Unplanned Marriage - Bab 183 Mantan Pacar Bertemu Dengan Pacar Saat ini

Veronica merasa sedih, dia tiba-tiba mengerti maksud Caroline, bagaimana caranya orang hidup dibandingkan dengan orang mati, sekalipun Caroline pernah melakukan banyak kesalahan, tapi didetik ini , dia pasti sudah dimaafkan.

Dia menundukkan badannya, dan mengubur potongan baju berwarna merah itu, "Nona Caroline, dikehidupan ini kita berdua kebetulan mencintai orang yang sama, pergilah dengan baik, semoga dikehidupan selanjutnya, kamu bisa menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu."

Setelah kejadian ini, Charles mendirikan sebuah makan untuk Caroline dikuburan, suasana hatinya terus saja tidak baik.

Berkali-ali Veronica ingin memberitahunya mengenai telepon Caroline itu, namun dia terus saja tidak mendapatkan waktu dan kesempatan yang cocok.

Beberapa hari berlalu, Veronica tiba-tiba merasa bahwa karena kebakaran ini, jarak antara dirinya dengn Charles kembali menjauh, dia tidak tahu apakah Charles yang tidak bisa menghadapinya atau dirinya yang tidak bisa menghadapi Charles, awalnya dengan susah payah akhirnya berhasil mendirikan sedikit pendekatan, tapi sepertinya hilang begitu saja.

Veronica tahu bahwa ini bukanlah perasaannya sendiri, Dia sebenarnya memang tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi Charles, ketika hidup Caroline adalah halangan diantara mereka, dengan susah payah dia melewati rintangan itu, Caroline lalu memilih mati untuk menyelesaikan hubungan mereka bertiga yang rumit.

Tengah malam, Veronica sudah tertidur, sekarang kebanyakan waktunya adalah untuk tidur, jadi dia tidak bisa bertahan terlalu lama.

Pintu kamar berbunyi, Charles masuk kedalam dan berdiri disamping kasurnya sangat lama, dia lalu menundukkan badannya untuk merapikan selimut untuknya.

Seketika Veronica mengulurkan tangannya dan memegang tangan Charles, dingin, sepertinya baru saja pulang.

Veronica bangkit dan menatapi Charles, ketika saling bertatapan, Veronica perlahan bangun, dia mengulurkan tangannya dan merapikan rambutnya, "Kita rundingkan dulu."

Dia duduk di ruang tamu bersama Charles, dia memasak susu dan meletakkannya dimeja, dia lalu menuangkannya dan memgangnya, "Sepertinya urusan dikuburan itu sudah selesai bukan?"

"Iya."

Veronica menelan susu, dan memikirkan perkataannya, dia sedikit tidak tahu cara untuk mengungkapnya, Caroline mengacaukan semua rencana, bahkan dia sudah tidak tahu bagaimana caranya untuk melakukan hal yang ingin dilakukannya agar membuatnya menyesal itu, terlebih sekarang dia sudah tidak tahu langkah selanjutnya harus bagaimana."

Apakah kamu menyesal mengenalku? menikah denganku, menyentuhku." Veronica tiba-tiba mengangkat kepala dan menatapinya, "Jika bukan karena aku, mungkin saja Caroline tidak akan seperti ini, bukan?"

Charles sedikit kaget, "Kamu berpikir seperti ini?"

"Aku hanya bisa berpikir seperti begini." Veronica memegang perutnya sendiri, "Dia mungkin tidak mati, bukankah tidak menemukan tulangnya? Mungkin saja masih mungkin bisa bertemu, kamu....."

"Kamu jangan banyak berpikir." Charles mengulurkan tangan dan meletakkannya dibahu Veronica, "Veronica, aku berhutang kepadanya, ini adalah masalah diantara kami, tap aku tidak pernah menguncang perasaan kita karena hal ini."

Wanita yang mengandung berpikiran terlalu banyak, Charles pernah diingatkan oleh orang lain sebelumnya, dia tahu bahwa suasana hatinya belakangan ini memang tidak baik, tapi dia tidak mungkin mempunyai pemikiran seperti Veronica juga.

"Tidurlah dulu." Charles bertanya, "Apakah kamu mau makan? aku buatkan untukmu."

"Tidak perlu." Veronica mengelengkan kepalanya, "Masih ada hal lain kah?"

"Iya, markas Albert menghilang, Andre memberikan beberapa list nama perusahaan Albert didalam negeri dan diluar negeri, aku perlu merapikannya."

Ketika Veronica bangun untuk sarapan, dia sudah tidak menemukan jejak Charles, Charles sudah meyiapkan sarapan diatas meja, dan meninggalkan pesan agar Veronica ingat untuk sarapan.

Veronica menatapi tulisan yang indah dikertas itu, dia menghempaskan nafasnya, dengan begini dia tetap saja tidak bisa senang, apa yang harus dilakukan? dia terus saja merasa hatinya kosong, dimulai dari telepon itu.

Dia tahu Caroline sengaja meneleponnya, dia sengaja untuk meninggalkan bekas luka dihatinya, sekarang, bekas luka ini tidak akan terungkit namun akan menjadi sebuah ancaman yang tersembunyi.

Tapi mengungkit ibu kandung Charles, Sakura Dou, Veronica menepuk kepalanya sendiri, tadi malam saja jelas bahwa mengingatkan dirinya untuk memberitahunya, tapi malah perbincangannya menjadi begitu, dia malah lupa memberitahunya.

Veronica sebenarnya masih sedikit ragu-ragu dengan ini, dia tidak tahu apakah Caroline sedang membohongi dirnya atau tidak, tapi wanita ini sudah jelas mendendaminya, bagaimana mungkin dia membuat jebakan di hal seperti ini?

Sekali berpikiran seperti ini, Veronica memutuskan untuk pergi ke makam itu sendiri, dia percaya bahwa sebelumnya Charles berbohong kepadanya, dia mendirikan makam pakaian untuk Caroline, dia tentu saja akan membuat makam untuk ibunya.

Dia naik taksi sendirian ke makam, Veronica mencari seorang petugas makam dan mencari tahu nama dimakan, dia menggunakan alasan kesulitan untuk menemukan saudaranya, dan mendapatkan belas kasihan dari petugasm dan membantunya, ini tidak membuatnya terlalu susah untuk menemukannya.

"Sakura Dou, ini sudah bertahun-tahun kemudian, ada seorang pria bermarga Tsi datang, tapi setelah membeli makam ini, terus saja tidak dibuka, hanya saja didirikan sebuah batu nisan saja, mungkin saja abunya saja sudah tidak ada." Petugas itu mendengar bahwa Veronica adalah ibu hamil, dia lalu tidak menyulitkannya dan membawanya jalan, "Tuan Tsi itu beberapa hari yang lalu mengeser batu nisan Sakura Dou ketempat yang bagus dengan harga yang amhal, tapi disamping sana dia juga membeli sebuah tempat."

Dia tahu, tempat itu seharusnya dibelinya untuk Caroline.

Sesuai dengan arahan petugas, Veronica akhirnya menemukan batu nisannya, tempatnyaluas dan didepannya ada bunga segar.

"Tuan Tsi adalah orang yang aneh, kedua batu nisan ini tidak mempunyai abu, hanya ada nama, setiap beberapa saat, dia akan datang untuk menjenguk Sakura, dia akan disini sendirian sangat lama dan pulang, nona, batu nisannya ada didepan sana, kamu pergi saja sendiri, aku tidak ikut denganmu karena ada urusan lain."

Veronica berterima kasih kepada petugas makam dan berjalan mengarah kedua batu nisan itu sendirian, hari ini dia membawa bunga segar, dan berdiri didepannya, Veronica menundukkan kepalanya dam meletakkan bunga segar dihadapan mereka.

Dia memikirkan masa lalu, demi membantu Charles menemukan ibunya, barulah Caroline dijual ke Amerika, alasannya juga berhubungan dengan rahasia keluarga Tsi, jika Sakura Dou mati, maka yang dicari oleh Caroline adalah penyebab kematiannya, Jika tidak amti, maka Tina tidak akan membiarkannya terbongkar.

Mungkin saja ini benar bahwa Caroline tahu bahwa Sakura tidak mati, dan itu adalah fakta?

sekali berpikiran seperti itu, Veronica meluruskan pinggangnya dan tiba-tiba terpaku.

Diatas batu nisan Caroline tertulis, Istri Charles, Caroline.

didetik itu, bunga ditangan Veronica terjatuh, badannya juga mulai gemetaran.

Dia datang demi Sakura Dou, tapi tidak menyangka akan melihat adegan seperti ini.

Apakah Charles mengira dia tidak akan pernah datang kesini? Jadi dia menggunakan cara seperti ini untuk Caroline?

Hanya saja Veronica merasa lucu, lucu hingga dia menangis, jadi, dirinya terus saja merasa hatinya kosong sekalipun Charles telah mengatakannya, dia tetap tidak merasa tenang.

Charles! Jelas-jelas bahwa kita sudah tidak bisa lanjut lagi, mengapa masih harus diikat seperti ini?

Kata Istri terus muncul dibenak Veronica, Veronica mengigit bibirnya, hatinya yang awalnya masih semangat berubah dingin, kalau kamu mengakuinya sebagai istrimu, lalu untuk apa ada keberadaan dirinya?

Dia lalu menghapus air amta dan pergi.

Setelah Veronica pergi tidak lama, dimakam muncul sosok seseorang yang kurus tinggi, dia mengenakan sebuah topi untuk menutupi wajahnya, dia berjalan kesamping batu nisan secara diam-diam dan berjongkok dan menghapusnya, sesaat kemudian, terobek sebuah kertas dari atas sana, tulisan diatas sana berubah.

Orang itu berdiri dan tersenyum, "Sayangku, banyak drama menarik baru saja dimulai, tenang saja, aku tidak akan melakukan apa-apa, aku hanya akan melihatnya dari kejauhan, kamu tidak ingin membiarkan mereka bersama maka aku tidak akan memberikannya kesempatan."

Sambil berkata, dia mengelus dadanya, sangat sakit, itu adalah sejenis obat beracun dengan jangka waktu kambuh lama.

Setelah menyelesaikan masalah Caroline dan Albert, Ricky sedikit lega, dia merapikan perusahaan Albert bersama Charles, lalu memutuskan untuk melakukan penyergapan.

Perusahaan diluar negeri sudah dikirimkan ke Chandra untuk diperiksa, sedangkan tempat lainnya butuh mereka sendiri untuk melakukan perkiraan aset perusahaan.

Hanya dengan memotong semua jalan belakangnya, barulah orang ini akan kritis.

Ricky tahu bahwa hal ini mudah untuk dikatakan dan tidak begitu susah juga untuk dijalankan, selain daripada uang yang banyak, kemampuan bernegosiasi dan keuletan untuk bertahan, kehilangan salah satu ini saja maka pertarungan ini akan berakhir, dan membuat Albert kabur diluar sana.

Tapi mereka harus melakukannya, tidak perlu dikatakan bahwa Albert adalah sebuah bom yang tidak menentu, tidak tahu kapan dia akan melakukan hal apa lagi, setelah mencabut paku ini, barulah kehidupan mereka bisa kembali seperti dulu lagi, dan dengan tujuan seperti ini, Ricky dan kawan-kawan sudah tidak tidur selama beberapa hari.

Hanya saja Ricky masih ingat satu hal, hari ini adalah hari yang dijanjikannya bersama Adeline untuk bertemu dengan pacar barunya.

Ricky berdiri dan tidak tahu bagaimana caranya untuk menemui orang ini.

Mantan pacar bertemu dengan pacar sekarang?

hahah.

Ricky tersenyum, dia menyelesaikan pekerjaannya dan mengirim email ke perusahan diluar negeri lalu berangkat.

Adeline duduk secara tidak tenang disamping Carlos, tampangnya seperti akan bertemu dengan mertua, melainkan dari Carlos akan bertemu dengan kakak.

Carlos meledeknya, "Hanya bertemu kakak saja, apakah kamu harus setegang ini?"

Adeline menhempaskan nafasnya, dan menjawab, "Kamu tidak tahu sifat kakakku.....yang pasti apapun yang dia katakan, tahan saja."

Carlos tersenyum, "Tidak apa-apa, aku sudah berpengalaman, dipersulit saja aku juga bisa menahannya, tenang saja, aku menyukaimu, demi kamu, apapun itu semuanya memang pantas."

Sambil berkata, Didepan pintu berhenti sebuah mobil hitam, seorang lelaki tampan yang mengenakan jas hitam turun dari mobil, seketika menarik perhatian banyak wanita didalam restoran.

Adeline juga begitu, dia menatapi Ricky hanya sekejap itu saja, dia seolah tidak bisa mengeser matanya.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu