Unplanned Marriage - Bab 27 Dia tidak mau berakting lagi (1)

" Kamu sedang menggoda saya?" kata Charles dengan tatapan yang sulit ditebak, saat itu, Steven pun tidak sengaja tertawa.

Veronica langsung dengan sikap yang serius membalas perkataannya, "siapa, siapa yang sedang menggoda kamu. ini kan kamu sendiri yang bilang."

Charles pun mengangukkan kepalanya dan memegang tangan Veronica, "memang benar, tapi Andri Xie yang mengatur mu untuk ambil alih proyek kali ini."

"....." Veronica mengalihkan pandangan kearah luar jendela.

Charles pun mengeratkan pegangannya, dan menariknya ke sampingnya, bibirnya menempel di telinga Veronica, seakan - akan akan menggigit daun telinganya, dan dengan suara yang sangat kecil berbisik, "proyek ini memerlukan kamu,seperti aku yang memerlukan kamu."

Muka yang awalnya putih pun seketika menjadi merah, dia melihat kearah Steven yang tersenyum dalam kaca spion, setelah beberapa saat, ia pun membalas bisikan Charles, "baiklah."

hanya dengan satu kata "aku membutuhkan kamu", dapat membuat dirinya melupakan aturan yang ada, dengan ikhlas menjadi bawahan Tuan Muda Kedua Marco. hal ini membuat Steven harus mengakui bahwa bosnya itu memang pria yang hebat.

Namun dapat melihat atasannya bagitu harmonis, Steven pun merasa sangat senang.

Sebuah rumah yang memiliki 3 lantai yang dibangun di pinggang gunung itu seakan - akan menjadi rumah terbagus di kota Shanghai. Tina sedang duduk di sofa dengan tangan berlipat didepan dada dan tangannya memegang sebuah koran.

Marco dan Eliana duduk disampingnya, tangan Eliana diletakkan didepan perutnya, terkadang ia mengambil teh dan buah, dengan tidak puasnya berbicara dengan Marco : "hari ini mereka sudah akan pulang, aku sangat tidak senang, mereka selalu mencari masalah denganku."

Tina pun melirik kearah Eliana, " kenapa, itu semuakan juga karena perbuatan kamu sendiri."

Eliana dengan cepat mengeluarkan biji buah dari mulutnya dan dengan hati - hati melihat kearah Marco.

Marco mengerti maksud dari Eliana dan berkata : "Ma, semua ini salah ku, kamu jangan selalu menyalahkan Eliana. sekarang di perut Eliana ada penerus keluarga kita, jadi tidak boleh membuatnya merasa tertekan."

Tina pun melihatnya dengan tatapan yang tidak puas, kalau bukan karena Marco yang memilih wanita ini, mana mungkin bisa ada banyak masalah seperti ini.

Veronica jauh lebih baik dari Eliana, tapi Veronica malah jadi istri Charles, jadi bagaimana pun Tina melihat Veronica pasti akan merasa ada yang tidak benar.

Marco pun dengan cepat mengambil buah dan memberikannya ke mamanya, "Ma, jangan marah lagi, coba pikirkan dulu kalau kakak pulang nanti kita harus bagaimana. kakak yang sekarang sudah berbeda dengan kakak yang dulu, dia sekarang sudah tidak nurut lagi, sangat menyusahkan."

Eliana pun juga mendukung Marco.

Sebenarnya Eliana tidak begitu memiliki ide, namun dia tidak tenang kalau Veronica akan muncul di hadapan Marco terus.

Sekarang dia sedang hamil, jadi dia tambah tidak percaya diri.

Untungnya Marco penurut, jadi apa yang dia bilang pasti akan dilakukan Marco.

Walaupun Tina tidak menyukai Eliana, namun dalam beberapa hal pemikiran mereka kadang sama.

Dari awal Tina sudah tidak terbiasa melihat Charles.

Anak angkat, namun sebagai anak paling paling besar di keluarganya, diperusahaan juga dia yang memegang jabatan paling tinggi, anak sendiri malah lebih buruk dari dia, paras juga lebih buruk dari dia, sampai - sampai James lebih menyukai Charles.

Tina mengambil koran yang ada dimeja, dan menjawab anaknya, " baiklah, kalian tidak usah memusingkan hal ini lagi, biarkan aku saja yang urus."

Belakangan ini James sibuk keluar negeri untuk mengurus masalah proyek baru, masalah ini harus Charles yang selesaikan, namun Tina demi tidak memberikan semuanya ke Charles, ia pun rela membiarkan dia yang mengerjakannya.

Walaupun dia tidak menyukai Eliana, namun saat bersama dengan beberapa orang, mereka masih terlihat akrab.

Namun saat melihat mereka berdua pulang, Tina pun melempar koran itu kembali kemeja, dan wajahnya pun sedikit membusuk, sepertinya dia sudah tidak bisa berakting lagi.

Penglihatan Veronica sangatlah tajam, ia melihat foto mereka berdua didalam koran tersebut.

Mukanya pun mulai memerah.

Marco dan Eliana pun berdiri dan sama - sama memberikan mereka salam.

Eliana tersenyum dan berkata, "Veronica, bulan madu kalian sangat bahagia, aku dan Marco sangat iri dengan kalian."

"Bukannya kalian berdua menjadi saksi bulan madu kami berdua?"

Veronica menatap Eliana dengan pandangan tajamnya.

Dia teringat saat mau masuk kerumah, pengurus rumah tangga Ye diam - diam memberitahu mereka kalau James sedang tidak ada dirumah, dia takut Tina akan merepotkan mereka.

Sebenarnya dia sudah bersiap - siap untuk menghadapinya, namun saat melihat muka Eliana, dia pun langsung emosi.

Eliana menganggukan kepalanya dan berkata, " Iya, siapa yang akan menyangka kakak akan berakting seperti itu dijalanan dengan kamu, apalagi sampai masuk kedalam koran. kakak memang hebat, sakali bertindak, reputasi keluarga langsung naik drastis."

Veronica tahu kalau dia sedang mengejek dirinya, namun dia tidak mau berdebat dengan Eliana lagi.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu