Unplanned Marriage - Bab 67 Ada yang harus kita lakukan (1)

Apalagi Veronica sudah sangat cantik dari dasarnya.

Badannya tidak termasuk mungil, malahan sedikit tinggi, tetapi meski begitu, ketika dia mengenakan baju Charles, panjang kemejanya hanya sampai pahanya, dan menunjukkan figur kakinya dengan jelas.

Model manapun pun tidak bisa mengalahkan kaki panjang dan langsingnya, terutama di pencahayaan redup, semakin menarik di pandangan Charles.

Dia juga memakai dalaman sutra yang di hiasi oleh renda-renda, bisa terlihat ujung pahanya dihiasi oleh renda-renda.

Pandangan Charles yang sedikit panjang membuat Veronica merasa agak malu, ia mulai menyembunyikan kedua pahanya, tetapi itu sama sekali tidak membantu.

Dia berbisik, "Aku belum mencuci piyama, jangan pedulikan ..."

“Tentu saja aku tidak keberatan.” Charles menutup buku catatan dan membiarkan Veronica duduk di pangkuannya dengan satu tangan di pinggangnya. Tangan yang lain masuk ke dalam kemeja, dan menyubit kulit putihnya yang lembut, "Bukankah kamu tadi memberitahuku, bahwa hari ini kamu tidak ada kerjaan."

“Ya, tidak ada.” Wajah Veronica memerah, pahanya yang tidak ditutupi oleh apa-apa bertempat pas di bagian utama tubuh Charles, tempat tonjolan keras itu berada, yang ditutupi oleh kain celana, menciptakan rasa gesekan yang tidak dapat dideskripsikan oleh kata-kata.

Dia berbisik, "Apakah kamu benar-benar kehabisan uang? Jika kamu tidak punya uang, ayolah pulang kerumah, tidak usah tinggal di hotel lagi. Kamar suite di hotel ini sangat mahal untuk sehari."

Tangan Charles dengan lembut membelai rambutnya yang panjang, dan kata-katanya rendah dan lembut, "Tinggal di hotel, tidak akan memberikan gangguan apa-apa untuk yang lain."

"..." Pandangan Veronica turun, malu, dan matanya jatuh pada buku catatannya, "Kamu belum menjawab aku. Aku juga punya tabungan sendiri..."

"Tidak perlu. Aku bukan hanya menerima tunjangan hidup. Aku juga memiliki saham di perusahaan Ricky Shen."

“Ah.” Veronica tahu bahwa dia dan Ricky memiliki hubungan yang baik, tetapi dia tidak menyangka untuk berpartisipasi dalam saham.

"Aku percaya akan pandangan Ricky terhadap investasi, jadi ..." Charles baru saja berkata sampai setengah, tetapi dia langsung menundukkan kepalanya dan mencium Veronica dengan lembut. Veronica membuka mulutnya sedikit dan ia pun memasukkan ujung lidahnya, bercumbu dengan lidah Veronica, berlilit-lilit dengan intens.

Kemeja Veronica dinaikkan sampai keatas pinggang, dan tangan Charles dengan lembut mulai melingkari pinggangnya, dan mulai mengelusnya dengan lembut.

"Charles..." Veronica hanya merasa bahwa teknik ciuman Charles akhir-akhir ini meningkat. Hanya ciuman pun bisa menaikkan gairah Veronica, ia pun tidak bisa menahan dirinya untuk bergelut-gelut didalam pelukannya.

Dia secara otomatis melingkarkan kedua tangannya di leher Charles, merasakan jarak diantara mereka yang makin dekat, badan mereka pun merinding.

Charles merasa bahwa bibir wanita ini manis dan sangat lembut, dan memiliki sedikit aroma menyegarkan. Dia tidak bisa menahan dirinya dan memegang pinggang ramping Veronica dengan tangan kirinya dengan otomatis, seolah-olah dia telah kehilangan kontrol terhadap badannya sendiri. Dia mengangkat wajah Veronica lebih dekat dengan tangan kanannya dan menciumnya lagi.

Charles mencium, tangan yang memegang pinggang rampingnya perlahan-lahan tergelincir ke bawah, tepat di daerah kakinya dan mulai membelai pahanya.

Wajah Veronica memerah seiring ciuman, napasnya lebih cepat, dan dia hampir kehabisan napas.

Veronica merasa bahwa posisi ia duduk semakin sempit, benda keras yang menyentuh badannya membuat ia merasa semakin luluh.

"Veronica ..." Charles membelai rambutnya yang panjang dan berbisik untuk membangunkannya, "Kamu bilang, kita bisa berbuat apapun setelah meeting."

“Ah.” Veronica teringat janjinya di siang hari, wajahnya memerah, dan dia segera ingin bangkit dan melarikan diri, dan ditangkap kembali.

Charles dengan lembut mematuk bibirnya, matanya menyipit, dan suaranya mengancam, "Ada apa? Rupanya, kamu tidak bisa berkata-kata lagi.."

“Aku, bagaimana aku tahu apa yang akan kamu lakukan.” Veronica menjawab dengan lembut, kali ini dia tidak melarikan diri, dan duduk dengan patuh di pangkuannya.

Tangan Charles menembus pakaiannya dan menekan bagian paling lembut di badannya, menyaksikan wajah Veronica berangsur-angsur berubah dari putih menjadi merah, mulut kecil yang telah ditutup juga sedikit terbuka, dan ia pun mengeluarkan sebuah desahan....

Tepat ketika Veronica berpikir bahwa Charles akan melakukannya disini, dia menarik tangannya, matanya yang acuh tak acuh menjadi gelap, dan bibir tipisnya mendekati telinganya dan berkata dengan lembut, "Ayo, ayo ke kamar tidur. "

Veronica yang tanpa arah, mengikuti Charles ke kamar.

Charles pun mengambil sesuatu dari bawah kasur, Veronica kaget melihat hal itu.

Bukankah ini pakaian yang dibeli Elena Lu untuknya? Kenapa dia tiba-tiba mengambil ini lagi.

“Pakai ini untukku.” Charles menyerahkan tas itu kepada Veronica.

Veronica, denga bibir yang telah dicium merah, berlutut di tempat tidur, dan dia tampak sangat menggoda...

Dia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak dapat memakainya ..."

“Aku akan membantumu.” Charles mendekat, mendorongnya ke bawahnya, dan membuka kancing bajunya satu per satu.

Veronica memegang tangan Charles dengan satu tangan, matanya lembut, "Charles, sebenarnya, aku khawatir tentang Ines."

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu