Unplanned Marriage - Bab 221 Pesaing Cinta Paling Kecil Dalam Sejarah

Singkatnya, dia juga sementara percaya bahwa Charles Tsi tidak baik hati. Pria ini tidak mau membantu pun, juga tidak akan benar-benar menjadi mak comblang bagi Elena Lu.

Setelah melakukan panggilan telepon, Charles Tsi melihat foto pernikahan di atas meja lagi, dan berpikir untuk mencari waktu untuk mengambil foto keluarga.

Selagi melihat foto itu, pesan masuk tiba-tiba masuk.

Veronica Gu mengirim emotikon dari sana.

Charles Tsi terdiam, dan membalas: Tidak bekerja dengan baik?

Veronica Gu: Ini bukan lagi perusahaan keluargaku sendiri. Mengapa aku harus bekerja baik-baik?

Charles Tsi: Ada apa?

Veronica Gu: Ada masalah tidak bisakah aku mencarimu! Aku bertemu Elena di lantai bawah, dan dia mengatakan bahwa dia dan tuan besar keluarga Meng ... sudah apa itu. Apakah ini termasuk rencanamu?

Charles Tsi: Begitu antusias? Jika dulu kamu bisa begitu antusias, maka baguslah.

Veronica Gu: .........

Charles Tsi: Jika aku memberitahumu sesuatu hal, imbalan apa yang akan kamu berikan kepadaku?

Veronica Gu: Kamu benar-benar bikin kesal!

Sesaat kemudian, Charles Tsi melihat bahwa Veronica Gu sudah tidak terhubung. Dia tersenyum lalu pergi menuju tempat janjian dengan Ryan Mu.

Tempat yang sudah dijjanjikan dengan Ryan Mu ada di sebuah bar kecil. Menurut rekomendasi Ryan Mu, bar kecil ini dibuka oleh salah seorang temannya, Alex Zi. Itu tidak terbuka untuk umum. Hanya untuk beberapa teman minum dan mengobrol di sini.

Ryan Mu mengizinkan Charles Tsi masuk, dan itu pertanda menjadikannya teman.

Sebagai salah satu dari empat tuan kaya di Kota D, orang-orang di kelompok ini sebenarnya tidak begitu banyak berhubungan dengan Charles Tsi, dan tidak terlalu suka juga. Sebelumnya saat berbicara dengan Ryan Mu, ia menemukan bahwa pria itu juga sangat kesal pada Elena Lu yang setiap hari seperti koyo menempel di tubuh. Charles Tsi kemudian mengusulkan sebuah ide, tidak disangka Ryan Mu benar-benar menggunakannya, bahkan dengan cepat dan juga kejam.

Hanya saja saat Charles Tsi masuk ke dalam bar itu, dia mendengar suara pria dan wanita yang sedang berhubungan dari dalam ruangan. Untung saja dia sudah melampiaskan nafsunya beberapa hari yang lalu. Kalau tubuhnya masih lapar, takutnya dia tidak akan tahan.

Charles Tsi menunggu dengan tenang di luar, hingga suara di dalam berhenti lalu pintu terbuka. Yang pertama keluar adalah Ryan Mu, lalu belakangnya diikuti seorang perempuan yang cantik.

Perempuan itu kelihatannya hanya berumur 23 atau 24 tahun. Perempuan itu memakai kemeja yang tipis, rambut panjangnya sedikit basah tergerai dengan berantakan di bahunya. Meskipun cantik, tapi mungkin karena tadi melakukan hubungan tubuh, wajah perempuan itu sedikit merah, dan terlihat menawan.

Melihat ada orang di luar, perempuan itu terkejut, langsung masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu dengan keras.

Charles Tsi mengerutkan dahi, "Tuan Mu benar-benar memiliki hobi yang bagus."

Ryan Mu duduk dengan malas di sofa seberang Charles Tsi. Dari atas meja dia mengambil gelas bir, lalu menuang sedikit anggur merah ke dalamnya, kemudian memberikannya kepada Charles Tsi.

Tangan Ryan Mu sangat putih, panjang dan cantik. Saat mengulurkan bir kepada Charles Tsi, ada harum yang sangat memikat.

Setelah itu, Ryan Mu menuangkan juga anggur ke dalam gelasnya. Setelah mengecapnya dengan pelan, Ryan Mu baru berkata, "Aku kira kamu tidak akan datang secepat ini."

Charles Tsi tertawa, "Aku selalu tepat waktu, tidak pernah datang terlambat."

Sebenarnya Ryan Mu di dalam kelompok ini baru benar-benar merupakan orang golongan atas yang sesungguhnya. Bermain wanita adalah hal yang biasa, bagaimanapun pria ini memiliki uang juga kekuasaan. Saat tidak ada yang kurang, para wanita tentu akan datang dengan sendirinya.

Namun saat Charles Tsi berpikir seperti itu, perempuan yang cantik itu membuka pintu, lalu berkata pada Ryan Mu, "Aku mau pulang dulu, tuan besar sudah mendesakku."

Tatapan Ryan Mu sedikit suram, "Dia memanggilmu pulang, kamu begitu semangat?"

"Jangan seperti ini." wanita itu sedikit tidak enak hati mengalihkan pandangannya, sengaja tidak bertatapan dengan mata Charles Tsi, "Kamu ada tamu."

Ryan Mu menoleh sebentar ke arah Charles Tsi, lalu tertawa, "Ketua Tsi tidak pernah bocor mulut. Jangan takut, kamu balik saja."

"Baik."

Seperginya wanita itu, Charles Tsi tidak bertanya apapun. Bahkan mata yang penasaran pun tidak terlihat. Namun Ryan Mu malah tertawa dan menjelaskan, "Sebelumnya aku tidak mengenalmu, jadi setiap acara Keluarga Mu tidak mengundangmu. Tapi kedepannya pasti kamu akan kenal, dia adalah ibu angkatku. Ayahku menikahi seorang istri muda."

"........."

Ryan Mu mengangkat alisnya, "Ada apa? Sangat terkejut?"

"Tidak." masalah di keluarga orang kaya seperti ini, sudah sering dia jumpai.

Contohnya saja Keluarga Shen, Ricky Shen dan Adeline Shen, bukankah termasuk orang aneh dalam keluarga kaya? Berteman lama dengan mereka, Charles Tsi juga sudah tidak heran lagi.

Charles Tsi tidak ingin membicarakan lagi mengenai wanita itu, karena ini adalah masalah pribadi keluarga orang lain. Dua orang ini melakukan hubungan di bar dan diketahui olehnya. Kalau sampai masalah ini tersebar keluar, juga tidak akan baik terhadapnya. Belum tentu juga Ryan Mu percaya dia benar-benar akan jaga rahasia. Jadi Charles Tsi langsung saja memilih sikap memuji, "Tuan Mu terhadap wanita, memang memiliki standar sendiri, aku bisa melihatnya."

Ryan Mu berkata, "Tentu saja, sebenarnya setiap hari berpura-pura menjadi orang lain, lelah juga. Tetap lebih santai di hadapan orang sendiri."

Ryan Mu di mata orang luar sebenarnya seperti apa? Tuan muda yang lembut, memiliki aura bangsawan yang kuat, juga sangat sabar. Tapi hanya orang yang benar-benar mengenal Ryan Mu saja, yang akan tahu bahwa pria ini tidak seperti yang orang-orang luar lihat. Mata Ryan Mu sudah dari lama kehilangan kesenangan yang dulu, digantikan dengan kemalasan. Ryan Mu yang seperti ini sebenarnya lebih menawan, tapi juga semakin kejam. Banyak hal dalam tangannya, tidak meninggalkan bukti juga membuat orang merasa takut.

Charles Tsi mau berteman dengan Ryan Mu, sebenarnya karena Ryan Mu ini layak untuk diajak berteman.

Ryan Mu tidak takut dikejar oleh wanita, tapi benci dilekat terus oleh wanita. Banyak wanita yang begitu sudah ditolak sekali, atau tidak digubris sekali, akan menyerah begitu saja. Bahkan putri keluarga kaya sekalipun akan mundur begitu melihat latar belakang keluarga Ryan Mu. Kecuali kalau yang bisa bekerja sama dengan Charles Tsi, atau menawarkan keuntungan kalau mau naik ke atas ranjang pria itu. Dua syarat itu cukup.

Tapi Elena Lu, tidak tahu berterima kasih. Setiap hari menganggap dirinya sebagai nona keluarga kaya, selalu mengejar tiada henti di belakang Ryan Mu. Pernah suatu masa, Ryan Mu ada di mana, wanita itu juga akan secara 'kebetulan' berada di sana.

Ryan Mu di luar sana sudah lelah berpura-pura, masih harus meladeni Elena Lu, benar-benar semakin tidak berdaya lagi.

Rasanya ingin sekali menampar wanita itu setiap saat. Tapi dia tidak bisa. Dia adalah pangeran lembut yang digosipkan orang-orang luar sana. Dia mana mungkin melakukan perbuatan yang tidak bermoral seperti itu.

Di saat Ryan Mu sedang tidak ada jalan keluar, Charles Tsi mengusulkan sebuah ide, yaitu mundur sebagai suatu kemajuan. Jadi masalah Elena Lu dengan begitu terselesaikan dengan sempurna. Wanita itu sekarang sudah berpaling pada tuan muda Keluarga Meng, dan bagi Ryan Mu itu adalah suatu kebaikan yang sangat besar.

"Aku datang kali ini, karena ingin meminjam hubungan relasi-mu, Tuan Mu."

"Tidak masalah." Ryan Mu bahkan tidak mendengar apa yang dia minta dan langsung menyetujuinya, "Sebelumnya terima kasih untuk bantuanmu, ini namanya membalas kebaikan orang lain."

Charles Tsi menggelengkan kepala, "Yang ini benar-benar sangat mudah. Aku tahu Tuan Mu juga punyai relasi pribadi, selain itu juga membangun perusahaan cabang. Ini masalah pekerjaan, bagaimana diurus ya bagaimana diurus."

Ryan Mu menyunggingkan senyum, "Ketua dewan Tsi benar-benar orang yang enak diajak kerjasama. Sifat ini aku suka, aku pasti berteman denganmu."

"Bisa berteman dengan Tuan Mu, aku sungguh sangatlah beruntung." Charles Tsi mengulurkan tangan, lalu bersalaman dengan Ryan Mu.

Dua pria yang sama hebatnya ini, bersamaan menyunggingkan senyum.

"Cheers."

Gelas kaca bertemu. Perlahan, malam sudah tiba.

Akhir pekan, akhir pekan di Kota Shanghai lumayan ramai, Keluarga Zhou juga sangat ramai.

Tuan muda Keluarga Zhou, Dennis Zhou dengan nona dari Keluarga Meng, Dhea Meng melangsungkan pertunangan. Penggabungan kedua keluarga itu, dihadiri oleh banyak orang. Apalagi Dennis Zhou adalah yang paling muda dari empat tuan muda terkaya di Kota D, jadi pertunangan ini semakin menarik perhatian orang banyak.

Veronica Gu melihat ke samping, ada sebuah mobil mewah yang berhenti di luar. Dia membantu Wenny membereskan pakaian. Wenny hari ini sangat imut, memakai baju tradisional China berwarna pink dengan bentuk rok lilit. Rambut panjangnya tergerai di bahu, di atasnya diikat dengan karet rambut berhias kupu-kupu. Terlihat sangat indah, seperti gadis tradisional pada lukisan zaman dulu.

Charles Tsi menatap putrinya dengan pandangan puas. Dia pernah berjanji pada Ricky Shen, hari ini membawa Veronica Gu dan Wenny keluar, pasti akan sangat memukau banyak orang, baik itu ibu maupun anak.

Kebenarannya memang benar seperti itu.

Aura Veronica Gu memang pada dasarnya luar biasa, bahkan jika dia hanya memakai baju biasa, tetap akan berbeda ketika berdiri di tengah orang-orang. Hari ini Veronica Gu memilih dress panjang berwarna biru laut. Rambutnya sedikit dimodeli, dengan bawahnya agak dikeritingkan. Sebuah hiasan berwarna biru muda di atas kuncirannya. Ibu dan anak itu, cantik di tingkatan yang berbeda.

"Ibu, kita mau pergi ke rumah paman kecil ya?" dengan wajah berharap, Wenny mendongakkan kepala melihat ke arah Veronica Gu.

Veronica Gu tertawa, "Iya, bukankah Wenny sudah pernah datang ke sini?"

Wenny mengerucutkan bibir, "Aku tidak suka rumah paman kecil."

"Memangnya kenapa?" Veronica Gu membantu Wenny menyisir rambutnya, dan wajahnya tersungging senyum bahagia.

Charles Tsi ikut bicara, "Kalau Wenny tidak suka, kita tidak usah pergi saja."

"Wenny tidak suka rumah paman kecil, tapi suka paman kecil! Kenapa tidak pergi!"

Veronica Gu sekarang suka melihat Wenny dan Charles Tsi, terutama melihat wajah Charles Tsi, benar-benar sangat lucu.

Melihat ayah tidak bicara lagi, Wenny asyik sendiri memainkan ponsel di tangan Veronica Gu sambil mengoceh, "Orang-orang di rumah paman kecil, semuanya dingin, tidak seperti paman kecil yang lembut."

Veronica Gu tertawa, "Itu karena kepadamu. Di seluruh keluarga Zhou, tidak ada orang yang lebih dingin daripada dia, tahu tidak?"

Wenny mengerjapkan mata, "Benarkah?"

Dia tertawa dengan senang, suaranya seperti lonceng, memenuhi mobil. Steven yang duduk di kursi kemudi, bahkan menoleh ke belakang untuk melihat mereka bertiga, "Ketua dewan Tsi, kapan kalian bermaksud rujuk?"

Baru selesai bertanya, Veronica Gu menundukkan kepala. Charles Tsi malah tidak keberatan, pria itu menggenggam tangan Veronica Gu, "Masalah rujuk itu, bagaimana pun harus tunggu sampai aku berhasil mendapatkan dia dulu."

Veronica Gu tersentak, lalu melihat ke arah Charles Tsi. Saat bertatapan dengan Charles Tsi, wajahnya memerah. Charles Tsi bertanya dengan suara rendah, "Cincin berlian tadi dimana?"

Veronica Gu menjawab, "Kusimpan."

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu