Unplanned Marriage - Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (1)

"Dia bermimpi! Dikasih hati minta jantung!" Bibir Sharlene membentuk senyuman sinis, "Kamu pikir perempuan itu rela mengikutinya selama ini untuk apa, bukannya mengincar perusahaan Gu. Sayangnya dia salah bermimpi, perusahaan Gu dari dulu sudah bukan perusahaan Gu yang dulu, putra terbesarnya pergi mencampuri urusan perusahaan Gu? Benar-benar kekeliruan besar, lelucon besar kalau perusahaan Gu tidak dihancurkan mereka."

Veronica Gu mengambil ceret teh, menambahkan kopi di cangkir Sharlene, kemudian berkata dengan suara ringan: "Iya, tidak boleh begitu saja melepaskan mereka."

"Tidak hanya seperti itu, kedua putranya bukannya masih belum menikah? Dia dan aku juga belum menikah, dari semua sudut, abangmu dan kamu masih mempunyai hak paling besar untuk mewarisi perusahaan, aku sekarang juga mau pergi dan membuat perhitungan dengannya."

Kalau benar seperti itu, maka perusahaan Gu.... tidak perlu orang keluarga Tsi yang menghancurkan perusahaan, orang dalam mereka sudah menghancurkan perusahaan.

"Tidak usah." suara Charles Tsi terdengar dari belakang, "Sekarang orang dalam perusahaan Gu sangat berantakan, tidak usah bersusah payah demi ini, sekarang sudah mulai hancur, yang ditinggalkan untuk kalian, tidak akan adalah hal yang bagus."

"Oh? Kalau begitu, Charles, kamu punya ide apa?"

Setelah suasana hati Sharlene kembali tenang, tidak lagi menyedihkan seperti tadi, mungkin bagi dia, kesakitan hanyalah sejenak.

Karakter tabah yang dilatihnya selama bertahan-tahan, membuatnya bisa sembuh sendiri dengan cepat ketika bertemu dengan masalah seperti ini.

Karena Sharlene tahu, menangis, terhadap perubahan masalah, tidak akan ada gunanya.

Dan sekarang yang seharusnya dia lakukan, adalah menghadapi masalah sekarang, berusaha sekuat tenaga mendapatkan keuntungan terbesar untuk anak-anaknya.

Perempuan itu melahirkan dua anak lelaki apa gunanya, dia juga ada sepasang putra dan putri yang hebat, tidak akan kalah oleh siapapun!

Charles Tsi dan Chandra Gu duduk di kursi balkon, mereka berempat duduk membentuk lingkaran, dia meminta Veronica menuangkan segelas teh untuknya, kemudian berkata dengan suara berat: "Kelebihan terbesar Perusahaan Gu, adalah hubungan: dan hubungan ini, yang diakui olehnya seharusnya adalah ibu. Tidak usah melihat perusahaan Gu begitu tersebar, hal yang berhasil ibu lakukan dulu, sekarang ibu juga pasti bisa!"

Pandangan Veronica melihat ke arah suaminya.

Dia tiba-tiba menyadari, asalkan membicarakan hal yang berhubungan dengan bisnis, Charles yang diam dan jarang berbicara menghilang, digantikan oleh lelaki yang bersemangat dan berbicara dengan penuh harapan.

Lelaki ini membuat keluarga Gu yang awalnya tidak mempunyai arah akhirnya berdiri kembali, setidaknya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan sekarang.

Sharlene berkata: "Apa yang kamu katakan masuk akal, aku kenapa harus memikirkan keluarga Gu yang sudah hancur itu, sekarang ada Elvian Lu yang mengurusi keluarga Gu, keluarga Gu baru tidak runtuh, tapi orang-orang tua itu, bukanlah orang yang bisa dia urusi. Charles, kamu adalah menantu yang baik, Veronica sangat beruntung bisa menikahi denganmu."

Veronica mendengar hal ini, wajahnya sedikit memerah, namun dia pun bertatapan dengan abangnya, matanya penuh dengan kepercayaan dan kesenangan, walaupun di belakang ini masih ada kesedihan yang dibawa ayah dan ibunya, tapi bagaimanapun hal ini masih adalah sebuah kebahagiaan.

Dia ingin memberitahu Chandra, suaminya, benar-benar sangat baik.

Malamnya, mereka kembali ke kamar masing-masing.

Di lantai atas ada 4 kamar tamu dan 1 kamar utama.

Veronica dan Charles mandi dengan cepat dan naik ke kasur, setelah sibuk seharian, mereka merasa sedikit lelah, ditambah kemarin mabuk dan berhubungan intim, hari ini sudah pasti tidak ingin melakukan hal yang tidak pantas lagi.

Untungnya Sharlene dan Chandra percaya dengan kebohongan Charles kalau sudut bibirnya sariawan, kalau tidak Veronica tidak tahu lagi mukanya harus taruh dimana.

Veronica secara terbiasa masuk ke pelukan Charles, satu tangannya diletakkan di atas dadanya, mereka pun berdiskusi sedikit mengenai 'Sunday Life', terhadap brand 'Sunday Life' ini, Charles merasa pasti, ditambah dengan bantuan besar seperti Sharlene, bisa dibilang kalaupun dia sekarang keluar dan bekerja sendiri, juga tidak akan sangat parah.

Charles melihat Veronica tidak berbicara, dia pun menunduk dan berkata: "Kalau sudah lelah tidur dulu."

Veronica mengangguk, tiba-tiba bertanya: "Charles, kalau kamu ada rencana berdiri sendiri, bagaimana kalau aku tidak bekerja di perusahaan Tsi lagi? Aku ditekan oleh Eliana, sangat tidak enak."

"Aku tahu." Charles terdiam sejenak, kemudian mengelus bahu Veronica, berkata: "Sekarang bukan waktu yang tepat, kamu seharusnya tahu."

"Iya....Aku tahu."

Rencana Charles masih belum sempurna, dia masih hanya dalam tahap perencanaan.

"Oleh karena itu aku menahan, kamu juga harus menahan." Charles menepuk Veronica, "Tidak boleh memperlihatkan sedikitpun tanda-tanda."

Veronica mengerti posisi Charles sekarang tidak bagus, hubungannya dan Charles sedang membaik secara perlahan, secara otomatis tidak mungkin bertengkar dengan Charles karena masalah kecil seperti ini.

Dia mengerti Charles di keluarga Tsi sangat susah, oleh karena itu dia juga bersedia bertahan demi Charles.

"Baik." Veronica mendongak melihat Charles, terakhir menunduk kembali dengan lelah, "Tidak apa-apa, sudah mulai melakukan projek ini, maka tidak ada kemungkinan mundur di tengah jalan, terlebih lagi, aku sangat tidak suka dengan Ines."

"Ines lagi-lagi membuatmu marah?"

"Dia ingin merebut suamiku, setiap saat ingin membawanya pergi dari sisiku, aku bagaimana mungkin tidak membencinya?" Veronica berkata dengan jujur.

Sudut bibir Charles terangkat sedikit, namun dia hanya mengelus rambut panjang Veronica, kemudian bertanya: "Apakah Andri Xie ada mencarimu?"

Andri Xie sebenarnya lebih menyenangkan dibandingkan Ines, di luar dulu menunjukkan kesukaannya terhadap Veronica, dia tidak akan melakukan hal yang membuat orang tidak senang seperti Ines.

"Kemarin dia ada datang dan berbicara masalah kemajuan projek dengan kita, dan juga merekomendasikan seorang peracik wewangian yang terkenal di kota Shanghai, aku ingin mencari waktu pergi mengunjungi orang itu."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu