Unplanned Marriage - Bab 402 Kamu yang seperti ini sungguh sempurna

Yang paling membuat Wenny sebal mungkin adalah poin terakhir, jelas-jelas Dennis mencintainya, tapi tetap saja masih harus akting berdasarkan skenario sebelumnya, kalau Arnold masih juga tidak bertindak, bukannya tetap begini terus.

"Bersabar sebentar lagi. "

Dalam bertempur dengan musuh janganlah terburu-buru, meskipun ingin membuat ular keluar dari lubangnya, juga harus terlebih dahulu mengetahui siasat musuh.

Dennis tidak pernah merasa dirinya adalah orang yang suka mengumbar-ngumbarkan semua masalahnya. Satu-satunya yang bisa ia janjikan kepada Wenny sekarang adalah, hatinya terhadap Wenny tidak akan pernah berubah.

Wenny mengangguk, "Aku tahu, makanya aku bilang ingin pergi berlibur."

Dennis berpikir sejenak, dan berkata : "Iya. Tunggu kesehatanku sudah membaik total."

"Paman kecil selalu yang paling baik sama aku!!" Wenny langsung menelungkup ke atas karena saking senangnya, tetapi dengan cepat ia lepas lidahnya ketika mendengar Dennis berdehem.

Ketika Veronica membuka pintu untuk membangunkan Wenny, ia mendapati anaknya tidak berada di kamar, ia pun menebak Wenny pasti pergi ke kamar Dennis.

Dalam melakukan sesuatu Wenny selalu semaunya, tidak akan memikirkan pendapat orang lain, sekalipun ada di dalam rumah sendiri, sampai akhirnya dia tetap tidak bisa menahan......

Veronica agak memusingkan hal ini, bagaimana pun juga dia seorang wanita, kenapa begitu tidak menjaga diri, apa yang bisa ia omelkan.

Namun dia tahu jelas, ketika pria dan wanita saling mencintai, tidak mudah untuk dipisahkan secara paksa, sekarang dia memang ada mempertimbangkan untuk membiarkan kedua orang tersebut segera membuat surat nikah dan menyelesaikan pernikahan mereka.

Sampai di depan kamar Dennis, Veronica mengetuk pintu pelan, mendengar suara terkejut Wenny dari dalam, Veronica dengan tenangnya berkata, "Ayah kamu sudah keluar tadi pagi, jangan terburu-buru, ayo turun sarapan sama paman kecilmu"

Dennis tinggal selama setengah bulan kemudian baru meninggalkan keluarga Tsi, dia harus segera kembali ke perusahaan untuk mengurusi berbagai hal, apalagi satu bulan ini sungguh sia-sia.

Wenny dikurung oleh Charles di dalam rumah, tentu saja dia tahu Wenny ingin keluar tinggal bersama Dennis, tapi dia memakai alasan yang cocok untuk membuat Wenny tetap di rumah, "Bukannya dia lupa ingatan? Sudah lupa ingatan masih berencana untuk tinggal bersama dia?"

Sehingga Wenny mau tak mau masih menetap di rumah keluarga Tsi, tentu saja dia tahu Charles sengaja, karena tidak ingin Wenny menimbulkan masalah apa-apa sebelum menikah, tapi kapan pernikahannya akan dimulai!

Dennis kembali ke perusahaan, pengoperasian perusahaan masih termasuk normal, karena peraturan memang dibuat untuk mengontrol orang-orang supaya bekerja dengan baik. Belum lama ia duduk, Christian datang memberi laporan : "Direktur Zhou, tuan Koo datang, ingin bertemu?"

Sekarang Christian termasuk tangan kanannya Dennis, ia tahu jelas Arnold seperti apa, jadi segera ia datang melapor dulu kepada Dennis.

Dennis termangu, tapi dengan cepat ia mengangguk, "Persilakan dia masuk. "

Jika Dennis dalam keadaan lupa ingatan, maka dia tidak mengetahui soal Arnold ingin merebut Wenny, jadi di saat ini harusnya Dennis dan Arnold masih berteman baik.

Arnold mendorong pintu kantor, dilihatnya Dennis yang sedang duduk di kursi dekat jendela sambil memegang sebuah buku, sebenarnya dia pernah bertemu Dennis yang bermacam-macam gaya, dari hawa pria ini selalu memberikan rasa terlalu diam dan tenang, satu-satunya saat dimana pergerakan hatinya lebih ada adalah ketika bersama Wenny.

Jika tidak ada Wenny, harusnya mereka masih teman baik, bahkan teman yang sangat baik.

Arnold terdiam sebentar di depan pintu, lalu masuk sambil tertawa, "Kenapa? Sekali sembuh langsung datang ke kantor?"

"Iya." Dennis mengangguk, "Tidak ada yang secara khusus ingin dilakukan, jadi belakangan ini mengutamakan memulihkan kesehatan, kamu kenapa bisa ada luang datang kemari? Harusnya tuan muda Koo sangat sibuk biasanya.

Arnold duduk di hadapannya, lalu mengambil cangkir teh dan menyeduh teh hangat untuk dirinya sendiri, "Apakah tidak boleh datang mencarimu kalau tak ada urusan khusus? Kamu sudah bicarakan soal pengunduran saham dengan Via Belle Dance Company?"

"Belum sempat untuk mengurus itu." Dennis berkata terus terang, untuk sementara dia belum bisa mengurus hal ini, lagi pula dia sudah menyerahkan ini ke Christian, memang tidak ada jadwal untuk dirinya secara langsung campur tangan.

Arnold mengangkat alis, "Kelihatannya kamu begitu sayang dan memanjakan Wenny."

Dennis tertawa, "Aku sudah memanjakan dia belasan tahun, salahkah?"

"Tentu saja tidak salah." Mendadak Arnold menghela napas, "Sudah memanjakan belasan tahun, sampai menghasilkan dia seorang wanita seperti ini, sungguh tidak gampang."

Dennis menatap Arnold dengan diam, dia dan Arnold belum mengenal lama, dulu merasa dia orang yang tidak mengikuti aturan dalam melakukan, sekarang dia memutuskan kesimpulannya saat itu memang benar.

Dia sama sekali tidak mengira suatu hari mereka akan mencintai wanita yang sama, dan orang di depan ini, sampai mau mengorbankan nyawa dirinya demi Wenny.

Tangan Dennis menegang, tampak ada maksud yang mendalam tapi tidak ada perubahan dari luar, dia menyunggingkan sekilas senyuman, "Kenapa, dengar dari maksud kamu, kamu mau jadi menantu keponakan? "

"Bisa jadi." Arnold tertawa, "Pria yang belum menikah dengan wanita yang juga belum menikah, bukankah serasi?"

"Tapi Arnold, kenapa aku sering bermimpi, bermimpi kalau aku dan Wennylah yang satu pasang." Dari mata Dennis tampak ada kebingungan, seolah sedang mengingat sesuatu, "Menurut kamu, mimpiku ini aneh tidak?"

Air muka Arnold berubah, tapi dengan cepat dia kembali bersandar santai di atas kursi, "Jangan bilang karena Hanny masuk penjara, Wenny yang setiap hari menjaga kamu, jadi kamu berpikir yang tidak-tidak. Kalau menurut aku, lebih baik secepatnya kamu mencari pasangan lagi."

Asalkan tidak sangkut laut dengan Wenny, maka Arnold dan Dennis masih teman baik, bukankah begitu?

Dennis menggelengkan kepala, "Sementara masih tidak ada niatan ini, tunggu beberapa lama lagi baru dipikirkan."

Dia bisa memastikan, kedatangan Arnold kali ini adalah untuk mengetes dirinya, kalau untuk tujuannya, apa karena takut ingatan Dennis kembali? Atau takut Dennis mengetahui perbuatan Arnold di belakang?

Tidak peduli apa yang dipikirkan Arnold, Dennis sudah melemparkan satu pancingan, yaitu ingatan dia akan kembali sewaktu-waktu, karena setiap hari bermimpi, bukankah begitu?

Mungkin Arnold tidak sungguh-sungguh bermaksud ingin membuat Dennis mati, mungkin dia hanya berharap selamanya Dennis melupakan Wenny.

Tapi Arnold melupakan satu hal, daripada mempengaruhi Dennis, lebih baik mempengaruhi Wenny.

Karena cinta Wenny terhadap Dennis tak bisa dibandingkan.

Untung Charles membiarkan Wenny di rumah saja, tanpa secara total menutup kebebasannya, setelah Dennis pulang ke rumah satu minggu kemudian, akhirnya Wenny tetap tidak bisa tahan, diam-diam ia pergi ke tempat paman kecilnya ketika Charles sedang keluar.

Wenny pergi mencari Dennis hari ini juga karena ada urusan.

Di ulang tahun ke 12 dari anak Feony, dia secara khusus mengadakan acara ulang tahun di restoran, serta mengirim undangan ke keluarga Tsi.

Kalau anggota lain dari keluarga Zhou, mungkin Charles tidak akan peduli, tapi Feony ini dulu sangat baik kepada Wenny, kemudian meskipun mereka jarang saling kontak setelah Feony menikah, tapi masih termasuk salah satu orang keluarga Zhou yang bersikap baik kepada Dennis.

Jika Dennis pergi, maka Wenny juga harus pergi, dia lumayan senang dengan bibi Feony satu ini.

Tapi yang lebih Wenny pikirkan adalah, apakah Dennis akan membawa teman wanita! Kalau dia membawa teman wanita, siapa yang akan ia bawa?

Pokoknya dia tidak mungkin membawa dirinya......

Lagi pula mereka belum mempublikasikan hubungan mereka, hanya lima orang di keluarga yang tahu, sehingga Wenny masih belum bisa terang-terangan menjadi teman wanita yang dibawa Dennis, maka dari itu Wenny merasa sangat bingung.

Telepon setiap hari juga tidak bisa meredakan kerisauan hatinya, sehingga dia memutuskan untuk datang mencari Dennis secara langsung.

Sebelum pergi dia juga masih ada dandan terlebih dahulu, atasan rajut warna putih yang berleher tinggi, rok panjang berwarna biru laut yang terikat di pinggangnya, menampilkan kakinya yang kecil dan panjang, bentuk badan yang begitu indah.

Dia juga sedikit menggulung rambutnya, dengan begitu Wenny terlihat lebih tua dua tiga tahun, tampak lebih dewasa.

Wenny sangat suka dengan dandanannya hari ini, dia merasa semakin cocok dengan paman kecilnya.

Hanya saja sepertinya belakangan ini pinggangnya lebih bulat dari sebelumnya, tidak tahu apakah karena kebahagiaan yang datangnya begitu cepat, sehingga makannya lebih banyak, tentu saja juga karena kurang berolahraga.

Wenny tahu yang paling menggoda orang adalah pinggang kecilnya, ia bercermin kiri kanan, meskipun agak bulat, tapi masih dalam kisaran yang bisa ia terima, sehingga ia pun berpamit kepada ibunya dan berangkat.

Veronica tahu putrinya pergi mencari Dennis, terkadang dia lebih terbuka daripada Charles, sehingga Wenny tidak akan berbohong kepada ibu.

Sampai di perusahaan Dennis, Wenny langsung ke lantai dua.

Wenny yang sudah berdandan cantik menjadi pusat perhatian banyak orang, tentu saja mereka juga menyadari, bukankah ini wanita cantik yang sebelumnya sering datang mencari direktur Zhou?

Kalau orang lain, Christian berani menghadang, tapi tidak jika itu Wenny, dia adalah calon nyonya di masa depan, jadi dia hanya melemparkan senyum ke Wenny dan membiarkannya masuk ke dalam kantor Dennis.

Ketika masuk Wenny tidak melihat keberadaan Dennis, ternyata dia sedang meminum teh di balik kursi, bahu bidang dan pinggang kecilnya itu membuat hati Wenny bergetar, ia pun mendekat dan langsung memeluk dari belakang.

Dennis terkejut hingga badannya membeku, tapi ketika mencium wangi yang ia kenal, wangi bunga yang tidak terlalu kental, tanpa sadarnya membuat bibirnya tersenyum.

Wenny meruncingkan suaranya dan bertanya lembut : Sayang, coba tebak siapa aku?"

"Kalau tangan kamu tidak bergerak sembarangan, mungkin aku akan menebak orang lain." Dennis menundukkan kepala melihat leher baju yang sudah terbuka, dan dua tangan mungil yang meraba di tubuhnya.

Wenny tertawa terkekeh, sambil berkata dari belakang : "Ini namanya tanpa bisa dikendalikan~~~"

Dennis berdehem, "Sayangku, kalau misalnya Christian masuk....... "

"Tidak akan." Kata Wenny sambil mencibirkan bibir : "Dia tahu aku datang, pasti akan bantu aku menghadang semua orang yang tak penting, harusnya dia tahu, aku sudah lapar selama satu minggu?!

Sebenarnya Wenny hanya bercanda, tidak ia anggap serius.

Namun kedua tangannya masih bergerak sembarangan di atas dada Dennis, Tiba-tiba suara Dennis menjadi serak, dia mengulurkan tangan menggenggam tangan Wenny, dan menuntunnya bergerak ke bawah, lalu berhenti di ikat pinggangnya.

"Kalau begitu, kamu boleh coba lanjut meraba sampai ke bawah?" Sepertinya Dennis sedang menggoda Wenny.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu