Unplanned Marriage - Bab 376 Aku Tadinya Seperti Buddha, Bagaimana Mungkin Menjadi Iblis

Fernand Meng diam-diam menatap Lavenia Tsi, gadis seperti ini, dia tidak berharap dirusak oleh orang itu, kalau dibilang sebelumnya dia tidak sudi menyentuhnya, dia berharap menggunakan kesempatan itu untuk memperjelas hubungan di antara mereka.

Tapi akhir-akhir ini, dia lagi-lagi merubah pemikiran dalam hatinya, hubungan ini sama sekali tidak bisa diperjelas, orang itu menyuruhnya datang menghubunginya, justru demi membuatnya dan juga kepribadian mereka berdua memiliki hubungan yang tidak jelas, mengenai tujuan dia sebenarnya, sampai sekarang Fernand Meng tidak berhasil menduganya.

Dalam hatinya yang terdalam terkadang ada kemungkinan bisa meledak kondisi yang kehilangan kendali, tapi kepribadian yang sama-sama bisa melakukan sesuatu di luar akal sehat itu, hidup Fernand Meng pada kenyataannya sangat melelahkan.

Menjadi penyanyi adalah platform tempat dia meluapkan kepribadian gandanya, karena di platform inilah kamu bisa berubah-ubah tanpa batas, kamu tidak perlu mempedulikan bagaiamana pandangan orang lain terhadap dirimu.

Berdiri di udara melihat orang dunia di bawah, penampilan luar seperti Buddha di dasarnya hatinya adalah iblis.

Aku tadinya seperti Buddha, bagaimana mungkin menjadi iblis.

Selanjutnya hari-hari Lavenia Tsi bersama Fernand Meng di kota H dilalui dengan menyenangkan, dia tadinya tidak memperhatikan opini-opini yang muncul di dunia maya, sebaliknya Wenny Gu tidak jelas sudah memakai berapa banyak nama samaran melakukan perang kata, lalu Gerson Lu mengambil alih dengan memanggil berkumpul pasukan untuk menyapu bersih semuanya itu.

Pada akhirnya, tetap saja Clarissa Lin lebih hebat, dia langsung mencari ibunya mengatakannya, mengenai raibnya sekali lagi berita-berita di internet tentang Lavenia Tsi.

Sampai saat ini, Anna yang dibawa lari itu, barulah menyadari, ternyata Lavinia Tsi ini, nona kedua Tsi, adalah orang dengan latar belakang yang tidak main-main, kalau tidak bagaimana mungkin menulis apa langsung dihapus apa, asalkan dia ingin lebih banyak memaki Lavinia Tsi, semakin langsung dihapus, kata kunci apapun tidak bisa menembusnya.

Sungguh menakutkan!

Kerumunan orang di belakang sibuk sendiri, Lavinia Tsi menikmati waktunya berpacaran dengan Fernand Meng, dia menemani Fernand pergi ke banyak tempat wisata di kota H, dan tidak lupa menyempatkan diri membuat foto bersama yang bisa bisa koleksi berharga baginya.

Lavinia Tsi sekarang barulah merasa kaget dan heran, di tengah ketidaksadarannya, dia yang lembut hari ini, perlahan mendapatkan tempat di hatinya, perlakuan Fernand kepada dirinya tiba-tiba berubah menjadi baik, sungguh baik.

Sebelum kembali ke kota Shanghai, Lavinia Tsi berjongkok di lantai membereskan kopernya, baru saja membalikkan badannya dilihatnya Fernand Meng yang berdiri bersandar di samping pintu kamar tidur sambil melipat tangan di dada, sinar lembut pancaran lampu berwarna kuning menyinari tubuhnya, membuatnya seolah diliputi selapis cahaya emas, membuat hati Lavinia berdebar-debar.

Lavinia Tsi berjalan menghampiri, tangannya terulur menarik Lavinia, hanya kali ini dia menarik Lavinia ke balkon, memeluk tubuh montoknya dari belakang.

Wajah mungil Lavinia Tsi memerah, dari matanya di wajahnya yang mendongak terlihat isi hatinya.

Di hari acara penganugerahan penghargaan itu mereka tidak melakukan apapun, lagipula Fernand Meng akan naik panggung, mau tidak mau mengakui dia memang terlahir sebagai seorang artis, Lavinia Tsi yang berada di samping panggung melihatnya sampai mabuk kepayang.

Belakangan diam-diam menariknya naik ke atas panggung, menyuruhnya di tengah orang banyak mengangkat kepala dan memandangnya.

Dia barulah merasa terkejut, ternyata jarak yang memisahkan di antara mereka berdua masih sangatlah besar.

Di tengah kerumunan orang, dia tetaplah begitu kecilnya.

Sedangkan Fernand Meng malah mengangkat sudut bibirnya, seperti mengarahkan senyum penuh pesonanya ke arah Lavinia Tsi, terdengar suara yang tajam memenuhi tempat itu, dia berkata: “Lagu berikut ini, aku mau persembahkan untuk seorang yang paling penting dalam hidup ini, dia bermarga Tsi.”

Fernand Meng setelah jam 8 adalah seorang yang semaunya sendiri, tidak mempedulikan hal-hal yang sepele, yang tidak suka mengikuti aturan, tapi dia adalah seorang yang sorot matanya betul-betul mematikan, dan setelah dia selesai bicara demikian, seluruh tempat itu seketika menjadi terbakar suasananya, banyak orang menjerit, bahkan semuanya tidak akan memikirkan siapa yang bermarga Tsi.

Tapi fans Fernand Meng tahu dengan sangat jelas siapa yang dia maksudkan.

Sejak perang kata di dunia maya itu berhenti, nama Lavinia Tsi di mata fans Fernand Meng semakin terdengar santer, karena mereka bisa dikatakan dapat menilai, Fernand Meng di halaman Weibo-nya sendiri sudah mengungkapkan bagaimana dia menghargai Lavinia, dia berharap semua yang menyukai musiknya di waktu yang sama sekaligus juga bisa menerima keberadaan Lavinia.

Sedangkan berita tentang Lavinia Tsi selalu baru saja keluar sudah langsung dihapus, ini juga membuat semua orang bisa menebak, siapa tahu Lavinia Tsi punya latar belakang keluar yang arogan, kalau tidak bagaimana bisa memulai membuat gelombang di dunia maya sedangkan percikan air saja sama sekali tidak ada.

Berapa banyak orang sudah iri kepada Lavinia Tsi, Lavinia Tsi yang berdiri di bawah sudah berurai air mata.

Tidak ada lagi saat yang paling penting dalam hidup manusia seperti ini.

Orang yang paling dia sukai, di atas panggung berkata, mau mempersembahkan lagu untuknya.

Lavinia Tsi menolehkan kepalanya memandang langit penuh bintang jauh di sana, lalu kembali memandang kepada Fernand Meng, setelah malam itu dia diam menemani Fernand Meng yang berbaring kelelahan di ranjang beristirahat satu malam itu.

Kebanyakan bilang menghadiri kegiatan seperti ini sangat menghabiskan banyak energi, oleh sebab itu malam itu dia meski ingin melakukan sesuatu, terhalang oleh habisnya energi yang begitu banyak, jadi dia tidur lebih awal.

Karena Lavinia Tsi tidak terburu-buru ingin beristirahat, maka dia menceritakan banyak kejadian yang terjadi sepanjang hari itu.

Hari itu sungguh merupakan saat yang paling membahagiakan baginya.

Sedang keesokan harinya, karena Fernand Meng masing ingin tinggal beberapa hari lagi di kota H, juga tidak terburu-buru, dia masih ada beberapa syuting iklan, akibatnya seharian ini Lavinia Tsi tidak jadi pergi ke mana-mana, hanya tidur-tiduran saja di ranjang.

Tidak tahu apakah siang tadi Fernand Meng mengalami sesuatu hal yang tidak biasanya, untuk hal seperti ini tanpa alasan begitu bersemangat, bahkan waktu malam, Lavinia Tsi menemaninya bekerja dirasakan semangatnya tidak terlalu baik.

Kali ini dia mengira dirinya lagi-lagi tidak akan bisa turun dari ranjang, tidak disangka Fernand hanyalah memeluk dirinya sambil memandangi bintang di langit.

Lavinia Tsi penasaran bertanya: “Hari ini mengapa begitu santai?”

“Tidak apa-apa.” Fernand Meng mencubit pipinya, “Menyisakan sedikit tenaga untukmu.”

Wajah Lavinia Tsi semakin merona merah, namun dia dengan sedikit hati-hati bertanya: “Ka…kalau kalian biasa perasaannya seperti apa…aku tahu kepribadiaan ganda, tapi apa yang kamu sendiri rasakan?”

“Perasaan apa?” Fernand Meng tertawa, “Pada waktu aku tahu bahwa aku memiliki penyakit ini, hanya bisa mencoba untuk hidup berdampingan dengannya, bukan sebaliknya mencari cara untuk mengusirnya. Kami sama-sama merasa diri sebagai pemilik kepribadian yang sesungguhnya. Perasaan seperti ini, rasanya seperti dalam tubuhku ini ada dua jiwa, tiba saatnya malam aku mau tidak mau dipaksa tidur untuk membuatnya keluar. Sesungguhnya siapa juga tidak ingin seperti ini.”

Belakangan ini hubungan perasaan antara Lavinia Tsi dan dia sangat dekat, sehingga dengan suara kecil Lavinia kembali bertanya, “Pernahkah memikirkan cara untuk mengobatinya?”

“Tidak berani.” Fernand Meng langsung menjawabnya, “Aku pernah berdiskusi dengan seorang dokter yang hubungannya cukup dekat denganku, dia berkata kecuali kalau salah satu kepribadian di antara kami ini bersedia sendiri untuk hilang, jika tidak masing-masing akan berusaha keras memikirkan cara menempati tubuh ini menjadi tuan dari kepribadian.”

Lavinia Tsi mendengar apa yang dikatakannya, barulah merasa sepertinya ini agak berat.

Sebaliknya Fernand Meng dengan sepasang mata lebih seperti air danau itu diam-diam menatapnya, lalu bertanya: “Kamu berharap di antara kami siapa yang menghilang?”

Kamu mengharapkan di antara kami, siapa yang menghilang.

Topik ini belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh Lavinia Tsi, dan juga tidak pernah merasa ini adalah suatu masalah.

Tetapi ketika setelah Fernand Meng mengeluarkan pertanyaan ini barulah dia terkejut, dalam hatinya berharap yang tinggal adalah Fernand Meng yang mana? Dulu dia pasti tidak ada keraguan akan memilih yang malam hari, tapi sekarang dia sungguh merasa ragu.

Semula dia hanya merasa, ini hanyalah masalah karakter saja, sekarang baru dia tahu, sebenarnya sudah sampe ke tahap jiwa!

Namun kala itu setelah selesai mengobrol, Fernand Meng dan dirinya juga tidak membicarakan lagi masalah-masalah yang terkait, setelah rangkaian perjalanan di kota H berakhir, Lavinia Tsi pun menemani Fernand Meng kembali ke kota Shanghai.

Hari itu Wenny Gu mengendarai Audi merahnya itu datang menjemput Lavinia Tsi, Fernand Meng otomatis dijemput oleh mobil perusahaan mereka, tujuan utama Wenny Gu adalah menjemput pulang adiknya.

Tapi baru saja Wenny Gu sampai di bandara, dilihatnya sosok seseorang yang dikenalnya.

Gerson Lu.

Wenny Gu sangat hafal dengan mobil Gerson Lu, karena sangat gila, sebuah mobil balap biru royal dengan atap terbuka, waktu itu setelah dia membelinya, Wenny Gu masih sempat cukup lama mengkritiknya dengan tajam, dirasanya ini terlalu gila.

Wenny Gu langsung membuka pintu mobil dan turun, berdiri di samping mobil Gerson Lu, menggores-gores perlahan dengan kakinya.

“Aduh mobilku, mobilku!”

Gerson Lu melepas kacamata hitamnya dan turun dari mobil, berjalan sampai ke depannya Wenny Gu, “Nona besar Gu, bisakah kamu sedikit menyayangi mobilku?”

“Hei Gerson Lu, kamu jelas-jelas tahu adikku sudah punya kekasih, sekarang ke sini menjemputnya untuk apa?” Wenny Gu melipat kedua tangannya di depan dada, “Aku beritahu kamu, jangan sampai sia-sia dengan apa yang kamu ingin lakukan.”

“Apa yang bisa kulakukan.” Gerson Lu memutar matanya, “Kamu anggap aku apa?”

“Kamu datang sendiri begitu saja ke sini, tidak basa basi dulu sebelumnya denganku.” Wenny Gu mengelus-elus mobil Gerson Lu, “Siapa yang tidak tahu kamu terus menganggap mobilmu ini sebagai kesayanganmu, tidak kamu biarkan orang lain menaikinya kan? Hari ini sengaja datang mau menjemput Lavinia?”

Gerson Lu tidak bisa berkata apapun lagi, langsung menepis tangan Wenny Gu, “Bicara sembarangan apa sih kamu, aku datang untuk menjemput Renaldi Shen, anak ini hari ini kembali dari luar negeri, tidak disangka kebetulan sekali bisa bertemu kamu di lapangan parkir.”

“Ih, Renaldi Shen ternyata sudah pulang?” Wenny Gu sedikit terkejut, “Bocah ini pulang kok tidak bilang-bilang ke kami? Malah memberitahu kamu!!”

“Omong kosong, sahabat baik seumur hidup.” Gerson Lu memegang-megang mobil sport-nya, “Lavinia juga hari ini sampai?”

“Ya. Ayo jalan, jemput dulu Lavinia baru jemput Renaldi Shen” Wenny Gu menarik Gerson Lu mendahuluinya berjalan menuju tempat kedatangan domestic.

Renaldi Shen adalah anak Ricky Shen dan Adeline Shen, lebih kecil 6 tahun dari Wenny Gu, tahun ini baru berusia 18 tahun.

Anak sekolahan standar, sejak kecil IQ nya cukup bisa dibilang mengalahkan orang kebanyakan, kira-kira saingan dengan Dennis Zhou, waktu kecil dipanggil si pintar cilik oleh Wenny Gu, selalu senang mengenakan kacamata berpura-pura, tapi Renaldi Shen yang berkacamata memang menampilkan karakter yang tidak biasa.

Walaupun Renaldi Shen baru berusia 18 tahun, namun dia sudah mendapatkan 2 gelar, sekarang bersiap mendaftar ujian gelar master di Cambridge di Inggris, Wenny Gu sangat tidak suka main dengannya, selalu merasa dirinya sebagai seorang kakak terlalu memalukan.

Ricky Shen dan Adeline Shen perbedaan usianya 15 tahun, dua orang itu melalui beribu rintangan dan tantangan barulah bisa hidup bersama, Wenny Gu terus merasa mereka berdua adalah teladan baginya, karena Dennis Zhou lebih tua dari dirinya hanya 13 tahun.

Yang perbedaan usianya 15 tahun bisa hidup bersama.

13 tahun takut apa.

Apalagi kedua orang itu melalui waktu yang panjang tanpa dikaruniai anak, sejak dulu sampai sekarang tidak ada anak, dibanding-banding, Wenny Gu merasa tingkat kesulitan yang dihadapi kedua orang itu lebih besar.

Belakangan Ricky Shen membawa Adeline Shen ke luar negeri, mereka bilang hidup di luar negeri harusnya bisa lebih rileks, minimal tidak akan menerima kecaman moral.

Tidak tahu apakah karena setelah tinggal di luar negeri tekanan batin berkurang banyak, kedua orang itu berhasil mendapatkan rumah sakit yang sesuai untuk berobat, pada akhirnya saat Ricky Shen berusia 43 tahun mereka mempunyai Renaldi Shen.

Charles Tsi selalu mengatai Ricky Shen sudah tua baru mendapat anak.

Ricky Shen sangat tidak yakin, apakah dia berumur 43 tahun itu sudah tua?

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu