Unplanned Marriage - Bab 71 Dia Marah Denganmu? (1)

“Ibu bilang kamu sedang telepon dengan Charles?” Chandra bertanya, “Sudah selesai?”

Ekspresi Veronica semakin muram, dia menarik lengan baju Chandra, “Kakak......apakah aku terlalu bodoh dalam berbicara dan melakukan sesuatu?”

“Ada apa?” Chandra mengerutkan keningnya, Charles ini jangan-jangan marah terhadap adikku lagi.

“Tadi aku, memberitahukannya, aku bertemu dan makan bersama Andri, dan mengobrol mengenai pekerjaan.” Veronica tidak tahu apa salahnya, dia hanya bisa menanyakan kakaknya, “Apakah aku salah, makanya dia marah?”

Sesaat kemudian, Chandra mengatakan, “Dia marah denganmu?”

Veronica menganggukkan kepalanya.

Melihat ekspresi tegang adiknya, Chandra menghela nafas dan berkata, “Kamu ini......kamu tidak salah melakukan, tapi kamu tidak pantas memberitahu hal ini kepada Charles, yang paling tidak dipantangi oleh seorang lelaki adalah beginian, apalagi Andri juga suka kamu, jika kamu pergi mengapa kamu tidak menyembunyikannya?”

Veronica menatapi kakaknya, “Tapi aku hanya ingin jujur, jika aku menyembunyikannya sekarang, dia pasti akan tahu cepat atau lambatnya, setelah dia tahu bukankah salah pahamnya akan semakin dalam? Dan menjadi kesempatan bagi orang lain?”

Kesempatan yang dimaksud Veronica tentu saja adalah Ines.

Bahkan Andri saja bisa mencari kesempatan ketika Charles berdinas dan mencari dirinya, bagaimana dengan Ines? Dia pasti lebih menggunakan segala caranya.

Sekali berpikiran seperti ini, Veronica semakin panik, dia lalu menelepon Elena.

Mengapa menelepon Elena? Karena hubungan Elena dengan Eliana sangatlah baik, sedangkan Eliana adalah orang satu timnya Ines.

Dengan cepat, Elena menjawab panggilan Veronica, dia mengatakan bahwa Ines membeli tiket untuk pergi ke kota B tadi pagi.

Benar-benar Lalat tidak akan mengigit telur yang tidak bercelah!

Awalnya Veronica masih merasa Ines sedikit baik, setidaknya dia merasa kemampuan bekerjanya bagus, dia lebih hebat daripada dirinya, namun sekarang dia sangatlah membencinya.

Awalnya dia mengira Ines tahu malu, namun dia tidak menyangka bahwa wanita ini sudah tidak tahu malu hingga seperti ini!

Stasiun kereta, Kota B.

Panggilan telepon kelima Veronica kepada Charles, namun dia tetap tidak menjawabnya, sebenarnya dia benar-benar tidak tahu kali ini bisa membuat Charles begitu marah, dia tidak menyangka bahwa kedudukannya didalam hati Charles begitu penting.

Veronica memang sedikit khawatir kehilangan dia.

Dia mencari sebuah taksi dan setelah naik dia memberitahu alamat Sunday Life yang dia temukan di internet, alamat itu berada di pinggir kota B.

Taksi semakin berjalan ke pinggir kota, Veronica sedikit ketakutan.

Meskipun masih tidak terlalu malam, namun dia takut dirinya mengalami sesuatu yang buruk.

Tempatnya memang jauh, ditambah lagi jika supir taksi ini mempunyai niat jahat, apa yang harus dilakukannya......

Dia sedikit menyesal dengan keputusannya ini, jauh-jauh hingga ke kota B, namun Charles tidak menjawab teleponnya, apakah dirinya bisa menemukannya?

Setelah melihat mobil tiba diarea sekitar pabrik, Veronica tiba-tiba berkata, “Tolong berhenti disini.”

Ini adalah area industri kota B, katanya pabrik Sunday Life berada di lokasi paling dalam.

Veronica tidak berani masuk lagi, dia mencari alasan dan turun dari mobil, supir itu masih sedikit bingung, dia berpikir bahwa jelas-jelas Sunday Life masih belum sampai.....

Veronica berdiri dipinggir jalan.

Karena akhir pekan, banyak pabrik yang libur, disekitar sana tidak ada orang, Veronica mengambil telepon dan mengirim pesan singkat kepada Charles, “Charles, aku berada di area industri kota B, kita bertemu dan mengobrol ok?”

Tadi supir itu mengatakan bahwa mengikuti jalan ini dan jalan terus akan bertemu dengan pabrik Sunday Life.

Veronica mengertakkan giginya dan berjalan kearah itu.

Jika bertemu dengan orang dijalan, dia juga akan menanyakannya, tapi disekitar ini semuanya adalah pabrik, dia juga sedikit bingung.

Sebenarnya dia sedikit menyesal, sepertinya tadi supir taksi itu lumayan bagus, hanya saja didalam otaknya penuh dengan adegan yang berdarah dan membuatnya berhenti untuk naik taksi itu, dan alhasil disini tidak ada mobil pribadi sama sekali.

Yang paling pentingnya adalah sekalipun ada mobil pribadi, Veronica juga tidak berani naik, saat ini dia tidak mempunyai rasa aman.

Seusai menelepon dia langsung membeli tiket kereta jam 4 lebih hingga ke kota B, sekarang sudah hampir jam 8 malam, langit semakin gelap, lampu jalan perlahan menyala.

Veronica tiba-tiba menghentikan langkahnya, didepan sana ada sebuah pabrik yang luas, nama Sunday Life bersinar, dan ada sekumpulan orang yang berjalan dari keluar dalam sana.

Orang yang berjalan didepan adalah Charles yang menjabat tangan dengan seseorang dan Ricky bersama dengan Ines berada disampingnya.

Charles mengangkat kepalanya dan melihat Veronica yang berada tidak jauh disana.

Veronica hanya melirik dan berbalik berlari tanpa mengatakan apa-apa.

Charles memerintah Ricky lalu dirinya berlari mengejar Veronica.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu