Unplanned Marriage - Bab 286 Aku Ingin Dia Menjadi Putramu

"Oleh karena itu..."

"Jadi aku ingin dia menjadi putramu."

Pada akhirnya polisi juga tidak menyusul Albert Du. Kelompok orang ini membawa Cornelius Cheng pergi ke tempat yang tidak diketahui.

Sebenarnya, kali ini polisi lebih efektif dalam memperoleh dan memantau hal-hal ini. Waktu lainnya benar-benar tidak berguna sama sekali, jadi ketika Albert Du pergi, Charles Tsi bisa menebak kali ini mungkin benar-benar tidak bisa mengejarnya.

Karena mereka baru saja menemukan Wenny dan Gerson, kedua anak itu sangat terstimulasi, mereka pun satu persatu mulai demam. Tidak ada cara lain selain pulang terlebih dahulu dengan Dennis Zhou, mengantar anak-anak itu ke rumah sakit untuk menurunkan demamnya.

Setelah pulang baru tahu Veronica Gu sudah jatuh pingsan lagi, ternyata dia sudah memohon kepda Caroline Ren.

Adeline Shen langsung menggendong Gerson Lu dan Wenny Gu. Sebentar-sebentar melirik ke sana lalu ke sini. Dengan air matanya yang mengalir, ia berkata kepada Charles Tsi. Veronica Gu saat itu pergi menemui Caroline Ren, memohon kepadanya untuk memberi tahu keberadaan Albert Du.

Untungnya, upaya Veronica Gu membuatnya menemukan Wenny Gu dan Gerson Lu.

Veronica Gu agak kewalahan, saat ini ia harus kembali ke rumah sakit untuk mencegah keguguran. Diperkirakan ia tidak boleh bergerak selama beberapa akhir ini.

Adeline Shen tahu Charles Tsi pasti agak kewalahan sekarang. Putrinya dan istrinya terbaring di rumah sakit. Akibatnya, Cornelius Cheng kesayangannya Veronica Gu malah masih di tangan Albert Du.

Charles Tsi duduk di samping Veronica Gu. Charles Tsi menjabat tangannya dengan penuh semangat baru bangkit dan meminta Adeline Shen untuk keluar.

Setelah Adeline Shen mengikutinya keluar, Charles Tsi berbisik padanya dan berkata, "Sekarang aku mau mengurus sesuatu."

"Bukannya anak-anaknya sudah ditemukan? Saat-saat ini harusnya menemaninya..."

Namun, Charles Tsi menyela kata-kata Adeline Shen, dan berkata dengan sedikit lelah, "Cornelius Cheng, Cornelius Cheng belum kembali. Bagaimanapun, Aku dan Veronica memperlakukan Cornelius Chen sebagai putra anak kandung sendiri."

Setelah Charles Tsi mendengar Wenny Gu yang menangis sambil mengatakan apa yang terjadi pada Cornelius Cheng, Charles Tsi baru tahu, ternyata Cornelius Cheng sampai dibawa pergi oleh Albert Du karena demi adik-adik Charles Tsi.

Oleh karena itu Charles Tsi harus menemukan Cornelius Cheng.

Kalau tidak, hati nuraninya pasti akan sangat menyesal.

Adeline Shen membeku dan mengangguk setelah waktu yang lama, "Oke, percayakan Veronica padaku untuk kurawat, Ricky juga ada, add kakak dan mamanya juga, kamu tidak perlu khawatir. Tidak ada yang akan terjadi di sini. "

"Baik." Charles Tsi menurunkan suaranya dan menjelaskan kepada Adeline Shen, "Jika Veronica bangun dan menanyakan Cornelius Cheng, beritahu dia, Nicholas Cheng membawa Cornelius Cheng pergi karena alasan..."

Charles Tsi mempertimbangkan, "Nicholas Cheng merasa kita tidak merawat Cornelius Cheng dengan baik, ia berpikir kita bukan keluarga angkat yang baik, oleh karena itu ia membawa Cornelius Cheng pulang. Untuk sementara waktu, tenangkan hatinya dulu. Aku akan menelepon Nicholas Cheng.

Adeline Shen juga sakit kepala dan bingung bagaimana menjelaskan kepada Veronica Gu tentang Cornelius Cheng yang hilang, dia takut Veronica Gu akan bangun dan langsung menghadapi masalah ini, kemudian nasib kedua anak ini juga bisa menjadi sangat buruk.

Charles Tsi bergegas pergi setelah menyelesaikan penjelasannya.

Adeline Shen menghela nafas dan kembali ke kamar pasien.

Matahari di luar relatif cerah, matahari musim dingin akan menjadi lebih panas setiap sore hari.

Charles Tsi melihat matahari, ia memanggil Steven untuk mengemudi, ia berkata kepada Steven "Northolme Hall 3 Mansion", ini adalah alamat yang dikatakan Adeline Shen kepadanya.

Dia pergi untuk mencari Caroline Ren.

Karena Caroline Ren tahu keberadaan Albert Du, dia pasti jadi punya cara untuk memahami arah perginya Albert Du.

Charles Tsi mengerti kadang-kadang dirinya bukan lagi lawan sejati Albert Du. Lagi pula, dia bukan orang di dunia itu, dan tidak mungkin juga memiliki solusi di dunia itu.

Caroline Ren bukan lagi Caroline Ren yang dia kenal, tentu saja, Charles Tsi bukan juga Charles Tsi yang dulu.

Ternyata dia sudah pernah pergi ke Northolme Hall 3 Mansion . Charles Tsi berdiri cemberut di luar gerbang. Ketika seseorang lewat, dia bertanya, "Permisi, apa kamu kenal pemilik rumah ini?"

"Rumah ini ya? Sebelumnya ada yang baru saja pindah ke sini, tapi tidak lama kemudian pindah lagi dari sini. Nyonya rumah ini benar-benar menyeramkan, setiap hari berpakaian serba hitam sama seperti hantu."

"Pindah kemana?" William bertanya kepada Charles Tsi.

"Aku tidak tahu." Pria itu menggelengkan kepalanya dan meninggalkan tempat itu.

William beberapa kali keliling di sini, ia sebentar-sebentar mengetuk dinding, lalu mengetuk pintu besi. Tiba-tiba, William melihat kertas putih yang digulung di samping pintu besi. Setelah dibuka, dikatakan: Jika ada nasib, akan ada kelahiran baru di tanah lama. Aku menunggumu.

William memberikan kertas itu kepada Charles Tsi. Dia bertanya dengan agak bingung, "Ke mana ini? Apakah kita masih mau mencarinya?"

Charles Tsi menurunkan tangannya dan mengambil kertas itu, kemudian berkata pelan setelah beberapa saat, "Pergi ke kuburan. Kamu masih ingat kuburan itu."

William langsung mengangguk. Begitu Charles Tsi masuk ke dalam mobil, ia menginjak pedal gas mobil dan melaju menuju kuburan.

Wanita berpakaian hitam berdiri diam-diam di depan batu nisannya.

Batu nisan itu diukir dengan sederet kata-kata: Roh Charles Tsi dan Caroline Ren.

Ada senyum pahit di bibirnya, kain kasa hitam, taman yang dipenuhi batu nisan, dan seluruh ruang menunjukkan keanehan yang sunyi.

Charles Tsi berjalan ke batu nisan, melihat kata-kata yang terukir di batu nisan, dan mengerutkan kening, "Maaf, aku harus menghapus batu nisan ini."

Caroline Ren tersenyum dengan dingin, "Tidak perlu. Caroline Ren yang sebelumnya memang sudah mati. Tapi tidak disangka kamu ternyata bisa mengerti perkataanku."

"Veronica pernah bilang padaku."

Tiba-tiba, Charles Tsi membuka topik ini, Caroline Ren terdiam sejenak. Tangannya tergenggam erat, setengah harapan yang masih tersimpan di hatinya perlahan mulai tenggelam.

"Dia mengatakan hutang setiap kehidupan seseorang terbatas."Charles Tsi mengatakan kata demi kata, "Aku dulu sering berhutang budi padamu, tapi aku tidak bisa menanggung hutang ini seumur hidup, Caroline."

"Jangan bicara lagi."Caroline Ren tiba-tiba berbalik, Sorot matanya bercahaya seperti berapi, "Aku menyuruhmu datang ke sini, bukan untuk membahas yang dulu-dulu, dan bukan juga membahas masalah ini!"

"Wenny Gu, anak pertamaku dan Veronica, tahun ini baru berusia 4 tahun. Albert Du membawanya selama 3 hari, sekarang ia terbaring di rumah sakit karena demam."Charles Tsi tidak mendengarkan Caroline Ren, ia terus melanjutkan kata-katanya, "Anak keduaku, karena Veronica berlutut memohon padamu, sampai sekarang harus menjalani perawatan untuk menghindari keguguran. Caroline, bahkan jika ada dendam antara diriku dan dirimu, dia harusnya tidak terlibat."

"Dendam?" Caroline Ren mengangkat alis. "Aku menyuruhnya memilih. Apa aku memintanya untuk melakukannya? Dia ingin tahu keberadaan Albert Du, selalu ada harga yang harus dibayar."

Suara Caroline Ren tiba-tiba menajam, "Apa kamu menuduhku lagi?" Charles Tsi, apa kamu punya hati nurani?!!"

Charles Tsi balas menatapnya dengan tatapan menyakitkan di matanya.

"Kamu sangat egois." Caroline Ren menatap bajunya sendiri, "Aku baru sadar sekarang, Charles Tsi, kamu orang yang benar-benar sangat egois. Beberapa tahun yang lalu kamu bisa membohongi Veronica Gu demi aku dan membuatnya hampir hancur. Sekarang, kamu mengatakan kata-kata menyakitkan itu kepadaku demi dirinya."

"Semua orang berubah. Tidak akan ada yang sama selamanya." Charles Tsi memaksa dirinya untuk acuh tak acuh, jika tidak, dia dan Caroline Ren tidak akan pernah selesai.

Perkataan Charles Tsi yang semakin dingin membuat hatinya semakin sakit dan dingin juga. Jelas-jelas dia bisa bersikap lembut, dia juga jelas-jelas bisa membuat ide untuk menukarnya dengan informasi Albert Du, tapi dia sama sekali tidak mengambil cara ini."

"Aku mau pergi." Caroline Ren memandang batu nisannya dengan dingin. "Aku memanggilmu ke sini untuk memberitahumu bahwa aku akan pergi selamanya sekarang. Kamu dan Veronica Gu akan menjalani hidup kalian sendiri. Aku tidak akan mengganggu kalian lagi. "

Charles Tsi menatap Caroline Ren dengan tatapan heran.

Caroline Ren mencibir, "Setiap kali aku berpikir hatiku setenang air, tapi aku mendapati selalu ada sesuatu yang akan menghancurkanku. Tapi kali ini aku benar-benar lelah, tidak ada jalan yang bisa membuatku bahagia, kenapa aku harus memaksanya lagi."

Bagaimana pun tetap tidak bisa mendapatkan kebahagiaan, kenapa harus repot-repot memaksanya... Jika dia bisa mengerti hal ini lebih awal, mungkin tidak akan seperti ini sekarang.

Sayangnya, dia tidak pernah menemukan jawabannya, meskipun dia mengatakan ini pada saat ini, dia tidak sepenuhnya memahaminya.

Dia hanya tidak ingin terlibat dalam kehidupan Charles Tsi dan Veronica Gu lagi. Dia pergi juga karena ada sesuatu yang harus dia lakukan.

Sejak hidup kembali, tujuannya dalam hidup bukan lagi Charles Tsi, kalau tidak, ia tidak akan bisa dengan mudah melepaskan Charles Tsi dan Veronica Gu.

"Mau pergi kemana kamu?" Tanya Charles Tsi.

Caroline Ren tidak menjawab, tetapi berbalik tiba-tiba, memegangi tubuh Charles Tsi dengan sekuat tenaga, tubuhnya sedikit gemetaria menutup matanya karena kekuatannya yang lemah dan berkata, "Aku pergi dulu."

Charles Tsi membelai rambutnya, "Ada orang yang bisa berusaha keras untuk membuat hidupnya bahagia. Jaga dirimu baik-baik. "

Caroline Ren tertawa pelan, tetapi tidak berbicara lagi. Setelah melepaskan tangannya, dia berbalik dan berjalan menuruni tangga.

Charles Tsi berdiri di tempat itu untuk waktu yang lama, memandangi batu nisan marmer hitam di bawah kakinya, dan berbalik ketika mendengar teriakan William di belakangnya.

"Sudah ditanya belum, kemana mereka pergi?" Charles Tsi bertanya dengan cemberut.

"Sudah."Di sebelah Charles Tsi, William berbisik: "Aku baru saja berbicara dengan sopirnya di kaki gunung. Mereka akan pergi ke Jerman. Tampaknya Albert Du pergi ke Jerman, kalau tidak Caroline Ren tidak bisa pergi ke sana. "

"Ya. Kemungkinan Cornelius Cheng sedang bersama Albert Du."

Enam bulan kemudian.

Perut Veronica Gu sudah sangat besar. Kehamilannya selama tujuh bulan membuatnya agak sulit berjalan. Dia bangun lebih awal setiap hari dan diajak oleh Charles Tsi untuk berolahraga. Dia mengatakan bahwa setelah membaca banyak buku pengasuhan anak, semua mengatakan banyak berolah raga bisa membuat persalinan lebih mudah.

Terakhir kali penculikan yang dialami oleh Wenny Gu membuatnya lemah selama beberapa hari. Kemudian, Wenny Gu dan Gerson Lu sama-sama menyimpan rahasia untuk ayah mereka. Mereka tidak bisa memberi tahu ibu mereka tentang hilangnya kabar Kak Cornelius Cheng sampai saat ini.

Ayah berkata begitu ibu tahu tentang itu, pasti akan memengaruhi suasana hatinya.

Begitu memengaruhi suasana hatinya, itu tidak akan baik untuk bayi di perut ibu, jadi bahkan jika Wenny Gu dan Gerson Lu sedih lagi, kali ini pasti akan lebih baik lagi.

Hanya saja kedua anak itu dalam suasana hati yang sangat buruk ketika mereka berdiam diri di sebuah ruangan kecil. Wenny Gu mengatakan ia menyalahkan dirinya sendiri dan merasa dirinya selalu tidak berguna. Gerson Lu juga mengatakan bahwa itu adalah masalahnya sendiri. Jika saja dia punya keberanian saat itu, lalu pergi, mungkin tidak akan terjadi apapun pada kakak.

Tapi Gerson Lu terlalu takut pada hukuman pada waktu itu, rumah hitam kecil itu adalah mimpi buruk,dia akan menangis dan menangis setiap kali dia keluar, jadi dia sangat khawatir apakah Cornelius Cheng akan disiksa atau tidak oleh orang jahat itu.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu