Unplanned Marriage - Bab 47 Kamu harusnya memanggil dia kakak ipar (2)

" Bersiap?" Veronica melihat Charles, pelan-pelan berdiri, tiba-tiba merasa aneh dibawahnya, sepertinya...bocor?

Tatapan nya aneh, Veronica malu sekali! apakah benar bocor, dan kedua kalinya di depan nya.....

"Ya, perlu ku bantu?" Charles mengangguk, ia melihat ke anehan Veronica.

"Bantu? Veronica terdiam, dia menatap Charles, muncul sesuatu di benaknya, dan ia dengan hati-hati bertanya, " Kamu...kamu tak melihatnya kan?'

Charles dengan tidak ragu mengangguk.

"Aku...aku...aku..."Dia hampir menangis, dan ingin mencari lubang untuk bersembunyi.

Gerakannya, dan merasa benar bocor, raut wajah Veronica panik, tubuhnya bergetar, ia menatap Charles, tapi ia melihat dia malah tenang.

Sepertinya ia sengaja begini, dan mengerti apa yang Veronica rasakan, Charles sambil berjalan ke meja kerja dengan datar berkata, " Aku menunggu mu."

Melihat Charles sedang menunduk membereskan berkas, Veronica beranjak pergi ke toilet, hanya saja gerak jalan nya agak berlebihan, membuat Charles sulit fokus.

Sepuluh menit kemudian, Veronica keluar dari toilet, Wajahnya sedikit merah, sedikit malu, siapa saja yang mengalami hal ini pasti malu, hanya saja perlakuan Charles baik-baik saja.

Melihat Veronica keluar, Charles tak langsung berdiri, dan malah bertanya, " Kamu mau istirahat?"

" Tidak usah, kita pulang saja." Veronica menggeleng, membereskan alat design nya, kalau saja kotor pasti ia akan sangat malu.

Charles berdiri, melihat sikap Veronica ia merasa sangat lucu, dia pasti merasa Charles tidak mengetahui sikap nya.

Mereka berdua keluar dari kantor, pulang bersama, seperti biasanya, tapi Veronica sangat senang, dia juga percaya, saat mereka sudah memiliki rumah yang mereka idamkan pasti mereka, akan lebih bahagia dari sekarang.

Malam ini, lampu menyinari kota ini, di sebuah pintu bangunan tinggi, Ines berjalan keluar, ia menelpon sambil berjalan.

Sedeti kemudian, terdengar suara Andri Xie, " Ada apa?"

" Kalian dimana? belum pulang?"

" Sepertinya kamu sangat jelas keberadaan kami, tidak, harusnya kamu sangat jelas keberadaan Charles."

Tak memperdulikan candaan Andri Xie, Ines langsung membicarakan tujuannya, " Charles, sudah pulang?"

"Dia sudah pulang, hanya saja di kembali ke kantor menjemput Veronica."

Tangannya memegang ponsel erat, Ines tak berkata apapun dan langsung memutuskan telepon, dia mendongak melihat cahaya dikejauhan, terdapat senyum di sudut bibirnya.

Pintu masuk hotel, mobil berhenti, Veronica hendak membuka pintu mobil, dan saat itu ponsel Charles berdering.

Charles membuka sabuk pengamannya, mengambil ponsel dan melihat nama di ponselnya tertegun, tapi Veronica tak menyadarinya.

" Ada apa?" dengan cuek bertanya, tak ada yang berubah dari wajahnya, sikap Charles membuat Ines terdiam, Dia mengerti bahwa orang yang menelepon bukan untuk bisnis.

" Aku tak punya waktu." Charles seperti sedang menolak sesuatu, tapi ketika ia menolak, terdengar suara jeritan dari ponselnya, dan Veronica pun bisa mendengarnya.

"Ah! lepaskan! tidak, aku tidak akan pergi dengan kalian, aku sedang menunggu seseorang!"

Jeritan Ines membuat bingung Charles, dengan cepat berkata, "Aku akan segera kesana."

Karena suara di ponsel sangat berisik, dan ia sedikit jauh dari Veronica, jadi Veronica hanya mendengar keributan, tak mendengar suara Ines.

"Vero, aku ada urusan, kamu masuk duluan, istirahat, aku akan kembali dengan cepat." Charles berbalik melihat Veronica, dan bicara.

Mata veronica bersinar, sedikit ragu, tapi tak bertanya, hanya bisa tersenyu,. " Baiklah."

Selesai bicara, ia turun dari mobil, dan berbalik melihat Charles, melambaikan tangan tersenyum, " Ingat kembali lebih awal."