Unplanned Marriage - Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (1)

“Kenapa? Ada apa?” Apa yang membuat si cuek ini bisa menunjukkan ekspresi seperti ini. Pandangan Charles agak menurun dan melihat ke perut Veronica, tampak sekali dia menyadari kekagetan di muka Veronica, tapi dia sendiri tidak menunjukkan perubahan ekspresi, malah sekali ditanya begitu sama Veronica, ekspresi dia langsung berubah kembali seperti biasanya.

“Jaga kesehatan, kalau tidak enak badan lagi langsung telepon ke aku.” Dua kalimat yang sederhana dengan suara yang jernih dan dingin, tapi malah membuat hati Veronica merasakan kehangatan.

“Iya.” Jawab Veronica sambil agak menundukkan kepala dan senyuman lebar menyungging di bibirnya, ini sudah termasuk perhatian yang terang-terangan sekali, dan dia malah jadi tersipu malu.

Kemudian dia mengangkat kepala melihat sekilas ke Charles, sambil masih tersenyum manis dia membalikkan badan masuk ke dalam lift, meskipun lihat dari belakang pun bisa kelihatan kalau dia lagi senang sekali.

“Hehe......” Steven yang di mobil terkekeh, seperti lagi nonton drama saja.

Sampai pintu lift terbuka, Charles baru menoleh melihat ke Steven, seketika pandangannya membuat Steven membeku, segera dia mengalihkan pandangan dan berpura-pura lagi membereskan berkas.

Disaat Veronica sedang bekerja, dia langsung konsentrasi melihat berbagai macam berkas mengenai parfum, tapi semakin dilihat, semakin dia tidak punya ide, data-data pemasaran begini kalau dia bisa dapat, ya orang lain juga pasti bisa, terutama dalam soal bahan baku dan penjualan, setidaknya untuk sekarang, jangankan penjualan, untuk bahan baku saja sudah agak kesusahan.

Kalau sudah begini, sama sekali tidak ada yang bisa dijadiin referensi, dan yang paling penting itu......

Veronica meletakkan berkas yang di tanganya, lalu mengangkat kepala melihat ke Ines yang tak jauh dari situ, dia juga lagi melihat berkas, lalu sesekali ngobrol sama yang lain, orang-orang yang mengelilingi dia situ adalah orang di tim dia, dan yang paling penting itu, orang-orang yang lebih jago di bagian projek sudah masuk ke timnya, sedangkan yang di tim Veronica, bukannya tidak jago, tapi kalau dibandingin orang-orang di tim Ines, memang lebih kurang sedikit.

Veronica tahu Eliana itu sengaja, dia ingin tim Ines menang, lalu melihat dia kalah, tapi dia tidak akan membiarkan Eliana mendapatkan apa yang dia harapkan.

Veronica menundukkan kepala dan merenung, untuk saat ini yang paling penting adalah bahan baku, jadi dia tidak boleh lengah, dia harus mencari tema yang pas dan juga bahan baku yang baru, jadi dia harus pulang ke rumah!

Kalau sudah kepikiran harus langsung bertindak! Veronica segera membereskan berkas di tangannya, saat mau pergi dia teringat dengan teman satu tim dan Eliana, sehingga dia berjalan ke anggota timnya yang tak jauh dari sana dan berpamit, “Maaf semuanya, aku ada urusan mau keluar sebentar, kalian lanjut kerja saja, tunggu aku pulang kita diskusiin pendapat masing-masing lagi.”

Meskipun beberapa orang itu agak terkejut, tapi akhirnya tetap menjawab, “Oke ketua.”

Veronica menganggukkan kepala lalu membalikkan badan ke arah ruangan manajer, kalau bisa, dia sungguh tak ingin berbicara dengan Eliana, tapi jika dia tidak memberitahunya dia akan keluar, nanti pas kembali Eliana pasti bakal mempersulit dia, sekarang adalah waktu yang penting, dia harus memikirkan proposal sambil memanfaatkan waktu luang untuk mendesign rumah baru mereka.

Jadi asalkan bisa mengindari pertengkaran dengan Eliana dia bakal berusaha menghindar, karena waktu dia sibuk sekali sekarang.

Veronica mengetuk pintu ruang manajer.

“Masuk!”

Veronica mendorong pintu masuk, dan melihat Eliana lagi duduk di atas kursi dengan tangan memegang sebuah majalah fashion, meja kerjanya berantakan sekali, penuh dengan tumpukan berbagai jenis majalah, ada yang kecantikan, model fashion, pokoknya tidak ada satu pun yang berhubungan dengan kerjaan.

Melihat Veronica masuk, Eliana langsung tersenyum menyindir, “Wah ketua Gu kita datang, ada apa!”

Nada bicaranya yang aneh itu membuat Veronica agak termangu, tanpa banyak berkata, dan tanpa mengindahkan kekacauan di atas meja itu, “Aku datang untuk memberitahumu, aku ada urusan mau keluar sebentar, urusan kerjaan.”

“Urusan kerjaan? Kalau aku lihat kamu hanya ingin malas-malasan.” Kata Eliana sambil tertawa meledek.

Ekspresi Veronica tidak berubah, melainkan nada bicaranya yang menjadi dingin, “Aku mau pergi meneliti bahan baku parfum di pasaran dulu, asalkan kamu bisa dapat bukti aku keluar buat malas-malasan, terserah kamu mau kasih sanksi apa.”

Pembawaan Veronica yang tenang dan dingin itu ada sedikit membuat orang jadi ngeri, air muka Eliana langsung membeku, lalu berkata dengan ketus, “Jangan keterlaluan kamu ya, tidak ada manfaatnya kamu berbicara denganku, hati-hati nanti senjata makan tuan!”

Veronica menyunggingkan sedikit senyum, lalu menatap Eliana dengan menyindir, “Aku rasa kalimat senjata makan tuan ini lebih cocok buat kamu.”

Selesai berkata dia langsung keluar dari ruangan, melihat Veronica pergi, Eliana emosi sampai menggertakkan gigi, majalah di tangannya pun dikepal sampai berubah bentuk.

Keluar dari situ, Veronica berdiri dengan agak kebingungan di depan lift, meskipun memang demi kerjaan, tapi ini dia juga termasuk pulang ke rumah orang tuanya, apa perlu memberitahukan hal ini kepada Charles terlebih dahulu?

Belum sempat Veronica membuat keputusan, pintu lift sudah terbuka, baru saja dia mau masuk, lift di sebelah juga terbuka, dan orang yang tak ia sangka muncul di depannya.

“Eh......” Suara tercengang dia baru saja terucap, Veronica langsung menutup mulutnya sendiri, lalu menatap Charles yang keluar dari lift dengan terheran-heran.

Kenapa dia bisa di sini?

Melihat ada Veronica, Charles malah tidak menunjukkan wajah terkejut, dia hanya sedikit menaikkan alis lalu masuk langsung melewati Veronica.

Melihat begini, Veronica jadi agak patah semangat, ternyata dia hanya ingin ke bagian proyek, walaupun tidak tahu apa yang akan terjadi, jika memang tahu dia akan datang, lebih baik lebih telat perginya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu