Unplanned Marriage - Bab 161 Pohon Besi Tua Beribu Tahun Akhirnya Berbunga

Jakun Charles Tsi naik turun, beberapa saat kemudian ia baru mengeluarkan kata-kata: “Veronica, terima kasih.”

Ia tidak tau harus bagaimana mengekspresikan perasaan ia saat ini, kedua tangan Charles Tsi menariknya, langsung menarik Veronica Gu ke dalam pelukannya.

Dulu dia pernah berkata kalau dirinya tidak menyukai anak kecil, karena ia takut kalau dirinya tidak bisa menjadi seorang Ayah yang baik, tapi saat ini saking semangatnya pun diluar dugaan Charles Tsi sendiri, ternyata ini adalah hal yang begitu membahagiakan.

Dia sangat paham, karena wanita yang hamil untuk dirinya ini adalah Veronica Gu, bukan wanita lain.

Veronica Gu dipeluk sampai sakit, apalagi ia khawtir dengan perutnya sendiri, walaupun ia juga sangat senang, tapi ia tetap mendorong badan Charles Tsi dengan tangan, “Kamu lepaskan aku dulu, hati-hati dengan bayi kita.”

Ucapan Veronica Gu ini, membuat Charles Tsi langsung melepaskan tangannya, tapi Veronica Gu juga hanya memiliki waktu santai selama 1 detik saja, kemudian ikuti ciuman dari Charles Tsi.

“Terima kasih, ini adalah kado yang terbaik dari kamu.” Charles Tsi merasa sekarang sepertinya hanya dengan cara seperti ini baru bisa menunjukkan isi hatinya.

Veronica Gu menghindar darinya, namun tetap di cium oleh Charles Tsi, nafas yang saling mengikat itu menimbulkan rasa terjatuh ke dalam ciuman tersebut, tapi sekejap kemudian ia langsung menyadarkan diri, berusaha melepaskan diri, dengan nafas yang berat, ia membiarkan Charles Tsi merangkulnya di dalam pelukan, “Siapa yang memperbolehkan untuk mencium aku?”

Walaupun berkata demikian, namun ia bisa mendengar detak jantung pria yang cepat tersebut, membuat ia merasa sangat tenang.

Semua masa lalu yang tidak menyenangkan pun lenyap dalam saat itu.

“Kamu bukannya bilang kalau kamu tidak menyukai anak kecil? Saat aku baru tahu aku benar-benar terpikir untuk mengugurkannya, kita juga sudah bercerai, anak ini datang tidak pada saatnya.” Saat mengucapkan kata-kata tersebut terlihat tatapan senyum yang aneh di ujung mata Veronica Gu.

“Berani kamu.” Charles Tsi menundukkan kepala, suaranya terdengar kuat, terlihat emosi yang kuat di dalam tatapannya.

Senyum Veronica Gu pun semakin mendalam, dia mengangkat kepala, dengan inisiatif ia memberikan sebuah kecupan di bibir Charles Tsi, : “Kamu memaksa aku pun, aku juga tidak tega melakukan hal seperti itu.”

Tangannya sambil mengelus perut diri sendiri, Veronica Gu baru benar-benar merasakan kebahagian menjadi seorang Istri, dan seorang Ibu.

Mereka duduk dengan lama di sofa, setelah puas Veronica Gu dengan perlahan bangun, “Ok ya, sudah tahu kan kedepannya harus baik terhadap aku, tidak boleh melakukan hal-hal yang keterlaluan, kalau tidak kamu jangan harap ingin menjadi Ayah untuk anakku, tidak akan aku ijinkan!”

Setelah bangun, Veronica Gu mengambil tasnya lagi, dan berjalan ke arah pintu.

“Kamu mau pergi kemana?” Charles Tsi langsung maju ke depan, kemudian merangkul Veronica Gu ke dalam pelukkannya lagi, terdengar kata-kata yang penuh dengan kasih sayang.

“Bisa kemana lagi? Kerja lah, ini hari pertama kerja saja sudah telat, ini saja sudah sangat keterlaluan, masa langsung bolos kerja?”

Charles Tsi bersikeras tidak mau melepaskan tangannya, malah mendorong badan Veronica Gu ke arah sofa, “Tidak boleh pergi, kemana pun tidak boleh pergi.”

“Tidak apa-apa, kan baru hamil juga, aku akan memperhatikannya. Lagi pula kamu juga sudah berjanji dengan aku, tidak akan menanyakan masalah-masalah aku masa kamu lupa?”

Walaupun Veronica Gu bisa mengerti kekhawatiran yang dirasakan Charles Tsi, tapi kalau mengikuti katanya, sisa 8 bulan kedepan harus menetap di rumah, Veronica Gu pasti tidak sanggup melakukannya.

Karena masih banyak hal yang ingin dia lakukan.

Gerakan Charles Tsi sedikit kaku, tapi ia tetap dengan perlahan melepaskan Veronica Gu dari pelukkannya, “Baik, aku menghormati keputusan mu, tapi…….”

Charles Tsi sambil berpikir, kemudian ia menelan kalimat yang ingin dikatakan selanjutnya.

“Aku antar kamu.” Bangun, dengan perlahan tangan Charles Tsi sambil memberi topangan kepada Veronica Gu dan berjalan ke arah pintu.

Melihat Veronica Gu berjalan masuk ke dalam Perusahaan Besar Gu, mobil ia masih berhenti disana. Kemudian ia memasuki tangan ke dalam kantong dan mengeluarkan hp, “Suruh Corinne Lin resign, pikirkan cara agar ia bisa masuk ke dalam Perusahaan Besar Gu.”

Setelah mengucapkan kalimat yang sederhana itu, mobil tersebut baru pergi dengan perlahan.

Belum sampai kantor, telepon dari Ricky Shen sudah masuk.

Charles Tsi belum ngomong, langsung terdengar suara teriakan yang kencang dari telepon, : “Charles Tsi, hari ini ada rapat dengan managerial level tinggi, kamu kemana saja sih.”

Charlest Tsi mengangkat alisnya, “Aku mengantar Istriku dan anak pergi kerja, kamu keberatan?”

Kalimat yang dingin, sangat bertolak belakang dengan ekspresi wajahnya.

Ricky Shen tertegun di sebelah telelpon tersebut, “Kamu sudah tahu kalau dia hamil?”

Dia tadinya sudah berjanji dengan Veronica Gu, tapi setelah mendengar ucapan senang dari Charles Tsi, Ricky Shen pun lupa dan ketahuan.

Charles Tsi dengan perlahan mengerutkan alis, dan perasaan sedikit kurang senang pun timbul di dalam hatinya, “Sejak kapan kamu tahu?”

Ricky Shen tahu kalau dirinya keceplosan, langsung merangkai sebuah alasan yang sempurna, “uh uhm, kemarin, aku dengar dari Adeline juga, mereka makan bersama sambil ngobrol.”

Ekspresi kurang senang yang ada di wajah Charles Tsi pun hilang, dia sekarang bisa dengan mudah menerima sebuah alasan, karena alasan tersebut tidak terlalu signifikan dan tidak terlalu berpengaruh.

“Jadi, lain kali tidak perlu telepon ke aku untuk pamer kemesraan, aku sudah pernah main itu semua. Tunggu, aku segera sampai kantor.”

Kemudian ia langsung menutup telepon, setelah Charles Tsi menutup telepon, ujung bibirnya pun terlihat sebuah senyuman kemenangan.

Ricky Shen mana pernah gara-gara masalah seperti ini kalah dengan Charles Tsi, dia pun kesal saat menaruh teleponnya.

Terpikir dua tahun ini ia menanam benih di wanita itu dengan keras, malah tidak secepat berbunganya pohon besi satu ini, Ricky Shen tidak mengangkat hpnya, namun ia dengan cepat mengirim sebuah pesan kepada Adeline Shen.

Adeline Shen sekarang sedang duduk di dalam toko antik dan terbengong sambil melihat vas bunga celadon, sambil menggumam, : “Satu kuntum, dua kuntum.” Kemudian ada pesan yang masuk.

Adeline Shen dengan malas mengeluarkan hpnya, matanya langsung melotot keatas, mengetik dengan keras, “Om tua, kamu sudah bisa pergi mati.”

Saat Charles Tsi berjalan masuk ke dalam kantor, langkahnya pun menjadi lebih santai dibanding biasanya, untuk pertama kali ia masuk kedalam lobby dengan membawa senyuman.

Baru lewat aja, sudah mengundang gossip.

“CEO Tsi ini kenapa, jangan-jangan karena orang sakit yang cantik itu?”

“Bukan bukan, kerjalah dengan benar, siapa tahu ini adalah sebuah badai besar, benar-benar terlalu aneh.”

Charles Tsi menolehkan kepalanya dengan perlahan, sepertinya ia sadar kalau ada yang *** biasanya ekspresi dia akan langsung menjadi serius, tapi diluar dugaan ia malah berkata : “Kalian sudah bekerja dengan keras, kerja dengan baik ya.”

Buset! Ini benar-benar pohon besi tua yang beribu tahun akhirnya berbunga, apakah ia masih CEO Tsi kah! Semua karyawan yang diperhatikan olehnya ternganga tidak percaya.

……

Charles Tsi mendorong pintu dan masuk ke dalam ruangan, Ricky Shen sudah menunggunya di depan meja kerja dengan panik.

Melihat dia masuk, Ricky Shen berkata dengan kesal: “Hari ini akan menerapkan jalur produksi,serta rapat dengan managerial level tinggi, selain itu, jelas-jelas kemarin aku sudah memberitahu mu kalau Andre Du sudah membocorkan beberapa pertanyaan, kamu malah…..”

“Bukannya masih ada kamu juga.” Charles Tsi tetap tidak peduli, wajahnya tetap terlihat senyumannya yang belum menghilang, kemudian ia memberikan sebuah senyuman kepada Ricky Shen.

“……”

“Jadi Ayah saja sebahagia ini?” Ricky Shen benar-benar kehabisan kata-kata, ekspresi Charles Tsi jelas-jelas menantang dia dengan terang-terangan, dia 7 tahun lebih tua daripada Charles Tsi, dan malah didahului oleh dirinya.

“Iya.” Charles Tsi menundukkan kepalanya, sambil mengambil dokumen yang ada di meja, mengambil pena, kemudian ia membuangnya di meja lagi.

“Ricky Shen, apa yang harus aku lakukan sekarang?” Charles Tsi mengangkat kepalanya menatap mata Ricky Shen yang sedikit kesal itu.

“Omong kosong, tentu cepat mengikuti rapat tersebut.” Sambil ngomong Ricky Shen sambil mengangkat lengannya dan melihat ke jam tangan, kemudian dengan serius ia berkata: “Maish ada 15 menit.”

“Apakah aku perlu menyiapkan barang-barang yang dipakai Ibu hamil? Tapi harus beli apa ya?” Charles Tsi berkata dengan spontan, Ricky Shen memiliki sebuah rasa ingin ***.

Ternyata yang dia tanya adalah ini, Ricky Shen baru ingin memarahinya, tapi tiba-tiba mengubah pikiran, pohon besi tua ini bisa bereaksi seperti ini benar-benar keajaiban.

Ricky Shen pun jadi ingin mengisengi dia, kalau tidak hari seperti ini di pukul sampai mati pun tidak bisa menemukannya kembali lagi, “Uhm…..kamu yakin anak itu adalah anak mu? Sudah hamil berapa lama, kamu ada tanya tidak.”

Mata Charles Tsi menatap dengan tegas, langsung memancarkan hawa yang menakutkan, “Omong kosong, tentu saja anakku.”

Ricky Shen tidak sanggup menahan kemudian ia lepas tertawa, “Kalau begitu kamu sudah tanya Veronica kapan ia hamil?”

Saat Ricky Shen bertanya, ia dengan santai terduduk di kursi, dan mengangkatkan dagunya sambil mengarah ke Charles Tsi, “Aku sih tahu, kalau Veronica Gu kamu itu banyak teman prianya, mungkin saja sebelum dia bertunangan dengan adik mu….”

Charles Tsi langsung berdiri dari kursinya, dengan nada yang sangat yakin ia berkata : “Tidak mungkin, pertama kalinya dia ada sama aku!”

Puh………….

Charles Tsi tiba-tiba menyadarkan diri, dirinya terlalu ceroboh, sudah dikerjain oleh Ricky Shen, tiba-tiba wajahnya pun terlihat sedikit merah. Tapi dengan cepat merah diwajahnya pun memudar, dia melirik dengan sedikit aneh, kemudian berkata, “Kamu sendiri malah, sudah 37. Apakah ada masalah dengan badanmu?”

Charles Tsi menaruh satu tangan di bawah hitung, dengan tatapan menantang sambil menatap ke wajah Ricky Shen.

Dari wajah yang merah berubah jadi hijau. Ricky Shen menghela nafas dengan kuat. Mana mungkin badan dia bermasalah, kalau bukan karena dua tahun ini dia melakukan perlindungan dengan baik, mungkin wanita itu sudah melahirkan 2 3 anak untuknya.

Ricky Shen dengan kesal keluar dari ruangan. “Ayo, rapat segera dimulai.”

Kemudian pergi dengan membanting pintu.

--------

Veronica Gu di antar oleh Charles Tsi sampai ke depan pintu Perusahaan Besar Gu, ia mengenakan baju polos berwarna putih, namun terlihat sangat cantik, menarik perhatian banyak orang. Walaupun sudah telat, tapi dia tahu dia akan ada orang yang bersikap tidak sopan terhadapnya, bagaimana pun ia adalah Nona Besar Gu di Keluarga Gu.

Dia mengetuk pintu, terdengar suara Elvian Ludari dalam ruangan, “Silahkan masuk.”

Veronica Gu mendoorng pintu dan masuk ke dalam, Elvian Lu sedang terduduk di depan meja kerja sepertinya sedang menulis sesuatu.

Dia tidak sadar kalau yang masuk ke dalam adalah Veronica Gu, hanya dengan dingin ia berkata: “Ada apa.”

Nada tersebut sangat berbeda dengan ia biasanya yang hangat tersebut.

Veronica Gu tersenyum, tidak menjawab, hanya sambil melihat ke sekitarnya, ck ck….. ternyata identitas berubah sampai ruangan pun menjadi megah ya, benar-benar tidak jauh beda dengan ruangannya Billy Gu.

Sepertinya Keluarga Gu memang memberikan dia kekuasaan yang tinggi, dia benar-benar menganggap sini adalah miliknya.

Veronica Gu tidak mengatakan apa-apa, dengan langkah yang pasti ia maju perlahan. Elvian Lu pun merasa ada yang aneh, sambil mengerutkan alis, dengan hawa yang dingin ia mengangkat kepala, tiba-tiba ekspresi wajahnya pun menjadi kaku.

“Veronica…….”

Ekspresi wajah Elvian Lu pun langsung berubah, dia tadi menunggu Veronica Gu sampai jam 9, tapi tetap belum datang, ia mengira kalau Veronica Gu tidak akan datang hari ini. Tadi yang buka pintu itu, dia kira hanya Sekretarisnya saja. Jadi Elvian Lu pun terlihat sedikit terganggu.

Elvian Lu membuang pena yang ada di tangannya, kemudian berdiri dan berjalan ke arah Veronica Gu, melihat wajah wanita tersebut terus membawa senyuman, Elvian Lu baru merasa tenang.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu