wajah Veronica langsung berubah, secara refleks menampar pipi Elvian.

Wajah Elvian langsung berpaling ditampar Veronica, juga memberi kesempatan kepada Veronica untuk lepas dari kesusahan.