Unplanned Marriage - Bab 122 Kali Ini Kamu Yang Tidak Menginginkanku (2)

Charles mengumpulkan semua konsentrasinya di kata 'Sudah bertemu dengan Andre.' dia langsung menelepon Veronica, namun tidak diangkat, dia langsung mengakhiri panggilan.

Setelah berkali-kali, hasilnya sama saja.

Melihat panggilan telepon dari Charles, Veronica akan mematikannya, sebenarnya dia sedang duduk dikursi ditaman, dan melongo menatapi sungai didepannya.

Veronica sudah menangis hampir setengah jam, dia akhirnya bercerai dengan lelaki yang dicintainya, seolah didalam harinya sudah dilubangi, rasa sakitnya terasakan, semuanya menjadi hampa seketika.

Tadi ketika berada dihadapan Charles, Dia terus saja bertahan untuk tidak menangis, dia tidak ingin dirinya menangis dan membuat Charles tidak bisa memutuskan, atau membuat Charles tidak bercerai dengannya.

Ini adalah keputusan dari dirinya, dia tidak ingin berubah atau terjadi apa-apa lagi.

Telepon berbunyi lagi, Veronica menundukkan kepalanya, dan menyadari itu adalah Chandra,dia lalu menjawab teleponnya, "Halo, kakak."

"Kamu ada dimana, aku akan menjemputmu."

"Di taman." Veronica melanjutkan, "Kakak, aku menyibukkan kamu lagi."

"Kamu tidak menyibukkanku, kamu adalah adikku."

Chandra menyetir mobilnya kearah taman, dia bahkan teringat ketika dirinya menghadapi kecurigaan dari Charles, curiga dengan perasaannya terhadap adiknya, sebenarnya Charles juga memang salah, jika tidak bagaimana mungkin bisa seperti begini hari ini.

Veronica menghempaskan nafasnya, "Ibu meninggalkan uang untukku untuk membuat pabrik parfum, kemarin aku sibuk untuk menjadi Nyonya Tsi, dan tidak memikirkan dengan baik-baik cara untuk mengurus pabriknya, menurutku sekarang sudah saatnya."

"iya, tentu saja baik, jika kamu ada yang disibukkan." Chandra berkata, "Aku akan segera tiba, kamu datang kepintu taman saja."

"Baik, aku segera tiba." Veronica menghapus air mata nya, dia berkata dengan kencang kearah sungai, "Selamat tinggal cintaku." barulah dia membawa kopernya dan pergi.

sungai mengalir, hari berganti petang dan satu hari mengalir lagi malam mengelilingi bumi.

Ketika Veronica mengurus pabrik parfum, pertama yang dia lakukan adalah mengurus karyawannya, dia mengajari karyawannya jika tidak mempunyai kemampuan sama sekali, maka tidak bisa bekerja dengan baik.

Dia ingin menghasilkan kembali parfum yang lama, Chandra pernah memberikannya beberapa informasi, kebetulan Gracia juga sangatlah tertarik dengan ini. Jadi mereka berdua sering berada dipabrik parfum dan tidak kemana-mana.

Dikarenakan juga ada yang disibukkan, Veronica juga perlahan keluar dari luka cerai.

Meskipun sudah berpisah dengan Charles, namun tidak berarti dia tidak mempedulikan perkembangannya.

Disisi lain, dia sebenarnya berharap Charles bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, disisi lain lagi, dia takut mendengar kabar Charles bersama dengan Caroline lagi.

Mungkin saja dilubuk hari paling dalam, Caroline masih saja berharap sekalipun sudah bercerai Charles masih saja mempedulikannya.

namun ini semua hanyalah pemikirannya saja, mana mungkin ini ada.

"Menurutku wangi parfum ini....." Veronica tengah mengungkapkan pendapatnya, tiba-tiba dia merasa ada yang tidak beres dengan perutnya, dia langsung menutup mulutnya dan serasa ingin muntah.

Gracia tercengang, dia lalu meletakkan pekerjaan yang sedang dia kerjakan dan berlari kearah Veronica dan bertanya, "Ada apa denganmu? apakah kamu baik-baik saja? apakah kamu mau berobat ke rumah sakit?"

Veronica melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa, hanya saja tiba-tiba merasa tidak boleh mencium wangi itu, aku keluar jalan-jalan dulu sebentar, kamu jangan khawatir."

Gracia menganggukkan kepalanya, "Baik, udara diluar sana lebih segar, mungkin karena terus didalam sini."

Veronica tersenyum, meskipun daerah ini lumayan terpencil, namun lingkungannya jauh lebih baik dari pada area bisnis yang lain, dia suka dengan bunga dan rerumputan disini, dan juga pohon-pohon yang meringin.

hanya saja pabrik parfum ini dipenuhi dengan berbagai wewangian, entah dimanapun dia berdiri, dia merasa kurang nyaman, terpaksa, dia hanya bisa berjalan kearah luar, baru saja tiba didepan,pintu, langkah nya terhenti.

Veronica melihat ada sebuah mobil yang berhenti disana, hanya meliriknya saja, Veronica langsung tegang, dai langsung berbalik badan berjalan kedalam pabrik parfum.

namun belum sempat dia masuk kedalam, sudah ada dua orang berpakaian hitam menghalangi jalannya.

"Apa maksud kalian? Dimanakah Andre?" Wajah Veronica pucat, dia terus menahan rasa ingin muntahnya dan bertanya.

Suara Andre terdengar dari belakang, "Nona Gu, Aku ingin mengundang kamu untuk tinggal di villa ku beberapa hari, aku tidak tahu apakah nona Gu bersedia atau tidak."

"Tuan Andre, menurutku kamu mungkin salah, aku sudah bercerai dengan Charles, kami seharusnya sudah tidak berhubungan lagi." Veronica sebenarnya sangat takut untuk melihat mata Andre, itu adalah sepasang mata yang kejam, terlihat lembut namun mematikan.

Andre tersenyum, "Sepertinya ini tidak boleh sembarangan bicara, aku dengar kalian pura-pura bercerai, sebenarnya untuk mengelabui kami orang-orang luar."

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu