Unplanned Marriage - Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (2)

"Baiklah." James pun menghela nafas, "Kamu dan Veronica juga sudah tidak muda, sudah seharusnya mempertimbangkan masalah anak."

Dia tidak tahu apa respon Charles, tapi setelah beberapa saat tidak mendengar jawaban, dia pun sudah bisa menebaknya, Charles menjawab dengan santai: "Nanti dibicarakan lagi, aku tidak merasa setelah punya anak aku bisa jadi ayah yang baik."

Charles dan James pun menutup teleponnya.

James menghela nafas panjang, entah sejak kapan, anak ini jadi pendiam, dan tidak suka ngobrol dengan orang lain.

Mungkin, sejak kelahiran Marco, Tina mengerahkan semua perhatiannya ke Marco, sikapnya ke Charles pun menjadi tidak baik.

Charles adalah anak yang giat, saat dia menyadari hal ini, dia pernah nangis dan bertanya, tapi akhirnya, tiba-tiba dia menjadi pendiam, menyimpan semua tawanya, mulai belajar, dan mengalami banyak kemajuan.

Tanpa terasa, sudah banyak hal yang bisa dia hadapi sendirian...

Sedangkan Marco, tertinggal jauh di belakang Charles.

Minggu malam, Charles dan Veronica pun kembali ke Shanghai, sebagai direktur dan CEO perusahaan, tidak ada yang pernah menanyakan kerjaannya, tapi tidak untuk Veronica.

Senin besok Veronica sudah harus pergi bekerja, kalau tidak dia akan dimarahi Eliana.

Setiba di Shanghai, Steven langsung menelepon dan mengatakan kalau rumah baru mereka sudah hampir selesai, menyuruh mereka pergi kesana, dan kalau bisa, langsung dibayar.

Semua bahan bangunan yang dipakai Charles untuk rumah baru ini adalah bahan yang ramah lingkungan, setelah selesai langsung bisa ditinggali, tidak perlu menunggu sebulan atau dua bulan.

Mendengar berita ini, Veronica pun mulai membayangkan kehidupan mereka berdua yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Ricky Shen yang membantu mencari perusahaan desain interior untuk mereka, dia merasa perusahaan ini cukup terpercaya.

Saat Veronica dan Charles tiba, desainer itu masih sedang mengawasi kerjaannya, melihat tuan rumah datang, dia pun langsung berjalan kesana dan tersenyum, "Halo, nona Gu ya, aku Janet Xia, desainer dari institut desain arsitektur Macro, bagaimana menurut kalian desain rumah ini?"

Sebelumnya Veronica sempat datang beberapa kali, saat itu masih terlihat kacau, ini adalah pertama kalinya dia melihat desain rumah ini.

Institut desain arsitektur Macro, Veronica juga tahu kalau institut desain ini sangat terkenal, banyak desainer yang mendapatkan penghargaan internasional, bahkan turun tangan dalam pengerjaan desain bangunan ternama di luar negeri.

Ricky Shen mengundangnya untuk mendesain rumah ini, pantas saja Charles sangat tenang.

Janet Xia memakai setelan baju berwarna biru muda, dia terlihat segar dan bersih, sepertinya wanita ini mudah diajak bergaul, semuda ini sudah hebat begini, benar-benar luar biasa.

Veronica berjalan ke sekitar rumah, struktur dupleks, ruang tamu ada di lantai satu, di lantai dua ada empat kamar, salah satunya adalah kamar utama, desain kamar utama semuanya sesuai dengan pemikiran Veronica, terlihat seperti style China tapi tidak terlalu kuno, elemen-elemen retro dimanfaatkan sepenuhnya, membuat elemen di kamar terlihat banyak, tapi tidak norak.

Veronica memegang bunga kering yang ada di atas meja teh, lalu menoleh dan berterima kasih kepada Janet Xia.

Janet tersenyum, "Mau lihat-lihat kamar utama? Aku dengar suamimu bilang, kamu yang mendesain kamar utama."

Veronica pun tersipu malu, dia mengangguk dan berjalan naik.

Pintu kamar utama terbuka, Charles sedang berdiri di balkon luar, kain tirai di balkon memakai bahan kain kasa, berdiri disana membuat Veronica berasa sedang di dalam mimpi.

Ternyata benar desain seluruh kamar ini mengikuti pemikirannya, hanya saja ada beberapa bagian, Janet menggunakan bahan yang lebih pas, membuat nuansa retro di kamar ini tidak terlihat terlalu kuno.

Veronica berjalan ke samping Charles, angin kecil bertiup di wajahnya, dia menoleh melihat Charles, sepertinya Charles tidak sesenang dia.

Veronica pun bertanya pelan: "Charles, sepertinya kamu tidak begitu senang."

Charles melihatnya sekilas, "Aku tidak menyangka akan ada hari ini, punya rumah sendiri, tapi semuanya terlalu terburu-buru."

"Apakah kamu pernah memikirkan, suatu hari, kamu akan berdiri disini bersamaku." Tiba-tiba Veronica bertanya, tapi setelah bertanya dia malah menjawabnya sendiri, "Saat kecil, aku pernah bermimpi indah, suamiku itu orangnya seperti apa, lalu apakah aku akan mempunyai keluarga bersamanya. Sebenarnya Charles, aku tidak merasa ini terburu-buru, aku senang bisa meninggalkan tempat itu, dan rumah seperti ini sudah sangat besar."

"Lihat ke bawah." Veronica mengangkat kepalanya menyuruh Charles melihat kebawah bersamanya, lampu-lampu kota mulai menyala, "Banyak orang di bawah sana yang sedang berjuang, mereka mungkin bahkan lupa makan. Mereka tidak bisa memilih orang tua mereka, hanya bisa menerima nasib atau mencoba mengubah nasib. Dari hal ini, kita sudah lebih beruntung daripada mereka, setidaknya kita tidak perlu memikirkan hari ini makan apa, besok makan apa, dan dengan begini, kita bisa mewujudkan banyak sekali mimpi-mimpi kita..."

Saat Veronica berkata demikian, Charles mendengarnya dengan serius.

Mungkin karena dia tidak menyangka, seorang wanita yang selalu dimanjakan sejak kecil bisa berpikiran seperti ini.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu