Unplanned Marriage - Bab 377 Kamu Mengharapkan Siapakah di Antara Kami yang Menghilang?

Sekarang Wenny Gu berpikir lagi, juga merasa, paman kecil sudah berusia 36 tahun, dia memintanya menunggu lagi beberapa tahun, bukankah benar-benar sudah jadi tua?

Gerson Lu dan Wenny Gu memasuki terminal kedatangan domestic, langsung dikejutkan oleh lautan manusia di sana, yang datang menyambut Fernand Meng janganlah sebanyak ini!!

Wenny Gu segera menelepon Lavinia Tsi, menyuruhnya untuk memikirkan cara keluar duluan sendiri, kalau mengikuti Fernand Meng, tidak tahu sampai kapan baru bisa keluar.

Karena Lavinia Tsi bukanlah seorang artis, berdandan sederhana sedikit pada dasarnya tidak masalah. Setelah mendengarnya dia hanya menanggapi dengan “oh, oh”, lalu menutup teleponnya.

Lavinia Tsi menoleh kepada Fernand Meng, katanya dengan berbisik: “Kak Bai, kakak datang menjemputku, dia bilang di luar banyak orang, dia memintaku keluar duluan menemuinya.”

Beberapa orang sekarang sedang menunggu bagasi, setelah Michael Tsu mendengar dia berkata demikian sedikit tidak menyangka, “Tidak perlu kami antar?”

“Tidak perlu, tidak perlu.” Lavinia Tsi terus menggelengkan kepalanya, “Kakak Bai…..”

Fernand Meng menjawab dengan lembuh, “Baik, kamu dulu pergi, di sini kalau aku sudah beres semuanya, pergi menemuimu.”

“Baik.” Lavinia Tsi mengangguk senang.

Dia juga tidak senang Fernand Meng setiap hari hanya berdiam di rumahnya, dia seperti itu akan merasa sangat tertekan, mungkin juga akan selalu mudah teringat akan masalah masa kecilnya, Fernand Meng yang berada di keluarga Tsi pada kenyataannya sungguh sangat pendiam.

Lavinia Tsi tidak menyinggung masalah dia pergi ke rumahnya sendiri, Fernand Meng pun sedikit merasa lega, gadis muda ini sungguh pengertian.

Lavinia Tsi mencari Micky untuk meminjam sebuah topi, diacaknya juga sedikit rambutnya menutupi matanya, menerima kopernya yang disodorkan Michael Tsu kepadanya, barulah dia meniggalkan rombongan terlebih dulu.

Hal pertama yang dilakukan Wenny Gu setelah bertemu dengan Lavinia Tsi adalah memberikan pelukan erat kepada adiknya ini, selesai memeluk lalu mengeluh, “Hei gadis nakal, kok rasanya dadamu menjadi lebih besar?”

“Ah, tidak kok!” Lavinia Tsi melirik sekilas, tiba-tiba dengan suara kecil berkata, “Aduh sepertinya iya ya, pantas belakangan ini rasanya baju-bajuku agak ketat di bagian dada.”

Wenny Gu menyenggol lengan adiknya, “Kelihatannya hari-harimu cukup menyenangkan ya.”

“Kak!” Lavinia Tsi dengan tidak melebih-lebihkan berkata: “Aku ini masih masa pubertas, tidak ada hubungannya dengan itu.”

“Oh ya betul juga, tapi pertumbuhannya baik sekali, beberapa orang sungguh sangat beruntung bisa memiliki pacar yang begitu cantik.” Wenny Gu menggandeng tangan Lavinia Tsi, berjalan menuju ke depan, kembali menebak-nebak dada Lavinia Tsi, gila ini sih sudah C? Lebih besar lagi sudah jadi D…Gadis ini berencana mau sampai cup bra apa sih.

Lavinia Tsi sama sekali tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh kakaknya, dengan penasaran bertanya, “Kita mengapa mengarah ke gedung terminal yang lain.”

“Kakak Gerson-mu sedang menunggu di sana, sebentar mau menjemput Renaldi.”

Wenny Gu menunjuk ke arah sana dengan hidungnya, Lavinia Tsi kebetulan menangkap wajah Gerson Lu yang berdiri di tempat tidak jauh dari sana, dia langsung merasa agak kikuk.

Lavinia Tsi dulu tidak tahu Gerson Lu menyukai dirinya, karena masalah Fernand Meng lah, barulah memperlihatkan perasaannya.

Saat ini bertemu dengan Gerson Lu, Lavinia Tsi berubah menjadi lebih canggung dibandingkan dengan Gerson Lu, dia mengikuti Wenny Gu dari belakang, jalannya berubah menjadi perlahan.

Wenny Gu mengulurkan tangannya mendorongnya, “Sudahlah, hubungan yang sudah berlalu begitu lama, apakah kamu merasa rela tidak menganggap kakak Gerson Lu lagi?”

Lavinia Tsi dengan suara kecil menjawab tidak rela.

Dia sungguh tidak rela.

Waktu kecil tidak mengerti, sekarang baru mengerti dirinya dulu mengabaikan berapa banyak kesungguhan hati orang terhadap dirinya.

Ayah, ibu dan kakak adalah keluarganya, Gerson Lu meskipun juga adalah keluarga, tapi dia bukan keluarga kandung, kebaikannya pada dirinya meskipun telah tercampur dengan perasaan lain, tapi kalau tidak ada orang-orang ini, dirinya seharusnya tidak akan bertumbuh besar begitu mudahnya.

Setelah Lavinia Tsi sampai di samping Gerson Lu, Gerson Lu mengambil koper Lavinia Tsi, bertanya dengan santainya, “Sudah kembali ya?”

Lavinia Tsi mengangguk, mengangkat kepalanya dan tersenyum padanya, “Kak Gerson.”

“Hm.” Tadinya Gerson Lu ingin mengulurkan tangan dan merangkul bahu Lavinia Tsi, pikir-pikir akhirnya tidak jadi, rasanya kurang pantas.

Bertemu dengan Lavinia Tsi sedikit tidak tahu harus berkata apa, Gerson Lu dengan santai menepuk-nepuk pundaknya, “Kamu jangan terlalu banyak mikir.”

“Hah?”

“Aku bilang kamu jangan terlalu banyak mikir.” Gerson Lu berkata lembut: “Harapan terbesar kakak Gerson adalah kamu bisa hidup bahagia. Setelah aku pulang, aku sudah memikirkannya baik-baik, asalkan kamu baik-baik saja, itu adalah akhir yang paling baik. Lavinia, waktu itu Cornelius menyelamatkan nyawa aku dan Wenny, dulu pikiranku terlalu sempit.”

Sesungguhnya Gerson Lu juga tidak terlalu jelas mengingat peristiwa di masa kecilnya, tapi dia akhirnya mendengar Veronica Gu menceritakan dengan detil peristiwa waktu itu, ternyata waktu itu dengan terisak dia menceritakannya peristiwa itu kepadanya, di mana Albert Du mengikat mereka bertiga, tapi bukan mengarah pada Wenny, melainkan pada dua anak lelaki.

Secara bergiliran mengurung mereka di dalam kamar yang sangat gelap, untuk waktu yang lama tidak memberi mereka makan, sampai sudah tidak bisa apa-apa barulah melepaskan mereka, seperti ini terus berulang.

Semenjak saat itulah Gerson Lu takut terhadapa malam hari, setelahnya malah hari kalau tidur harus menyalakan lampu.

Tapi Veronica Gu memberitahunya, waktu itu kalau bukan Cornelius menggantikannya masuk beberapa kali, bahkan kalau bukan Cornelius yang menggantikannya pergi ke Jerman, ada kemungkinan Fernand Meng bukanlah Fernand Meng, sedangkan Gerson Lu juga bukanlah Gerson Lu.

Gerson Lu adalah seorang pria yang baik hati, dia tahu Veronica Gu tidak akan membohonginya.

Lagipula peristiwa saat itu terlalu mengerikan, menyebabkan dia sampai sekarang juga bisa mengingatnya sangat banyak, dia takut kegelapan bukankah juga disebabkan oleh peristiwa saat itu kan?

Cornelius berubah menjadi seperti yang sekarang, Fernand Meng, impresi artis beken kembali, tanpa keraguan Lavinia jatuh cinta padanya, dia seharusnya ikut senang melihatnya.

Lavinia Tsi tidak menyangka Gerson Lu akan berkata demikian, matanya berbinar-binar bersemangat menatap mata Gerson, “Benarkah, kakak Gerson benarkan demikian?”

“Benar.”

Wenny Gu yang ada di belakang kedua orang ini, sedikit memonyongkan bibirnya, adiknya ini memang paling bisa membuat orang sayang, bajingan seperti Gerson Lu pun di hadapannya begitu lembutnya seakan bisa mencubit air.

Dia seperti sedang menonton sinetron idola di saluran televisi local, seluruh tubuhnya merinding dibuatnya.

Untungnya sampai juga di gedung terminal penerbangan internasional, dia cepat-cepat bersandar di pagar pembatas tempat penjemputan, tidak ingin mempedulikan kedua orang kakak adik yang membosankan itu.

Renaldi Shen sebetulnya sangat mirip Dennis Zhou pada waktu masih muda.

Sama-sama sekolah di Inggris, sama-sama anak muda yang sangat dewasa, bahkan sama-sama anak muda yang jenius.

Hanya saja Renaldi Shen dibandingkan Dennis Zhou sedikit lebih senang bergaul dan punya perasaan, waktu berusia 18 tahun Dennis Zhou pada dasarnya adalah orang yang sangat dingin terhadap orang lain, temannya hanya sedikit dan semakin sedikit saja, karena di Inggris hubungannya dengan Veronica Gu adalah hubungan kakak dan adik kelas di kampus, barulah dia membantu memperhatikan Wenny Gu.

Waktu itu dia pasti tidak tahu, perhatian yang satu kali itu menjadi seumur hidup.

Sedangkan Renaldi Shen ini karakternya sangat hangat, dalam hal ini dia seperti ibunya, tapi untunglah dia seperti ibunya dan bukan seperti ayahnya.

Ricky Shen terkesan perkataannya selalu aneh, selalu membuat orang merasa tidak terlalu bisa diandalkan.

Dengan gerak gerik yang sangat santai Renaldi Shen keluar, terpasang earphone di telinganya, tangannya menarik sebuah koper, atas ujung rambut sampai ujung kaki yang dirasa paling tidak cocok sepertinya adalah kacamatanya yang elegan itu.

Dia melihat Wenny Gu bersandar di sana, sedikit terkejut tidak menyangka, tapi dengan cepatnya tersadar dan tersenyum memanggilnya, “Kakak Wenny.”

“Hai adikku Renaldi yang baik.” Baru saja Wenny Gu mengulurkan tangannya untuk membantu Renaldi Shen membawa kopernya, Gerson Lu langsung mengambil alih, Wenny Gu di kesempatan ini pada akhirnya ada orang yang menemaninya mengobrol, dia menarik Renaldi Shen, dengan penasaran bertanya: “Kamu kok di waktu seperti ini bisa pulang? Mengapa ayah ibumu tidak sama-sama pulang? Ayah ibuku sangat merindukan mereka lho.”

Renaldi Shen terbengong sejenak, cepat-cepat dilepaskannya earphone dari telinganya, dimasukkannya dalam tas ranselnya, lalu menjawab Wenny Gu, “Mumpung aku ke sini, ayah ibu memanfaatkan kesempatan berencana menyisihkan waktu pergi jalan-jalan dulu barulah pulang ke sini.”

“Kali ini aku karena ada konferensi pertukaran internasional.” Renaldi Shen menghela nafas, “Kebetulan beberapa hari yang lalu kakak Gerson menghubungi aku, jadi aku mengatakan soal ini padanya, dia lalu bilang mau datang menjemputku, kamu jangan pikir yang macam-macam ya.”

“Wah bocah ini ternyata EQ nya memang tinggi ya, sudah bisa menyimpulkan….” Wenny Gu kehilangan kata-kata, “Tahu saja aku bersiap-siap untuk memprotesmu karena tidak memberitahuku dan Lavinia.”

Sebetulnya hubungan Renaldi Shen dengan Wenny Gu dan Lavinia Tsi tidaklah terlalu baik, pertama karena jarak yang terlalu jauh, kedua usianya dibandingkan kedua kakak perempuan ini lebih kecil, tapi IQnya kebalikannya.

Jadi kedua kakak perempuan ini tidak suka mengajaknya main.

Dibandingkan dengan Lavinia Tsi dan Wenny Gu, Renaldi Shen sebaliknya dengan Clarissa Lin hubungannya lumayan baik.

Waktu itu kebetulan adalah masa-masa tahun baru imlek, suasa tahun baru di luar negeri tidak terasa seperti di dalam negeri, karena itu setiap tahun pasangan suami istri Shen pasti akan membawa serta Renaldi Shen pulang ke rumah keluarga Tsi untuk merayakan tahun baru, setiap tiba waktu itu rumah keluarga Tsi berubah menjadi sangat ramai dan meriah.

Keluarga Shen juga datang, keluarga Lu juga datang, masih ada keluarga Tsi, untung saja rumah keluarga Tsi besar, bisa menampung begitu banyak orang.

Clarissa Lin mengikuti ibunya, Yulie Tao datang untuk merayakan tahun baru, terpikat oleh Renaldi Shen yang sedang duduk di taman membaca buku, Renaldi Shen lebih kecil satu setengah tahun dibandingkan Clarissa Lin, perbedaan usia ini tidak dipedulikan olehnya, belakangan mengikuti selalu Lavinia Tsi mencari Renaldi Shen untuk main bersama.

Selain Gerson Lu, sebaliknya hubungan antara Clarissa Lin dan Renaldi Shen semakin tidak dapat dipisahkan.

Namun awalnya keluarga Shen dan keluarga Tsi bukan bersaudara tapi hubungannya seperti hubungan saudara, terkadang tidak perlu saling kontak barulah ada hubungan yang baik, hubungan di antara mereka ini, juga tidak diukur berdasarkan jarak, tapi begitu bertemu pasti tiba-tiba terasa dekat, seperti tidak pernah ada pemisah di antara mereka.

Renaldi Shen sedang enak-enaknya berjalan, tiba-tiba Lavinia Tsi menyela masuk di antara Wenny Fu dan Renaldi Shen, dia langsung menyerobot masuk dan bertanya: “Renaldi, Renaldi, apakah kamu di Cambridge Inggris sana mengambil jurusan psikologi kriminal dan medis? Aku mau tanya, apakah kamu ada metode pengobatan untuk gangguan kejiwaan?”

Renaldi Shen memandangi Lavinia Tsi seperti melihat penyakit jiwa, lama baru kemudian dia bicara, “Penyakit jiwa langsung saja pergi ke rumah sakit jiwa, paling cocok.”

“Bukan, bukan, bukan begitu.” Lavinia Tsi berulang-ulang menyanggah.

Wenny Gu bisa menebak Lavinia Tsi pasti sedang membantu menanyakan masalah yang dihadapi Fernand Meng, dia tiba-tiba teringat akan jurusan yang diambil oleh Renaldi Shen di Inggris, lagipula kakak dan adik kelasnya Renaldi Shen semuanya adalah dokter yang hebat, kalau tidak waktu itu masalah ayahnya yang sulit punya anak tidak akan bisa begitu cepatnya mendapatkan solusi.

Bagaimanapun Renaldi Shen yang mengandalkan IQ nya mengalahkan orang lain ini membuat Wenny Gu tiba-tiba merasa dia sangat mungkin membantu Cornelius.

Tapi masalah ini adalah masalah kekasihnya Lavinia Tsi, Wenny Gu tidak berencana mencuri dengar, setelah dia mengangkat alisnya lalu berjalan berdampingan dengan Gerson Lu.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu