Unplanned Marriage - Bab 348 Solo Dance

Tapi Wenny Gu tiba-tiba memutar pembicaraan, "Oh, aku mengerti maksud kalian. Kalian berharap aku masuk ke Via Belle Dance Company, tapi hanya bisa memberikan posisi sebagai dancer biasa bukan?"

Wenny Gu benar-benar lebih suka cara yang terus terang. Dari awal membuat jebakan agar dia mengatakan kalau dia suka menari, tapi kalau dia mengatakan keberatan terhadap posisi sebagai dancer, dia akan dicap sebagai orang yang pelit dan tidak murni suka menari.

Wenny Gu sangat benci dengan perasaan seperti itu. Bahkan kesannya terhadap Arnold Koo juga jadi tidak baik. Wenny Gu meletakkan jus ke atas meja lalu berkata dengan suara sombong, "Dalam satu posisi melakukan tugas dengan baik. Aku bukannya mengatakan harus mendapat posisi sebagai lead dancer, tapi aku sangat tidak suka cara kalian berbicara seperti ini. Kalian sangat jelas aku seharusnya ada di posisi apa. Tentu aku juga sangat mengerti sebuah perusahaan bisnis yang berharap mendapat seorang penari terbaik dengan gaji terkecil. Tapi harus lihat dulu apakah penari itu bersedia direkrut atau tidak."

Wenny Gu sengaja menggunakan kata 'rekrut' dan berhasil melihat perubahan wajah Xavier Chen serta Kak Jenny. Sementara wajah Arnold Koo tetap tenang.

Wenny Gu menangkat tasnya lalu tersenyum, "Terima kasih atas undangan bertemunya. Mungkin orang yang berbeda tujuan tidak bisa bersama. Menurutku, Via Belle Dance Company mungkin bukanlah pilihan terbaikku."

Wenny Gu bahkan tidak ingin lagi mengucapkan sampai jumpa dengan Arnold Koo. Dia berdiri dan langsung pergi. Siapa sangka Arnold Koo yang ada di belakangnya tiba-tiba berkata, "Bagaimana kalau. kami memberikan kamu kesempatan menjadi solo dance?"

Jangankan Wenny Gu, bahkan Xavier Chen dan Kak Jenny pun tersentak.

Wenny Gu berbalik lalu menatap pria yang tidak bisa ditebak itu, "Apa maksudmu?"

"Solo dance." Arnold Koo mengangkat bahu lalu berkata dengan santai, "Untuk melakukan solo dance, harus memilki kualitas diri yang tinggi. Selain itu, tidak hanya membutuhkan kemampuan menarimu, juga memerlukan kreativitasmu. Aku rasa kamu juga sangat mengerti hal ini. Yang paman kecilmu inveastasi adalah proyek ini. Kita akan memilih beberapa orang yang cocok melakukan solo dance, lalu melatihnya. Hingga akhirnya melatih seorang penari paling hebat dalam negeri."

Kak Jenny dan Xavier Chen tentu tahu proyek itu. Mereka awalnya berpikir untuk memilih kandidat yang cocok dalam perusahaan, tapi mereka lupa, Dennis Zhou menginvesatasi proyek itu, tentu berharap keponakannya sendiri yang melaksanakannya bukan?

Arnold Koo tersenyum, "Ada apa? Tidak ada kepercayaan diri melaksanakan tantangan itu?"

Wenny Gu tidak marah malah tersenyum dan kembali ke tempat duduk, "Memutar-mutar begitu lama, ternyata untuk mengatakan ini?"

"Bukan juga." Arnold Koo mengangkat gelas dengan anggun, "Aku perlu menilai dan tidak berharap mendapat gangguan dari orang lain."

Menilai apakah Wenny Gu memilki kemampuan dan potensi untuk melakukan solo dance.

Menilai apakah Wenny Gu mempunyai kharisma dan kekuatan yang dapat menarik perhatian orang lain.

Wenny Gu lumayan baik di semua itu. Tapi kalau ada kreativitas yang hebat, maka sudah pasti merupakan bintang baru. Oh tidak, mungkin bisa dikatakan sebagai seorang artis.

————————

Xavier Chen dan Kak Jenny pergi dulu. Mereka berdua sangat pandai membaca keadaan dan tidak bertanya apa yang akan Wenny Gu lakukan. Arnold Koo jelas sudah mempunyai rencana akan itu.

Setelah mereka berdua pergi, Wenny Gu baru mengatakan dia juga mau pulang.

Arnold Koo bertanya kemana dia akan pergi, dan menawarkan untuk mengantar wanita itu.

Wenny Gu mengerutkan dahi, "Mana berani aku merepotkan Paman Koo, lagipula aku juga membawa mobil ke sini."

Sekarang baru mulai pendekatan, tapi kata 'Paman Koo' itu membuat Arnold Koo mengerutkan dahi, "Apa aku begitu tua?"

"Bukankah kamu teman baik paman kecil-ku~" Wenny Gu tertawa senang, "Bukankah umur juga mirip? Kalau aku tidak memanggilmu paman, masa memanggilmu kakak?"

Arnold Koo hanya tersenyum lalu berdiri, "Terserah kamu saja. Apa kamu perlu bantuan paman?"

Baru saja Wenny Gu berkata seperti itu, tiba-tiba dia teringat kalau Arnold Koo dan Dennis Zhou adalah teman baik. Jangan lihat meski nada bicara pria itu sangat ringan, tapi karena sudah terbiasa dengan nada bicara Dennis Zhou yang dingin, jadi Wenny Gu sudah kebal dengan pria seperti ini.

Wenny Gu bertanya dengan santai, "Aku mau membeli baju untuk paman kecil. Apa kamu mau ikut memberi masukan?"

"Masalah seperti ini, kamu meminta masukan dari orang lain, apa tidak merasa malu?" Arnold Koo asal menjawab Wenny Gu.

"Tidak kok." Wenny Gu tadi saat bicara dengan orang lain, nada bicaranya dingin seperti seorang ratu. Sekarang saat mereka telah pergi, tentu nada bicaranya akan lebih santai. Dia dengan cara bicara seperti itu, benar-benar seperti anak kecil. Atau mungkin dia sangat terbiasa berkata dengan cara seperti itu dengan Dennis Zhou.

Meskipun Dennis Zhou tidak ada, tapi dari Arnold Koo dapat diketahui banyak hal mengenai Dennis Zhou yang tidak diketahui oleh dunia luar. Jadi Wenny Gu menjawab, "Untuk apa malu, bukankah kamu adalah teman paman kecil-ku?"

"Pergi kemana?" Arnold Koo tidak adu mulut lagi dengan Wenny Gu dan langsung bertanya dimana tempat tujuannya.

"Aku yang menyetir?" Wenny Gu bertanya balik.

"Iya. Aku suruh supir ikut dari belakang. Kamu yang nyetir."

Setelah Arnold Koo dan Wenny Gu naik ke mobil balap merah itu, supir Arnold Koo sedikit tersentak. Dia ingat Arnold Koo tidak pernah mau naik ke mobil wanita. Tapi sangat cepat dia mengerti. Kalau wanita yang sangat sulit diambil hatinya, maka meski naik ke mobilnya juga tidak apa-apa ....

Setelah Arnold Koo naik ke mobil, dia baru melihat aksesoris yang ada dalam mobil, "Mobil ini dipilih oleh Dennis?"

Wenny Gu menstarter mobil, lalu mengangguk dan menjawab, "Tentu saja. Ini adalah hadiah untuk ulang tahunku yang ke-20. Sudah kukendarai 3 tahun. Aku sangat suka."

Arnold Koo tidak langsung menjawab, melainkan menilai keadaan mobil, terakhir baru menatap Wenny Gu, "Biasanya, dari dekorasi mobil, bisa diketahui kepribadian seseorang."

"Apa?" Wenny Gu tiba-tiba bertanya dengaan penasaran, "Kalau begitu kepribadianku bagaimana?"

"Tidak terlalu bagus." perkataan Arnold Koo terdengar jahat, membuat Wenny Gu terdiam.

Tapi Wenny sama sekali tidak terlihat marah, melainkan tersenyum dengan nakal, "Kalau begitu selamat kamu menjawab dengan benar. Coba kamu lihat mobil ini termasuk lumayan rapi."

Untung saja Arnold Koo tidak sengaja memujinya, kalau tidak, Wenny Gu akan canggung sekali. Kamar Wenny Gu tidak terlalu berantakan. Kalau bukan karena biasanya ada Bibi Yanti yang membantu dia beres-beres kamar, dia ingin sekali meletakkan semua barang di hadapannya. Kalau tidak, membereskan hari ini, besoknya dia pasti tidak dapat menemukannya.

Saat Wenny Gu menyetir, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu. Lalu dia menoleh dan menilai pakaian Arnold Koo.

Semua manusia pasti akan berkumpul dengan manusia yang kurang lebih sama dengannya. Kalau Arnold Koo bisa memiliki hubungan yang baik dengan Dennis Zhou, maka pasti mereka memiliki kesukaan yang sama, seperti contohnya hobi.

"Paman Koo, apa kamu suka dengan Fengshui?" Wenny Gu asal bertanya.

Arnold Koo bernar-benar ingin membuang kata "paman" itu. Perlu diketahui, mantan pacarnya juga hanya berumur 26 tahun. Tapi Wenny Gu juga tidak perlu terlalu lancar kali memanggilnya, membuat dia mengerutkan dahi, "Mengerti sedikit, tapi bukan sangat mengerti juga. Untuk ini, paman kecil-mu yang lebih mengerti."

"Eh? Kalau begitu kenapa kalian bisa bertemu? Apa ada cerita menarik?" Wenny Gu mengeluarkan ekspresi yang sangat penasaran, "Cerita padaku dong."

"Kenapa kamu tidak bertanya sama pamanmu itu." Arnold Koo merasa bercerita adalah hal yang merepotkan dan panjang, jadi memutuskan untuk mengembalikan pertanyaan itu pada Wenny Gu.

Wenny Gu membalas, tapi juga tidak marah. Hanya tertawa dan menjawab "ok". Yang jelas malamnya dia dan Dennis Zhou juga ada banyak waktu. Kebetulan ada topik ini untuk dibicarakan.

"Kalau begitu biasanya baju Paman Koo dibeli dimana?" Wenny Gu akhirnya bertanya pertanyaan serius pada Arnold Koo. Kalau Dennis Zhou tidak suka pada baju-baju yang dijual di mall, maka Dennis Zhou dan Arnold Koo pasti punya jalur untuk membeli sendiri.

Wenny Gu tidak mau dikasih tahu oleh Dennis Zhou. Karena kalau begitu, akan membuat dia merasa seperti asisten saja. Tapi tidak mungkin bertanya pada Hanny Ruan juga, itu akan membuatnya terlihat rendah.

Hanny Ruan sebenarnya pernah memberitahunya, tapi karena waktu itu dia sedang banyak masalah, jadi dia hanya masuk telinga kiri keluar telinga kanan saja.

Dia sekarang sangat menyesal tidak mendengarnya baik-baik.

Kalau sekarang dia tidak bertanya pada paman ini, maka dia adalah orang bodoh.

Untung saja dia bukan orang bodoh.

"Paman Koo?" melihat Arnold Koo belum menjawab juga, Wenny Gu mengulang kembali pertanyaannya. Wenny Gu merasa Arnold Koo masih oke, meskipun pikiran pria itu sedikit dalam, tapi untung saja dia adalah orang terbuka, jadi tidak peduli orang lain menyimpan pemikiran dalam-dalam.

Arnold Koo tersadar dan menjawab, "Baju-bajuku ..."

"Oh. Kamu ada asisten wanita yang membantumu beli ya?" Wenny Gu sangat mengerti lanjutan dari kalimat itu, lalu berkata dengan nada lelah, "Kalian para pria, selalu mempunyai asisten yang profesional di samping kalian. Ada masalah pribadi apa, tinggal serahkan pada asisten itu. Kenapa tidak menikahi asisten itu saja, hehehehe."

Arnold Koo tiba-tiba tersenyum lalu menjawab Wenny Gu dengan serius, "Kamu salah. Maksudku, bajuku semuanya asal dibeli. Tidak ada merk khusus. Selain itu, aku selalu menyerahkannya pada pacarku, mereka yang akan mengurusinya untukku."

Wenny Gu tentu juga sudah mendengar gosip tentang Arnold Koo. Tahu kalau pria ini adalah playboy. Jadi dia sangat heran bagaimana Dennis Zhou dan Arnold Koo bisa berteman.

Tapi karena pria ini sudah berkata begitu, dia jadi tidak enak hati menyuruh Arnold Koo membantu, "Ya sudah kalau begitu."

"Tapi kalau kamu mau tahu kesukaan Dennis atau style yang dia suka, aku bisa membantu." mendengar itu, mata Wenny Gu jadi menyala terang.

Wenny Gu memandang Arnold Koo dengan tatapan senang, "Kalian memang merupakan teman baik. Kalau begitu aku minta tolong ya, Paman Koo."

Demi mencari tahu lebih banyak kesukaan Dennis Zhou, Wenny Gu memutuskan untuk memiliki hubungan yang baik juga dengan Arnold Koo.

Selain itu, cara Wenny Gu bicara juga lebih manis dari tadi, membuat Arnold Koo mau tidak mau memuji. Kelihatannya Wenny Gu yang terlihat dingin dan angkuh di depan orang-orang, sebenarnya adalah gadis yang suka bermanja dalam kehidupan sehari-hari.

"Bantu sih boleh saja. Tapi apa keuntungan untukku."

"Aku traktir kamu nanti malam." Wenny Gu asal menjawab, "Tempatnya kamu yang pilih. Tapi sebaiknya jangan terlalu mahal, karena aku belum menjadi penari yang bisa solo dance."

Arnold Koo tertawa mendengar itu.

——————

Dennis Zhou pulang kerja. Dia sudah memperkerjakan asisten baru, seorang anak muda. Rambutnya pendek juga cepat dalam menyelesaikan urusan. Sebelumnya, orang itu pernah menjadi asisten di perusahaan internasional. Tapi karena merasa tekanan di perusahaan internasional terlalu besar, jadi ingin mencari pekerjaan lain yang kurang lebih sama tapi tidak terlalu memberatkan.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu