Unplanned Marriage - Bab 149 Kapan pernah mengatakan kata-kata ini?

Sekian lama tidak bertemu sejak mereka berpisah. Veronica mengangkat matanya, dan menatap wajah tampan Charles. Meskipun cahaya agak redup, tapi dia bisa merasakan dengan jelas Charles yang sekarang berbeda dengan Charles yang dulu.

Charles yang dulu seorang yang serius dan dingin, bahkan jika berdiri disampingnya pun akan merasakan hawa dinginnya; dan yang sekarang sudah memiliki perasaan hangat dibandingkan dulu, meskipun begitu sikap seriusnya masih ada dan tidak gampang di dekati, dan sedikit perubahan lain.

Perubahan ini membuatnya lebih matang dan dewasa, juga tambah menawan.

Veronica mengabaikan hatinya yang sedang berdebar-debar, dan berkata: “Aku tidak apa-apa, mungkin karena makannya sedikit perut jadi tidak enak. Tentang kakak beradik Lu itu....keluarga Gu menjadi berantakan begini , apakah akan dibiarkan begitu saja?”

Charles pegang erat lengannya, alisnya mengerut, “Jadi apa yang akan kamu lakukan? Mendekati Elvian?”

Cengkraman di lengannya semakin erat, membuat Veronica terasa sakit, dia mencoba untuk mengelak ke samping, tapi takut terlihat orang. Jadi lebih baik tetap disitu, ”Aku pikir hubungan kita sudah selesai, kelak kembali ke jalan masing-masing.”

“Kapan pernah mengatakan kata-kata ini!” kata Charles dengan suara rendah dan tatapannya yang sedih membuat Veronica kaget. “Justru aku takut gara-gara aku kamu mendapat bahaya, Vero. Aku akan mengurus masalah kakak beradik bermarga Du itu, beri kamu satu keadilan.”

“Aku tidak perlu.” jawab Veronica sambil mengangkat kepalanya tanpa daya. “Kenapa kamu masih tidak mengerti?”

Andaikan Charles bisa mengerti, dia tidak akan membuat kehidupan asmaranya menjadi buruk seperti ini.

“Bukankah kamu sudah memutuskan untuk menetap di Amrik bersama Caroline?” tanya Veronica, Hanya saja belum jadi berangkat....”

“Tidak, hari itu aku sudah jelaskan padanya.” jelas Charles dengan tertunduk. Charles dengan tubuhnya menutupi tubuh Veronica agar tidak terlihat, karena itu mereka menjadi sangat dekat. Saking dekatnya samar-samar tercium aroma tubuh Veronica, Charles berkata, “Dia sudah putuskan untuk melepas, dan ingin aku yang mengantar dia ke luar negeri untuk menetap dan memulihkan kesehatannya, meninggalkan tempat yang membuat dia sedih.”

Dulu Adeline pernah menjelaskan, tapi hari ini mendengar langsung dari Charles, membuat perasaan Veronica menjadi lebih lega.

Melihat Veronica tertunduk dalam diam, Charles melanjutkan, “Hari itu aku mendengar terjadi sesuatu padamu, jadi aku bergegas kembali dari bandara, lama mencari kamu tapi tidak ketemu. Dan baru tahu, bahkan jika aku dengan posisi direktur utama di perusahaan keluarga Tsi, aku tidak ada apa-apanya.”

Tapi ada beberapa masalah, bukan karena ada penjelasan dan pertobatan langsung dianggap berlalu begitu saja.

Hati ini terisi penuh olehmu, tapi dihancurkan dan penuh bekas luka. Dan perlu waktu untuk membenahi hati ini kembali.

Veronica dan Charles bisa komunikasi dengan tenang, karena dalam waktu yang lama telah membina karakternya dengan baik. Dia tidak bisa menolak orang yang disukainya, ada saatnya Veronica mencoba melihat dari berbagai sudut pandang untuk bisa memahami tindakan yang dilakukan Charles. Dia melakukan ini karena tidak ingin menganggap Charles seorang yang jahat.

Dia tidak berharap ayah dari anaknya adalah orang jahat.

Hanya saja masalah sudah terjadi. Tapi ini bukanlah masalah yang gampang diselesaikan, dan meninggalkan luka batin. Ketika teringat keadaan waktu itu, masih bisa mengalirkan darah.

Veronica tidak bisa melupakan pernikahannya dengan Charles, yang bukan penuh dengan keberkahan, tapi kenyang dengan hinaan.

Juga tidak bisa melupakan awal kebersamaan mereka, yang ternyata ada tujuan tertentu disebaliknya.

Yang paling tak terlupakan adalah dimana dia mulai mencintai dan tidak bisa melepaskan diri dari Charles, Charles memberitahu dia bahwa dia memiliki seorang sahabat dari kecil yang perlu pertolongan dan tanggung jawabnya.

Dan akhirnya dia mengatakan sudah bisa membedakan dengan jelas, apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Namun masa lalu ada jejaknya, dan jejak itu telah tertanam dalam pada dirinya.

Veronica sangat mengerti, di dunia ini bukan hanya cinta baru ada kehidupan, bahkan masih banyak faktor lain yang membuat setiap orang mempunyai perubahan dalam hidupnya.

Sehingga dia memilih mundur, memilih pergi, memilih untuk tidak memberitahukan soal kehamilannya, agar Charles tidak bingung untuk memutuskan pilihannya.

Charles sudah selesai dengan penjelasannya dan menunggu jawaban dari Veronica.

Veronica berpikir dulu dan baru diskusi dengan Charles, “Begini saja, kita membuat perjanjian. Kita berpisah dulu beberapa tahun. Kalau pernikahan ini adalah takdir dan selama itu kita masing-masing masih sendiri, maka kita bersatu kembali, bagaimana?”

“Apa yang kamu bicarakan, Vero? Kalau begitu berapa lama?” tanya Charles dengan cepat.

“Aku tahu kamu seorang yang selalu tenang dan berpikir rasional, sekarang beritahu aku kapan kamu bisa menyelesaikan semua masalah yang penuh bahaya ini? Dan setidaknya...setidaknya untuk 1 tahun ini aku tidak mungkin kembali bersamamu.” jelas Veronica.

“Baik, kalau begitu satu tahun.” Charles dengan tegas memutuskan. “Dalam setahun ini, aku akan menunggumu. Dan jangan pergi mencari Elvian lagi.”

“Aku punya rencana sendiri.” kata Veronica dengan hati yang lega, dan bersiap melangkah pergi. “Dalam satu tahun ini, tidak tahu akan terjadi perubahan apa saja.”

Sewaktu bersamanya, Charles adalah suami yang sangat baik, lembut dan penuh perhatian, juga membantu pekerjaan rumah tangga, agar dia tidak terlalu capek.

Dia yang sekarang lebih berperasaan, dan pesona alaminya yang menarik orang, malah akan menjadi tambah buruk.

Dia tidak memilih Caroline, namun masih ada seorang wanita dengan nama “Ines” yang berharap bisa jatuh ke pelukan Charles.

Veronica tersenyum, “Baiklah, aku pergi dulu.”

Charles dengan perlahan melepas tangan yang melingkar di pinggangnya, melihat Veronica berjalan keluar lalu tiba-tiba memukul dinding dengan tinjunya, dan membuat kaget Filbert yang sedari tadi mengintip dari samping.

Filbert sebenarnya bukan sengaja mau mengintip , hanya saja waktu keluar dari toilet ingin mencari pojokan untuk merokok sebentar. Akhirnya secara kebetulan ketemu mereka berdua di sudut tersebut.

Dia mengira Charles dan Veronica bercerai karena ketidakcocokan di antara mereka, tapi melihat tingkah dan sikap mereka tadi sepertinya tidak....

Filbert kaget sampai membuat rokok terlepas dari tangannya dan jatuh kelantai.

Charles membalikkan badan, sepasang matanya yang tenang menatap lurus ke Filbert, Filbert dengan terbata-bata berkata, “Direktur Tsi, anda tenang saja, masalah ini tidak akan aku ceritakan pada siapapun, aku bersumpah.”

Sesaat Charles tidak berkata apa-apa.

Melihat keadaan ini membuat Filbert jadi cemas, dia sudah lama mengincar posisi supervisor di perusahaan keluarga Tsi. Jika gara-gara masalah ini dia kehilangan pekerjaannya, itu sungguh tidak layak. Karena itu dengan cepat Filbert mengambil sebatang rokok dan menyodorkan ke Charles, “Direktur Tsi, tahan emosi dan merokoklah, bukankah cuma setahun saja dan nyonya pasti akan kembali.”

Setelah agak lama, Charles baru menanggapi, “Aku marah sama diriku sendiri. Tidak bisa melindungi wanita yang kucintai, hanya bisa membuatnya aman sejauh ini.”

Filbert tersenyum, untuk sesaat tidak tahu bagaimana menghibur dia dan kemudian langsung mengutarakan pendapatnya, “Sebenarnya aku merasa memang manusia yang melakukan segala hal, tapi Tuhan selalu adil. Setelah kehilangan pasti akan mendapatkan yang baru. Lihat saja aku yang sekarang berumur 40 tahun, baru sekarang bisa mencapai posisi supervisor, dan menurut pandanganku tidak ada masalah yang tidak bisa kamu tangani. Namun hari ini aku baru tahu, ada sebagian hal bukan kita tidak bisa, tapi pandangan dan kemampuan yang di luar jangkauan kita. Direktur Tsi, manusia bisa mengalahkan alam , semua orang tahu kata ini. Hari ini merasa tidak bisa, mungkin besok bisa. Hanya saja kita harus memanfaatkan waktu yang ada. Aku pikir nyonya pasti juga sedang menunggumu, waktu satu tahun ini cuma alasannya.”

Mendengar kata dari Filbert membuat perasaan Charles jauh lebih baik, hati yang dingin pelan-pelan mulai menghilang. Melihat ini membuat Filbert menarik nafas lega, lalu menunjuk ke punggung tangan Charles yang terluka dan bertanya, “Apakah mau dibalut lukanya?”

“Tidak perlu.” jawab Charles seraya meniup tangannya, luka di tubuhnya bukan ini saja, tambah satu lagi bukan masalah.

Veronica duduk kembali di samping Elvian, Elena dengan santai bertanya, “Vero apakah kamu mau kembali untuk menghadiri pesta keluarga Gu?”

Veronica mengangguk, “Tentu saja, tidak hanya pulang untuk menghadiri pesta, aku juga ingin bekerja di perusahaan, bagaimana menurut kak Elvian?”

Gelas di tangan Elena berdenting di meja, membuat suasana menjadi gaduh, “Bagaimana bisa, kamu......”

Veronica langsung memotong omongan Elena dengan kata-kata yang tajam, “Kamu jangan bicara dulu, dan tidak perlu campur tangan masalah ini. Perusahaan masih kepunyaan Billy Gu, aku juga masih anak kandungnya, aku ingin kerja di perusahaan itu juga keinginan dari kak Elvian, dan kamu tidak punya hak untuk melarang apa yang ingin kulakukan.”

Elena dibuat marah sampai gemetaran.

Dia langsung mengambil tasnya, berdiri dan berteriak pada Elvian, “Kamu manjakan saja dia, aku beritahu, kelak kamu akan tahu apa yang namanya menyesal! Bikin geram saja!”

Veronica dengan wajah tanpa ekspresi melihat Elena berlalu pergi.

Elvian kesal dengan sikap Elena yang ceroboh, malah di saat sekarang berantem dengan Veronica. Namun Elvian tidak ingin melihat hal seperti ini terjadi, jadi untuk sesaat dia tertunduk dalam diam.

Tiba-tiba dia mendengar Veronica menghela dengan sedih, “Aku tidak menyangka reaksi Elena begitu besar. Sewaktu kecil hubungan kami begitu baik, terlalu baik sampai seperti saudara kandung, apa yang dikasih oleh mamaku, aku pasti berusaha untuk bisa berbagi dengannya, tidak ingin dia merasa sedih. Tapi tidak disangka, bagi dia itu seperti sumbangan untuknya. Kak Elvian, aku tahu aku memiliki banyak sifat buruk, dari kecil sampai dewasa selalu membuat orang salah paham. Dulu tidak hanya sekali aku pernah bertanya kepada Charles, apakah kepribadian aku buruk hingga membuat banyak orang yang membenci aku.”

Elvian mendadak memegang tangannya, penuh kehangatan, beda sekali dengan tangannya Charles, lalu berkata, “Vero, manusia tidak ada yang sempurna. Ada yang membenci kamu, tapi yang menyukaimu juga banyak.”

Veronica seketika terdiam, dia melihat tatapan mata Elvian yang aneh, mengapa? Dia merasa orang ini benar-benar menyukainya ,makanya bisa mengatakan kata-kata demikian.

Tapi orang seperti ini, di saat yang bersamaan juga adalah pelaku yang menghancurkan kebahagiaan keluarganya.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu