Unplanned Marriage - Bab 115 Perlakuan Nakal (2)

Adeline Shen bergegas menggeleng, “Bukan, pulang ke Kota Shanghai lebih bebas, jadi aku tidak perlu menghadapi begitu banyak masalah.”

Di rumah ini, selain ayah yang tidak mengetahui apapun, tidak ada seorangpun yang tidak tahu hubungannya dengan Ricky Shen.

Ricky Shen tertegun, kemudian mengangguk, ekspresinya mulai lembut, “Baiklah, kita akan kembali secepat mungkin, Charles Tsi ada urusan penting yang harus dikejar juga, dia harus berangkat ke luar negeri.”

Adeline Shen mengetahui hubungan Charles Tsi dengan Veronica Gu, saat di pesawat, Ricky Shen telah menceritakan semuanya, dia sedikit khawatir dan melompat turun kemudian mengambil selimut membungkus dirinya, “Charles Tsi benar-benar mau ke luar negeri untuk menjemput wanita itu? Bagaimana dengan Kakak Vero, apa yang direncanakannya?”

“Aku mana tahu, ini adalah urusan mereka suami istri.” Ricky Shen menundukkan kepalanya sembari memainkan ponselnya.

Adeline Shen diam berdiri beberapa saat kemudian mengatakan: “Kalian adalah pria aneh, mengapa kalian tidak bisa menjalani kehidupan yang setia dan baik cukup dengan seorang wanita, mengapa harus menggoda wanita lain, kalian sangat serakah, jika dia ingin mencari wanita yang berada di luar negeri itu, mengapa menikahi Kakak Vero, apakah tidak tahu sakit hati lebih menyiksa dari pada menderita penyakit?”

Perkataan panjang lebar Adeline Shen membuat Ricky Shen mengerutkan kening, “Apakah maksudmu aku juga begitu?”

“Apakah kamu bukan?” Adeline Shen menaikkan dagunya, memutar badannya ingin berjalan pergi, namun kakinya ditahan oleh Ricky Shen sehingga dia kembali telanjang.

Adeline Shen kaget sehingga menjerit sangat kuat, sehingga tubuh mungilnya jatuh di atas ranjang besar.

Ricky Shen mulai menanggalkan pakaiannya yang tadinya baru dipakai rapi.

“Berani berkata seperti itu, sepertinya pelayananku tadi agak kurang. Ricky Shen menepuk bokongnya, “Sayangku, apakah kamu sedang cemburu karena diriku memiliki tunangan?”

Adeline Shen menahan napasnya, Ricky shen menggigit bibirnya dan berbisik, “Bukannya kamu tahu aku tidak memiliki perasaan apapun kepadanya, itu semua adalah kehendak dari rumahku, aku sangat tidak menginginkannya, kami tidak pernah melakukan apapun, oke?”

Adeline Shen memeluk lehernya dengan penuh amarah, dia mendengus dalam hati.

Apa yang harus dilakukannya, mengapa dia malah menyukai bajingan yang lebih tua lima belas tahun darinya, meskipun telah bertahun-tahun diperlakukan begini, dia masih tetap menyukainya.

Oleh karena itu, dia menilai dirinya suka disiksa, tidak salah, karena siapapun orang yang semakin menyiksanya, semakin dicintainya.

“Kalau begitu, kita segera kembali ke Kota Shanghai, aku sangat tidak ingin tinggal di rumah ini.” Di luar sana, meskipun dia berbarengan dengan Ricky Shen, paling tidak hanya digosipin orang lain dengan berkata pria tua yang tidak tahu malu berjalan dengan gadis muda, namun tidak akan mendapatkan tatapan ini.

"Oke ..."

Suara gemeresik terdengar kembali di dalam kamar, adegan tadi kembali terjadi, tapi kali ini wanita ini lebih bergairah, tidak lama kemudian ruangannya dipenuhi oleh perbuatan yang dilakukan oleh layaknya sepasang suami istri.

Namun ini merupakan kebiasaan bagi orang-orang yang berada di dalam Keluarga Shen.

Selama Adeline Chen pulang kesini, dia lebih banyak tidur di dalam kamar Ricky Shen, sehingga suatu hari seorang pembantu pernah melihat Adeline Shen yang berpakaian sedikit berantakan keluar dari kamar Ricky Shen, mulai dari saat itu, isu mengenai mereka mengedar semakin banyak.

Hanya ayahnya yang masih tidak mengetahui apapun.

Percakapan antara Ricky Shen dan Charles Tsi tidak sengaja terdengar oleh Veronica Gu.

Sebenarnya belakangan ini dia sangat tidak menyukai dirinya sendiri, dia sering tidak sengaja mendengar atau melihat sesuatu yang tidak seharusnya diketahuinya, sehingga dirinya menjadi banyak pemikiran.

Charles Tsi sepertinya ingin pergi menjemput Caroline Ren.

Padahal ini baru saja ...

Dia mulai bermain-main tangannya.

Apakah dia tidak bisa memberikan waktu sebulan untuknya? Jika dia begitu tidak sabar ingin menjemput Caroline Ren di luar negeri, mengapa tidak bercerai dengannya.

Veronica Gu duduk dengan kepala tertunduk, jejak yang ditinggalkan sebelumnya belum hilang sepenuhnya membuat dirinya tidak bisa berjalan maju ke depan.

Ketika Charles Tsi keluar dari ruang kerja, Veronica Gu mengangkat kepalanya dan menatapnya, “Apakah kamu akan menjemputnya?”

Charles Tsi tertegun, dia bergegas menghampirinya, “Kamu sudah mendengarnya?”

“Sebenarnya tadi aku ingin mengantar minuman kepadamu, tapi aku kedengaran dari luar.” Veronica Gu tersenyum pahit, “Charles Tsi, Kita ... ini baru saja hari pertama, kamu sudah tidak bisa bertahan? Jika begitu, aku merasa diriku disini ...”

Veronica Gu tidak sanggup melanjutkannya lagi, dia berada di sisinya dikarenakan tidak ingin berpisah dengannya, mungkin saja orang lain menilainya tidak takut mati, namun dia sangat menikmatinya.

Baik dikatakan bodoh maupun wanita murahan, Veronica Gu ingin memberi waktu kepada mereka masing-masing untuk menyakinkan hubungan mereka.

Tiba-tiba Charles Tsi berjongkok di hadapannya, menatapnya dengan penuh makna, dia mengenggam tangannya dan berbisik: “Jangan takut.”

Tangan Veronica Gu sedikit dingin digenggam olehnya, perlahan kedua tangannya mulai adem.

Dia menatap lekat mata Charles Tsi, menatapnya mulai dari penglihatan yang kabur kemudian berubah jadi jernih, Charles Tsi berkata: “Veronica, proyek ‘Sunday Life’ tidak lama lagi akan diluncurkan, aku akan ke luar negeri sebentar. Aku tidak bisa membiarkan masalah ini terlalu lama, aku mengkhawatirkannya ketika mengingat dirinya yang berada di lingkungan tersebut.

Dia mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Veronica Gu, “Veronica, aku sama sekali tidak ingin mengakhiri pernikahan kita.”

Sudah begitu lama, Charles Tsi mengetahui persis ada sebagian hal yang berlalu biarkanlah berlalu, tidak mungkin akan kembali lagi.