Unplanned Marriage - Bab 17 Terimakasih sudah membiarkanku bahagia

Veronica tahu dengan jelas kalau Marco dan Eliana berharap hubungannya dengan Charles baik-baik saja, disisi lain mereka juga ingin melihat lelucon Veronica dan Charles, tapi mereka juga takut kalau Veronica akan membantu Charles dengan sekuat tenaga, 3 kontradiksi mengoyahkan mereka hari ini.

Terdengar beberapa suara bicara dari ruang tamu, Veronica duduk, ia tidak melupakan tatapan mengejutkan Marco tadi, senyumnya tertahan.

Dia bangkit dari tempat tidur dengan telanjang, untuk sesaat ragu-ragu dan memilih piyama yang cukup seksi. Itu adalah rok sutra ungu, rok itu tertutup sampai paha, memperlihatkan sepasang paha yang halus dan tubuh yang seksi. Melihat bayangannya di cermin membuat Veronica merasa malu.

Jelas-jelas tahu bahwa Charles akan mengatakannya sok pintar lagi, tapi perasaan yang ditinggal begitu saja masih saja tersimpan di dalam hati Veronica, dia hanya ingin membuat Marco menyesal karena telah melakukan hal ini, menyesal bahwa dia telah meninggalkan wanita yang begitu sempurna seperti dia.

Mengambang di permukaan, sentuhan pesona terbang ke sudut-sudut mata, melakukan serangkaian drama, dia percaya kalau Charles akan bekerja sama dengannya.

Veronica mendorong pintu hingga terbuka, suara dingin itu datang dari sudut “kalian berdua tidak memberitahu sebelumnya bahwa kalian akan datang.”

“Dia sudah bangun” ucap Charles samar, sambal melihat kearah suara itu.

Kini semua orang mengejutkan ekspresi terkejut, bahkan Charles tidak menyangka Veronica akan keluar dengan piyama seperti itu, meski begitu dia memiliki tubuh yang cantik.

“Kemarilah” kata Charles.

Veronica memakai sandalnya dan berjalan menuju Charles, tangannya melingkari lehernya dan dengan lembut mencium bibir pria itu “pagi suamiku”

Dia berbicara dan mengabaikan 2 orang yang ada disini, dan langsung duduk diatas kaki Charles, tampak sedikit lelah ia melihat kearah Marco dan Eliana “maaf, ini adalah bulan maduku dan Charles, karena ini bukan di keluarga Tsi maka aku tidak peduli dengan perasaan kalian.”

Marco tersenyum kaku “tidak apa-apa, kita yang terlalu tiba-tiba.”

Ketika dia berbicara, ia melihat kearah paha Veronica yang begitu panjang, dia tidak pernah memiliki momen seperti itu, dan ia merasa Veronica begitu seksi.

“Veronica, kamu menikah dengan kak Charles, tak disangka baru beberapa hari, perasaanmu sudah membaik?” tanya Eliana dengan kesal sambal menggertakan gigi.

Charles merangkul pinggang Veronica dengan satu tangan, dia benar-benar bekerja sama dengannya, Veronica merasa tidak begitu nyaman duduk diatas pangkuan pria itu, punggungnya selalu garis lurus dan begitu tegang.

“Perasaan baik dalam suami istri apakah ada masalah?” Charles menjawabnya, tapi dengan cepat ia mengubah topik pembicaraan, “apa yang kalian lakukan di Nanjing?”

“Kakak, apakah kamu lupa tentang bulan madumu dan memindahkan semua pekerjaanmu padaku?” Marco menjawabnya dengan cepat.

“ada masalah apa, ayok bicara dan kita dengarkan.” Charles masih tidak berekspresi, bahkan Veronica yang dekat dengannya tidak bisa melihat makna dimatanya.

Marco dan Eliana saling memandang. Eliana hanya mengangguk, Marco berkata dengan cukup puas “perkembangan keluarga Xie di Nanjing begitu besar, aku berencana mengunjungi tua muda kedua Xie dan membuat ia bekerjasama dalam sebuah projek, aku akan memenangkan projek kali ini.”

Veronica memandangi Charles, dia jelas tahu bahwa Charles datang kesini untuk membicarakan tentang kerjasama ini, apakah hal seperti ini juga harus diambil oleh Marco dan Eliana?

“boleh” Charles mengangguk, “kalau kau memang ada hati seperti itu, itu juga bagus untuk perusahaan. Tapi keluarga Xie adalah orang yang penting, lebih baik aku pergi bersama kalian.”

“kenapa kakak berbicara seperti itu, apakah kakak tidak mempercayai kami?” Marco tersenyum.

Charles mengerutkan alisnya, “ini bukan masalah kepercayaan, proyek ini sangat penting, tuan muda Xie yang membuat keputusan, aku tidak ingin terjadi kesalahan.”

Hati Veronica tidak nyaman, dia langsung berkata “Dari tadi pagi kalian sudah datang tiba-tiba, jangan mengira bahwa suamiku akan selalu mengalah untuk kalian, yang harus dibicarakan pun juga sudah dibicarakan, yang harus kalian lihat kalian juga sudah melihatnya, silahkan pergi, tidak akan kami layani lagi."

Eliana menatap Marco dan berdiri, berbicara beberapa kalimat sebelum keluar.

Baru saja tiba di pintu , Veronica berteriak “Marco!”

Marco dengan aneh memalingkan kepalanya, bagaimana mungkin ada wanita yang baik didunia ini dan terlihat begitu menarik, tapi mantan istri yang duduk di pangkuan Charles adalah wanita seperti itu.

Sepasang matanya yang letih melihat Marco, dan bibirnya bergerak “aku seharusnya berterima kasih padamu, sehingga aku bisa mendapatkan kesempatan untuk begitu bahagia.”