Unplanned Marriage - Bab 194 Apakah Ia Benar Putriku?

Hati Charles seketika meledak, telah lewat 4 tahun lamanya, bagaikan air yang menerjang masuk ke kehidupannya yang tenang, Wenny... Charles menarik kembali tangannya, memeluk Wenny erat-erat, ia benar-benar anak kandungnya, apa benar adalah anak kandungnya?

"Apa ia benar anak kandungku?" Tanya Charles sambil sedikit terisak, namun ia menunduk, mendekap erat Wenny di pelukannya, agar Dennis tak melihat ekspresi di wajahnya.

Dennis berdehem, dengan sedikit canggung ia menjawab, "Begini, Wenny selalu merengek ingin bertemu ayahnya, sehingga aku membawanya kemari dari Inggris."

Pantas saja kemarin malam Veronica menunggu di pintu perusahaan, kalau tidak karena kepergian Wenny, mana mungkin pertemuan ini terjadi, setelah 4 tahun?

Wenny berada di pelukannya, ia sangat sehat, cantik, tepat seperti perkataan Sakura, Wenny mirip dengannya.

Kalau begitu mengapa waktu itu Veronica memberitahunya bahwa ia melakukan aborsi?

Tampak sinar mata kebingungan di bola mata Charles, Dennis sepertinya tahu apa yang ingin ia tanyakan, maka ia pun berdehem pelan dan menjawab, "Maaf ya, aku dan Kak Gu tidak begitu sering berhubungan, aku tak pernah menanyakan masalah pribadinya, aku hanya melihat Wenny begitu ingin bertemu ayahnya, sehingga aku langsung membawanya kemari."

Wenny berkata pelan, "Ayah, aku meninggalkan memo dengan baik untuk ibu, ibu tidak akan panik."

Charles berterima kasih pada Dennis, lalu bertanya, "Bisakah biarkan Wenny tinggal di tempatku?"

"Oh, ia bilang ia mau bertemu ayahnya, aku hanya bertanggung jawab mengantarkan saja," ucap Dennis sambil merapikan pakaiannya pelan-pelan, "Karena tugasku sudah selesai, aku harus pergi menemui kakek."

"Baiklah," kata Charles sambil bersalaman dengan Dennis yang belasan tahun lebih muda darinya itu, "Jasa sebesar ini tak bisa hanya dibalas dengan ucapan terima kasih, kalau ke depannya kau ada perlu untuk menggunakan jasa keluarga Tsi, silakan menghubungi kapanpun, di manapun."

Dennis berpikir sejenak, kemudian tersenyum dan berkata, "Kalau begitu aku berterima kasih dulu."

Dennis pun pergi, bagaikan orang asing, Charles menatap sosoknya dari belakang, intuisinya mengatakan paman muda Wenny yang berumur 18 tahun ini, di masa depan akan punya jabatan tinggi.

Wenny menggelayut pada leher Charles, tiba-tiba bertanya, "Ayah, bisa tidak bawa aku pada ibu?"

Tangan Charles bertambah erat.

Ia tidak tahu.

Sudah selama ini, awalnya ia pikir ia dan Veronica sudah tidak mungkin, tapi siapa sangka, setelah 4 tahun, anak perempuan ini tiba-tiba menerjang masuk dalam kehidupannya, dan memanggilnya ayah.

Apapun alasannya, ia tidak bisa memaafkan Veronica, ia membawa putrinya meninggalkan sisinya, membuatnya menjalani hidup bagaikan tak bernyawa selama 4 tahun.

Charles memeluk Wenny dengan lembut, dan berkata, "Tunggu ibu datang mencari Wenny saja, oke?"

Wenny mengedip-ngedipkan matanya. "Menunggu ibu datang? Kalau ibu tidak bisa menemukan Wenny bagaimana?"

Charles menjawab dengan lembut, "Tidak akan, ibu tahu jalan pulang."

"Baik!" Jawab Wenny sambil mengangguk gembira.

Charles terus memeluk Wenny dan enggan melepaskannya, ia berdiri dan berkata, "Wenny, ayah bawa kamu naik dan makan, ayah ingin bertanya sesuatu padamu."

Sakura heran, kenapa Dennis pergi tetapi anak kecil itu tetap di sini, dan yang paling aneh, Charles yang biasanya tidak suka anak kecil, malah menggendongnya dengan erat, tidak ingin melepaskannya.

Mereka berdua sekarang sedang duduk di sofa depan jendela ruang baca, Cathy berbaring di atas kaki Wenny untuk berjemur, ekor panjangnya dikibas-kibaskan, mengenai betis Wenny, Wenny mengobrol dengan Charles sambil menyibakkan bulu ekor Cathy dengan tangan mungilnya, baru saja tangan mungil itu akan meraihnya, ekor Cathy dengan gesit menghindar.

Wenny berbicara pelan-pelan, namun Charles mengerti.

Selama 4 tahun ini, Wenny tinggal di Inggris, ada Chandra di sisi Veronica, dan Veronica terus berada di sisi Wenny selama 3 tahun, karena saaat Wenny baru lahir kesehatannya tidak baik, Veronica tidak bisa meninggalkannya, sehingga ia tinggal di Inggris untuk merawatnya.

Hingga tahun ke empat, setelah pemeriksaan Wenny di rumah sakit selesai, sudah tidak ada masalah, bahkan juga bisa mulai sekolah, Victoria pun menyerahkan Wenny pada kakaknya, Chandra, dan ia sendiri kembali ke Shanghai.

Pantas saja setahun ini Veronica baru terlihat lebih hidup, dulu Charles benar-benar kehilangan semua kabar tentangnya.

Beberapa tahun tidak saling menghubungi, bukan berarti sama sekali tidak peduli.

"Wenny, benci ayah tidak?" tanya Charles.

Di pelukan Charles, Wenny mulai melakukan gerakan kesukaannya dulu, memanjat hingga ke leher Charles, kemudian mengecup dan menggigit, lalu berkata, "Kenapa harus benci ayah, ayah baik sekali pada Wenny, Wenny paling sayang ayah!"

Veronica berdiam semalaman di depan pintu perusahaan, namun tidak juga ia bertemu Wenny ataupun Charles, di saat ia sedang bersiap menelepon polisi, akhirnya ia mendapat telepon dari Dennis.

"Halo, kak," ujar Dennis dengan suara datar sesuai dengan kepribadiannya, yang terdengar seperti ia tidak mengkhawatirkan apapun, tetapi siapa yang tahu dengan kepribadiannya ini, ia ternyata telah melakukan hal yang tak masuk akal.

Veronica yang berjaga semalaman awalnya sangat mengantuk, seketika ia gemetaran. "Dennis! Wenny, ke mana kau membawa Wenny!"

"Ke tempat ayahnya."

Beberapa kata sederhana yang diucapkan oleh Dennis ini, bagaikan menghantam kepalanya hingga hancur berantakan, apa-apaan? Dennis bisa-bisanya membawa Wenny ke tempat Charles?

"Dennis, bagaimana bisa kamu seenaknya... Kenapa kamu tidak... Tidak tanya aku dulu..." Ucap Veronica yang sudah tidak tahu bagaimana ia harus menggambarkan perasaannya saat ini, ia meremas erat bajunya, hingga bajunya kusut.

"Kak, Wenny butuh ayah," jawab Dennis dengan datar, "Kalau terus-terusan membiarkannya seperti ini, saat ia besar nanti ia akan membenci kalian, jadi lebih baik mencegah kebencian itu sedini mungkin."

Dennis tidak merasa dirinya salah, Veronica juga tidak bisa terlalu tegas terhadapnya, setelah satu kalimat ini, Dennis menutup telepon, ia membawa Wenny sampai ke sini dengan aman, dan sudah menyerahkannya pada Charles, tugasnya sudah selesai dengan sempurna.

Mengenai masalah kakak kelasnya dengan Charles Tsi, itu bukan urusannya, tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Veronica sudah kelelahan semalaman, saat ini paling tidak ia bisa lega, syukurlah Wenny tidak apa-apa, untungnya ada Charles di sana...

Hanya saja Charles sudah mengetahui masalah anak ini, bagaimana ia harus menjelaskan?

Hati Veronica kacau, seketika perasaannya bercampur aduk, ia sama sekali tidak tahu harus bagaimana.

Setelah lama duduk kebingungan di sana, Veronica akhirnya menyetir mobilnya ke 沈迎禾店.

Adeline yang telah menikah dengan Ricky, terlihat jauh lebih dewasa daripada dulu, melihat Veronica menghampirinya dengan wajah pucat pasi, ia buru-buru menarik tangannya dan bertanya, "Kak Gu, kamu kenapa?"

Veronica sedikit mengangkat matanya, tersirat setitik kebingungan di matanya. "Wenny... Wenny dibawa oleh Dennis ke tempat Charles."

Adeline tertegun, meski ia tidak mengenal Dennis, tetapi ia tetap mengerti, yang dimaksud Veronica adalah Charles telah mengetahui keberadaan Wenny.

Ia tak mengatakan apa-apa lagi, ia menggandeng Veronica masuk ke halaman, lalu duduk dan menuangkan teh untuk menenangkan hatinya. "CEO Tsi mengetahui keberadaannya belum tentu merupakan suatu hal buruk, bagaimanapun, Wenny adalah putrinya juga."

Masalah Veronica dan Charles dulu, jika digambarkan dengan kerumitan susunan sebuah mobil, juga tidak akan berlebihan, mereka bisa sampai ke tahap seperti hari ini, juga tidak tahu siapa yang benar dan salah.

Sebenarnya, Adeline juga tidak tahu apakah yang ia lakukan itu benar atau salah, membantu Veronica menyembunyikan hal ini bertahun-tahun, tetapi saat itu Veronica pernah jujur padanya dan mengatakan ia sudah tidak ingin terlibat lebih jauh dengan Charles, bukan hanya karena adanya Elvian di dalam hal perasaan, juga Albert. Elvian masih tak apa, paling tidak ia tak akan melakukan hal yang kelewatan terhadap Veronica, tetapi Eliana dan Elena belum tentu; mengenai Albert, Albert yang sedang bersembunyi di luar itu bagaikan penyakit bagi Veronica, ia yang pernah mencegah Veronica aborsi selama 2 minggu di rumah sakit, adalah sebuah ganjalan dalam hati Veronica.

Ancaman Elvian hanyalah sebuah sumbu, namun Veronica ingin Wenny lahir dengan selamat, dan berharap ia bisa tumbuh sehat, ia tidak bisa membiarkan Wenny di berada lingkungan yang berbahaya begitu.

Sehingga untuk menghindarinya, menambah keberanian telah menjadi sikap Veronica yang pasrah terhadap semua itu, kalau Charles memang bisa melindunginya, maka tak masalah, tetapi saat itu Caroline baru saja meninggal, demi membalaskan dendamnya, Charles sering meninggalkannya sendirian di rumah, membuat Veronica menghadapi sendirian kengerian yang mungkin akan datang.

Kalau bilang ia waktu itu tidak mengeluh pada Charles, itu tidak mungkin, dan begitu bertemu dengan tulisan di atas nisan itu, Veronica merasa seketika ia runtuh, ketakutan bukanlah masalah, bahkan perasaan ini bukanlah miliknya, untuk apa ia harus tetap di sisi Charles?

Setelah mencapai kesepakatan dengan Elvian, jika ia meminta Elvian membantunya menghalangi Eliana dan Elena mungkin akan sulit, ia pun memperjuangkan kesempatan untuk merawat anaknya di luar negeri, dan ia pun berhasil menghindari Albert yang membahayakan dirinya itu. Empat tahun berlalu, semuanya termasuk lancar, tetapi ia sudah tidak mugkin muncul di hadapan Charles...

"Jika CEO Tsi bertanya, katakan saja apa adanya."

Adeline menunduk dan sibuk mengutak-atik daun teh di dalam mangkuk, dengan agak pasrah ia berkata, "Sebenarnya, kamu tidak tahu aku berharap, agar suatu hari nanti kalian sekeluarga kembali bersama."

Veronica tertawa pahit. "Itu tidak mungkin..."

"Kenapa tidak mungkin?" Ujar Adeline sambil meletakkan cangkir di tangannya, mata besarnya nampak tidak mengerti, "Kalau CEO beberapa tahun ini punya kekasih lain, lupakan saja, tapi ia tidak begitu, ia sangat menjaga diri. Di mana lagi kau bisa menemukan pria seperti ini."

Veronica sedikit terisak, tetapi beberapa tahun ini ia juga sering memikirkan beberapa bulan di saat ia bersama Charles.

Kepribadian mereka semua terlalu pendiam, meskipun ia termasuk bisa berbicara di depan Charles, sebenarnya dibandingkan dengan Adeline, ia tidak sebanding.

Sifat alaminya seperti ini, tidak mungkin ia bisa berubah menjadi ceria dan terbuka. Veronica tahu, yang paling cocok dengan Charles, bukanlah orang dengan kepribadian seperti dirinya.

Saat mereka bersama, meski mereka melalui banyak waktu yang menyenangkan, namun kesalah pahaman di antara mereka juga tidak sedikit, terutama di masa kehamilannya, Veronica dari awal sudah ingin pergi meninggalkan Charles, siapa sangka ia malah terlibat terus menerus dengan Charles, dan itu membuatnya sangat menderita.

Caroline adalah ganjalan besar di tengah hubungan mereka, sejak Charles mendekatinya, dan menikahinya, Charles selalu melakukan apapun demi Caroline, setelah itu Caroline diselamatkan, dan menjadi batu besar di dalam hati Veronica, memang kenapa kalau Charles sangat baik? Rasa tanggung jawabnya tetap akan membuatnya tidak bisa jujur menghadapi perasaan Charles.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu