Unplanned Marriage - Bab 156 Dia Dianggap Barang Oleh Suaminya

Veronica Gu sadar dari peran sedihnya jika melakukan hal yang berlawanan dengan kemauannya tidak terasa baik. Namun, perannya masih lebih baik dari Elvian Lu.

Elvian Lu tidak beda dengan Charles Tsi.

Tapi, dia menyadari kalau orang yang dia suka adalah Charles Tsi, bukan Elvian Lu.

Ketika memainkan perannya, dia merasa alami di depan Charles Tsi.

Namun, di depan Elvian Lu, dia tidak seperti itu.

Dengan satu tangan di pinggangnya, Veronica Gu terdiam, lalu berkata, “Aku akan membuat tiga peraturan.”

Charles Tsi terkejut.

Itu adalah hal yang dulu pernah dikatakannya pada Veronica Gu.

Saat itu, dirinya dan Veronica Gu masih saling benci.

Charles Tsi tidak menyangka akan tiba hari dimana Veronica Gu mengatakan bahwa dia akan membuat tiga peraturan untuknya.

Charles Tsi tidak mengatakan apapun. Veronica Gu menoleh ke arahnya, “Pertama, jangan sentuh pinggangku seminggu ini. Kedua, kamu bisa melakukannya nanti, tapi jangan langgar batasmu. Kamu paham kan maksudku? Ketiga, jangan usik hidupku di rumahku. Kamu punya pekerjaan, aku punya karir. Kamu tinggal di rumahku. Jadi, lebih baik kamu bayar sewa.”

Charles Tsi terkejut dengan peraturan ketiga.

Veronica Gu berkata, “Hal itu tidak bisa dipungkiri. Aku bukan bagian dari keluarga besar lagi. Bukan hal yang mudah untuk menghidupi diriku sendiri. aku menginvestasikan uang peninggalan ibuku di industri parfum. Toko kakakku tidak buka selama setahun, tapi aku harus menghidupi Adeline dan penjaga toko. Direktur perusahaan kini memilikii perusahaannya sendiri. Apa kamu tidak ada pendapat mengenai biaya sewanya?”

“100juta sehari. Apa kamu puas?” timpal Charles Tsi.

Veronica Gu terkejut, “Sepertinya uangmu banyak sekali…”

“Uang bisa dicari dari mana saja.” ujar Charles Tsi.

Tidak masuk akal.

Charles Tsi tadinya tidak menyadari, namun kini paham kalau Veronica Gu bukan orang yang paham uang dan tidak memahami orang. Veronica Gu berpura-pura menjadi sekuler. Kalau Veronica Gu memang wanita semacam itu, dia pasti akan memilih cara paling ekstrim untuk menghancurkannya, daripada memperhatikan keuntungan kecil yang Charles Tsi dapatkan.

Veronica Gu masih terkejut. Charles Tsi bertanya, “Ada apa? Apa tidak mungkin?”

“Tentu tidak.” jawab Veronica Gu.

Dia lalu bersandar di ranjangnya, “Aku tidak percaya kepala manajer yang tidak mampu membeli rumah beberapa bulan yang lalu, kini bersikap begini. Jika tahu begini, aku akan meminta lebih banyak.”

“Kamu bisa melakukannya sekarang.”

Veronica Gu tertawa,”Aku tidak tertarik dengan perusahaanmu. Aku tidur dulu.”

Charles Tsi memeluk Veronica Gu dari belakang. ketika dia melihat Veronica Gu telah memejamkan matanya, dia lalu meletakkan tangannya di pinggang wanita itu, “Kamu sudah memperalatku. Apa kamu berniat membuangku sekarang?”

Veronica Gu membuka matanya lalu menutupnya lagi.

Charles Tsi berbaring di sampingnya sambil memeluknya erat, “Jangan khawatir. Aku tidak akan menyentuh pinggangmu.”

Mengapa Veronica Gu melarangnya seakan hal itu tabu? Dulu Charles Tsi suka mengatakan kalau pinggang Veronica Gu tidaklah menarik.

Namun, kini, jika dilihat-lihat, pinggangnya lebih berlekuk.

Apa berat badannya turun?

Charles Tsi mengerutkan dahinya. Dia sudah bekerja seharian. Sekarang dia memiliki Veronica Gu di pelukannya. Dia tidak bisa berpikir jernih. Jadi, dia menutup matanya dan tidur.

Veronica Gu mendengar suara nafas pria di belakangnya, matanya lalu terbuka cukup lama.

Dia menghela nafas lalu menyentuh tangan Charles Tsi. Dia sudah makan cukup banyak janji dari awal, namun ketika dia memilih pergi, hatinya serasa ditusuk.

Charles Tsi lelah, begitu juga dengan Veronica Gu, yang kini hamil muda.

Ketika Veronica Gu terlelap, dia merasa aman.

Pagi itu cahaya mahatari menembus jendela kamar. Veronica Gu merasa dadanya berat. Dia lalu mendapati Charles Tsi berbaring diatasnya.

Posisi itu merangsang Veronica Gu. Dia tidak dapat menahan erangannya.

Veronica Gu lalu bangun.

Tiba-tiba dia teringat aktivitas ranjang yang dulu selalu dilakukannya dengan Charles Tsi tiap pagi.

“Charles! Minggir!” Veronica Gu menendang Charles Tsi hingga terbangun.

Charles Tsi memandang Veronica Gu dengan wajahnya yang memerah, “Maaf.”

Charles Tsi lalu bangun.

Veronica Gu merapikan baju tidurnya, “Charles, kamu benar-benar kurang ajar!”

Charles Tsi kehilangan kendali. Setelah sekian lama, dia berada di sisi wanita yang dicintainya. Tanpa sadar, dia berulah. Bukankah itu normal?

“Kamu sudah jelas dengan aturannya, kan?”

“Aku tidak sepenuhnya sadar tadi.” ujar Charles Tsi, “Aku akan membeli sarapan. Kamu ingin makan apa?”

Veronica Gu mengabaikannya. Setelah mengganti pakaiannya, Charles Tsi turun dan membeli sarapan.

Ketika dia kembali, Veronica Gu sudah selesai mandi dan mengenakan pakaiannya. Veronica Gu tidak ingin makan sarapannya. Dia lalu memberikan kunci rumahnya ke Charles Tsi dan keluar.

Charles Tsi berpikir Veronica Gu tidak ingin makan karena dia masih marah dengannya. Charles Tsi lalu menerima kuncinya.

Veronica Gu menggelengkan kepalanya, “Kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Kamu akan terlambat.”

Charles Tsi menarik Veronica Gu, “Apa kamu masih marah gara-gara hal tadi?”

“Tidak.” Veronica Gu takut ulahnya akan membahayakan kandungannya.

Veronica Gu tidak ingin memberitahu Charles Tsi kalau dia sedang mengandung.

Namun, Veronica Gu penasaran bagaimana reaksinya jika Charles Tsi tahu dia hamil.

***

Veronica Gu menelepon Elvian Lu dan mengatakan bahwa dia akan datang ke kantor Grup Gu untuk melapor. Elvian Lu memintanya untuk mengatur jadwal kerjanya hari ini.

Elvian Lu terkejut ketika Veronica Gu menyetujuinya tanpa banyak basa-basi.

Apa dia benar-benar ingin bekerja untuk Grup Gu?

Veronica Gu dan Adeline Shen sedang meminum teh di toko milik Shen Siyu.

Setelah mengundurkan diri dari pekerjaanya, Adeline Shen bekerja sebagai manajer toko peninggalan Chandra Gu. Walaupun dia adalah manajer toko itu, namun dia pekerjaannya tidak banyak.

Toko ini memang lengang, namun cukup menguntungkan. Paling tidak Ricky Shen ingin dia tinggal disini.

Adeline Shen adalah wanita tanpa ambisi. Cukup bagi dirinya untuk mengumpulkan uang demi kebutuhan sehari-hari. Lagipula Ricky Shen telah memberikan seluruh hartanya padanya. Kini, dia wanita yang cantik juga kaya. Dia hanya ingin bersembunyi di gang ini.

Namun, dia bilang dia ingin melindungi Kak Vero.

Di halaman itu, ada kuali dari tanah liat dengan ketel diatasnya yang berisi teh. Teh itu bernilai ribuan keping emas.

Adeline Shen suka meminum teh. Veronica Gu hanya meminumnya sekali-kali.

Dia melihat ketel teh itu dengan berselera sambil memakan kuenya, “Kakakmu sepertinya bukan manusia.”

“Iya. Sepertinya dia binatang.” ujar Adeline Shen merasa kata-kata itu pantas.

Veronica Gu teringat dia baru saja memarahi Charles Tsi pagi ini, “Apa kamu tidak berniat menanyaiku mengapa?”

“Oh iya. Mengapa?” tanya Adeline Shen, “Apa dia memprovokasimu?”

Veronica Gu menyangga dahinya, “Dia bilang padaku untuk memberitahu Charles Tsi kalau aku hamil. Dia mengancamku untuk bekerjasama dengannnya dan membiarkan Charles Tsi tinggal di rumahku.”

Shen Siyu mencoba memahami kata-kata Veronica Gu. Sambil ragu-ragu, dia berkata, “Orang lain bilang Kak Vero sudah lama hamil. Apa kamu bisa menyembunyikannya saat Direktur Charles Tsi tinggal dengan Kakak?”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu