Unplanned Marriage - Bab 346 Kamu Tidak Sayang Aku Lagi

"Kenapa kamu tinggal lagi ke sini?" Dennis Zhou benar-benar tidak tahu harus berkata apa pada rumah Wenny Gu yang menyedihkan ini. Setelah mengedarkan pandangan pada sekitar, tatapan Dennis Zhou jatuh pada ranjang yang kecil.

Wenny Gu mengambil coklat dari meja lalu memasukkannya ke mulut dan bertanya, "Ada apa? Apa paman kecil sudah ingin aku tinggal bersama paman sekarang."

"Bukan itu maksudku." wajah Dennis Zhou memerah, "Kamu ..."

"Ya sudah." awalnya 'kan memang Dennis Zhou yang mengejar dia, dia tidak mau tiba-tiba pergi ke pria itu lalu meminta tinggal serumah, "Baru satu hari tahu. Apa hanya satu hari saja aku sudah harus melupakan rasa sakit ditinggalkan olehmu waktu itu!"

Dennis Zhou benar-benar kasihan pada Wenny Gu yang tinggal di rumah kecil seperti gudang ini. Dia lebih rela mencarikan rumah baru pada wanita itu. Apalagi sejak dia memutuskan untuk bersama Wenny Gu, dia jauh lebih dewasa daripada wanita itu.

"Wenny, aku sudah mengerti." Dennis Zhou memegang bahu Wenny Gu, memaksa wanita itu untuk memandangnya.

Dennis Zhou memperkerjakan asisten pria, membalikkan kebiasan-kebiasaan yang selama ini dia lakukan, bahkan menghilangkan semua kebiasaan dalam hidupnya, itu semua dia lakukan untuk wanita di hadapannya ini bukan.

"Karena sudah menganggap serius hubungan ini, maka aku mau kamu. Ini memang merupakan hal yang wajar bukan?" Dennis Zhou berkata dengan suara rendah, lalu menggenggam tangan Wenny Gu.

Dia tentu tidak lupa saat Wenny Gu bersamanya dulu. Sering sangat inisiatif hingga membuat dia pusing. Kelakuan Wenny Gu dulu meski dipikir lagi sekarang, juga terasa tidaklah anggun. Tapi justru karena perbuatan-perbuatan itulah yang membuat dia bisa inisiatif memegang wanita itu dan mengerti sisi paling asli dari Wenny Gu. Bukankah begitu?

Tentu saja, Wenny Gu yang sekarang tidak seperti dulu. Bahkan ada sedikit pasif. Dennis Zhou mengerti itu.

Kalau bukan dia yang membuat sedih hati Wenny Gu, Wenny Gu akan tetap inisiatif seperti dulu.

Dennis Zhou tentu tidak menyesal terhadap perubahan ini. Sekarang yang inisiatif adalah dia, yang melakukan lebih banyak juga adalah dia. Dennis Zhou tidak keberatan dengan itu.

Wenny Gu benar-benar dibuat senang oleh kalimat "aku ingin kamu" dari Dennis Zhou itu.

Ya ampun, paman kecil-nya telah mengatakan kalimat begitu memalukan padanya!

Ternyata benar pria tidak boleh dibiarkan begitu saja, ckckck.

Wenny Gu tertawa, "Coba kamu katakan sekali lagi, aku ingin dengar."

Dennis Zhou melihat wajah gadis yang cerah dan antusias itu, lalu tangannya menangkup wajah dingin Wenny Gu, "Aku mau kamu, Wenny Gu."

Wenny Gu menyuruh Dennis Zhou untuk memeluknya dan berkata, "Coba kamu katakan sekali lagi."

"Aku mau kamu." kali ini suara Dennis Zhou menjadi jauh lebih rendah.

Wenny Gu melingkarkan tangan pada leher pria itu, lalu berkata dengan menggoda, "Kalau begitu kenapa belum menggendong istrimu masuk ke dalam kamar?"

Wenny Gu dengan begitu digendong oleh Dennis Zhou masuk ke dalam kamar. Mereka berdua tidak bisa menahan diri lagi di dalam kamar mandi.

Wenny Gu berkata dengan suara kecil di telinga pria itu, "Sebenarnya dalam hubungan waktu itu, menurutku bak mandi ini yang paling hebat."

Jangankan ada mereka berdua di dalam, kalau ditaruh dua lagi juga tetap ada sisa.

Alis Dennis Zhou masih tetap begitu indah. Sebenarnya tidak terlihat jejak-jejak penuaan, mungkin setelah lewat 50 tahun baru akan terlihat bukti penuaan.

Dennis Zhou yang berumur 36 tahun, tetap adalah pria yang sangat menggoda. Tapi Wenny Gu benar-benar sudah sangat mengenal pria itu. Wenny Gu tahu, Dennis Zhou pada 7 atau 8 tahun yang lalu, baru merupakan saat paling tampan dari pria itu.

Wenny Gu bergetar sedikit. Dia mau tidak mau memuji. Dennis Zhou ini benar-benar sangatlah seksi. Bahkan pria itu tidak perlu sengaja membuat sesuatu, hanya gerakan singkat saja sudah membuat Wenny Gu jatuh akannya.

"Paman kecil, cium aku." Wenny Gu mendekat ke telinga pria itu dan berkata dengan lembut.

Dia sangat suka dicium oleh paman kecil, karena dia bisa dengan jelas melihat gerakan pria itu.

Wenny Gu bertanya dengan suara kecil, "Paman kecil, apa hari ini kamu akan berhenti lagi di tengah?"

Dennis Zhou menjawab, "Asal kamu jangan berteriak sakit saja."

"Tapi memang sangat sakit!" Wenny Gu berkata dengan sedikit tersiksa, "Kamu bisa tidak jangan berhenti begitu aku berteriak sakit!"

"Coba saja." ........

————————

Wenny Gu berbaring di atas ranjang sambil menangis. Dennis Zhou berbaring di sampingnya dan membantu menghapus air mata wanita itu, "Sudah, sudah, bukankah selanjutnya sudah tidak sakit?"

Wenny Gu menangkap pergelangan tangan Dennis Zhou, lalu menggigitnya, "Paman tidak sayang lagi sama aku!! Bukankah kamu bilang ketika aku berteriak berhenti, kamu akan berhenti."

Setelah melakukan itu, perasaan Dennis Zhou semakin baik dan ia mulai menghibur Wenny Gu, "Tapi apakah kamu pernah berpikir, masalah ini harus kamu lalui. Apa kamu mau menjadi perawan seumur hidupmu?"

*****

Wenny Gu berbaring dengan wajah malu pada pelukan pria itu, lalu berkata dengan suara seksi, "Hm ... benar juga yang kamu katakan ..."

Bukankah sudah sejak lama dia ingin tidur bersama Dennis Zhou?

Kali ini akhirnya bisa tercapai.

Wenny Gu bertanya dengan sangat penasaran, "Kenapa pria tidak sakit, Tuhan benar-benar tidak adil ya."

Wenny Gu yang bergerak sembarangan membuat Dennis Zhou bernafsu lagi, tapi Dennis Zhou mengerti Wenny Gu, juga tidak ingin berbuat asal lagi, jadi dia memegang tangan Wenny Gu, "Wenny ..."

Wenny Gu baru tahu dia salah omong, dan kembali lagi dalam pelukan Dennis Zhou, "Sayang ..."

Saat dia memanggil panggilan itu, wajahnya tampak malu dan suaranya sanggat menggoda. Matanya menunduk, tidak berani menatap mata Dennis Zhou.

Tapi Wenny Gu tetap telah memeluk pinggang Dennis Zhou. Di atasnya tidak ada lemak sedikitpun. Tubuh ini benar-benar membuat orang sangat menginginkannya, "Sayang ... aku lapar lagi."

Dipanggil begitu oleh Wenny Gu, bahkan dewa pun sulit menahannya!

Dennis Zhou mengeluarkan napass berat, lalu dengan hati-hati menempatkan Wenny Gu ke bawah tubuhnya, "Lakukan sekali lagi ... nanti paman buatkan makanan untukmu ya?"

Satu jam kemudian, Wenny Gu menangis lagi di atas ranjang. Paman kecil memang benar tidak menyayanginya lagi ....

Dennis Zhou sedang membuat cemilan malam di dapur. Dia biasanya tidak terlalu suka memasak, tapi setidaknya dia selalu menyiapkan bahan makanan yang dasar. Untuk mencegah lapar yang mendadak.

Sudah malam, di kulkas benar-benar tidak ada makanan lain. Jadi dia mencari telur lalu memasak mi telur. Kuah bening, ditambah dua teluar mata sapi di atasnya. Tidak lupa taburan daun bawang di atasnya. Meski hanya mi yang sederhana, tapi tetap mampu membuat orang ingin memakannya.

Wenny Gu sudah mencium baru mi sejak jauh. Sejak kecil, dia suka makan mi yang dimasak Dennis Zhou. Selain itu, masakan setiap orang, mempunyai ciri khas masing-masing juga. Dennis Zhou mempunyai ciri khas-nya sendiri.

Wenny Gu baru pelan-pelan menghentikan tangisannya dan duduk makan mi dengan sedih. Setelah makan sesuap, dia baru berkata sambil terisak, "Aku lebih baik jangan memanggilmu 'sayang' lagi, kalau sampai salah memanggil, akan ketahuan oleh orang lain."

Dennis Zhou menjawab, "Iya. Aku masih perlu mendiskusikan masalah ini denganmu."

Wenny Gu bertanya dengan bingung padanya, "Mendiskusikan apa?"

Dennis Zhou adalah orang yang sangat stabil dalam melakukan segala sesuatu. Selain itu Dennis Zhou sudah berpikir matang-matang sebelum memutuskan bersama dengan Wenny Gu. Bahkan dia juga tahu, kalau mereka bersama, takutnya akan ada banyak hambatan.

Meskipun begitu, dia tetap harus membicarakan dengan jelas pada Wenny Gu.

Wenny Gu masih kecil, masih ada banyak hal yang gadis itu belum pikirkan dengan matang. Bahkan setelah melakukan ini dengan Dennis Zhou, hanya akan menangis sambil berkata "paman kecil tidak sayang lagi sama aku", dan tidak meminta lebih banyak.

Wenny Gu menunduk dan memakan mi dengan lahap. Dia sudah merindukan masakan paman kecil sejak lama. Dennis Zhou jelas-jelas pandai memasak, tapi malah membuat kesan seperti tidak bisa memasak.

Dennis Zhou berkata padanya, "Paman kecil sudah berumur 36 tahun tahun ini. Rencanaku, menikah di usia 38 tahun dan sebelum umur 40 tahun, memiliki anak sendiri."

Wenny Gu terdiam. Bahkan kuah mi pun tidak sempat dia minum, "Paman kecil, kapan kamu memiliki keinginan seperti itu ..."

"Tadi." Dennis Zhou mengelus rambut panjang Wenny Gu, "Aku tahu umurmu masih kecil. Tapi umur paman kecil sudah sangat besar. Jadi untuk masalah ini, perlu diberikan waktu khusus."

Wenny Gu mengedipkan mata bingung, bukankah dia sedang pacaran dengan Dennis Zhou? Kenapa cepat sekali sudah mau mencapai tahap menikah dan melahirkan anak?

Selain itu, sebelumnya saat Dennis Zhou bersikeras tidak mau bersamanya, pria itu hanya berkata coba dulu. Apa Dennis Zhou merasa mereka berdua sudah cocok bersama?

Wenny Gu mulai menghitung perkataan Dennis Zhou. Dennis Zhou ingin dia menikah di umur 25 tahun, dan melahirkan anak di usia 27 tahun?

Wenny Gu tertawa pada Dennis Zhou, "Paman kecil, silakan lanjut bicara."

Kalau ini adalah wanita biasa, atau wanita seperti Dhea Meng, Dennis Zhou juga ingin terus menunda-nunda. Bagaimana pun tidak tahu mereka secara mendalam, dia juga tidak tertarik, jadi dia pasti tidak bersedia untuk mengungkit masalah ini.

Tapi Wenny Gu tidak sama. Wenny Gu sekarang bersembunyi di balik selimut. Takut sekali dirinya akan melakukan hal itu lagi.

Sebenarnya Wenny Gu juga bukan benar-benar takut. Hanya merasa karena ini adalah pertama kalinya, lebih baik jangan terlalu berlebihan melakukannya. Dan saat melakukan untuk kedua kalinya, Wenny Gu sudah merasakan nikmatnya. Bahkan dia rasa kedepannya, dia akan lebih sering memintanya dari paman kecil.

Tapi hari ini! Lebih baik tidak dulu ....

Dennis Zhou duduk di samping Wenny Gu, lalu melepas baju dan naik ke atas ranjang. Dennis Zhou memeluk Wenny Gu dan berkata, "Paman kecil tidak akan menindasmu lagi."

"Iya, aku tahu." Wenny Gu memeluk Dennis Zhou, dan bibirnya tersenyum nakal, "Kalau begitu hari ini apa aku perlu membeli obat."

"Hari ini tidak perlu. Yang pertama kali biasanya tidak akan berhasil." Dennis Zhou mencubit wajah Wenny Gu lalu berkata, "Kedepannya aku akan menyiapkan dengan baik."

Wenny Gu menghela napas ringan. Paman kecilnya ini. Kalau kolot, sangatlah kolot. Tapi saat bertanggung jawab, membuatnya bahkan tidak dapat berkata apa-apa lagi.

"Kalau begitu, maksudmu adalah kedepannya aku harus tinggal di sini dong." Wenny Gu tersenyum dan bertanya, "Memulai kehidupan tinggal bersama?"

"Mulai hari ini aku tidak mengizinkan kamu tinggal lagi di luar." Dennis Zhou menjawab Wenny Gu dengan serius, "Kecuali kalau kamu sendiri yang mau tinggal di luar."

"Aku tidak mau!" Wenny Gu berkata dengan suara kecil, "Kita sudah melakukan hubungan bersama, jadi tentu harus tinggal bersama. Tapi ..."

Berkata begitu banyak, Dennis Zhou juga sedang menunggu Wenny Gu memberinya jawaban. Perkataan Wenny Gu itu, membuat Dennis Zhou tahu apa yang ada di hati wanita itu.

Wenny Gu berkata dengan tidak enak hati, "Aku juga tidak tahu. Aku hanya merasa tidak tenang. Maksudnya bukan hubungan kita! Melainkan hubungan kita tidak perlu begitu cepat ... Aku masih ingin menari, dan merasa kita boleh seperti ini dulu untuk beberapa waktu."

"Kenapa?" Dennis Zhou menatap Wenny Gu sambil mengerutkan dahi.

Suara Wenny Gu semakin mengecil, "Aku takut ..."

Dia dan Dennis Zhou baru bersama beberapa hari saja. Kalau sudah mengatur jadwal untuk menikah, takutnya orang tuanya akan menolak.

Wenny Gu bukan tidak percaya pada Dennis Zhou, tapi tidak ingin begitu cepat melalui semua hujan dan badai itu. Karena kamu tidak tahu apakah bisa melewati semua itu atau tidak, juga tidak tahu apakah bisa mengikis perasaan mereka berdua dalam masalah-masalah yang akan datang. Bahkan tidak tahu jika ada satu pihak yang tidak bisa bertahan dan saat melihat masa lalu, akan menyesal waktu mereka pacaran hanya sesingkat ini.

Waktu yang senang bukankah terlalu singkat?

Wenny Gu adalah orang yang sangat mementingkan kesenangan. Kalau waktu senang bisa diperpanjang, kapanpun itu, dia tetap bersedia membuatnya lebih panjang.

Hubungan dia dan Dennis Zhou sekarang ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja. Tapi Wenny Gu sangat mengerti, kalau disebarkan keluar, takutnya tidak akan banyak yang percaya, bahkan akan menjadi hambatan bagi mereka berdua.

Kalau mereka bisa melewatinya, maka akan ada pelangi sehabis hujan.

Tapi bagaimana kalau mereka tidak bisa melewatinya ....

"Maksudku bukannya kita tidak melewatinya." Wenny Gu melihat ekspresi Dennis Zhou tidak terlalu senang, lalu mendekat dan mencium pipi pria itu. Wenny Gu berkata dengan suara lembut, "Hanya saja, menurutku, hubungan kita belum stabil sampai tahap dimana tidak dapat dipisahkan. Hambatan ini memang sangat sulit untuk dilewati. Jadi aku ingin lebih menikmati waktu seperti ini dulu. Hanya kita berdua, tidak ada gangguan dari orang lain. Apa begini saja tidak bagus?"

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu