Unplanned Marriage - Bab 249 Ia Menyukaimu

Untung saja Veronica bukan lagi seorang gadis, juga bukan seseorang yang belum mempunyai anak, rasa malu yang dirasakan ketika Cornelius memanggil mama, dengan cepat pun memudar.

Ia juga mengambilkan makanan untuk Cornelius, mengelus kepalanya: “Cornelius kamu harus melepaskanmu baru bisa makan dengan baik bukan?”

Cornelius adalah kidal, ia tumbuh dengan sangat tampan.

Setelah mendengar Veronica berbicara, kedua mata besarnya menatapi wajah Veronica, lalu lekas memalingkan pandangannya, mengangguk dengan sekuat tenaga, melepaskan genggamannya dari baju Veronica.

Dari awal hingga akhir Nicholas tidak mengatakan apapun.

Sesaat tatapan Veronica dan Nicholas saling bertemu, lalu Veronica mengambil sumpitnya, berinteraksi dengan Cornelius dengan suara kecil, perlakuan seperti ini membuat Nicholas tersenyum tipis, ia menundukkan kepalanya dan minum air, namun tidak begitu banyak menyantap makanannya, hanya menyaksikan kejadian di hadapannya dengan tenang.

Ketika Veronica merayu Cornelius untuk makan, ia menyadari anak ini begitu patuh, sampai-sampai Veronica sedih untuknya, tidak peduli apa yang dikatakan Veronica, Cornelius akan melakukannya, bahkan tidak peduli berapa banyak sayur yang diambil Veronica ia akan menghabiskannya, selain responnya yang sedikit lambat, ia tidak ada bedanya dengan anak kecil lainnya.

Bahkan di tengah-tengah ia akan mengambilkan sayur untuk Veronica, lalu terus menggunakan matanya yang membuat orang luluh menatap Veronica, berkata, “Mama makan.”

Acara makan kali ini bagi orang luar, tidak saja terlihat harmonis, tapi juga benar-benar seperti sebuah keluarga.

Setelah makan Nicholas memberikan selembar tisu pada Veronica, Veronica mengambilnya untuk mengelap bibir Cornelius, gerakannya yang seperti ini membuat tatapan Nicholas terlihat senang, sedangkan Veronica sestelah selesai langsung kembali ke tempat duduknya.

Ia sudah terbiasa merawat anak.

Jangan dilihat Cornelius sudah berumur enam tahun, tapi ia tidak berbeda jauh dengan Wenny, hanya saja pengetahuannya lebih lemah dari Wenny, ia tidak bisa membiarkan anak seperti ini, juga tidak ingin membiarkannya.

“Cornelius sangat menyukaimu.” Nicholas berkata lembut, “Kamu mirip seperti ibunya, ia menyukaimu.”

Veronica tidak kuasa menyampaikan kenyataan pada Nicholas, “Tuan Cheng, aku mirip dengan ibunya. Tapi aku memiliki anakku sendiri, putriku masih memiliki ayah kandungnya, masalah ini tidak bisa ditukar. Aku tidak mungkin menyuruh ayahnya mencari seorang wanita yang mirip denganku untuk ditukar menggantikan aku bukan? Kamu adalah seorang ayah, kamu mengerti maksudku.”

Nicholas mengangguk, “Aku mengerti.”

Jadi masalah ini benar-benar sangat rumit.

“Tapi jika ada kesempatan, aku ingin kamu datang menengok putraku, apakah kamu mau?” Nicholas melontarkan permintaan yang tidak kelewatan.

Kata penolakan yang sudah ada di ujung bibir Veronica tidak bisa ia keluarkan, di dalam mata Cornelius terdapat harapan yang membuatnya tidak bisa mengucapkannya, ia merasa dirinya ditarik paksa oleh Nicholas, tidak disangka ia mengiyakan sekali lagi.

Meninggalkan restoran, Cornelius mengulurkan tangannya dengan sekuat tenaga untuk meraih tangna Veronica.

Veronica melihatnya, mau tidak mau ia memberikan tangannya pada Cornelius.

Cornelius tersenyum dengan lembut, lalu berjalan perlahan.

Veronica mengikutinya berjalan keluar restoran, sedangkan Nicholas mengikuti mereka dari belakang dengan sabar. Tiba di sebelah mobil Nicholas, barulah Veronica bertanya padanya, “Sebenarnya ada atau tidak acara pertemuan yang kamu bilang itu?”

Nicholas mengangguk, “Ada. Tentu saja ada, hanya saja tidak secepat itu, kita harus menunggu semua orang datang baru memulai pertemuan itu, agar bisa saling berkenalan.”

Veronica mengerutkan alisnya, ia berlutut dan berkata pada Cornelius, “Cornelius, lepas kan aku oke? Tante akan mencari waktu untuk menengokmu. Atau, Cornelius bisa pergi bersama tante, tante punya seorang adik perempuan, bisa bermain denganmu.”

Tatapan Nicholas dan Cornelius terlihat aneh, Veronica tidak beragumen, ia menyampaikan pemikirannya, “Tuan Cheng, kulihat Cornelius cukup baik, rasanya ia hanya kekurangan komunikasi dengan orang. Kurasa biarkan dia banyak bertemu orang lain, dengan begitu akan membantu tumbuh kembangnya. Di rumahku ada seorang anak perempuan usia empat tahun, tidak usah membahas yang lain, kecerdaskannya membuat orang bingung, biarkan Wenny dan Cornelius banyak berinteraksi, siapa tahu bisa membantu tumbuh kembangnya?”

Nicholas tidak menyangka kebohongannya hari ini, tidak usah bicara tentang Veronica yang akan marah, setidaknya Nicholas masih harus memikirkan cara untuk kebohongan selanjutnya dan mengajak Veronica makan, tapi tidak disangka Veronica justru berinisiatif memberi saran untuk membantu perkembangan otak Cornelius.

“Jika kamu merasa tidak cocok, anggap saja aku tidak mengatakannya.” Nicholas pasti akan memberikan Cornelius hidup yang sangat layak, melihat cara duduk Cornelius, seperti seorang tuan muda, Veronica mengira Nicholas tidak akan setuju.

Nicholas langsung mengangguk, “Tidak tidak, Nona Gu memiliki hati seperti ini, tentu saja aku setuju. Hanya saja …… Mantan suamimu ……”

“Ia tidak masalah.” Veronica mengiyakan atas nama Charles, “Kalau pun ia tidak setuju dengan masalah seperti ini, tapi ia tidak mungkin menolak anak ini, melihatnya pun ia pasti tidak akan menolak, kami adalah orang yang sudah menjadi orang tua.”

Nicholas menghela sedikit napas lega, meski hasilnya tidak terlalu menyenangkan, tapi demi membantu Cornelius ia rela mencoba. Perlakuan Cornelius hari ini di meja makan sudah membuatnya terkejut, manalagi ini semua adalah hal yang dulunya belum pernah dilakukan Cornelius.

Contohnya seperti memberi sayur untuk orang lain, juga berinisiatif untuk makan sendiri.

Setelah Nicholas mengiyakan, Veronica tidak lagi berargumen, ia menarik anak itu memasuki mobil, menyuruhnya duduk di sisinya.

Nicholas menyetir mengantar Veronica pulang.

Cornelius mengikuti Veronica berjalan dengan sangat lambat, tetapi sepertinya hatinya begitu senang, ia terus menggenggam tangan Veronica dengan erat.

Kalau pun Nicholas tidak tenang, saat ini ia hanya bisa memandangi keduanya memasuki gedung dari belakang, tapi memikirkan Charles pulang dan melihat anaknya ada di sana, hati Nicholas lagi-lagi bertambah senang.

Kenyataannya, setelah Charles menjemput Wenny pulang, membuka pintu dan melihat pria kecil yang duduk di hadapan Veronica di ruang tamu, ia terkejut terlebih dahulu, lalu ketika melihat wajah Cornelius, barulah ia menunduk dan melanjutkan membantu Wenny melepaskan sepatu, “Sejak kapan kamu melahirkan seorang anak pria untukku? Kamu tidak memberi tahuku?”

Veronica sedikit marah mendengar ucapannya, ia memelototi Charles, mengambil tas dari tangannya, lalu mendorong Cornelius sedikit ke depan, “Nanti kujelaskan. Cornelius, ini adalah adik Wenny, ayo bilang halo Wenny.”

Tidak ada kecurigaan di mata Cornelius, ia hanya dengan patuh berbicara, “Halo Wenny.”

Wenny menyukai pria lembut dan tampan ini, ia menengadah melihat kakak kecil yang jauh lebih tinggi darinya, maju dan menjabat tangan Cornelius, “Halo kakak. Siapa namamu?”

Cornelius menengadah menatap Veronica.

Veronica menyuruhnya mengatakannya sendiri.

Cornelius menunduk lagi, ia menatap Wenny yang wajahny terlihat seperti sebuah apel mungil, ia berkata sekata demi sekata: “Namaku Cornelius Cheng. Halo adik.”

Nama Cornelius Cheng keluar, tatapan Charles pun berubah suram.

Veronica menyuruh Wenny untuk bermain dulu dengan kakak, meski merasa aneh mengapa kakaknya tidak suka berbicara, juga masih merindukan ibunya, tapi Wenny sungguh senang memiliki seorang teman bermain.

Wenny berkata: “Kak mari pergi ke ruang bermain.”

Wenny memiliki kamar khusus untuk bermain, di dalamnya dipenuhi oleh mainannya, hanya saja sedikit lebih wanita.

Cornelius tidak bergerak, malahan dengan matanya yang bulat seperti anggur menatapi Veronica.

Mau tidak mau Veronica menunduk dan merayunnya, “Cornelius dengarkan, pergilah bermain dengan adik, oke?”

Barulah Cornelius melepaskan tangan Veronica, membiarkan Wendy menariknya pergi.

Veronica mengingatkan Wenny, “Wenny jalanlah pelan-pelan, jalan kakak agak pelan.”

Wenny yang tadinya masih berlari pun melambatkan jalannya, pelan-pelan menggandeng tangan kakak berjalan menaiki tangga.

Wenny pun menyadari, kakak ini selain lebih tinggi darinya, sepertinya ada sedikit masalah dengannya, ini membuatnya belajar untuk memperhatikan kakaknya, selangkah demi selangkah, perlahan-lahan.

Bibir Charles tersenyum, lalu barulah ia menatap Veronica dengan wajah yang memerah, “Apakah kamu setidaknya harus menjelaskan sesuatu padaku?”

Wajah Veronica memerah sedikit, ia menarik tangan Charles, berbicara: “Charles, aku meminta maaf terlebih dahulu padamu, aku berinisiatif membawa anak ini pulang. Tapi aku merasa sangat kasihan padanya.”

Charles melihat Veronica sepertinya tidak merasa bersalah sedikit pun, malah terlihat seperti sedang merayu, amarah yang tadinya ada di puncak perlahan memudar, ia melepaskan tangan Veronica terlebih dahulu, berkata dengan suara kecil: “Aku pergi ke kamar mandi dulu, ganti baju.”

“Hm.” Veronica tertawa tipis, senyuman itu seakan mencairkan segalanya.

Sebenarnya ia sangat suka melihat mata Charles, indah, di dalamnya terdapat banyak emosi yang tidak ia pahami, tapi sebelumnya ia tidak berani melihatnya, takut melihat hal-hal yang tidak ingin ia lihat. Tapi belakangan ini ia begitu bersedia memandangnya, hanya dengan ia manja atau melembutkan suaranya sedikit, emosi Charles yang kaku langsung berubah.

Veronica sangat menyukai saat seperti ini, jadi ia berdiri dengan diam, menunggu Charles kembali.

Setelah Veronica merubah dengan baju rumah, melihat Veronica sedang duduk di pinggir jendela menunggunya. Duduk di tempat kesukaannya di pinggir jendela, dengan membuka jelndela bisa melihat lalu lintas kendaraan di bawah, tapi karena kedap suara dibuat dengan baik, maka tidak terdengar suara apa pun, malahan garis senja yang natural dan tenang, lembut dan remang-remang, saat yang cocoko untuk duduk di pinggir jendela sambil minum teh, sangat memuaskan.

Charles senang melihat Veronica yang seperti itu, ia berdiri memandangi gambaran ini barulah datang menghampiri, duduk di sisinya, “Sekarang kamu boleh menjelaskan.”

Veronica memeluk pundaknya, mengendus aroma segar di tubuhnya, barulah berbicara: “Tuan Cheng bilang aku mirip dengan istrinya yang hilang, jadi ia membawaku ke hadapan anaknya.”

Satu kalimat langsung menyalakan api di dalam hati Charles, ia berusaha keras agar suaranya tidak terdengar terkejut: “Lalu?”

“Nama anak ini adalah Cornelius.” Sebenarnya Veronica tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang Nicholas, ia tahu Nicholas mempunyai maksud padanya, dan di hadapan Cornelius, Veronica pun tidak tega menolak, tapi dengan kecerdasannya, begitu jelas betapa Charles tidak suka melihatnya bersama laki-laki lain, jadi ia hanya bisa menitik beratkan fokusnya pada Cornelius.

“Katanya begitu lahir ia langsung mempunyai masalah.” Keduanya adalah orang tua, dalam beberapa hal jika menyangkut anak mungkin lebih mudah sedikit, Veronica bersandar pada pundak Charles, berakhir dalam pelukannya, “Sudah umur enam, IQnya justru berhenti pada sekitaran umur satu tahun, tapi ia sangat patuh, setelah bertemu denganku ia terus menggenggam bajuku, tidak melepaskannya saat berjalan, Charles, aku melihatnya dan teringat Wenny ketika umur tiga tahun, saat itu Wenny terus sakit, tidak berhenti menangis, aku dan kakak hampir setiap hari pergi ke rumah sakit. Melihat Cornelius yang seperti itu aku tidak tega membiarkannya.”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu