Unplanned Marriage - Bab 274 Aku Memohon Padamu Biarkan Dia Pergi

Dalam hal ini, sebenarnya siapa berhutang budi pada siapa…

Elvian Lu mengangguk mendengar jawaban Febi Lee. Dia membuka mulutnya dan memakan buburnya dengan tidak berselera. Dia lalu berkata, “Aku tidak ingin makan sekarang. Letakkan saja mangkuknya.”

Febi Lee ingin membujuknya namun ponselnya lalu bordering.

Ketika dia meraih ponsel untuk mematikannya, Elvian Lu berkata, “Angkat. Letakkan dekat telingaku.”

Raut wajah Febi Lee memburuk. Dia lalu mendekatkan ponsel itu ke Elvian Lu.

“Halo, apa ini dengan Tuan Elvian Lu? Adik ada telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terencana dan sekarang telah ditahan. Dia menyuruh saya untuk memberitahu Anda.”

Raut wajah Elvian Lu langsung berubah. Dia mengambil nafas dalam-dalam dan merasa hampir pingsan.

Febi Lee terkejut lalu bergegas mendekatinya, “Elvian! Elvian, apa kamu baik-baik saja?”

Beberapa saat kemudian, Elvian Lu baru angkat suara, “Telpon Charles Tsi.”

Tangan Febi Lee bergetar. Wajahnya berubah geram. Dia kehabisan kata-kata.

“Kamu memperlakukan adikmu—” Febi Lee menghela nafas lalu menelepon Charles Tsi.

“Keluar.” ujar Elvian Lu.

Febi Lee ragu lalu mengangguk dan berjalan keluar ruangan.

Ketika Febi Lee sampai di dekat pintu, Elvian Lu memanggilnya, “Terimakasih. Kamu tidak menyerah walaupun kondisiku begini.”

Tangan Febi Lee bergetar lagi. Air matanya hampir menetes. Walaupun Elvian Lu bersikap dingin padanya akhir-akhir ini, juga sering bicara tidak sopan padanya, namun dia paham semua itu karena rasa marah di lubuk hati pria itu.

Elvian Lu bisa menerimanya. Hal itu membuat Febi Lee tidak ingin meninggalkan pria itu.

Suara di ujung lain telepon pun terdengar, “Halo. Siapa ini?”

“Ini aku, Elvian Lu.”

Elvian Lu sekilas mendengar suara Veronica Gu yang sedang berbincang dengan Charles Tsi. Hatinya sakit. Dia masih berusaha melupakan suara wanita itu, “Apa yang Elena lakukan?”

“Beberapa hari yang lalu kabel rem mobilku dan Veronica dirusak.” Ujar Charles Tsi secara gamblang, “Kecelakaan itu membuat aku dan Veronica terbaring di rumah sakit cukup lama dan kritis. Kecelakaan itu adalah pembunuhan terencana.”

Elvian Lu hening cukup lama, “Adikku bukan gadis yang bisa melakukan hal semacam itu.”

“Ya, itu rencana yang pintar. Kalau saja rencana itu berhasil, aku dan Veronica bisa mati. Elena Lu ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terencana dan bisa dipenjara seumur hidup tapi kami tidak mati. Jadi, Elena Lu bisa bebas beberapa tahun kedepan.”

Elvian Lu hening.

Charles Tsi tahu berita ini juga mengejutkan Elvian Lu. Dia bahkan masih mengingat adiknya di saat seperti ini. Elvian Lu tampak sangat mentoleransi Veronica Gu dan Elena Lu.

Charles Tsi masih saja mengatakan semuanya pada Elvian Lu.

Saat ini, Charles Tsi sangat mengagumi pria ini. Dia bisa bersikap tenang dan berkepala dingin bahkan ketika badannya lumpuh. Jika pria ini tidak lumpuh, dia bisa menjadi musuh yang sangat berbahaya.

“Tidak peduli siapa yang melakukannya, biarkan adikku pergi.” ujar Elvian Lu, “Dia selalu membayar kesalahannya tapi jangan jebloskan dia ke penjara. Kalau kamu tidak puas juga, aku yang akan menggantikannya di penjara.”

Charles Tsi menggenggam ponselnya dengan tenang, “Elvian Lu, kamu sangat pintar tapi kamu harusnya tahu aku lah yang bisa memutuskan semua itu.”

“Aku tahu. Jika kamu berkehendak, aku akan memberikan nyawaku.” ujar Elvian Lu putus asa, “Lagipula, aku akan mati. Tidak masalah.”

Charles Tsi menonton video demi video. Selama ada wajah Elena Lu dilayarnya, dia langsung menontonnya dengan mawas.

Dia juga mencari Vera Lee.

Elvian Lu merasa khawatir ketika Charles Tsi tidak kunjung menjawabnya. Badannya tidak merasakan apapun, namun tangannya yang masih berfungsi tidak bergerak.

Perasaan tidak berguna dan kematian yang semakin dekat hampir menelan kewarasan Elvian Lu, “Charles Tsi! Aku akan membayar semua ini dengan nyawaku! Biarkan dia pergi!”

Beberapa saat kemudian, Charles Tsi menghela nafas, “Elvian Lu, kamu adalah musuh yang tangguh. Kamu tahu kamu bisa merencanakan segalanya, tapi Febi Lee yang akan mengeksekusikannya, ‘kan?”

Elvian Lu mengerutkan dahinya.

Charles Tsi melihat setiap video itu dengan mawas. Pandangannya lalu berhenti di seorang figur di layarnya.

Jika Febi Lee dan Elena Lu saling kenal, dan Elena Lu bilang tidak mengenalinya, itu berarti Febi Lee memiliki cara untuk mengubah penampilannya. Dia bisa saja membeli topeng berbentuk wajah asli di internet. Dengan begitu, Febi Lee bisa mengarahkan Elena Lu tanpa perlu mengenalinya.

Seseorang bisa saja mengubah wajahnya, namun bentuk badan tidak bisa diubah. Bentuk badan wanita ini mirip dengan bentuk badan wanita yang kini berada disisi Elvian Lu.

Charles Tsi mengecek kalau wanita bernama Vera Lee itu benar adanya, namun Febi Lee juga merupakan saudara Claudia Lee.

Charles Tsi tidak memahami motif Febi Lee. Dia sangat lemah sampai memohon mereka untuk melepaskan Elvian Lu lagi dan lagi.

Hasilnya, Veronica Gu dan Charles Tsi melepaskan Elvian Lu. Siapa sangka mereka kini menjadi korban rencana busuknya.

Jika dia dan Veronica Gu mati, tidak akan ada bukti untuk kejahatan ini dan Elena Lu akan dipenjarakan atas tuduhan pembunuhan terencana. Tapi, dirinya dan Veronica Gu tidak mati. Masalah ini juga tidak meninggalkan bukti apapun. Kini, Charles Tsi tidak akan memutuskan sesuatu begitu saja.

Charles Tsi dan Veronica Gu sangat terkejut. Ternyata saudara Claudia Lee adalah Febi Lee yang sedang menyamar.

Mengapa dia melakukan semua ini? Jika alasannya adalah menjebloskan Elena Lee ke penjara, maka itu bisa dimaafkan, karena sikap buruk Elena Lu pada Elvian Lu. Namun, untuk apa dia menjebak mereka berdua?

Elvian Lu mengambil nafas panjang, “Biarkan dia pergi, aku mohon. Aku mohon biarkan dia pergi.”

Tidak ad acara lain lagi bagi Elvian Lu. Dia tidak berguna dan yang dia miliki kini hanyalah Febi Lee.

Namun, walaupun dia lumpuh, dia tidak akn membiarkan apapun terjadi pada Febi Lee.

Charles Tsi belum juga menjawabnya. Mungkin dia sedang memikirkan cara untuk memecahkan masalah ini.

Ini adalah hal yang menyangkut nyawa!

Tiba-tiba, dia mendengarkan suara getaran dari Elvian Lu, juga suara teriakan Febi Lee.

Febi Lee berlari masuk ke dalam ruangan. Dia mendapati Elvian Lu jatuh ke lantai. Dia menangis sejadi-jadinya, “Elvian! Elvian, apa yang kamu lakukan…”

“Mengapa? Mengapa kamu melakukan semua ini?” tanya Elvian Lu. Matanya kosong. Suaranya terdengar putus asa. Semua itu membuat Febi Lee menangis.

Febi Lee menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia bisa menjelaskan semuanya ke Elvian Lu?

Elena Lu membencinya. Dia berpikir adik seperti itu pantas mati. Sejak Elena Lu mengecewakan Elvian Lu, sikap Elvian Lu menjadi ekstrim.

Dia tidak lagi mau menerima perawatan apapun, juga tidak berselera makan apapun. Dia hanya bisa menatap kosong langit-langit setiap hari. Jika dia angkat suara sedikit saja, Elvian Lu akan memperlakukannya dengan dingin.

Febi Lee rela tinggal bersama dengan Elvian Lu yang lumpuh. Namun, dia takut Elvian Lu akan meninggalkannya.

Elvian Lu tampak sudah menyerah.

Bagaimana bisa Febi Lee mentoleransi semua itu? Elena Lu tidak sadar dia memaksa kakaknya untuk mati.

Tidak aneh jika Elvian Lu mulai menjual aset-asetnya. Semua itu dilakukannya karena dia tidakk lagi bersemangat untuk hidup.

Febi Lee sangat sedih. Dia rela menjaga Elvian Lu seumur hidupnya. Tapi, sangat jelas Elvian Lu tidak menginginkannya.

Orang yang menyebabkan semua ini masih saja hidup dengan tenang. Dia tidak tahan lagi. Dia memilih mati dengan orang yang dicintai maupun dibenci Elvian Lu dan menemaninya hingga ke ujung dunia.

Febi Lee terisak, “Elvian, jangan begini. Jangan begini, ya? Aku mohon.”

“Apa yang kamu bingungkan?” Elvian Lu geram namun suaranya terdengar lemah, badannya juga tidak bertenaga. Tenaganya kini mulai menghilang. Bahkan wajah Febi Lee sekalipun, mulai memudar.

Febi Lee menangis, “Aku tahu ini salah, aku—”

“Kamu pikir Charles Tsi akan melepaskanku dan dirimu lagi?” tanya Elvian Lu. Dia ingin menyentuh wajah Febi Lee namun tidak bisa.

Dia tahu maksud Febi Lee. Dia juga tahu dia adalah pria satu-satunya di hati Febi Lee.

Dia mengabaikan perasaan wanita itu. Dia juga melupakan fakta jika dirinya pulih, wanita itu bisa terus menemaninya.

Jemari Elvian Lu bergerak sekilas, namun dia tidak bisa merasakan apapun lagi.

Dia ingin menyentuh tangan wanita itu, namun tidak bisa.

Febi Lee bersandar di bahu Elvian Lu. Air matanya mengalir deras. Dia mendengar Elvian Lu berkata, “Jika kamu memang melakukan sesuatu, bilang saja aku yang menyuruhmu. Dengan begini, setidaknya kejahatan ini bisa diampuni.”

Febi Lee membelalakkan matanya, “Tidak! Aku tidak mungkin mengatakannya!”

“Aku ini seorang pasien!” ujar Elvian Lu, matanya tampak sedih dan sendu, “Aku bisa mendaftar untuk perawatan medis. Lagipula, kecelakaan ini tidak menimbulkan kematian. Charles Tsi dan Veronica Gu tidak mati. Kalaupun harus dihukum, tidak akan dihukum terlalu lama.”

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu