Unplanned Marriage - Bab 127 Dia Harus Belajar Menjadi Kuat (1)

Koper Caroline Ren dibawa oleh Chennie, lalu dia menilai villa yang barang-barangnya baru ini, "Tempat ini, apa ini tempat kamu tinggal?"

"Bukan, aku khusus membeli tempat ini untuk kamu tinggal." Charles Tsi memanggil semua pelayan untuk bertemu dengan Caroline Ren, setelah selesai memperkenalkan, ia berkata pada Caroline Ren, "Ke depannya mereka akan menjagamu, aku juga mengundang seorang terapis untukmu, khusus untuk menjaga kondisi tubuhmu ..."

"Charles." Caroline Ren mendekat, menggenggam tangan Charles, lalu bertanya dengan pandangan menantikan, "Apa kamu masih menginginkan aku? Sebenarnya aku dan Andre tidak benar-benar melakukan apapun, dia adalah orang yang cacat, tidak bisa jadi ..."

Baru berkata sampai setengah, Caroline Ren memutar topik pembicaraannya, "Jadi sebenarnya kita tetap bisa kembali pada semula, setelah tubuhku sehat, kita sudah bisa bersama, benar 'kan?"

Tapi Charles Tsi tiba-tiba berkata, "Veronica pernah berkali-kali memintaku untuk menolongmu, dia merasa dirinya hidup di tengah kenyamanan dan merasa sangat tidak tenang. Caroline, hari ini kamu berhasil keluar, tapi dia masih di atas gunung, apa kamu tidak khawatir padanya?"

"Aku terlalu senang karena mendapat kebebasan." begitu diingatkan akan keberadaan Veronica Gu, Caroline Ren jadi merasa bersalah. Dia menunduk dan melihat pada ujung kakinya, "Maaf, aku tidak seharusnya senang di atas penderitaan orang lain. Tapi beberapa hal ini sudah lama tinggal di hatiku ... selain itu, aku tidak pernah terpikir, kalau kamu akan menikah."

"Kita sudah tidak bisa kembali lagi." Charles Tsi mengeluarkan korek api dari dalam kantongnya, menggoyangnya selama beberapa sekali, dia melihat ke luar jendela, dan dengan ekspresi serius berkata, "Aku tahu aku yang bersalah padamu, jadi aku memikirkan cara untuk menolongmu keluar dan berharap kamu bisa hidup dengan baik. Tapi Caroline, yang harus aku jelaskan padamu adalah ..."

Mata Caroline Ren dipenuhi ketidakpercayaan. Tiba-tiba dia berdiri dan berteriak ke arah Charles Tsi, "Aku tidak ingin mendengarnya, Charles kamu jangan mengatakan apapun, aku tidak ingin mendengarnya!"

Perasaan yang terlalu bersemangat membuat reaksi besar pada tubuh Caroline Ren. Caroline Ren merasa kepalanya mulai pusing, dan tubuhnya mulai jatuh tanpa bisa ditahan, setelah itu ia terjatuh di atas sofa.

Charles Tsi melihat Caroline Ren yang pingsan, langsung menelpon 120. Dalam sesaat, villa yang awalnya bersih dan rapih, berubah menjadi kacau.

Varonica Gu pasti tidak bisa tidur malam ini. Karena Albert Du mengatakan "malam", tapi malam jam berapa? Kalau berdasarkan pemahamannya, seandainya mereka mau melakukan sesuatu, setidaknya akan dilakukan sekitar jam 2 atau 3 subuh, jadi dia sangat gugup, dan pinggangnya kaku.

Kejadian tadi pagi berulang kali muncul di benaknya, Veronica Gu merasa hatinya sepertinya sudah mati rasa. Sepeti sudah dapat menerima kalau dua orang itu telah bersama.

Dia harus belajar menjadi kuat.

Veronica Gu mengusap hidungnya. Dua hari ini dia semakin merasa kalau dia sudah mengandung, saat malam hari dia akan mengelus perutnya, merasakan nyawa kecil di dalam sini, hatinya terasa sedih.

Sebelumnya Charles Tsi tidak menginginkan anak, dia sendiri yang mau, sayangnya saat itu dia belum hamil.

Seteleh itu Charles Tsi mau, tapi malah dia yang tidak ingin lagi. Karena dia tahu cepat atau lambat dia akan berpisah dengan Charles Tsi. Tidak disangka setelah berpisah malah ada.

Veronica Gu tidak bisa berbuat apa-apa terhadap perubahan takdir ini. Tapi dia harus mengakui, setelah memiliki anak, dia sangat berharap Charles Tsi bisa kembali ke sisinya. Tapi baru saja harapan ini muncul, dia segera menghancurkannya, "Apa yang kamu pikirkan, bukankah kamu pergi agar mereka bisa bersama? Untuk apa lagi mencari hal yang sudah jelas."

Dulu dia masih menertawakan Gracia Xia, merasa beberapa perbuatan wanita itu sangat bodoh.

Tapi melihat dirinya sekarang, bagaimana dia meninggalkan pria itu, bagaimana jauh juga dia mengerti perasaan Gracia Xia.

Kalau cinta sejati, aku bersedia melepaskan semuanya, termasuk diriku sendiri.

Dia tidak tahu apakah Charles Tsi benar-benar sangat mencintai Caroline Ren, tapi dia mengerti rasa bersalah Charles Tsi pada wanita itu. Kalau keberadaannya membuat pria itu kesulitan, lebih baik dia pergi saja.

Hanya saja sayangnya, dia tetap terlibat di antara mereka, membuat dirinya sedih.

Tiba-tiba, pintu terbuka dengan pelan, seorang yang tinggi muncul di balik pintu.

Albert Du memegang sebuah tusuk besi di tangannya, lalu bersiul dan bergumam, "Pintu terkunci ini susah juga dibuka."

Begitu Veronica Gu mendengar suara Albert Du, dia langsung turun dari ranjang lalu berjalan ke pintu dan berkata dengan suara kecil, "Apa, apa aku sudah boleh keluar?"

"Masih belum boleh." Albert Du menjawab dengan tidak berdaya, "Tadi aku mendapat telepon dari Charles, dia bilang Caroline tiba-tiba pingsan, sekarang di rumah sakit. Karena masalah mendadak, jadi dia tidak bisa datang untuk sementara waktu. Aku harus bekerja sama dengannya, kalau tidak di dalam sini ada banyak orang, kita tidak bisa keluar dari sini."

Veronica Gu mendengar Caroline Ren yang pingsan, merasa sedikit di luar dugaan, "Tubuhnya ..."

"Kakakku sering memukulnya, jadi tubuh dia selalu tidak baik. Mungkin hari ini begitu keluar, dia terlalu senang." Albert Du sebenarnya sedikit khawatir pada kondisi tubuh Caroline Ren, tapi karena Veronica Gu ada di sini, dia tidak dapat pergi keluar melihat Caroline Ren.

Melihat mata Veronica Gu yang kelihatan redup, Albert Du menghiburnya, "Tapi, meskipun kita sudah menetapkan malam ini, tapi sebenarnya kita masih perlu menyelesaikan dulu hubungan pernikahan Caroline dan kakakku. Lebih baik selesaikan dulu masalah ini baru membawamu keluar. Besok malam seharusnya sudah tidak ada masalah."

Veronica Gu mengangguk. Di rumah ini setidaknya ada bantuan dari Albert Du, dia bisa merasa tenang, tidak usah khawatir Andre Du akan bertindak macam-macam padanya.

Hanya saja dia merasa sedikit aneh, kenapa Albert Du mau membantu Charles Tsi.

Albert Du mungkin menyadari tatapan Veronica Gu itu, lalu tersenyum dengan datar, "Ada apa? Kamu penasaran kenapa aku mau membantu kalian berdua? Aku bukan sedang membantu Charles, tapi membantu diriku sendiri."

"Kenapa?"

"Karena Caroline, adalah wanitaku."

Perkataan Albert Du membuat Veronica Gu merasa sangat terkejut, untuk sesaat dia sangat terkejut hingga tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya sendiri.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu