Unplanned Marriage - Bab 12 Bulan Madu di Kota NanJing

Eliana kali ini kembali untuk menjemput orang tua keluarga Tsi, membiarkan mereka pergi berbulan madu, ingin mengajak dia dan Charles, benar-benar ingin membuat mereka menjadi pasangan.

Dengan cara ini, Eliana baru bisa mencapai keinginannya menjadi menantu kedua keluarga Tsi.

Ketika Eliana menikahi keluarga Tsi, dia pasti akan menekan Veronica.

Veronica menggertakkan giginya, dia tidak bisa kalah dari Eliana---- dia telah kehilangan martabatnya, dan bagaimana dia bisa kehilangan untuk kedua kalinya.

Charles dari ruang kerja, melihat Veronica berbalik dan berlari ke kamar, rupanya untuk mengepak barang-barangnya.

Setelah beberapa saat, wanita itu berdiri di luar dengan wajah merahnya, memegang pakaian dalam Charles di tangannya.

"Untukmu, beri kamu beberapa set, dan apa kebiasaanmu dalam mengenakan pakaian dalam...?"

Charles bertanya, "Bagaimana menurutmu?"

Veronica menggigit bibirnya, "Apa yang aku bawakan, itu yang kamu pakai?"

“Bukankah ini termasuk tanggung jawab istri?” Charles mengangkat alisnya dan menjawab tanpa mengangkat kepalanya.

"Baiklah kalau begitu ..."

Veronica berlari kembali ke kotak besar disebelahnya, pakaiannya sendiri sudah beres dan rapi.

Sisanya adalah bagian koper milik Charles.

Dia sedikit bingung, keduanya jelas-jelas tidak begitu dekat, tetapi mereka melakukan hal yang pribadi seperti itu.

Meskipun hanya bersama selama beberapa hari, dia memperhatikan beberapa kebiasaan pribadi Charles.

Dia suka memakai pakaian formal, membuat dirinya menjadi sangat penuh semangat.

Pedang tajam disembunyikan di dalam sarungnya, Charles benar-benar seperti sebuah pedang tajam yang bisa menghancurkan emas dan memecahkan besi.

Semua kemampuannya disembunyikan, hanya tidak kekurangan dinginnya pedang.

Veronica juga menerima orang yang dingin sepertinya, dan dia bahkan tidak pernah mengatakan secara langsung bahwa "Aku tidak suka orang sepertimu."

Dia hanya bisa menyembunyikan rasa berterima kasih kepada Charles, mengupas harga dirinya, dan melindunginya di depan orang lain.

Seorang pria seperti Charles, wanita apa yang akan disukainya?

Tangan Veronica perlahan-lahan terhenti, dan gerakan merapihkan bajunya juga terhenti.

Jika ada hari itu, mungkin itu akan menjadi perceraian keduanya dalam hidupnya.

...................................................

Kota Nanjing adalah kota dengan hujan berkabut.

Veronica telah ke Kota Nanjing berkali-kali, karena disana ada teman lama, dan dia dan orang tuanya sering pergi kesana.

Kemudian, orang itu meninggal, keluarga Gu jadi jarang pergi ke Kota Nanjing.

Meski begitu, kesan Veronica terhadap Kota Nanjing masih sangat jelas.

Namun, begitu menyebut bulan madu dan kota Nanjing, hatinya masih merasa sedikit sakit.

Lagi pula, semua orang ingin memiliki bulan madu yang sempurna – tetapi walaupun seperti itu, pernikahannya adalah sebuah kelompok kekacauan, apa lagi yang bisa diharapkan?

Ketika sampai di hotel mewah bergaya China di kota Nanjng, tetapi tingginya tiga lantai.

Bangunan yang bergaya taman, ketika masuk bahkan ada monumen batu kuno Dinasti Tsui dan Tang.

Mendorong membuka jendela, ada pemandangan taman Jiangnan yang menyambut mata.

Tumbuhannya subur, airnya mengalir, dan bahkan bisa melihat pemandangan danau dari jauh, yang merupakan danau Nan yang paling terkenal di Kota Nanjing.

Setelah memasuki hotel ini, Veronica tiba-tiba memiliki perasaan bulan madu.

Tidak masalah ke pergi mana, kuncinya adalah bahagia atau tidak.

Kelihatannya kebiasaan setempat di sini sangat disukai oleh Veronica.

Sebenarnya Charles adalah seseorang yang cukup baik, setidaknya hatinya sangat perhatian.

Veronica bersandar ke jendela dan menatap bunga melati di bulan juni, seolah-olah dia telah kembali ke masa lalu.

"Oh iya, ambil pakaian, malam nanti ikut pesta bersamaku."

Veronica mengingat-ingat, sebelum kedatangan, Charles juga sudah mengatakan padanya bahwa kali ini dia akan memiliki banyak kerja sama untuk dibicarakan.

Pesta malam ini, mungkin akan menjadi salah satu rencana perjalanan.

Namun, Charles mengajaknya pergi itu yang membuat dia merasa terkejut.

Akibatnya, Charles mulai membuka pakaian di depan wajahnya dan bertanya, "Dimana kamu menempatkan pakaianku?”

Untuk sesaat, Veronica tidak tahu harus kemana meletakan matanya.

Dia berkata dengan gagap, "Ketika baru tiba, aku meminta pelayan untuk membantu menyetrika."

Meskipun dia tidak tahu kapan akan menggunakannya, dia selalu melakukan sesuatu dengan serius.

Karena Charles mengatakan bahwa ini adalah tugas istri, dia tidak pernah berani mengabaikannya.

Charles mengangguk dengan kagum, "Aku akan mandi dulu. Apakah kamu mau istirahat dulu?"

Veronica dengan mata terbuka dengan jelas memandang Charles membuka bajunya, terlihat badannya terbuka dan bagus.

Dia tampak sedikit berat menatap satu tempat tidur besar di depan matanya, mukanya memerah, menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tidak lelah, aku duduk di sini saja."

Setelah selesai berbicara, Veronica duduk secara terpaksa.

Charles tanpa ekspresi melihatnya, berbalik badan dan berjalan ke kamar mandi.

Bunyi air di kamar mandi berhenti-henti, Veronica sepertinya tercengang heran.

Sirkuit otaknya, yang masih bertahan di perut sixpack nya Charles, sangat menarik.

Wajahnya panas dan merah, dan dia tidak punya pilihan selain pergi ke jendela untuk membangunkan pikirannya.

Charles sendiri sudah mengatakannya, Veronica ingin dia memenuhi kewajiban sebagai suaminya, dia tidak bisa melakukannya untuk saat ini.

Veronica sangat jelas tentang apa yang disebut kewajiban suami.

Bukan berarti mengatakan seberapa banyak kepercayaannya pada Charles, tetapi percaya Charles terhadapnya sebenarnya tidak terlalu tertarik padanya.