Unplanned Marriage - Bab 11 Malam ini hanya kita berdua (2)

Memikirkan hal ini, awalnya Marco Tsi hanya menghibur Eva Zhou mengatakan malam ini akan pergi kesana, tapi saat ini, dia memutuskan akan pergi kesana, langsung kesana, dia harus segera bertemu dengannya!

Kehangatan tubuh wanita, tidak ada tempat lain yang lebih cocok untuknya.

Terlebih wanita itu pasti sudah selesai memasak dan menunggunya, memikirkan hal ini, ini pertama kalinya Marco Tsi sangat ingin menemui seorang wanita, dan wanita itu adalah gadis yang bernama Eva Zhou.

Belakangan ini internal Perusahaan Besar 'Daily Life' kacau, banyak orang bisa melihatnya, Veronica Gu juga merasakannya.

Para eksekutif sering berkumpul untuk mengadakan rapat, Marco Tsi tiba-tiba tidak datang ke perusahaan lagi, Eliana Jiang masuk ke rumah sakit karena marah, setidaknya juga tidak muncul.

Andri Xie diam-diam memberitahunya, kerja sama Perusahaan Gu dan Perusahaan Besar 'Daily Life' berakhir, digantikan oleh perusahaan bernama VS Group, tapi melihat dua hari yang lalu, VS Group malah mengakhiri kerja sama secara sepihak.

Selain masalah ini, beberapa proyek yang di tangan Marco Tsi semuanya bermasalah, Alfred Liao yang tiap hari menjadi pengikut Marco Tsi, juga membocorkan banyak rahasia Perusahaan Besar 'Daily Life' ke tempat lain, ini sama dengan memberikan pukulan yang sangat besar untuk Perusahaan Besar 'Daily Life'.

Belakangan ini James Tsi tiap hari datang ke perusahaan, sebagai penanggung jawab tertinggi Perusahaan Besar 'Daily Life', dia membuat perubahan baru pada lini produk yang berada di naungan Perusahaan Besar 'Daily Life', bahkan khusus mengadakan rapat dengan dua kelompok, menyatakan kali ini akan melakukan pemangkasan karyawan, kelompok yang kalah pasti tidak dapat tinggal di perusahaan.

James Tsi tidak menghadiri rapat bersama dengan Charles Tsi, Veronica Gu dapat merasakan, apakah James Tsi memiliki kecurigaan terhadap Charles Tsi, jadi ingin menangangi semua ini sendiri.

Malam hari saat pulang kerja, Veronica Gu bawa mobil sendiri.

Setelah Chandra Gu menutup tokonya untuk sementara, dia selalu bersama Ricky Shen membahas pelaksanaan proyek mereka, dia memberikan mobilnya untuk Veronica Gu bawa ke kantor.

Baru menghentikan mobil di parkiran, Veronica Gu merasa di bawah rumah berdiri seseorang yang sangat akrab.

"Charles....!" Veronica Gu sedikit tidak dapat mempercayai matanya, dia tidak menyangka malam ini Charles Tsi akan datang, dia berlari dengan cepat dan melompat ke pelukannya.

Charles Tsi menagkapnya.

"Kenapa malam ini kamu ada waktu untuk datang?" Veronica Gu tertawa dengan senang, "Apakah tidak takut ada yang lihat?"

"Belakangan ini disana sangat kacau, sangat kacau hingga tidak ada waktu mengurusiku." Charles Tsi menarik tangan Veronica dan merangkulnya, "Bagaimana kabarmu?"

"Hmm, sangat baik." Veronica Gu dan dia membicarakan hal yang terjadi belakangan ini, "Ibuku dan ayahku sudah memutuskan akan bercerai."

"Kenapa?" Charles Tsi masih ingat Sharlene Jiang pernah mengatakan, tidak akan membiarkan Billy Gu bercerai dengannya dengan mudah.

Veronica Gu menarik lengannya, langsung berubah menjadi si cerewet, "Karena aku dan ibuku sudah mempertimbangkannya berulang kali, kami memutuskan harus mendapatkan akhir yang paling menguntungkan bagi kami, asalkan pabrik parfum Keluarga Gu yang sudah ratusan tahun itu kami dapatkan, hal yang lain tidak penting lagi"

"Hmm. juga termasuk keputusan yang baik." Charles Tsi menunjukkan sikap setuju, "Nilai pabrik parfum itu sangat tinggi."

Selain bangunan rumah yang sudah ratusan tahun, di tambah banyak resep wewangian kuno yang ada di dalamnya, Veronica Gu beranggapan tempat ini adalah tempat yang ingin dia perebutkan.

Menghitung belakangan ini dia dan Charles Tsi sudah beberapa hari tidak bertemu, tiap hari palingan hanya melihat dari jauh saat rapat, dan mengenai kesempatan kebetulan bertemu di lift seperti sebelumnya, itu sulit di temukan.

Awalnya Veronica Gu mulai merasa, bisa jadi benar-benar perlu tiga bulan baru dapat bertemu lagi dengannya, siapa sangka dia akan datang mencarinya.

Di perusahaan tentu saja lebih sengsara, terutama setiap kali saat Ines pamer kepadanya.

Untung saja beberapa hari lagi, dia bisa tidak perlu melihatnya lagi.

Tidak peduli pada akhirnya proyek ini menang atau kalah, dia tidak berencana untuk tetap berada di Perusahaan Besar 'Daily Life'.

"Ibu dimana?" sampai di rumah, Cathy sudah berada di depan rumah, mungkin juga sudah lama tidak melihat ayah, suara Cathy yang sangat lembut dan imut berbicara kepada Charles Tsi.

Charles Tsi menggendong Cathy, setelah mengelus Cathy di pelukannya sebentar dia menurunkannya.

Veronica Gu berbalik dan mengambilkan sandal rumah untuk Charles, “Ibu bilang setelah mengurus perceraian, dia ingin pergi berlibur untuk beberapa saat, dua hari yang lalu dia sudah pergi.”

Charles Tsi mengiyakan, baru masuk ke ruang depan, dia memeluk Veronica Gu dari belakang, “Kalau begitu malam ini hanya ada kita berdua.”

Wajah Veronica Gu sedikit memanas, seperti dapat memprediksi akan betapa intensnya peperangan malam ini.

Baru memasuki ruang tamu, Charles Tsi sudah mulai melepaskan baju Veronica Gu, belum sampai di sofa, Veronica sudah telanjang.

Mereka berdua masuk ke kamar mandi bersama, di bawah air hangat yang keluar dari shower, mereka berciuman, saling membelai, dan menerobos masuk dengan tidak sabar.

Sejak bercinta di lift, Veronica Gu merasa dirinya sudah bisa menerima banyak gerakan dan posisi yang diluar dugaannya.

Misalnya tak lama, dia diletakkan diatas meja dandan, kedua kakinya dibuka, di cermin memantulkan dengan sangat jelas gambaran saat dia dimasuki, penuh dengan gairah.

Suara yang parau keluar dari mulutnya, Veronica Gu merasa sudah sangat lama dia tidak sebebas dan senyaman ini, seperti ingatan di masa lalu saat mabuk waktu itu……dan akhirnya saat dia mabuk dia malah tidak sadarkan diri.

Malam ini dia dan Charles Tsi bercinta setidaknya tiga kali, yang terakhir sebagian besar dia tidak dapat bergerak lagi, hanya memuaskan kebutuhan pihak yang satunya, sampai pada sebuah getaran yang kuat, setelah Charles Tsi memasukkan semuanya kedalam tubuh Veronica, baru berbaring di atas punggungnya, menciumnya dengan perlahan.