Unplanned Marriage - Bab 50 Andri Xie adalah bantuan dari Tuhan (1)

Tapi sebenarnya.....

Sebenarnya seperti tidak begitu.

Ines baru saja masuk, melihat Andri Xie berjalan membawa berkas, melihat orang ini, ia memberhentikan langkahnya.

" Pagi." Andri Xie dengan ceria melambaikan tangan nya.

Ines berada disitu, setelah Andri Xie maju, ia mencibir: " seseorang datang kesini, bukankah mempunyai tujuan yang sama dengan ku? Kenapa tidak ada pergerakan, aku pikir kamu kesini untuk proyek."

Andri Xie diam, lalu bersandar di hadapan Ines, lalu melihatnya, " Ines, aku datang kesini karena proyek, ada sebagian hal, yang tak harus dilakukan seperti mu. merebut adalah sebuah skill, mengerti?"

Raut wajah Ines berubah, menjadi dingin menatap berkas di tangan Andri Xie, berjalan kesamping Veronica.

Andri Xie meletakan berkas di meja Veronica, "Nona Vero?"

Veronica sedang membereskan mejanya, melihat berkas yang Andri Xie letakan, dan sekotak cokelat.

" Ah? Direktur Andri, Anda..." Veronica menatap sekotak coklat itu canggung.

" Oh, aku dengar kamu beberapa hari ini kurang sehat." Andri Xie menunjuk cokelat itu, " Katanya makan yang manis bisa membuat wanita bahagia, kamu boleh mencoba."

Veronica merasa semua anggota tim satu sedang melihatnya, ia merasa aneh.

Dan disana ada Tania, dan berkata: " Direktur Andri sangat baik, kenapa kami para wanita yang lain tidak mendapatkan cokelat juga, Ketua dapat, ini terlalu tidak adil?"

Semua orang tertawa.

Veronica memegang sekotak cokelat itu, Andri Xie sepertinya mempunyai maksud, dia juga bisa merasa, tapi kalau begini, akan memunculkan kesalah pahaman orang-orang di kantor.

Orang di kantor tidak mengetahui ia adalah istri Charles, tapi jika terdengar oleh Charles, tak tahu apa yang Charles akan pikirkan.

Veronica dengan wajah datar, memberikan cokelat ke Tania, tersenyum dan berkata: " Semuanya bagi-bagi ya, jangan sia-sia kan kebaikan direktur Andri."

Tania senang, memeluk cokelat dan pergi, dia sudah menginginkan nya sejak lama, itu adakah merek italia terkenal, tak bisa di beli disini.

Andri Xie tak berkata apa-apa, mendorong berkas kepada Veronica, " Oh iya, ketua Veronica, ini adalah penelitian terhadap konsumen parfum wanita berusia tiga puluh tahun."

Veronica menjawab, "Ines sudah dapat?"

"Tentu saja belum." Andri Xie membungkuk, berbisik, " Aku memberi mu spesial."

Bila di lihat dari pandangan orang lain, ini ada maksud lain.

Veronica mendengar tawa Tania, ia berdiri, mundur, dan berbisik: " Direktur Andri, kalau begitu aku tidak bisa menerimanya, dua tim harus bersaing sehat."

"Adil?" Andri Xie melihat ke kantor di sebelah, " Kamu yakin? aku dengar Eliana menyusahkan mu, dan hal itu sudah tidak adil dari awal, kamu kalau tidak memikirkan diri sendiri, tapi harus memikirkan anggota mu."

Veronica menatapnya.

Andri Xie tersenyum, mengangkat tangannya, " Bagaimana, kalau tidak, anggap saja teman baik?"

Veronica sepertinya berpikir telalu banyak, Mungkin Andri Xie tak punya maksud lain.

Tania dan anggota lain memohon kepada Veronica, " Iya, ketua, Eliana selalu membela tim sebelah, selalu memperlakukan anggota kita tidak andil, Direktur Andri adalah bantuan dari Tuhan!"

Mereka dengan tatapan memohon melihat Veronica, membuatnya luluh.

"Baiklah...."

"Ya, itu baru benar." Andri Xie duduk, " Sini, ku jelaskan berkas ini."

Di lantai atas kantor direktur utama.

Charles sedang membaca berkas di tangannya, sebenarnya bukan hanya proyek parfum kali ini Charles mengurusnya, yang membuat dia begitu tanggung jawab adalah produk dibawah kendali dia harus lah dilakukan dengan baik.

Sebagai perusahaan terbesar di dalam negeri, Charles memegang hak cipta setiap produk dan harus membiarkan setiap produk memiliki nilai pasar yang baik.

Saat ini, ia sedang melihat merek 'Sunday Life' yang sudah berusia seabad, yang sedang berada di ambang kehancuran. Merek Sunday Life dulu populer di abad yang lalu. Namun, dengan investasi merek asing, Sunday Life perlahan-lahan kehilangan kejayaannya. perusahaan menghadapi pecah belah.

Charles melihat brand ini sudah di ingat banyak orang, jadi ia berniat membelinya.

Saat sedang melihat berkas Sunday Life, tiba-tiba telepon kantor berbunyi, selain sekertaris yang bisa menelpon, hanya orang dekat saja yang bisa.

Charles meletakan kerjaan nya, berdiri menjawab, " Halo."

"Halo, Adik Charles."

Mendengar kalimatnya, Charles tahu itu siapa, dengan jelas menjawab, "Apa yang ingin kamu bicarakan.."

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu