Unplanned Marriage - Bab 300 Kekuatan Seorang Bintang

Wenny Gu berbalik badan dan meraih gagang pintu. Dennis Zhou menarik tangannya dan berkata, “Wenny, jangan main-main dengan perasaan. Lebih baik hati-hati.”

Wenny Gu tersenyum tipis ketika mendengarnya. Dennis Zhou tidak ingin Wenny Gu untuk terburu-buru mencari pria lain.

“Apa pedulimu?” tanya Wenny Gu. Wajahnya kini merah karena marah, “Aku akan mengembalikan baju isterimu nanti. Aku pergi dulu.”

Dia lalu membuka pintu dan bergegas keluar.

Ketika dia sampai pintu keluar dia melihat adiknya sedang berbincang dengan Fernand Meng dan Michael Tsu. Dia terkejut lalu memperlambat langkahnya dan berjalan dengan mereka.

Dennis Zhou tidak mengejarnya.

Wenny Gu saat ini fokus ke adiknya. Ketika akan pulang, Wenny Gu melihat kearah adiknya dan kedua orang itu. Ada yang aneh. Michael Tsu berkata pada Lavenia Tsi, “Tunggu teleponku.”

Lavenia Tsi mengangguk.

Setelah kedua orang itu pergi, Lavenia Tsi menoleh ke Wenny Gu, “Kak, maafkan aku. Aku tadi bertanya ke Kak Tsu tentang proyek girlband mereka. Aku sangat tertarik. Aku juga ingin berpartisipasi.”

Wenny Gu terkejut.

Dia lalu mencubit adiknya, “Apa kamu tahu betapa bodohnya keputusanmu barusan? kamu baru berusia 18 tahun dank au ingin bergabung dengan girlband?”

Lavenia Tsi menjerit kesakitan, “Memangnya kenapa kalau aku masih 18 tahun? Aku hampir 19 tahun. Aku sudah dewasa.”

“Apa kamu ingin menjadi bintang?” tanya Wenny Gu. Tiba-tiba saja adiknya memutuskan ingin menjadi seorang bintang.

Di mata orang tua mereka, Lavenia Tsi adalah gadis baik, juga patuh. Saat ini, Wenny Gu tidak bisa membayangkan reaksi Charles Tsi dan Veronica Gu.

Charles Tsi tidak mungkin menyetujuinya. Bagaimana bisa dia membiarkan puterinya menjadi bintang yang menyanyi sambil menari? Charles Tsi dan Veronica Gu pasti terkejut. Bagaimana mungkin kedua puterinya keluar bersama satu kali dan kembali dengan semua cerita ini?

Walaupun Wenny Gu kadang liar, namun dia selalu menaati kata orang tuanya. Ketika dia pulang dari Jerman, dia memutus kontraknya dengan Imperial Orchestra dan kembali ke China. Lavenia Tsi memiliki karakter yang baik. Dia anak yang baik didalam maupun diluar rumah. Namun, apa yang baru saja terjadi pada puteri mereka yang baru berusia 18 tahun ini?

Gerson Lu datang untuk makan bersama. Ketika dia mendengar Lavenia Tsi memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan, dia sangat terkejut, “Kupikir Wenny Gu saja yang bisa melakukan hal seperti itu.”

Wenny Gu hampir menyemburkan teh-nya ke wajah Gerson Lu. Dia mengambil sepotong kue dengan garpu dan menjawab, “Aku tidak tertarik dengan semua itu, kamu tahu?”

Lavenia Tsi duduk dihadapan ayah dan ibunya. Dia mengusap-usap tangannya dengan canggung dibawah meja, “Aku benar-benar ingin mencobanya. Aku janji aku tidak akan menunda kuliahku.”

“Lavenia, Mama tidak ingin menghentikanmu untuk mengejar mimpimu. Ketika kakakmu ingin belajar menari, Mama dan Papa memperbolehkannya. Tapi, industri hiburan adalah tempat yang mengkhawatirkan. Kita juga tidak tahu perusahaannya bisa diandalkan atau tidak. Bagaimana hal seperti ini bisa asal disetujui?” Veronica Gu mengerutkan dahinya sambil meletakkan gelas di tangannya, “Lagipula, teknik menyanyimu masih kurang. Apa kamu yakin mau menjadi penyanyi?”

Wajah Lavenia Tsi memerah, “Teknikku memang belum sempurna tapi dibanding dengan kakak, teknikku hanya sedikit lebih buruk. Aku hanya belum belajar dengan formal saja. Perusahaannya bisa diandalkan. Perusahaan itu melatih banyak artis popular di China. Kakak juga tahu tentang itu.”

Wenny Gu benar-benar ingin mengabaikan adiknya.

Wenny Gu mengangkat alis lalu menoleh ke Lavenia Tsi. Wajahnya memelas. Sepertinya dia benar-benar ingin mencobanya.

Entah mengapa, Wenny Gu merasa adiknya seakan krisis identitas.

Sejak dia kecil, dia suka mengikutinya dan Clarissa Lin. Ketika dia tumbuh besar, dia semakin suka bersembunyi dibaliknya dan Clarissa Lin. Banyak orang berpikir Wenny Gu lebih periang dan unggul dari Lavenia Tsi. Namun, Wenny Gu tahu adiknya tidak seperti itu.

Wenny Gu tidak bisa mengabaikan lekuk tubuh, penampilan dan kepribadian Lavenia Tsi.

Wenny Gu merasa harus menjadi kakak yang paling mengerti dan mencintainya. Kini, Lavenia Tsi memiliki sesuatu yang sangat ingin dilakukannya sekalipun harus mengorbankan kegiatan rutinnya. Wenny Gu merasa adiknya benar-benar ingin mencoba peluang ini daripada harus terus mengikuti kakaknya kemanapun kakaknya pergi dan kalah pamor darinya.

Wenny Gu lalu menatap kedua orang tuanya dengan serius, “Ayah, Ibu, biarkan Lavenia mencobanya.”

“Wenny!” ujar Veronica Gu.

Wenny Gu selalu mengatakan isi pikirannya dengan lugas. Ketika dia melihat reaksi ibunya, dia mencoba membujuk ibunya, “Siapa yang tidak memiliki mimpi ketika muda? Ketika dia cukup dewasa nanti, dia akan sibuk memikirkan hal yang lebih serius. Kupikir sekarang saatnya bagi Lavenia untuk mengejar mimpinya. Selama dia terus mengingat maksud hatinya, dia akan baik-baik saja. Jangan terlalu memanjakannya. Dia sudah sangat patuh. Sekarang dia sudah mengetahui mimpinya. Bukannya sebelumnya Papa dan Mama sibuk menanyainya dia ingin masuk ke universitas mana?”

Lavenia Tsi melihat kakaknya dengan terkejut. Dia tidak bicara, hanya mengangguk.

Veronica Gu tidak tahu harus berkata apa. Dia mengakui apa yang dikatakan Wenny Gu barusan ada benarnya juga. Dia hanya susah menerimanya.

Wenny Gu tumbuh besar tanpa ayahnya sampai dia berusia 4 tahun. Namun, Lavenia Tsi sudah menghabiskan hidupnya dengan kedua orang tuanya.

Tentu, Charles Tsi sangat menyayangi puteri keduanya.

Bagaimana bisa dia membiarkan anaknya menjadi artis di sebuah girlband? Dia juga harus mengenakan baju minimalis yang mengumbar dada dan punggungnya.

Namun, puterinya bukan lagi anak kecil.

Kadang, orang tua pun tidak bisa menghentikan pemberontakan anaknya.

Lagipula, Charles Tsi sangat menghargai opini kedua puterinya.

Lavenia Tsi melihat raut wajah kedua orang tuanya yang buruk. Dia lalu berbisik, “Papa, Mama, berikan aku waktu satu tahun saja. Jika aku tidak ada kemajuan tahun ini, aku akan kembali.”

Gerson Lu melihat kesana dan kemari. Dia memberi kode ke Veronica Gu dan Charles Tsi, “Jangan khawatir. Lavenia memiliki latar keluarga yang baik. Aku juga bisa menjaganya. Dia akan baik-baik saja.”

“Bagaimana kamu akan menjaganya? Apa kamu bisa mengawasinya selama 24 jam?” Charles Ti meletakkan garpu dan pisaunya, “Kamu boleh mengawasinya, tapi Papa akan mengutus dua orang untuk menjaganya.”

“Serahkan padaku, Pa! Aku akan membantumu mencari dua orang untuk melindunginya.”

“Kak Gerson!” Lavenia Tsi menginjak kaki Gerson Lu, “Aku bukan anak kecil lagi. Lagipula, jika ada orang yang terus mengikutiku, aku tidak akan bebas sama sekali. Beri aku satu tahun saja.” Lavenia Tsi memohon.

Veronica Gu tidak bisa memutuskan apapun, dia lalu menoleh ke Charles Tsi.

Beberapa saat kemudian, “Baiklah. Papa beri waktu satu tahun. Jika kamu tidak meraih prestasi apapun dalam kurun waktu itu, kamu boleh pulang dan lanjut belajar seperti biasa.” ujar Charles Tsi.

“Terimakasih, Pa! Terimakasih, Ma!” Lavenia Tsi dan Wenny Gu menatap satu sama lain dengan senang.

***

Malam itu ketika akan tidur, kedua adik kakak itu berbaring bersama sambil berbincang.

Wenny Gu bertanya mengapa Lavenia Tsi menyukai Fernand Meng, juga mengapa dia membuat keputusan seberani itu.

Lavenia Tsi menjawab tanpa ragu, “Ya Tuhan, aku beruntung sekali bisa menjadi artis junior dari artis favoritku sendiri!”

Wenny Gu tersenyum lalu mencubit adiknya, “Sepertinya mereka akan memintamu untuk menurunkan berat badanmu.”

Lavenia Tsdi memautkan bibirnya, “Aku harus memikirkan cara untuk menjelaskan ke Kak Tsu kalau aku ini tidak berisi.”

“Kalau tidak berisi, lalu apa ini?”

Hari pun berganti.

Wenny Gu berkata ke orang tuanya kalau dia harus mencari pekerjaan dan menyewa apartemen untuk tinggal.

Charles Tsi tidak menentangnya. Dia justru sangat setuju.

Wenny Gu memang terbiasa mandiri. Dia sudah sangat patuh selama dia tinggal di Jerman. Dibanding dengan Lavenia Tsi, orang tuanya lebih percaya dengan Wenny Gu perihal hidup mandiri.

Veronica Gu merasa enggan. Wenny Gu baru saja pulang dari Jerman. Kini, dia tidak ingin tinggal dengan mereka.

Charles Tsi mengusap kepala isterinya, “Mereka akan meninggalkan kita kini atau nanti. Aku akan menemanimu seumur hidup, kamu tahu?”

“Tentu.” Veronica Gu masih saja merasa enggan. Wenny Gu akan meninggalkan rumah mereka dan menyewa apartemen diluar lalu adiknya akan terjun ke industri hiburan.

Wenny Gu lalu meminjam uang dari ayahnya untuk menyewa apartemen dan mencari kerja.

Dia lalu mendapati ada apartemen di dekat rumah Dennis Zhou yang sedang disewakan.

Salah satunya adalah apartemen dengan satu kamar. Mungkin karena rumah diantaranya sangatlah besar. Apartemen dengan satu kamar itu biasanya difungsikan sebagai gudang.

Setelah tetangga Dennis Zhou meninggalkan rumah itu, gudang itu diubah menjadi apartemen satu kamar dan disewakan.

Wenny Gu berpikir tempat itu cocok untuknya. Dia lalu bertemu dengan pemilik apartemennya dan langsung memindahkan barang-barangnya di hari yang sama setelah mengeceknya.

Veronica Gu dan Charles Tsi ingin tahu dimana dia tinggal. Namun, Wenny Gu menolak memberitahu mereka. Dia hanya memberitahu orang tuanya perihal pengalaman hidupnya diluar, kalaupun ada masalah, dia pasti akan cerita, namun jika tidak ada, dia biasanya tidak akan cerita.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu