Unplanned Marriage - Bab 68 Veronica, Jangan Genit (1)

"Sepertinya mereka sudah putus." Veronica Gu kembali mengingat-ingat, "Aku ingat hubungan dan perasaan mereka saat itu sangat baik. Pada saat itu, aku juga pernah bertemu dengan mereka. Semua orang memiliki aspirasi mereka sendiri. Mungkin Eliana menyukai kehidupan yang kaya dan tidak ingin menderita lagi. . "

Tidak mengerti kenapa tiap kali dia berbicara tentang Eliana, Veronica merasa agak sesak. "Charles, aku pernah berpacaran dengan Marco sebelumnya, dan aku tahu bahwa kepribadianku tidak menarik, sehingga dia pun tidak menyukaiku dan memilih Eliana. "

“Apa yang kamu takutkan?" Charles menundukkan kepalanya, wanita itu tampak sedikit gugup, tubuhnya sedikit getar. Dia membelai punggungnya dengan lembut. "Aku bukanlah Marco. Apakah kamu masih menyukainya?"

Veronica sedikit kaget mendengar pertanyaannya, "Aku suka dia? Aku suka dia, lalu kita ini ... Jangan bilang padaku bahwa ini adalah kewajiban suami dan istri. Waktu itu kamu yang mengatakannya kepadaku, dalam waktu singkat ini, tidak perlu melakukan hal-hal yang merupakan kewajiban suami istri. "

Marah dengan pertanyaan ini, Veronica berbalik dan menghadapkan punggungnya.

Dia juga tahu bahwa progres dia dan Charles tampaknya agak lebih cepat. Dulu saling membenci satu sama lain, sekarang tiba-tiba tidur bersama seperti ini hanya selama satu bulan.

Menempatkan tangannya di pipinya, Charles menundukkan kepalanya dan dengan lembut menggigit daun telinganya yang dihiasi anting-anting kristal. "Oh, aku hanya bertanya saja. Aku tahu kamu tidak menyukainya lagi, kamu menyukaiku. "

Wajah Veronica langsung memerah, dan dia mengenggam seprai. Butuh waktu lama untuk menjawab: "Aku tidak pernah menyukainya. Pada waktu itu ... aku hanya tidak tahu rasa suka itu seperti apa."

"Veronica ..." Napas hangat terasa di telinganya, dan dia bergidik sesaat, mati rasa dan pikirannya sedikit kacau. Dia bahkan berpikir bahwa Charles akan melakukan itu lagi. Satu putaran lagi.

Dia berkata dengan lembut, "Aku sedikit lelah, Charles."

"Um. Aku akan melakukan perjalanan bisnis besok dan akan beristirahat lebih awal di malam hari." Charles melepaskan genggaman terhadap lengannya.

“Perjalanan bisnis?” Veronica menoleh, kaget, “Berapa hari kamu akan pergi?”

"Tiga hari. Dalam tiga hari ini, kamu bisa pulang dulu."

Charles akan bangun pagi untuk mengejar pesawat. Ketika dia berjalan di lantai bawah bersamanya, Veronica juga melihat Ricky Shen duduk di dalam mobil.

Ricky Shen, mengenakan setelan jas dan sepatu kulit, tampak tampan dan tegas. Dia memberi isyarat padanya dan mencondongkan tubuh sambil tersenyum, "Apakah kamu juga menemani suamimu dinas?"

"Tidak."

“Lain kali," keduanya menjawab Ricky Shen bersamaan.

Charles berkata, "Aku hanya pergi untuk melihat-lihat kali ini dan menunggu kesempatan berikutnya untuk membawanya."

Veronica mengangguk, dia samar-samar menebak bahwa Charles dan Ricky akan pergi ke pabrik 'Sunday Life', selain dari ini, tidak ada hal yang bisa membuat mereka bersama tentunya.

Meskipun dia juga ingin pergi, Charles tidak mengajaknya, jadi dia harus tinggal di Shanghai.

"Kalau begitu pergilah ke sana dan istirahatlah. Jangan sering-sering lembur." Veronica menoleh padanya dan memberinya laptop yang sedang dia pegang. "Telfonlah aku ketika kamu sampai, lalu ... lalu telfon aku juga di malam hari ya? "

"Oke."

"Enaknya memiliki istri." Ricky sembunyi di dalam lengannya, "Aku ingin menikah."

Sayangnya, ya, mengapa Ricky berusia 37 dan masih belum menikah.

Sudah cukup terlambat pada usia ini.

Veronica memperhatikan mobil hitam itu pergi dan melihat ke arah ponselnya. Sepertinya tiga hari ini, ia harus pulang.

Sambil menyandang tas kecil, dan setelah berdiri di sana sebentar, dia memutuskan untuk pergi ke apotek terlebih dahulu.

Charles berkata bahwa dia tidak menyukai anak-anak.

Namun baru-baru ini, ia semakin sering melewati batas. Kemarin, ia langsung masuk, menyebabkannya berurusan di kamar mandi untuk waktu yang lama.

Faktanya, dia benar-benar menginginkan seorang anak ... Bagaimana jadinya jika dia dan Charles mempunyai anak, akankah dia sebaik, sepintar dan mampu seperti ayahnya di masa depan?

Veronica berdiri di rak apotek dan menatap area kontrasepsi untuk waktu yang lama.

Jika ia saat ini, haruskah dia tetap tinggal? Dia adalah menjadi istri Charles. Seharusnya normal bagi pasangan untuk memiliki anak.

Tapi, ketika terpikir akan kata-kata Charles bahwa dia tidak menyukai penampilan anak itu, Veronica sakit kepala.

Lupakan saja, tunggu pekerjaan ideologisnya selesai sebelum memikirkan apa yang diinginkannya.

Veronica mengambil sekotak kontrasepsi dan bertanya apakah ini jenis yang darurat 24 jam. Begitu dia membayarnya, dia mendengar suara gadis yang sangat lembut menyapa dari belakangnya.

“Kak Veronica, kenapa kamu disini?” Veronica meenoleh, Adeline Shen sedang memegang sebuah kotak obat flu, dan dia terkejut. Dia secara tidak sadar menekan kotak alat kontrasepsi di telapak tangannya.

Dengan senyuman canggung, Veronica bertanya: "Apakah kamu tinggal di dekat sini?"

Adeline Shen juga memperhatikan tindakan Veronica barusan, tapi dia tidak sepintar, dan tidak akan bertanya-tanya seperti Corinne Lin, tetapi hanya mendorong obatnya di depan kasir. "Ya, rumah yang saya sewa dekat sini."

Lingkungan ini bukan daerah perumahan murni, tetapi penghunian komersial, tetapi lebih dalam, ada desa perkotaan yang relatif terpencil.

Tempatnya berantakan, tapi sewanya sangat murah, dan biasanya tempat tinggal pekerja migran.

"Apakah Timber Street?"