Unplanned Marriage - Bab 24 Mari kita berpisah (1)

Charles tidak bergerak, memegang pergelangan tangan Veronica.

Dia bisa melihat pipi dan rahang Veronica, yang seperti tergores luka oleh batu di tanah.

Tanda merah ada di kulit putihnya.

Rambutnya yang panjang, yang telah ditata dengan baik, sedikit berantakan, dan air matanya masih basah.

Dia benar-benar berantakan sekarang.

"Aku hanya ingin bertanya padamu, mengapa hubungan istriku dan adikku tidak jelas?" Kata-kata dingin Si Charles membuat Veronica menggigil.

Veronica mengangkat matanya dengan sulit membayangkan dan menatap langsung ke mata yang tidak bisa melihat emosi apapun dengan jelas.

Dia pikir setidaknya ada sesuatu yang lembut di hati pria ini.

Tapi sekarang, dia tampaknya salah.

Dia tertipu oleh kelemahlembutannya yang tidak tulus. Dia kehilangan hatinya yang tidak sepenuhnya dipertahankan sama sekali.

"Kalau begitu aku bertanya padamu, suamiku, mengapa mau menghabiskan begitu banyak waktu sendirian dengan gadis gosip itu?" Bahkan dalam menghadapi kekalahan, Veronica masih berjuang untuk melawan.

Charles tidak menjawab pertanyaannya, tetapi melirik Marco yang berdiri tidak jauh.

Dia bertanya dengan suara rendah, "apakah kamu masih mencintai Marco? Ya, kamu sudah jatuh cinta setidaknya untuk sementara waktu."

Wajah Veronica langsung pucat.

Mengapa dia disalahpahami olehnya lagi dan lagi?

Jelas-jelas dia menyukainya, tapi kenapa dia tidak bisa membuka mulut sama sekali?

Kenapa dia selalu memperlakukannya dengan cara yang jahat seperti itu?

Kenapa dia selalu muncul di depannya dengan kondisi paling jelek?

Dia memukul dada Charles dengan kuat dan memberikan jawabannya.

"Itu benar. Aku masih cinta dengan saudaramu. Aku berusaha keras untuk membantumu, dan aku ingin menemukan rasa keberadaan. Aku ingin dia menyesalinya, dan dia sebenarnya dia telah menyesalinya. Apakah kamu mengerti?"

Di mata Charles, ada jejak kemarahan.

Tidak peduli bagaimana Veronica memukul, dia tidak melepaskannya.

Charles bahkan memegang rahang Veronica dengan tangan kanannya.

Rasa sakit dari luka yang dipegang erat membuat mata Verenica merah.

Tetapi ada ancaman suara rendah pria di telinganya , “maka aku akan mengingatkanmu sekali, siapa suamimu yang sebenarnya."

Veronica tidak bisa percaya melihat wajahnya yang tiba-tiba mendekat, napas dingin mengalir ---- dia, dia sedang dicium di jalan!

Uh ... Tangan Veronica terikat erat di dadanya.

Seluruh tubuhnya dikelilingi di lengan Charles

Semua kekuatan hilang pada saat ketika bibirku bersentuhan

Otak Veronica yang masih marah membesar, Begitu Charles melepaskan bibirnya, dia membuka mulutnya dan menegurnya. Kamu ini …

kalimat itu masih belum selesai dibicarakannya,dan Charles menciumnya lagi.

Dia bahkan memasukkan ujung lidahnya ke mulutnya.

Dia memutar lidahnya, dan tidak peduli bagaimana dia menyusut, dia sepertinya punya cara untuk mendapatkannya kembali.

Mau lepas mau menolak, tapi selain badan sedikit ke belakang, dia tidak bisa bergerak, hanya bisa tahan secara pasif.

Tampaknya ada semakin banyak orang di sekitar.

Seluruh tubuhnya terbakar karena malu di siang hari bolong

Tapi berciuman dan berciuman, kepalan yang terkepal erat perlahan-lahan mengendur.

Dia sepertinya ... sangat menyukai ciuman seperti Charles. Dia hampir mati lemas karena sikapnya yang dominan dan keras.

Melihat Veronica akhirnya pandai bersarang di lengannya dan tak lagi bergerak , Charles perlahan-lahan berhenti dari ciuman bibir merah itu.

Lalu, dia menjilat bibirnya dengan jahat.

Veronica tertegun selama beberapa detik, dan wajahnya memerah dalam sekejap. Bagaimana kamu bisa melakukan ini?

Bagaimana? Bibir Charles bertepi dengan senyum yang agak dingin. Apa yang aku lakukan untuk istri ku seharusnya itu normal. Kecuali kita bercerai, kalau tidak yang rugi selamanya adalah kamu.

Tepat setelah itu, Charles menambahkan kalimat yang bermakna. Tentu saja, aku tahu kamu tidak ingin bercerai.

Karena Veronica pernah bertanya kepadanya apakah dia bisa menunda setahun dan mempertimbangkan lagi tentang perceraian.

Veronica masih kekanak-kanakan dan mulai terguncang lagi.

Apakah dia menciumnya seperti ini tanpa faktor emosional, hanya karena dia ingin menghukumnya?

Sama seperti pada awal pernikahan barunya, dia meninggalkannya sendirian, pergi ke ruang kerjanya untuk tidur, dan bahkan membuat tiga aturan.

Dia ingin mengatakan padanya bahwa dalam pernikahan mereka, dia selalu lemah, tetapi dia selalu tuan, dan dia tidak bisa meminta dan menolak.

Dia mengenggam pakaian Charles dan bersandar di dadanya dengan malu.

Semua jenis emosi membuatnya lemah, dan dia hanya bisa dipeluk oleh Charles.

Air mata, setetes demi setetes jatuh.

Veronica menangis untuk pertama kalinya. Mengapa kamu harus memperlakukan aku seperti ini? Jika kamu benar-benar membenciku, mari kita berpisah ...

Dia tidak akan begitu kecewa jika Charles sedikit lebih baik padanya.

Awalnya juga berusaha memikirkan untuk saling mempertahankan, bahkan demi merawat keluarga, bagaimana pun aku rela dianiaya.

Hanya saja dia mendapati bahwa dirinya salah - disalahpahami oleh orang-orang yang dia hargai, dan itu sulit.

Melihat anak perempuan seperti Veronica, orang yang menangis telah mengabaikan penampilan.

Charles menghela nafas tanpa daya, dan menatap dingin ke arah penonton yang ada di dekatnya

Dia melepas mantelnya dan membungkusnya, memeluk Veronica dan berjalan keluar dari gang.

Marco telah berdiri tidak jauh dan melihat pemandangan ini, melihat bahwa kakak tertua telah datang.

Tidak dapat mengelak, dia harus tersenyum dan menyapa.

Setelah Charles berhenti, dia hanya mengatakan sepatah kata dengan Marco. Masalah bisnis aku akan membiarkanmu menyelesaikannya, besok aku akan pulang ke Shanghai

Ya, kakak.