Unplanned Marriage - Bab 375 Kenapa Harus Mengotorimu

Lavenia Tsi melihat Fernand Meng yang ada di sisinya, merasa seperti bermimpi. Karena hatinya senang, dia dan Fernand Meng mengobrol banyak tentang masalah hidupnya, masalah keluarganya, juga pengalaman-pengalaman saat kecil.

"Ibu selalu berkata padaku. Kamu adalah kakak Cornelius-ku." setelah Lavenia Tsi menunggu makanan jadi, dia meminum teh lalu berkata dengan wajah merah, "Aku sedikit menyesal. Kalau aku lahir lebih cepat beberapa tahun, mungkin aku bisa mengenalmu?"

Fernand Meng dibuat tertawa oleh perkataan polos itu. Dia berkata sambil memikirkan sesuatu, "Tapi begitu, bukankah kakakmu?"

"Benar juga." Lavenia Tsi sedikit mengerutkan dahi, "Seandainya aku dan kakak bisa bertukar posisi."

"Di dunia ini tidak ada begitu banyak seandainya." Fernand Meng menuangkan segelas minuman lagi kepada Lavenia Tsi. Tempat mereka duduk sangatlah tenang, tidak ada orang yang mengganggu. Jadi caranya bicara dan berperilaku jauh lebih nyaman dibanding biasanya, "Kalau kamu dan kakakmu bertukar posisi, tumbuh besar di posisinya, mungkin kamu tidak akan menyukaiku lagi."

Lavenia Tsi memiringkan kepala memikirkan perkataan Fernand Meng. Dia merasa perkataan pria itu sangat masuk akal, jadi dia mengangguk kuat, "Iya juga, aku kadang juga merasa bersalah pada kakak."

"Kenapa bicara seperti itu." Fernand Meng dulu tidak pernah bicara begitu banyak dengan Lavenia Tsi. Wanita itu tiba-tiba bicara begitu banyak padanya, membuat dia tambah tertarik saja.

"Karena awalnya kakak memiliki kasih penuh dari ayah dan ibu." Wenny Gu menghela napas kecil, "Tapi sejak aku lahir, kakak masih harus membantu ibu membantuku."

Jadi ini juga adalah alasan kenapa Wenny Gu terbiasa menjaga Lavenia Tsi. Wenny Gu lebih besar 5 tahun darinya. Saat Lavenia Tsi ngompol dan perlu mengganti popok, selalu Wenny Gu yang meminta dari Bibi Yang. Setiap hari Wenny Gu berdiri di samping ranjangnya, mengelus wajahnya dan berkata, "Bayi kecil ya bayi kecil, cepat tumbuh besar dong."

Sebenarnya Wenny Gu dan Lavenia Tsi bisa saling mencintai seperti itu, sangatlah jarang ditemui. Hubungan mereka di mata banyak orang, sangat hebat.

Wenny Gu berani dan teliti, dalam melakukan banyak hal juga sangat bebas. Tidak kalah dari kharisma pria. Jadi dulu kalau Lavenia Tsi mendapat bully-an oleh orang lain, selalu kakaknya yang menolongnya.

Lavenia Tsi sebenarnya tahu Fernand Meng sedikit menyukai kakaknya, tapi dia tidak merasa cemburu. Karena sejak kecil dia selalu dijaga oleh kakak, dan merasa kakak memiliki kharisma yang dapat menarik perhatian banyak orang.

Mendengar dia berkata seperti itu, Fernand Meng sedikit terkejut, lalu menunduk dan bertanya pada Lavenia Tsi, "Kamu memuji kakakmu seperti itu, apa tidak takut aku benar-benar menyukainya?"

"Tidak ... tidak takut." Lavenia Tsi menjawab dengan suara kecil. Ikan bakar itu benar-benar sangat pedas hingga wajahnya memerah. Dia segera meminum teh lalu tersenyum dan berkata, "Mana pernah kakak direbut oleh orang yang suka padanya? Kakak lebih setia daripada siapapun juga."

Fernand Meng tertawa, pertama kalinya dia merasa Lavenia Tsi sangat lucu.

Lavenia Tsi tidak memiliki kekesalan apapun. Semuanya adalah kepercayaan dan toleransi kepada orang lain. Meskipun sejak kecil dimanja oleh Charles Tsi dan Veronica Gu, tapi Lavenia Tsi tidak memiliki sifat nona besar. Dia mudah percaya kepada orang lain, juga mencintai orang lain dengan murni.

Hatinya benar-benar polos.

Karena perasaan itulah, Fernand Meng tiba-tiba mengerti kenapa yang di malam hari itu bisa menyukai Lavenia Tsi.

Mereka benar-benar berbeda.

Yang satu hatinya polos, tidak memiliki niat jahat apapun. Sedangan satu lagi hatinya gelap seperti merindukan sinar matahari.

Wenny Gu tentu saja bagus. Tapi Wenny Gu tentu tidak sepolos Lavenia Tsi. Perlu dikatakan, kertas polos Lavenia Tsi didapat karena kasih sayang dari ayah, ibu, dan kakaknya.

Tapi kepolosan itulah yang dibutuhkan Fernand Meng.

Meskipun marganya Bai, tapi hatinya tidak memiliki warna itu. Dia rasa, sejak saat di Jerman dulu, dia sudah mati berkali-kali, lalu terlahir lagi berkali-kali. Sedangkan sekarang, jiwa mana yang merupakan keturunan Albert Du, dia benar-benar tidak dapat membedakan lagi.

Lavenia Tsi melihat Fernand Meng kembali diam, lalu mengelus bawah mata pria itu dengan penasaran, "Kakak Bai, apa yang kamu pikirkan?"

"Aku sedang berpikir ..." Fernand Meng menggelengkan kepala, "Orang jahat sepertiku, kenapa harus 'mengotori'mu."

Lavenia Tsi dibuat kaget oleh perkataan Fernand Meng. Jelas-jelas tadi pria ini sudah akur dengannya, kenapa tiba-tiba berkata seperti ini lagi?

Lavenia Tsi bergegas menjelaskan pada Fernand Meng, bahkan ingin menghapus pikiran pria itu, "Kamu tidak jahat kok. Kakak Bai bukan orang jahat."

"Kenapa kamu tidak memanggilku Kakak Cornelius?" Fernand Meng bertanya dengan suara ringan.

Sekarang Fernand Meng dan Lavenia Tsi jauh lebih akur dibanding sebelumnya. Hubungan yang tenang seperti ini, membuat dia tidak memiliki tekanan apapun.

Apalagi dia menyadari sesuatu. Putri yang dilindungi begitu baik, di dalam hatinya tidak ada sedikitpun kekesalan. Di mata wanita itu hanya ada dirinya. Bahkan setelah tahu apa keadaan dirinya, tetap tidak meninggalkannya. Jadi Fernand Meng tiba-tiba menjadi bersedia mengobrol dengannya.

Seperti bicara beberapa kata saja, semua kekesalan dalam hatinya hilang bak asap.

Lavenia Tsi sebenarnya juga kurang lebih sama dengan Fernand Meng. Dulu dia benar-benar takut pada pria itu. Selalu merasa di sekeliling pria itu ada sesuatu yang tidak bisa dia sentuh. Ditambah lagi, sebenarnya dia juga diberikan kepada pria ini, kalau pria ini membencinya, dia juga mengerti.

Tapi sejak pagi hari tidak dapat menahan "godaan", akhirnya terjadilah masalah waktu itu. Dia juga jadi merubah sikap terhadap wanita ini, menjadi lebih lembut pada Lavenia Tsi.

Lavenia Tsi sangat suka rasa seperti ini, jadi dia menggeleng dengan santai, "Tapi aku tidak kenal dengan Kakak Cornelius. Meskipun ayah dan ibu berkata kamu adalah Cornelius yang paling mereka cintai. Tapi saat itu aku ada di perut ibu ..."

Lavenia Tsi berpikir, lalu berhenti sebentar sebelum berkata, "Saat aku kenal denganmu, kamu sudah milik Fernand Meng. Jadi perasaanku padamu, juga hanya Fernand Meng."

Fernand Meng tersentak lalu kembali diam.

Bagi Lavenia Tsi, Fernand Meng adalah artis yang hebat. Adalah mimpi masa remajanya, adalah cinta yang tidak dapat dihapus dalam masa remajanya.

Bagi Fernand Meng, meskipun Cornelius sedikit lembut, tapi lebih kepada mimpi buruk. Namanya Cornelius, Cornelius adalah seorang yatim piatu. Dia pernah dijaga oleh keluarga, tapi malah melupakan budi itu.

Cornelius yang dulu tidak bisa bicara, lambat dalam melakukan hal, juga ada penyakit yang sangat parah. Kalau bukan Veronica Gu yang menjaganya, kalau tidak ada Wenny Gu dan Gerson Lu yang menemani, Cornelius sama sekali tidak bisa keluar dari trauma waktu itu.

Kenapa Fernand Meng bisa begitu mengingat masalah Cornelius. Mungkin karena dulu, dia tidak bisa bicara. Semuanya disimpan dalam hati. Semuanya tercetak ulang dalam benak. Tersimpan erat, dan kemudian menjadi ingatan yang tidak dapat terhapus dalam hatinya.

Tapi dia tidak suka kisah pria itu. Yang namanya Cornelius itu, selain hal yang bisa dijadikan kenangan, sisanya adalah mimpi mengerikan.

Cornelius yang dibawa pergi ke Jerman oleh Albert Du, kalau bukan ada Ines yang membantunya banyak hal, dia sudah mati dari dulu ....

Melihat Fernand Meng kembali tersadar, Lavenia Tsi tersenyum padanya, "Kakak Bai adalah Kakak Bai. Apa kamu merasa ... aku tidak kenal Kakak Cornelius, jadi terasa asing."

"Tidak." Fernand Meng tersenyum lembut, "Kamu yang sudah berpikir terlalu banyak."

Lavenia Tsi tidak tahu Cornelius, juga tidak memanfaatkan kondisi Cornelius mendekatinya, bahkan jujur tidak kenal dengan Cornelius. Perempuan seperti ini, tidak akan ada yang tidak suka.

Makan kali itu Lavenia Tsi makan dengan sangat senang. Dia sejak kecil sudah suka beragam makanan enak. Tapi karena tumbuh besar di daerah utara, makanan hanya terbatas di makanan manis saja. Kalau gula dimasukkan pada sayuran ini, bahkan makanan seenak apapun dia tidak bisa menelannya.

Michael Tsu memilih tempat ini, benar-benar membuat Lavenia Tsi senang. Karena dia sejak kecil sangat suka makan ikan!! Malah Fernand Meng yang makannya sangat sedikit, bahkan sebagian besar hanya makan sayuran.

Lavenia Tsi makan ikan, sup berwarna merah, daging ikan berwarna putih. Saat Lavenia Tsi makan, membuat Fernand Meng jadi ngiler.

Setelah makan beberapa saat, Lavenia Tsi baru menoleh pada Fernand Meng, "Kakak Bai, kamu tidak makan?"

"Aku makan sedikit saja." Fernand Meng mengalihkan perhatian dari bibir Lavenia Tsi, lalu mengaitkan sepotong daging pada wanita itu, "Kamu makan lebih banyak."

"Kenapa?" Lavenia Tsi melihat sayuran yang memenuhi meja. Meskipun ini adalah restoran ikan, tapi Michael Tsu sudah memesan beberapa menu yang Fernand Meng suka. Tapi sampai sekarang, rata-rata semuanya masuk ke perutnya..

Wanita makan lebih banyak dari pria, membuat dia benar-benar malu.

Fernand Meng membalas, "Malam nanti masih harus tampil. Kalau makan terlalu kenyang akan mempengaruhi tampilan. Apalagi, pedas tidak cocok untuk penyanyi."

"Oh, baiklah." Lavenia Tsi mengulurkan sumpit tapi menarik kembali karena malu, lalu berkata dengan canggung, "Aku, aku sudah kenyang."

Fernand Meng tersenyum, lalu berkata, "Aku lihat, sepertinya hanya setengah kenyang."

Lavenia Tsi.

"........"

"Tidak apa-apa, perempuan kalau gendut sedikit bagus." Fernand Meng bersender pada sandaran kursi, lalu melipat tangan dan menatap Lavenia Tsi, "Aku lihat yang di atas lumayan baik padamu. Makan banyak, dan daging tumbuh di tempat yang pas."

Lavenia Tsi semakin merasa tidak nyaman. Dia jadi tidak tahu apakah harus lanjut makan lagi atau tidak. Apa dia makan sangat banyak? Meskipun setiap hari saat makan di rumah, juga akan dikatakan begitu oleh Gerson Lu.

Tapi saat Gerson Lu menertawainya, selalu sambil memberinya makan akan sambil berkata yang sama dengan Fernand Meng. Seorang perempuan makan banyak bagus. Untuk apa begitu kurus? Perempuan paling cantik kalau tulang dan dagingnya seimbang. Tubuh Lavenia memang paling bagus.

Lavenia Tsi tidak tahu kenapa tiba-tiba dia teringat pada Gerson Lu. Sepertinya sudah lumayan lama Gerson Lu tidak berhubungan lagi dengannya.

Gosip antara dirinya dan Fernand Meng, Gerson Lu pasti sudah tahu 'kan ....

Kakak Gerson sebenarnya adalah pria yang sangat baik. Hanya saja dia selalu menganggap Gerson Lu sebagai kakak kandungnya. Dia benar-benar tidak memiliki perasaan yang lebih pada pria itu.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu