Unplanned Marriage - Bab 220 Selamat, keinginanmu akhirnya tercapai!

"Tidak usah." Dennis mengelus rambut Wenny yang lembut, kemudian meletakkannya ke dalam mobil, dan membantunya memasang sabuk pengaman, "Tidak ada yang perlu dikerjakan."

"Pasangannya siapa?" Charles yang tiba-tiba menanyakan hal ini.

"Marga Meng. Aku lupa namanya."

Veronica melihat Dennis masuk ke mobilnya, mobil itu dengan cepat sudah menghilang, Veronica merasa sedikit aneh dan berkata, "Sebelumnya tidak pernah mendengar Dennis bermaksud tunangan...."

Dia pun melihat ke arah putrinya yang imut dan lucu, berkata dengan sedikit terkejut, "Jangan-jangan benar karena kamu?"

Wenny dengan gembira bermain dengan kincir angin yang dipegangnya, sama sekali tidak tahu, paman tampannya karena dia, akan melangkah masuk ke sebuah pertunangan.

Charles mengantar Veronica sampai rumah, Veronica turun mobil, berdiri di samping mobil dan berkata kepada Wenny dengan suara lembut: "Wenny, malam ini kamu ikut ayah pulang."

Gerakan Wenny menghembus kincir angin seketika berhenti, dia berkedip menatapi Ibunya, "Ibu tidak ikut?"

Veronica dan Charles sudah diskusi, oleh karena itu dia tidak ingin keras kepala, meskipun tidak rela berpisah dengan anaknya, tapi tetap harus menjelaskan dengan jelas kepada anak penurut ini, "Ibu akan pergi, tapi kalau mengikuti ayah, Wenny tidak usah khawatir tidak ada orang yang mengurusmu makan, terlebih lagi akan ada orang yang menemanimu main."

Charles menatapi Veronica, tiba-tiba dia menunduk bertanya Wenny, "Wenny rela Ibu pergi?"

Seketika wajah Wenny berubah, air matanya lagi-lagi memenuhi matanya, "Ibu....."

Veronica melihat ke arah Charles, "Charles Tsi! Aku sudah setuju kamu membawa Wenny pergi, kamu lagi-lagi berencana apa,"

Charles tersenyum, "karena aku dan Wenny tidak rela membuangmu sendirian disini."

Veronica sedikit goyah mendengar perkataan Charles, tapi teringat keadaannya sekarang, dia tidak bisa tidak menggeleng kepalanya secara perlahan, "Kamu jangan keterlaluan, Charles."

Mata Charles yang bersinar terang, menatapi lurus ke arah Veronica, Veronica sengaja mengabaikan perasaannya, membungkuk dan mengelus rambut Wenny dengan lembut, kemudian berkata, "Atau kamu ingin tinggal disini, aku tidak akan membantah, pokoknya dalam waktu dekat aku masih belum bisa kembali ke tempatmu."

Kalau Charles berkata mereka berdua kembali ke rumah kecil itu, Veronica mungkin belum tentu menolak, tapi yang dimaksud Charles adalah kediaman keluarga Tsi, Veronica sudah pasti tidak bersedia.

Dia belum ada maksud mau menghadapi Sakura Dou secara langsung, terutama sebelum dia membereskan semua masalahnya, karena Sakura pasti akan menggunakan masalah-masalahnya ini untuk melawannya, dia jelas tahu Sakura tidak menyukainya.

Terlebih lagi Gracia juga baru keluar dari rumah sakit, Veronica tidak mungkin meninggalkannya sendiri disini, dia harus merawat Gracia, oleh karena itu, tidak peduli alasan apa, dia tidak bisa mengikuti Charles kembali ke kediaman keluarga Tsi.

Jari Charles mengetuk ringan setir mobil, Veronica baru saja menenangkan putrinya, menjelaskan keadaan saat ini, tepat ketika dia mau menutup pintu, Charles tiba-tiba berkata, "Baik.", kemudian ketika Veronica masih membeku di tempat, dia mengemudi mobil sampai ke parkiran dan memarkirkan mobilnya, turun dari mobil dan menggendong Wenny, berjalan menuju Veronica.

Veronica membeku sekian lama, "Kamu mau tinggal disini? Bagaimana dengan Ibumu?"

"Tidak apa-apa, Aku akan pulang lebih pagi untuk melihat dia, kemudian baru pergi ke kantor." Bagaimanapun perusahaan sekarang dikontrol oleh Charles, tapi juga bukan berarti dia harus sampai tepat waktu, kalau ada masalah telat sedikit juga tidak apa-apa.

Charles sendiri juga merasa, karakternya yang gila kerja, bisa-bisanya berubah karena kedua perempuan di depannya ini.

Hidup memang begitu aneh.

Malamnya, Charles mau Veronica mengantarkan Wenny yang sudah tertidur lelap ke kamar Gracia, Charles tentu saja ingin melakukan sesuatu.

Veronica awalnya tidak setuju, tapi begitu kepikiran lelaki ini sudah begitu lama tidak melakukan hal itu, dia pun tidak tega menolak.

Terlebih lagi beberapa hari ini dirangsang terus menerus, baru disentuh sedikit langsung terangsang, dia juga sudah merasa lelah, oleh karena itu, ketika Charles menggendong Wenny ke kamar Gracia, Veronica pun mengomeli Charles, hanya pada saat seperti ini baru bisa meninggalkan putrinya.

Charles sangat semangat, sama sekali tidak mempedulikan omelan Veronica, mencengkeram tangan Veronica yang meremas punggungnya, membuat Veronica tidak bisa berkutik.

Veronica selain mengerang dan menjerit, benar-benar tidak ada yang bisa dia pikirkan lagi.

Akhirnya dia merasa, ada beberapa tempat meskipun sangat merangsang, tapi kalau membicarakan kenyamanan, masih tetap lebih nyaman di rumah.

Wenny sudah tidur, Veronica pun bisa lebih konsentrasi.

Oleh karena itu, malam ini, Veronica sangat bekerja sama, tidak peduli posisi apa, dia juga sangat berpartisipasi.

Hanya saja keesokan harinya, pertanyaan Wenny yang sangat polos membuat Veronica hampir gila.

Wenny berbaring di atas kaki Veronica, bertanya dengan penasaran: "Mengapa Ayah dan Ibu semalaman menimpa satu sama lain? Apakah permainan ini sangat seru?"

"....."

Paginya ketika Veronica pergi berangkat kerja, dia merasa gelisah, dia merasa dua hari ini sangat lancar dan bahagia, kalau bukan karena kedua kakinya yang pegal, dia pasti sudah curiga kalau dua hari ini hanyalah mimpi.

Dia sudah baikan dengan Charles?

Veronica menunduk memainkan dokumen di depannya, merasa gelisah, selalu memikirkan lelaki yang sedang bekerja di Perusahaan besar 'Daily Life' itu, akhirnya dia memikir bahwa dia harus pergi membeli obat anti hamil 24 jam, oleh karena itu dia berdiri mengambil tas, memesan kepada Corrine, "Corrine, aku pergi ke toko obat dibawah sebentar."

"Baik." Corrine menjawab sambil tersenyum, Veronica baru turun ke bawah dengan tenang.

Elvian sementara waktu sedang di luar negeri membuatnya memiliki kebebasan, setidaknya apa yang dia lakukan, meskipun ada yang mengawasi, tapi juga tidak akan langsung mengutarakan ketidakpuasannya.

Veronica juga tahu, meskipun Elvian ke luar negeri, tapi juga akan menyuruh orang mengawasi seluruh kegiatannya, sebenarnya Veronica selalu merasa aneh dengan Elvian, jelas-jelas dia adalah bom yang bisa meledak sewaktu-waktu, bahkan ada kemungkinan akan membahayakan Elvian, tapi Elvian sama sekali tidak takut dan membiarkan Veronica terus berkembang.

Di samping Gedung besar perusahaan Gu berjarak 300 meter ada satu toko obat, Veronica pergi membeli satu kotak pil KB, tepat ketika dia mau bayar, dia menerima telepon dari Gracia, Gracia memarahinya tidak punya solidaritas, bisa-bisanya tidak pergi menjenguknya.

Veronica berkata tidak berdaya: "Hari ini sudah harus kembali kerja, Janet tidak pergi merawatmu?"

"Oh, tentu saja ada." jawaban Gracia membuat Veronica tertawa, perempuan ini ada-ada saja, jelas-jelas ada adik kandungnya yang menjaganya, bisa-bisanya mengomeli dia.

Gracia memakan apel yang dikupas Janet untuknya, bertanya dengan perlahan, "Kamu dimana? Kenapa ribut sekali?"

Veronica malah berkata dengan jujur terhadap Gracia, dia mencari sebuah sudut ruangan, kemudian memasukkan pil KB nya ke dalam tas, menghela nafas dan berkata: "Hari itu setelah minum alkohol, keluar dari tempatmu, aku pun dibawa pulang oleh Charles....."

Gracia pun langsung mengerti, mengangguk dengan wajah mengerti, "Aku tahu, kamu sudah dimakan."

"......"

"Dimakan berapa kali?" tanya Gracia, tapi dia juga tahu Veronica tidak akan menjawab, akhirnya menjawab sendiri, "Sudah bertahun-tahun tidak terpuaskan, harusnya dimakan sampai hampir mati, kan?"

Wajah Veronica memerah, mendengus kesal.

Gracia tertawa keras, "Selamat, keinginanmu akhirnya tercapai!"

Veronica mengomel, "Kamu sembarangan ngomong lagi, aku tutup teleponnya."

"Baik, baik. Aku hanya mau memberitahumu, aku sudah tidak apa-apa. Hari ini adikku akan mengantarku pulang, kamu jangan datang jemput aku."

"Oh, baik." Veronica mengangguk, kemudian menutup telepon.

Namun baru saja dia melangkah, dia pun bertemu dengan Elena yang berjalan keluar dari toko obat, baru saja melihat Veronica, Elena langsung dengan panik memasukkan obat di tangannya ke dalam tas.

Mata Veronica tajam, dia langsung tahu obat Elena sama dengan obat yang ada di dalam tasnya, pil KB.

Elena pun hanya panik sejenak, langsung dengan angkuh mendongak, "Lihat apa, tidak pernah melihat obat ini?"

"Oh, pernah." Veronica menjawab dengan datar, tapi di dalam hatinya dia benar-benar sangat penasaran, karena dia tentu saja ingat Elena pergi dengan siapa kemarin, jangan-jangan.....Ryan Mu?

"Ryan Mu?" Veronica tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kalau kamu bisa menikah dengannya, juga lumayan. Keluarganya sudah termasuk keluarga penting di kota Shanghai."

Sudut bibir Elena terangkat, "Ryan atau bukan apa hubungannya denganmu, lagipula kamu sudah tua dan beranak, tuan muda Mu juga tidak akan suka padamu."

Veronica tertawa, "Kalaupun orang paling baik sedunia ini menyukaiku, aku juga belum tentu menyukainya, termasuk abangmu."

"Abangku mana mungkin menyukaimu!" begitu mengungkit hal ini, Elena pun emosi, "Oh, benar, kamu begitu setia mencintai Charles Tsi. Tapi aku juga lumayan penasaran, Charles Tsi baik dimana? Di bagian mana dia lebih baik dari abangku?"

Veronica tidak mempedulikan pertanyaannya, dia malah tiba-tiba bertanya lagi, "Bukan Tuan muda Mu, kan?"

Elena tiba-tiba tersedak, wajahnya memerah, "Apa maksudmu?!"

"Kalau benar adalah Ryan Mu, menurut karaktermu, harusnya semua orang pasti akan tahu?" Veronica mengenal Elena begitu lama, dia sangat mengerti dengan sifat Elena, Ryan adalah orang yang sedang dikejar Elena, kalau benar sudah berhasil dikejar, Elena tidak mungkin tidak pamer.

Tebakan Veronica benar, Elena bimbang sejenak kemudian tertawa angkuh, "Pasanganku sekarang juga tidak buruk, teman baik Tuan muda Mu, Tuan muda keluarga Meng, kamu harusnya tahu keluarga Meng, kan? Mereka juga adalah keluarga penting."

Keluarga Meng?

Veronica teringat perkataan Dennis, pasangan tunangan Dennis juga berasal dari keluarga Meng.

Keluarga Meng ini sepertinya sangat aktif akhir-akhir ini.

Tatapan Veronica pun mengarah ke tas Elena, "Kamu baru bertemu sekali sudah....."

"Kenapa?" Veronica mengerutkan keningnya, "Apa hubunganna denganmu, ini adalah masalahku sendiri."

"Baiklah. Sebenarnya kamu ingin menikah ke keluarga kaya, kalau benar ada masalah lebih baik jangan gugurkan anak ini." Veronica menyarankan dengan maksud baik, "Eliana Jiang bukannya juga mengikat abangmu bertahun-tahun juga dengan cara ini?"

Kemudian, Veronica berbalik badan, dia sebenarnya tidak ingin berbicara banyak dengan Elena, dia hanya penasaran dengan rencana Charles.

Apa yang sebenarnya sedang direncanakan Charles dan Ryan?

Kedua orang ini dulunya seharusnya tidak saling mengenal, Ryan tidak ada alasan membantu Charles menjebak Elena.

Terlebih lagi kalau benar adalah jebakan, keluarga Meng juga adalah keluarga berkuasa, tidak seharusnya sembarangan bermain kemudian membuang seperti ini, orang seperti Eliana mungkin masih bisa dibuang, tapi Elena bagaimanapun adalah adik Elvian, orang yang memegang kendali atas perusahaan Gu, secara logika tidak ada orang yang berani mengganggunya.

Veronica berpikir sejenak, namun akhirnya memutuskan menyerah, karena dia tidak bisa menebak hubungan mereka, melihat Elena sekarang ini, seharusnya dia merasa puas, kan?

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu