Unplanned Marriage - Bab 136 Tak Ada yang Bisa Dibicarakan Lagi di Antara Kita (1)

Veronica tiba-tiba sangat ingin berjumpa dengan Charles untuk bertanya padanya, untuk siapa sebenarnya ia memainkan permainan ini!

Allen baru saja hendak bertanya apakah Veronica sudah selesai memilih atau belum, tapi ternyata Veronica telah menyodorkan gaun putih ke dalam pelukannya, "Ini saja, tidak perlu memilih. Allen, aku sudah merepotkanmu waktu itu. Aku ada urusan darurat, aku pergi dulu."

Setelah berpisah dengan Allen, Veronica pergi ke Perusahaan Besar 'Daily Life' dengan tergesa-gesa.

Belum lama berjalan, ponsel Veronica pun berbunyi. Ia melihatnya sekilas, ternyata sebuah nomor asing. Ia segera mengangkatnya, "Siapa? Aku sedang menyetir, tolong dipersingkat."

"Nona Gu, ini aku," suara Andre Du terdengar dari bluetooth, hampir saja membuat Veronica melakukan aksi drift pertamanya. Ia buru-buru menginjak pedal remnya dan menghentikan mobil di sisi jalan. Hatinya sedikit tegang.

"Nona Gu, apa kau mendengarkan?"

"Ng, dengar," Veronica menekan-nekan bluetooth-nya, seakan itu bisa menenangkan hatinya sedikit, "Tuan Du, kukira tidak ada hal yang bisa dibicarakan lagi di antara kita."

"Tentu saja ada. Apa Nona Gu puas terhadap semua yang saya atur hari ini?"

"Apa maksudmu?"

"Tidak ada maksud apa-apa," suara tawa Andre ringan seperti angin, "Aku selalu membantumu, Nona Gu, jadi untuk apa kau bersikap seperti ini?"

Veronica menutup teleponnya dengan keras.

Sementara itu, di kantor Andre yang bersih dan rapi, Andre menyunggingkan senyum dingin. Ia menyimpan ponselnya dan duduk menghadap Direktur Manajer Elvian Lu.

Kedua bola mata Elvian menatap Andre dengan tatapan suram, "Tuan Du, dalam poin kerja sama kita sepertinya tidak ada hal-hal yang Anda kerjakan ini."

Andre mengirim reporter untuk mengepung Charles, lalu mengumumkan hasil wawancara itu ke publik. Setiap 10 menit mereka bergantian menyiarkannya. Perbuatan sebesar ini Andre sungguh mampu melakukannya.

Tapi Andre membuat Elvian tak nyaman.

Apakah dia ingin membuat Veronica dan Charles kembali bersatu?

Andre mengernyitkan alis dan membuka kedua tangannya, "Tuan Lu, kita sekarang ada di Amerika. Kita harus selalu profesional, hubungan pribadi itu sebenarnya tak ada hubungannya dengan kita. Kau suka Nona Veronica, maka itu adalah urusanmu, kau sangat boleh mengejarnya. Sementara aku, aku hanya ingin mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Apa yang kulakukan ini juga tak akan membuat milikku itu menangis sambil menggelinding kembali. Lainnya, tidak dalam bagian yang aku pedulikan."

"Tuan Du, itu benar-benar pembedaan profesionalisme dan urusan pribadi yang jelas," Elvian tak tahan untuk menyindirnya.

Andre tertawa. Ia menyuruh orang di belakangnya mendorong kursi rodanya ke belakang, lalu pergi dari pandangan Elvian sambil meninggalkan sebuah kalimat, "Kadang aku merasa kalau kita sebenarnya adalah teman seperjalanan, jadi Tuan Lu seharusnya bisa merasakan perasaanku. Kau seharusnya juga berharap suatu hari Nona Gu akan menangis dan berlutut di hadapanmu memohon bantuan bukan?"

Pintu pun tertutup.

Wajah Elvian menyuram.

Eliana menatap punggung Elvian. Sudah pasti, ia benci sekali sampai hampir menangis, tapi ia tak lanjut memanggilnya.

Hati pria itu tak ada di sini. Kalaupun dirinya ada di sisinya setiap hari juga untuk apa.

Awalnya demi perbuatan bodoh yang pria itu lakukan. Eliana berpikir, ia merasa dirinya sangat konyol.

Tapi bagaimana lagi? Kalau ia tak melakukannya, Elvian sedikit pun tak akan meliriknya.

Cintanya, sebenarnya telah kandas.

Karena hati pria itu, selalu tertambat pada Veronica.

Eliana menangkupkan tangannya di atas perut. Wanita keras kepala ini, akhirnya menunjukkan segaris ekspresi lemah, "Sayang, kalau suatu hari nanti ayahmu tak lagi menginginkan ibu, kau akan membantu ibu memenangkan waktu, ya kan?"