Unplanned Marriage - Bab 184 Anda Salah Paham, Aku Tidak Bermaksud Begitu

Ricky memang seperti itu biasanya, baik dimanapun, dia terus saja menjadi pusat titik fokus, dia tampan, dan juga aura lelaki dewasanya itu sulit untuk dicapai untuk orang seumurannya.

Lelaki seperti ini......

Adeline sedikit bingung melihatnya, seketika dia lupa dengan Carlos yang berada disampingnya.

Hingga Carlos tertawa, "Kenapa, kamu melihat lelaki lain hingga tidak sadar diri? tapi orang itu memang sangatlah berbeda."

Adeline bergegas menarik tatapannya, dia lalu mengelengkan kepalanya karena sedikit malu, Ricky ini dulu pergi berkencan dengannya juga tidak berdandan sebagus ini, mengapa hari ini masih sengaja berdandan?

Seusai Carlos berkata, dia lalu terlihat kaget, karena lelaki yang membuat semua wanita memperhatikannya itu berjalan kearah mereka.

Meskipun diluar dugaan, tapi Carlos tetap saja berdiri, dan mengulurkan tangan kearah Ricky, "Anda adalah kakak dari Adeline?"

Ricky tersenyum dan bersalaman dengannya, "Iya."

Adeline tidak berani mengangkat kepala dan menatapinya, dia terpatah-patah dan memanggil, "Kakak."

Ricky menganggukkan kepalanya hanya saja ekspresinya sangatlah sombong, tatapannya terhadap Carlos juga tidaklah baik, ini membuat Carlos merasa sangatlah tertekan.

Ketika Carlos mendengar perkenalan dari orang penengah, dia juga pernah mendengarkan bahwa Adeline adalah seorang gadis yang berbakti, ibunya sakit parah, bersekolah saja juga susah, ketika tidak ada yang menjaganya, dia pergi menjadi simpanan orang dan menggantikan biaya perawatan serta uang sekolahnya.

Karena adanya sejarah gelap ini, makanya gadis ini tidak menemukan pacar hingga sekarang, dan syaratnya terhadap seorang pacar juga tidaklah tinggi, asalkan bisa diandalkan, jujur, dan sayang kepadanya saja sudah cukup.

Carlos sendiri juga adalah seorang pria yang menikah lagi, Dia tentu saja tidak akan meminta banyak terhadap gadis ini, ketika bertemu dengan Adeline, dia merasa dia lebih cantik dari perkiraannya, matanya bersinar dan ceria, hanya dari penampilannya saja sudah membuat Carlos tersentuh, dia tentu saja tidak peduli dengan masa lalunya.

Orang dihadapannya ternyata adalah kakak dari Adeline? Melihat penampilannya, dia tidak seharusnya.....

Sebelum Carlos sempat berkata, Ricky sudah memberikan kartu namanya, "Maaf, sebelumnya adikku ini tidak memberitahuku dia mempunyai pacar, barulah hari ini aku baru bisa bertemu denganmu, ini juga salahku, ini kartu namaku, aku terus saja menjadi penasihat investasi diperusahaan asing, dan memiliki saham beberapa perusahaan didalam negeri....."

Ketika Ricky memberikan kartu nama, dia tidak melewatkan tatapan kaget Carlos.

Adeline mencibir, dasar, dia terlalu sombong! Dia belum pernah melihat Ricky yang begini, benar-benar membuatnya benci.

Tatapan Ricky meliriknya, Adeline lalu kembali duduk ketempat semula dengan tenang.

Carlos lalu mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya, "Apa kabar, namaku adalah Carlos."

Ketika Carlos berkata seperti ini, dia sudah sangatlah sopan, Dia merasa dirinya dipermainkan oleh orang lain, jika Adeline mempunyai kakak seperti ini, apakah dia masih perlu menjadi simpanan orang untuk mendapatkan uang?

Ricky mengambil kartu namanya tapi tidak melihatnya, dia langsung meletakkannya disamping sana, kedua tangannya bersilangan dan langsung berkata, "Tuan Carlos, adikku ini tahun ini berumur 23 tahun, apakah kamu merasa cocok untuk bersama dengannya?"

Sebenarnya ketika Carlos menatapi Ricky, dia sudah merasa ada yang tidak beres, setelah dia berkata, nada bicara Ricky yang begini juga membuatnya sedikit canggung, yang dimilikinya memang tidak begitu bagus, tapi pertanyaan Ricky ini membuatnya tidak bisa menjawab.

"Begini, Tuan Ricky, adikmu merasa aku lumayan bagus dan ingin mencoba berpacaran denganku." Setelah berpikir sejenak, barulah Carlos meneruskan, "Lagi pula, untuk sekarang, umur juga sudah bukan masalah, asalkan kedua orang saling mencintai saja sudah cukup, bukankah begitu?"

"Saling mencintai?" nada bicara Ricky tiba-tiba menjadi berat, "Sepengetahuanku, adikku baru mengenalmu beberapa hari ini saja, begitu cepatkah sudah saling mencintai?"

Kali ini Carlos benar-benar kehabisan kata-kata, dia menekan tangan Adeline dan berharap dia bisa berkata untuknya.

Adeline sadar dan berkata, "Kakak, bisakah kamu tidak mempersulit orang seperti ini, bukankah sudah bilang hanya melihatnya saja?"

"Iya, lihat." Ricky menyipitkan matanya, "Aku lihat apakah adikku yang tercinta ini ditipu oleh orang lain atau tidak, atau dia cocok dengan adikku atau tidak, aku ingat Tuan Carlos masih mempunyai seorang putri yang ebrumur 5 tahun, kenapa, dia baru berumur 23 tahun dan masih tidak bisa menjaga dirinya dengan baik dan sudah harus menjadi ibu dari anakmu?"

Wajah Carlos merah.

Adeline sedikit marah dan menendang kaki Ricky dari bawah meja, namun entah kenapa tangan Ricky langsung memegang kaki Adeline.

Dia tidak bertindak apa-apa, kedua matanya terus menatapi Carlos.

wajah Adeline memerah, dia sama sekali tidak berani bergerak, kakinya sedang berada ditanganku, punggung kakinya juga sedang dielus, adegan ini membuatnya tidak bisa memikirkan hal lain, dia hanya bisa meminum kopi diatas meja.

Carlos lalu menjawab, "Tuan Ricky, Anda salah paham, aku tidak bermaksud begini."

"Tidak bermaksud begini? kalau begitu kamu tidak berencana untuk menikah dengan adikku? kalau begitu untuk apa kalian berpacaran?" Ricky terus saja memegang kaki Adeline, nada bicaranya juga semakin tidak sabaran, "Meskipun keluarga Shen bukanlah keluarga besar di kota Shanghai, namun di Hangzhou juga termasuk keluarga yang ternama, maafkan kata-kataku yang terlalu langsung, Tuan Carlos, sesuai dengan kemampuan kamu, kamu seharusnya tidak cocok untuk adikku."

"Kakak!" Adeline akhirnya tidak tahan, "Kamu jangan keterlaluan!"

"Aku keterlaluan?" Ricky tersenyum, "Jika aku tidak memberitahunya terlebih dahulu, nanti setelah di Hangzhou Tuan Carlos baru bermasalah, bukankah itu lebih tidak baik?"

Carlos menoleh kearah Adeline, tampang wajahnya yang kasihan terlihat olehnya, seketika, Carlos tidak tahu darimana datangnya keberanian dan berkata, "Tuan Ricky, menurutku masalah ini masih perlu menanyakan Adeline, asalkan Adeline setuju, kemanapun itu, aku juga bersedia pergi."

Tatapan Ricky jatuh pada Adeline.

Adeline hanya merasa punggungnya dingin, tapi dia tetap menatapi Ricky, dan menjawab, "Benar, aku sangatlah puas dengan Carlos!"

Perkataannya ini membuat Carlos semangat.

Ricky lalu berkata, "Oh? Benarkah?"

Pertanyaan seperti ini membuat Adeline tegang, tapi dia tetap menganggukkan kepalanya.

Bisa bagaimana? Dia jelas ingin merusak hubungannya dengan Carlos, tapi Ricky juga tidak ingin menikahinya, mengapa dia masih harus mencampuri urusannya akan berpacaran dengan siapa.

bahkan sekarang melakukan gerakan memalukan seperti ini dibawah meja, ini membuatnya malu.

Adeline terlihat ingin menangis, dimata Carlos, dia terlihat kasihan, bahkan dia berpikir bahwa perbuatannya sebelumnya mungkin tidak diketahui oleh keluarga Shen, dan ibunya sakit saja keluarga Shen juga tidak peduli, sepertinya hubungan Adeline dengan keluarga Shen juga tidak baik.

setelah berpikir seperti ini, Carlos merasa lega, dia bergegas mengeluarkan tisu untuk menghapus air mata Adeline, "Tenang saja kakak, aku pasti akan menjaga Adeline dengan baik, umurnya masih kecil, aku pasti akan sangat bersabar terhadapnya, tenang saja, kakak."

Panggilan Carlos yang tiba-tiba berubah menjadi kakak membuat Ricky marah, gelas yang dipegangnya juga gemetaran.

Carlos sangatlah pintar, setelah melihat Ricky tidak menjawab, dia bergegas menuangkannya segelas teh, "Kakak, apakah Anda sudah menikah atau belum, aku lihat kamu juga tidak lebih tua daripada Adeline."

Ricky mengangkat gelasnya dan meniupnya, lalu menjawab, "Aku punya tunangan, dan berencana menikah, kami pasti harus menikah sebelum kalian, bukan?"

kaki Adeline tiba-tiba gemetaran, dia menariknya dengan kencang, dan dia merasa kopi yang dipegangnya juga ikut gemetaran.

Dia tidak ingin terlihat begitu, namun dia ingin menangis.

Ricky akan menangis? Dia akhirnya akan menikah bersama Shelyn? ini seharusnya patut gembira, setidaknya Ricky tidak akan mengganggunya lagi.

Namun Adeline sangatlah sedih, dia mengatakan bahwa dalam jangka dekat dia tidak ingin menkah, dia bilang dia pasti akan menikahinya, perkataan ini semua pernah dikatakan Ricky kepadanya.

Dia sendiri yang sudah tidak bisa menunggunya lagi, dia tidak bisa menunggu lagi, dan ternyata dia baru saja pergi, Ricky langsung mengatakan akan menikah.....

Adeline menarik nafas dan menghapus ingus menggunakan punggung tangannya.

"Ada apa denganmu?" Carlos merasa ada yang berbeda dengan Adeline lalu dia bergegas bertanya.

Adeline mengelengkan kepalanya, "TIdak apa-apa, tadi tiba-tiba merasa hidungku gatal, sepertinya alergi."

Ricky tersenyum, "Ketika aku menikah, aku akan mengirimkan kamu surat undangan, apakah kamu akan datang?"

Carlos sadar bahwa Ricky sedang menanyakannya, dia langsung senang, "Kakak bisa mengundangku saja sudah adalah kehormatanku, bagaimana mungkin aku tidak pergi."

Mereka berdua mengobrol dengan senang, perlahan tidak lagi terlihat seperti tadi.

Namun Adeline semain sedih, seolah seluruh pikirannya penuh dengan kata Ricky akan menikah, sehingga membuatnya menatapi meja terus, hingga ditelinganya terdengar, "Masih melamun?" barulah dia mengangkat kepalanya.

Carlos sudah tidak berada disampingnya, hanya ada Ricky yang duduk disampingnya, dia menatapinya.

Adeline bertanya, "Dimanakah Carlos?"

"Setelah melihat kamu tiduran di sini, aku membiarkannya pulang dulu, sebagai kakak, sudah memang seharusnya menjaga adik, benar kan?" Ricky duduk disamping Adeline, tangannya diulurkan dan merangkulnya, kedua bibirnya mendekat kearah telinganya, gerakannya yang mesra membuat banyak orang menatapinya, "Apakah aku hari ini melaksanakan tugasku dengan baik?"

Adeline marah dan langsung mendorong Ricky, dia berdiri dan berjalan keluar, Ricky mengikutinya dari belakang.

Setelah keluar dari restoran, hari sudah berubah malam, dia pikir untuk pulang ketoko terlebih dahulu dan membereskan kamar ibunya dan mencari waktu untuk menjemput ibunya.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu