Unplanned Marriage - Bab 391 Ayah, Aku Mau Pergi Menemani Paman Kecil

Wenny mengangkat tangannya dan meremas kepalanya, dia merasa dirinya sedikit tidak mengerti, mungkin karena terlalu professional, jadi dia tidak ingin mendengar begitu banyak penjelasan, dia hanya ingin mendengar hasilnya saja, "Baik, aku tahu maksudmu, maksudmu adalah gurumu adalah seorang ahli hipnotis, bagaimana denganmu, sebagai muridnya, apakah kamu punya cara untuk mengatasinya?"

"Dia sebenarnya memberi petunjuk kepadamu, hanya saja sebenarnya kamu bersamanya itu hanyalah sebuah mimpi saja, itu bukan kenyataan." Renaldi menjelaskannya kepada Wenny, "Dunia Psikologi paman kecilmu sangatlah kuat, jadi sangatlah susah untuk menghilangkan keberadaanmu."

"Tentu saja." Wenny tersenyum paksa, jelas bahwa ini adalah hal paling senang yang dia dengar beberapa hari ini, "Jadi gurumu......hitungannya telah menipu Harley dan Hanny secara diam-diam? dia hanya melakukannya setengah namun meminta uang secara penuh?"

"Boleh dibilang begitu." Renaldi melihat Wenny terlihat berekspresi benci, dia lalu menjelaskan demi gurunya, "Kamu harus tahu, hipnotis itu adalah science, namun dia sangatlah terbatas, dan biasanya, hipnotis dipakai untuk pengobatan, untuk menghilangkan rasa tegang, rasa panik, membangun sikap optimis....."

Wenny tiba-tiba bertanya, "Jadi, sebenarnya hipnotis bisa dipakai untuk menyembuhkan Cornelius, benar kan?"

Pertanyaan ini seketika membuat Renaldi tercengang, Renaldi yang pintar langsung mengetahui Cornelius yang dimaksud, dia menganggukkan kepalanya, "Secara teori, hipnotis adalah cara yang paling cocok untuk mengobati Cornelius."

"Baik, aku telah tahu." Wenny tidak lanjut bertanya lagi, dibandingkan dengan Fernand, paman kecilnya sekarang lebih penting, "Beritahu aku, apakah kamu bisa mengobatinya atau tidak?"

"Tidak perlu diobati>" Renaldi tersenyum, "Dia sudah menganggap bersamamu sebagai sebuah mimpi, maka mimpinya pasti sangatlah mendalam, kamu berdiri dihadapannya hanya membuatnya terjebak dalam pilihan dulu lagi kan?"

Wenny tercengang.

Dia sepertinya mengerti akan maksud Renaldi.

Jika hal-hal dulu itu menjadi sebuah mimpi, maka sekarang didalam hati Dennis pasti akan mengira dirinya masih berperasaan terhadap Wenny, apakah Wenny tidak cukup mengenal Dennis? saat ini Dennis pastilah sangatlah membenci dirinya karena dia ternyata mempunyai perasaan terhadap keponakannya sendiri, dan melakukan mimpi menjijikan seperti begitu!

Namun sekalipun adalah mimpi, itu juga memang ada, setidaknya tidak akan seperti yang dirasakan Wenny waktu itu, semuanya sudah hilang.

Jadi masalah belum sampai tingkatan pasti melainkan masih bisa dikontrol, bahkan bagi Wenny, ini tidaklah susah, asalkan dia membiarkan Dennis mencintai dirinya sekali lagi, dan juga membiarkannya tahu bahwa semua mimpi itu bukanlah mimpi melainkan adalah kenyataan, itu saja sudah cukup.

Ketika Wenny menundukkan kepalanya dan terdiam, dia melihat ada yang memanggilnya secara sopan, "Nona Wenny."

Wenny menoleh dan melihat Christian berdiri dibelakangnya.

Dia menaikkan alisnya, "Ada apa, Christian?"

ketika melihat Renaldi, Christian terlihat kaget dan berkata, "Orang kita???"

Wenny menganggukkan kepalanya, "Iya, orang kita."

"Huh......baguslah kalau begitu." Christian sangatlah tenang dan memberikan sebuah usb kepada Wenny, ketika melihat usb, Wenny merasa sakit kepala, sekarang ketika melihat benda ini, dia langsung kehabisan kata-kata!

Melihat Wenny begini, Christian menjelaskan, "Sebelum kecelakaan, Direktur Dennis meneleponku dan mengatakan bahwa dia akan menghindari bagian fatal, jika tidak mati maka dia pasti akan punya cara lain, aku harus memikirkan cara untuk mendapatkan bukti ditanganku."

Christian merasa jika untuk mendapatkan bukti yang sebenarnya, mungkin saja butuh dia memikirkan cara untuk membuat mereka menjadi orang sendiri dulu, itulah alasan waktu itu dia menyetujui Hanny menandatanganinya.

Harus membuat mereka suka dulu dan merasa dirinya sedang membantu mereka baru bisa.

Akhirnya Christian baru mengerti bahwa sebenarnya ini adalah ide dari Hanny, namun Harley lah orang yang buruk, meskipun Harley ingin membuat kecelakaan ini dan langsung membuat Dennis mati saja, namun Hanny tidak berpikir seperti itu.

Hanny hanya ingin Dennis terluka beberapa hari, lalu dia mencari cara untuk menjaganya disampingnya, disaat Wenny masih panas tinggi dan banyak masalah berita buruk, asalkan dia bisa mendekati Dennis, dia yakin bisa mendapatkan hatinya.

Hanny sebelumnya juga memang tidak punya cara yang sangat bagus, alhasil tidak disangka bahwa kali ini Dennis nyaris mempunyai bahaya keselamatan nyawa, dia bergegas pergi kerumah sakit untuk menandatangan, tentu saja dia tidak berharap Dennis mati.

Dia juga sempat bertengkar dengan Harley, yang diinginkan oleh Hanny bukanlah nyawa dari Dennis, melainkan hanya ingin dia terluka saja!!

Jawaban Harley sangatlah aneh, Kejadian seperti kecelakaan mobil seperti begini sulit untuk dikontrol, apakah kamu tahu? Sangatlah susah untuk menabrak di tol, bukannya sekarang juga sudah tidak apa-apa? Kebetulan kamu bisa mencari cara untuk menjaganya ketika dia terluka, dan membuatnya melupakan Wenny itu.

Jika bukan karena Christian dijadikan terus sebagai bawahan, dia juga tidak akan tahu bahwa Hanny terlihat begitu galak diluar sana, ternyata wanita ini juga hanyalah pembantu Harley saja, dia tidak selicik Harley.

Wenny memegang usbnya dan menatapi Christian, dia terpikiran hari itu dirinya panas tinggi, Dennis lalu menelepon dirinya, panggilannya juga pasti tidak diangkat......

Christian seolah terpikiran sesuatu, dia berkata, "Oh iya, hari itu direktur Dennis menyuruhku memberitahumu, jangan mendendaminya, jika masih ada kesempatan, kedepannya dia tidak akan membiarkanmu sendiri lagi."

Air mata Wenny akhirnya berkucuran, dia bergegas menghapusnya, dan berkata sambil tertawa, "Siapa juga yang percaya dengannya, dia berbohong, dia juga meninggalkanku."

Christian awalnya berencana untuk memberikan usb kepada Dennis, namun tidak disangka Iferson yang diundang oleh Harley dan Hanny, ternyata adalah tukang hinoptis, ini adalah poin yang tidak diperhatikannya, akhirnya membuat Dennis melupakan Wenny dan menganggap Hanny adalah tunangannya.

Christian tidak yakin apakah usb ini akan membawa dampak negatif kepada Dennis yang sekarang atau tidak, jika dia terangsang lagi, apakah mungkin ingatannya akan menjadi kacau?

Sekali berpikir seperti begini, Christian hanya bisa memberikan usb kepada Wenny saja.

Dia sedikit tidak yakin dan berkata, "Nona Wenny, lalu kedepannya......apa yang harus dilakukan?"

Wenny menjawabnya dengan ajaib, "Untuk apa bertanya kepadaku? Jika sudah mendapatkan bukti, langsung lapor polisi saja, bukannya sudah ada video bahwa Harleylah dalang dibelakang semua ini, Hanny adalah pembantunya, hukuman membunuh orang secara sengaja setidaknya harus dikurung beberapa tahun kan?"

Renaldi melihat Christian seketika kehabisan kata-kata, dia sedikit memotong perbincangan mereka, "Buktinya disimpan dulu, setidaknya kamu juga harus menunggu Dennis kembali sehat, sekarang untuk sementara dia mengira kamu adalah mimpi, Hanny adalah tunangan, tiba-tiba jika ada polisi yang datang untuk menangkap tunangannya, awas saja jika dia benar-benar terangsang."

"Hal ini berhubungan dengan hal itu???" Wenny kehabisan kata-kata, "Maksudmu adalah aku harus menahan sikap wanita itu beberapa waktu lagi?"

"Aku lihat kamu juga tidak menahannya sama sekali......." kata Renaldi, ingin mempermalukan, ingin memarahinya, langsung saja dilakukan, dia tidak melihat dimana poin Wenny menahan Hanny.

Wenny mencibir dan tidak ingin mempedulikannya, Renaldi hanya bisa menganggukkan kepalanya dan berkata, "Iya, hanya saja saat ini tidak cocok saja, kamu seharusnya sangatlah mengerti bahwa sementara ini tidak boleh membuat kekacauan, malah harus mengikutinya, ketika kesempatannya matang, keluarkan kartumu, inilah jurus maut yang paling hebat."

Wenny menyimpan usb dengan baik, kali ini dia tidak akan mungkin melakukan kesalahan seperti waktu itu, dia harus bertahan dan beraksi secara pelan-pelan.

Memang benar kata Renaldi, situasi tidak seburuk yang dibayangkannya, untung saja Dennis juga mengingatkan Christian untuk merekamnya, ini membuat mereka bisa beraksi.

Kalau begitu seterusnya adalah waktunya melakukan aksi tepat sasaran.

Hanny pasti akan mengira bahwa dirinya akan sedih dan sakit hati, dan menderita sekali, namun Hanny salah!

Wenny berpamitan dengan Renaldi dan Christian, dia pergi ke wastafel untuk mencuci wajahnya, sekalipun hanya tinggal dia saja yang bertarung, setidaknya dia masih punya senjata, dia tidak perlu takut.

Apalagi dia seharusnya percaya dengan perasaan Dennis terhadap dirinya.

Dia ternyata menyuruh Christian memberitahunya bahwa dia tidak akan membiarkannya sendiri lagi........

Sekali terpikiran disini, Wenny memegang usb dikantongnya, dia berputar berjalan kearah ruang pasien, diluar ruang pasien, Veronica, Charles dan Arnold menunggunya, sedangkan ketika Hanny melihatnya tiba, dia bergegas berputar dan membuka pintu lalu masuk kedalam sana.

Wenny menghadapi tatapan ayahnya terhadap dirinya, dia terlihat sedikit tersenyum, dan berkata kepada Charles dengan terbuka, "Ayah, aku ingin pergi menemani paman kecil, dia sedang sakit parah bukan? Disampingnya juga tidak ada orang yang bisa menjaganya."

Tatapan Charles berubah marah, "Mengapa?"

Wenny melihat ayahnya sendiri dengan serius, "Ayah, aku tebak kamu pasti sudah berhasil menebak bahwa kecelakaan mobil kali ini bukanlah kecelakaan diluar dugaan, didalam hatiku, ayahku tidaklah seharusnya adalah orang yang tidak peduli seperti begini, sekalipun dia tidak berharap melihat aku bersama dengan paman kecil, dia juga tidak boleh memperlakukan begitu kepada paman kecil, aku pikir, sekalipun tidak ada perasaan, apakah kita juga seharusnya ingat bahwa waktu itu jika bukan karena paman kecul, aku sama sekali tidak bisa pulang kedalam negeri dan juga tidak bisa berdiri dihadapanmu?"

ekspresi Charles menjadi aneh, malahan Veronica lah yang menarik suaminya, dia ingin berbincang bersama Wenny.

Wenny melihat tatapan Arnold, Arnold sepertinya kaget akan perubahan Wenny, seolah disaat itu dia memperoleh energi yang tidak terhingga lagi, dan inilah yang membuatnya kembali percaya diri dan kembali ceria dan kembali penuh percaya diri terhadap kehidupan ini.

Veronica dan Wenny pergi kesamping, dia melihat putrinya dengan teliti, "Kamu......"

Namun dia juga tidak tahu apa yang harus dikatakan, terakhir barulah Veronica berbisik, "Arnold sangatlah bagus, ayahmu sekarang juga sangatlah menyukainya."

"Aku tahu, sebenarnya akulah yang berhutang kepadanya." Ketika dia mendorong Wenny dan membantunya, Wenny juga sedikit terguncangkan, jika Dennis benar-benar lupa dengan dirinya, kalau begitu mencobalah berpacaran dengan Arnold, namun dia membatalkan pemikirannya ini dengan cepat.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu