Unplanned Marriage - Bab 303 Tidak Rela

Kegugupan Lavenia Tsi sedikit berkurang, dia masih menggeleng dengan wajah merona, tapi juga menganggukkan kepala, “Aku mengerti…… tapi, tapi belum pernah coba.”

“Mendengar ucapanmu,sepertinya kamu ingin mencobanya denganku.” Fernand Meng terkekeh mengucapkannya.

Lavenia Tsi kehabisan kata-kata dan tidak bisa membantahnya, tetapi dia menjawab tanpa percaya diri, “Tidak bisa, Papaku bilang, bagaimanapun aku harus berumur 20 dulu baru boleh berpacaran.”

“Kalau begitu dia pasti tidak menyangka, anak gadisnya yang penurut sedang duduk manis di pangkuan seorang pria dan menyentuhnya, dan tanpa perlawanan.”

Ini seperti suara setan yang memikat Lavenia Tsi, dia mencium bau musk yang samar, dan otaknya bahkan lebih pusing lagi ketika bau itu mencuat dari tubuh Fernand Meng.

“Jangan takut. Aku akan mengajarimu sebuah permainan.” Fernand Meng menuntun tangan Lavenia Tsi, membiarkannya terus bergerak turun.

Seluruh tubuh Lavenia Tsi melunak, dia bersandar di bahu Fernand Meng dan menatap wajah tampan ini dengan obsesif, dia berbisik:” Kakak Bai, aku sudah menyukaimu bertahun-tahun.”

“Baik, kalau begitu bekerja sama denganku.” Suara Fernand Meng merosot dan menjadi semakin demagogis.

Suara music di ruang piano masih terdengar merdu, tidak ada suara bising lain di seluruh bangunan, tangan Fernand Meng jatuh pada mesin rekaman, suara musiknya bertambah besar dengan cepat.

————————

Lavenia Tsi bangkit dengan wajah memerah, kedua kakinya masih sedikit lunak, pengalaman tadi memang merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya, walaupun Fernand Meng tidak melakukan hal yang keterlaluan padanya, tapi dia tidak pernah berani untuk berkhayal akan seintim ini dengan Fernand Meng.

Senyum jahat pria itu masih ada di bibirnya, dia bersandar di dinding dan menemukan tisu untuk menyeka jari-jarinya dengan lembut, “Apa kamu suka?”

Lavenia Tsi tidak berani menjawab, dia merapikan dirinya tanpa suara, kembali terdengar suara lembut dari balik tubuhnya, “Chubby?”

Lavenia Tsi menoleh, dia menatap Fernand Meng dengan sepasang mata yang jernih, Fernand Meng meraih pinggang kecilnya untuk menutup jarak mereka, kemudian dia menemukan ponselnya dari tas yang dipegangnya di tangannya, lalu memasukkan nomor ponselnya, dan berkata:”Ingat untuk meneleponku.”

Untuk apa dia meneleponnya? Lavenia Tsi sedikit bingung, butuh waktu yang lama untuk dia merespon, dia sudah mendapatkan nomor ponsel Fernand Meng?!! Tetapi orang ini bukanlah orang itu……

“Aku tidak berani.” Ucap Lavenia Tsi sedikit sedih: “Kita sudah pernah bertemu, tapi kamu saja lupa.”

“Tapi kali ini aku tidak akan melupakanmu, karena aku bukan dia.” Kata-kata Meng Yalun sangat provokatif, jika tidak Lavenia Tsi tidak akan berubah dari dirinya yang biasanya polos, dia mencium pinggang lembut Lavenia Tsi, daging lunak di atasnya terasa lembut seperti tahu putih, “Tentu saja aku tidak akan melupakan Chubby-ku.”

Tapi orang itu…… tidak mengenalnya.

Lavenia Tsi tidak bisa menjabarkan perasaannya, sangat rumit……

Jelas-jelas satu orang yang sama, tapi dia disukai oleh pribadi yang lainnya? Sepertinya penjelasan ini masuk akal……

Lavenia Tsi tidak berdaya, dia haya bisa bertanya pelan, “Aku tidak tahu kapan kamu akan muncul.”

“Setelah jam 8 malam.” Fernand Meng mencubit dagunya, dan dia menyentuh pelan bibirnya, “Apa kamu mengerti?”

Lavenia Tsi mengangguk, awalnya dia sudah akan pergi, namun dia kembali ragu dan menoleh sekali lagi.

Bagaimana ini!! Dia sudah dimanfaatkan oleh Fernand Meng!! Dimanfaatkan dengan hebat!! Huhuhu.

Lavenia Tsi benci bahwa dia tidak memiliki perlawanan di hadapan pria idamannya, tetapi dia jelas tahu bahwa orang ini bukan orang lain, tetapi dia terobsesi karena penampilan yang sama.

Fernand Meng yang disukainya, apakah Fernand Meng yang muncul setelah jam 8 malam?

Lavenia Tsi memikirkan hal ini sepanjang perjalanan pulangnya.

Charles Tsi mengutus Randy untuk menjemput anak perempuannya, mata putrinya berbinar-binar ketika sampai dirumah, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Charles Tsi menyuruhnya mengikutinya masuk ke ruang baca, dan mulai bertanya dengan hati-hati tentang aktifitasnya hari ini.

Lavenia Tsi menurut dan menceritakan latihan hari ini, namun dia menyembunyikan masalah dia yang menyapu aula latihan dan bertemu Fernand Meng yang berkepribadian ganda.

Lavenia Tsi tidak bodoh, tentu saja dia tahu mereka ini sebenarnya sedang mengintimidasinya, tapi dia tahu jelas, di dalam suatu kelompok, walaupun sudah diintimidasi oleh orang lain, pantang untuk mengeluh pada orang tua, setelah semua ini adalah pilihan dirinya sendiri.

Terlebih lagi dia juga mendapatkan keuntungan dalam kemalangan ini bukan? Jika bukan karena menyapu aula latihan, dia tidak akan bertemu Fernand Meng, dan bagaimana dia bisa tahu rahasia aneh ini.

Setelah Lavenia Tsi selesai bercerita, Charles Tsi mengangguk pelan dan meminta putrinya untuk datang kepadanya dan menatap gadis kecil itu dengan sedikit terhibur. "Kamu sangat mudah dibohongi, apa kamu tahu Papa sangat khawatir padamu?”

“Aku mengerti, Papa.” Jawab Lavenia Tsi pelan, “Tapi beberapa hari lagi aku sudah berumur 19 tahun, sudah bukan anak kecil lagi. Kakak sudah pindah dan giat mencari kerja, aku merasa aku juga bisa seperti kakak.”

“Baiklah, anak manis.” Charles Tsi sangat sedikit berbicara, dia hanya lebih banyak bicara dengan 3 wanita di rumahnya ini, dia mengelus rambut lembut putrinya dengan senang, dia tidak tahu bahwa anak perempuannya hampir disentuh oleh orang lain, atau dia akan pingsan dalam beberapa menit.

Lavenia Tsi kembali ke kamar untuk tidur setelah selesai bicara dengan ayahnya.

Sebelum tidur, Lavenia Tsi menelepon Wenny Gu dan bertanya kepadanya tentang hasil kepindahannya hari ini.

Wenny Gu kemudian memberi tahu saudara perempuannya tentang berita yang panas itu, dia bilang tetangga satunya adalah paman kecilnya yang tampan dan yang satunya lagi Lavenia Tsi tidak akan menyangka siapa orang itu.

Lavenia Tsi ingin berbicara dengan Wenny Gu tentang apa yang terjadi padanya hari ini, tetapi dia ragu-ragu untuk waktu yang lama dan tetap tidak bisa berbicara, dia benar-benar merasa malu.

Dia seharusnya menolak pada saat itu , namun saking terobsesinya dia, dia hanya bisa menuruti apapun yang diminta.

Faktanya, banyak gadis di kelasnya yang sangat terbuka, tentu saja dia tidak pernah melakukan gerakan berlebihan karena kontrol keluarganya, tapi jauh dalam lubuk hatinya, ada sebuah teriakan yang jelas, teriakan tersebut adalah bahwa sulit menjadi gila sekali seumur hidup, demi siapa Lavenia Tsi datang ke perusahaan, dan juga demi siapa dia memilih untuk hidup susah?

Jika bukan demi pria itu?

Jadi apakah dia orangnya atau tidak, pada akhirnya, bukankah dia masih orang itu?

Dia telah melihat banyak konsernya di malam hari setelah jam 8, pantas saja dia merasa Fernand Meng saat itu sangat menawan, sangat liar dan tanpa hambatan.

Ternyata ada begitu banyak karakter menawan di Fernand Meng, yang mana adalah yang dia temui di ruang piano?

Tepat setelah pikirannya berkeliaran sebentar, dia mendengar Wenny Gu berkata: “Gadis bodoh ini, apakah kamu mendengarku? Aku berkata bahwa Fernad Meng tinggal di sebelahku, apakah kamu ingin datang dan hidup bersamaku? Wahai gadis gila pengejar artis~~”

Ponsel Lavenia Tsi langsung jatuh ke ranjang, dan dia meraba-raba untuk waktu yang lama sebelum dia meraihnya, “Kak, kamu bilang, kamu bilang…… dia tinggal di samping rumahmu?”

Kegugupan Lavenia Tsi berganti dengan suara tawa Wenny Gu, dia memarahinya “Anak bodoh”, suaranya kembali melunak, “Adikku saying, apakah kamu mau aku bantu untuk bilang ke Papa perihal kepindahanmu kesini?”

Lavenia Tsi memikirkan kejadian di perusahaan tadi dan tidak berani memberitahukannya pada kakaknya—walaupun hubungannya dengan Wenny Gu sangat dekat, tapi Lavenia Tsi tetap berharap ada sedikit privasi diantara mereka, dan privasi yang dimaksud adalah mengenai rahasia dia dan Fernand Meng.

Dia akan menggantikan Fernand Meng menjaga rahasia ini dan tidak akan memberitahu siapapun.

Memikirkannya, Lavenia Tsi pasti akan pindah kesana, dimana Wenny Gu, dia telah berkorban banyak untuk Fernand Meng, bagaimana mungkin dia tidak senang mendengar berita itu.

Dan faktanya, Lavenia Tsi juga sangat bahagia mendengarnya! Walaupun dia sedikit takut pada Fernand Meng itu, tapi sosok dirinya yang lembut masih sangat mencintainya, Lavenia Tsi meraih telinganya, dan mulai merengek kepada Wenny Gu, “Aku mohon padamu, Kakak.”

“Ayo, ayo katakana kalimat yang kakak suka dengar.” Wenny Gu paling suka menggoda adik kecilnya yang lucu ini.

Lavenia Tsi mencibir dan berteriak dengan lembut, “Kakak, Lavenia paling menyukaimu.”

“Lumayan, tunggu aku akan membereskannya untukmu!”

Wenny Gu menutup teleponnya, setelah itu dia baru ingat bahwa dia lupa menanyakan bagaimana hari pertama Lavenia Tsi di AGD media, tapi mendengar suara Lavenia Tsi yang tenang di telepon, seharusnya semua berjalan lancar, sehingga dia tidak perlu terlalu khawatir.

Wenny Gu duduk di atas ranjang yang ada di rumah kecilnya dan melihat sekeliling, rumah ini benar-benar kecil, begitupun dengan ranjangnya, tidak tahu harus bagaimana lagi jika nanti Lavenia Tsi pindah kesini, tapi tidak apa-apa asalkan adiknya senang.

Wenny Gu selalu merasa bahwa dia sedikit berutang pada saudara perempuannya.

Dia lebih tua 5 tahun daripada Lavenia Tsi, tapi di mata orang lain, dia selamanya lebih unggul di bandingkan Lavenia Tsi, dan kenyataannya, Lavenia Tsi yang dimanjakan sejak kecil, tidak lebih berpengalaman dan berwawasan luas daripada kakaknya.

Tapi Lavenia Tsi juga punya keunggulannya sendiri, cerdas, penurut, tidak pernah iri pada kakaknya sendiri, sangat puas dengan apa yang dia miliki sekarang.

Bagaimana orang rumah bahkan Wenny Gu tidak menyayanginya.

Dia membalikkan tubuh di atas ranjang, Wenny Gu menatap dinding putih di samping tempat tidur dan melamun, paman kecil tampannya tepat berada di sebrang dinding, tidur di ranjang yang luas, tidak rela, sungguh tidak rela

Wenny Gu menelepon paman kecil tampannya, Dennis Zhou mengangkatnya dan dia bilang dirinya baru saja akan mandi.

Wenny Gu merasa hidungnya panas, otaknya tentu saja memikirkan pemandangan Dennis Zhou yang sedang mandi, dia bertanya pada Wenny Gu ada apa.

Wenny Gu sedikit tidak menyukai pakaian Dhea Meng dan menggantungnya dengan kakinya, dia berkata: “Aku ingin mengembalikan pakaian istrimu, lalu aku juga ingin mengambil bajuku sendiri.”

“Semalam ini……?” Dennis Zhou jelas berpikir bahwa Wenny Gu akan datang sekarang, otaknya langsung waspada.

Wenny Gu bergumam, “Siapa yang bilang malam ini, bukannya besok pagi kita akan bertemu? Jangan lupa masukkan bajunya kedalam sebuah kantong.”

Dennis Zhou berkata “Baik”, dia bangkit dan mencari pakaian Wenny Gu yang sebelumnya dia letakkan di kamar mandinya, kemudian membantu mencucinya dengan mesin cuci, sedangkan pakaian dalam dia cuci dengan tangan, karena dia juga paham pengetahuan dasar seperti ini, bahwa pakaian dalam tidak boleh di cuci bersamaan dengan pakaian lain.

Dennis Zhou merasa malu saat mencucinya, sedikit mendingan saat dia berpikir ini adalah milik keponakannya sendiri, tetapi dia tetap merasa sedikit tidak nyaman.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu